Episode 4. Ditinggal Suami

NOTE: Sebelum baca jangan lupa LIKE dan VOTE untuk cerita ini.

DEEGG!

Kaget Tarisa mendengar suara Bu Komariah. Sampai lemas kaki Tarisa mendengarnya. Tega sekali ibu mertuanya bicara demikian.

“Enggak mungkin aku ceraikan dia, Bu. Tarisa sedang hamil. Dan dia jelas-jelas gak mau menggugurkan kandungannya.” Suara Abram menyahut.

Makin kaget Tarisa mendengar itu. Seperti tak percaya bahwa  itu suara  Abram, suaminya.

Tarisa jadi pusing.

BUUKK! Tarisa jatuh terduduk lemas di depan pintu.

Abram dan Bu Komariah di dalam rumah menoleh.

“Suara apa itu?” Bu Komariah heran.

Abram keluar rumah lebih dulu. Ibunya mengikuti. Mereka melihat Tarisa terduduk lemas di tanah.

“Risa? Kamu kenapa?” Abram bertanya.

“Enggak tau, Mas. Mungkin cuma pusing aja.” Tarisa berbohong. Tak mungkin ia bilang barusan kaget mendengar pembicaraan suami dan ibu mertuanya.

“Biasa itu. Lemas, pusing. Bawaan orang hamil.” Bu Komariah menyahut santai. “Sudah, masuk kamu! Gak usah sok ngejogrog di halaman. Entar dikira tetangga kamu kenapa-napa.”

Ya Tuhan. Abram dan ibunya membiarkan saja Tarisa jatuh. Bahkan Abram tak berniat membantu Tarisa berdiri.

Tarisa mengulurkan tangan. Maksudnya minta bantuan agar Abram membantunya berdiri. Tapi Abram malah masuk lagi ke dalam rumah. Bu Komariah juga cuek membiarkan Tarisa di halaman. Ia ikut masuk rumah dengan santai.

Sambil menggigit bibirnya Tarisa berdiri. Hatinya sakit. Ia hendak menangis tapi di tahannya.

*

GLEKK!

Tarisa menenggak setengah gelas air putih di dapur. Air itu mengalir membasahi tenggorokannya. Membuat tubuh dan perasaannya lebih enak.

Ia kembali ke ruang depan yang sempit. Dilihatnya ibu mertuanya duduk di karpet murahan dari plastik di ruang itu. Abram tak kelihatan.

“Ibu mau teh manis? Risa buatin ya?” Tarisa tersenyum ramah ke mertuanya.

Bu Komariah menatap Tarisa dengan dingin. Lantas menyahut dengan ketus. “Gak usah. Ibu gak lama disini. Ini udah mau balik lagi ke Cirebon.”

“Lho…? Kirain ibu mau nginap disini?”

“Saya mau nginap di tempat kayak gini?” Bu Komariah nenatap rumah petak kontrakan itu dengan pandangan menghina. “Rumah kayak kandang kambing begini?! Yang bener aja!”

DEEGG!

Tarisa merasa terhina.

Memang rumah petak kontrakan ini sempit dan jelek. Tapi bukan salah dirinya memilih tinggal di tempat ini. Abram lah yang memilih petak kontrakan di kawasan Kebun Jeruk, Jakarta Barat  ini karena dekat dari kantor tempat kerjanya. Sewa rumah di daerah ini tergolong mahal. Dengan kondisi gaji Abram yang kecil, sangat realistis untuk mengontrak rumah yang murah. Dan hanya rumah  seperti ini yang sewanya terjangkau dan sanggup dikontrak Abram.

Terdengar langkah kaki seseorang keluar dari kamar.

DEEGG!

Tarisa kaget. Abram muncul sudah menenteng sebuah tas pakaian. Kaki Abram  sudah mengenakan  sepatu kets.

“Mas mau kemana?” Tarisa tak bisa menahan diri untuk bertanya.

“Mau nemanin ibu pulang ke Cirebon. Cuma dua hari.” Bu Komariah yang menyahut cepat.

Tarisa merasa ada yang aneh. Ia menatap Abram.

Tapi Abram mengangguk. “Iya. Aku harus nemanin ibu ke Cirebon. Ada tanah sawah warisan almarhum bapak yang mau dijual. Aku sebagai anak tertua yang harus tanda tangan akta jual belinya.”

“Oh, gitu.” Tarisa bilang demikian meski tak sepenuhnya meyakini ucapan suaminya.

“Gak lama kok Mas ke Cirebonnya. Cuma dua hari. Nanti Mas pulang lagi.” Abram tersenyum ke Tarisa.

Meski hatinya dipenuhi syak wasangka, Tarisa mengangguk.

“Sudah gak usah lama-lama. Kita langsung balik  ke Cirebon!” Bu Komariah berkata ketus.

“Iya, Bu. Mas jalan dulu ya Risa.” Abram mencium kening Tarisa.

Tarisa merasakan ciuman ke dahinya singkat dan buru-buru. Abram hanya menempelkan bibirnya ke kening Tarisa dengan cepat lalu melepaskannya.

Tarisa   hendak mencium tangan suaminya. Tapi Abram tak memperhatikan. Ia sudah sibuk mengambil tasnya yang tadi ditaruh di lantai.

Tarisa juga mau mencium tangan ibu mertuanya. Namun, Bu Komariah tak perduli dan seolah tak melihat kalau Tarisa mendekat mau mencium tangannya.

“Kami berangkat dulu.” Bu Komariah menatap Tarisa. “Kamu sudah bisa cari duit sendiri.  Ibu yakin kamu baik-baik saja disini.”

Tarisa merasa kalimat itu bersayap. Ada pesan terselubung di kalimat ibu mertuanya.

“Ayo, Abram.”  Si ibu mengangguk ke anaknya.

Bu Komariah segera keluar rumah. Abram mengikuti ibunya.

Tarisa ikut keluar rumah. Ia melambaikan tangan. Tapi Abram dan Bu Komariah menoleh pun tidak ke arahnya.

Entah kenapa hati Tarisa  tersayat  pedih melihat suaminya pergi bersama mertuanya. Ia merasa kehilangan sesuatu. Entah kehilangan apa. Tarisa tak tau pasti. Namun, Tarisa  punya firasat buruk tentang kepergian Abram bersama ibu mertuanya.

Tarisa sudah merasa kalau Abram akan pergi dalam waktu yang lama....

*

“Hu hu hu..,” Tarisa menangis di kamarnya.

Ia menelpon Bu Sumarni, ibunya.

“Kenapa, Tarisa?” Terdengar suara Bu Sumarni khawatir. “Nelpon belum ngomong apa-apa kok malah nangis?”

“Hu hu hu, Bu. Mas Abram pulang ke kampungnya.”

“Lah, orang pulang kampung kok ditangisin? Paling cuma ke Cirebon berapa hari. Nanti juga balik lagi.” Bu Sumarni menyahut santai.

Kembali isak Tarisa terdengar. “Perasaan Risa gak enak, Bu. Risa tadi dengar ibunya Mas Abram bilang suruh mas Abram ceraikan Risa.”

DDEEGG!

Kaget Bu Sumarni mendengarnya. Janda pensiunan pegawai negeri golongan kecil di kantor departemen kesehatan itu tak menyangka anaknya ngomong demikian.

“Yang benar kamu?” Si ibu langsung serius menelpon.

“Hu hu hu hu, iya Bu. Makanya Risa gak tenang  di kontrakan sendirian.”

“Hhhh…” Bu Sumarni yang berhijab jadi ikut cemas. Ia harus menenangkan dirinya sendiri sebelum bicara. “Kamu harus tenangin diri kamu, Risa. Kamu harus banyak sholat.  Terus berdoa sama Allah.” Bu sumarni menasehati anaknya.

“Hu hu hu. Iya, Bu….” Risa masih menangis.

“Insya Allah suami kamu pulang lagi. Sehat, selamat, dan gak ada niat sama sekali menceraikan kamu.”

“Amin….” Risa mengaminkan ucapan ibunya. “Tapi Risa takut sendirian disini, Bu…. Ibu kemari ya nginap di kontrakan Risa.?”

Bu Sumarni berpikir. Ia sedang duduk di ruang belakang rumahnya yang sederhana di daerah Cawang, Jakarta Timur. Tampak cucunya Leonardo Dicaprio yang berkulit hitam gosong dan mukanya kelihatan badung sedang memukul-mukul sebuah balon  berwarna hijau di ruang tengah memakai tangannya.

Ya reader gak salah baca, anak ini memang diberi nama Leonardo Dicaprio, persis seperti nama aktor Hollywood terkenal. Pasalnya, Bapak dan Ibu si anak  suka sekali menonton film Titanic dan kesengsem dengan kegantengan aktor Leonardo Dicaprio di film itu. Tapi siapa sangka Leonardo Dicaprio yang masih 5 tahun ini penampilannya jauh banget dari si aktor Hollywood.  Karena Leon yang ini kulitnya hitam gosong dan mukanya badung banget.

“Ibu sih mau nginap nemanin kamu. Tapi ibu lagi di rumah jagain Leon, anak abang kamu.”

Tarisa terdiam.

“Mamanya Leon seharian ini lagi ada job nyanyi dimana gitu Mungkin besok kalo Mamanya leon sudah gak sibuk, ibu bisa ke kontrakan kamu.”

“Iya, Bu. “ Tarisa paham. Nora Mamanya Leon,  istri kakaknya Gani, adalah seorang penyanyi yang job kerjanya tidak jelas. Kadang ada job kadang tidak. kalau Nora sedang ada job nyanyi maka Leon jelas dititipkan ke Bu Sumarni karena Gani, kakak Risa kerja kantoran.

“Tapi  Ibu besok beneran  kesini ya. Nginap disini temanin Risa.”

“Insya Allah ibu besok pagi ke tempat kamu Risa.”

DOORR…!!!

Terdengar suara balon hijau pecah di ruang tamu.

Bu Sumarni kaget. Ia segera ke ruang tamu.

BERSAMBUNG…….

Terpopuler

Comments

weny

weny

suami ma ibu mertua gitu amat y....

2021-06-02

0

♠️ˢᵏ⋆≛⃟A͙i͙r͙i͙n⋆࿐

♠️ˢᵏ⋆≛⃟A͙i͙r͙i͙n⋆࿐

Alhamdulillah masih ada ibu,,

2021-02-15

2

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

semangattt

2021-02-06

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Hamil
2 Episode 2. Abram Belum Sanggup Punya Anak
3 Episode 3. Ibu Mertua Super Jutek
4 Episode 4. Ditinggal Suami
5 Episode 5. Sendiri Di Rumah
6 Episode 6. Kembali Ke Rumah Orang Tua
7 Episode 7. Nola dan Leonardo Dicaprio
8 Episode 8. Belum Bayar Kontrakan
9 Episode 9. Apakah Abram Menikah Lagi?
10 Episode 10. Cek Dan Ricek Ke Cirebon
11 Episode 11. Tarisa Jadi Model Iklan
12 Episode 12. Glen Dan Ukuran Supernya
13 Episode 13. Banyak Senyum Dan Tawa
14 Episode 14. Abram Kewalahan Di Ranjang
15 Episode 15. Jayanti Selingkuh
16 Episode 16. Baby Lahir Sebelum waktunya
17 Episode 17. Baby Boy
18 Episode 18. Lelaki Bermodal Pisang
19 Episode 19. Jangan Pamer Dada Saat Menyusui
20 Episode 20. Abram Mencuri Motor Glen
21 Episode 21. Calon Suami Tarisa Yang Baru
22 Episode 22. Kenapa Baby Rizki Menangis?
23 Episode 23. Mau Diapain Aja
24 Episode 24. Emak-Emak Liar
25 Episode 25. Sentuhan Hangat Glen
26 Episode 26. Jangan Digigit Ya
27 Episode 27. Apa Yang Dilakukan Glen Di Mobil?
28 Episode 28. Goyangan Nola Membuat Pisang Bengkak
29 Episode 29. Di Bawah Pusar Yang Paling Dalam
30 Episode 30. Ahli Membuat Pisang Molen
31 Episode 31. Nola Pagina Menggoyang Panggung
32 Episode 32. Celana Sobek Saat Menyanyi
33 Episode 33. Video 'Puter Giling Apem' Viral
34 Episode 34. Berapa Tarif Nola?
35 Episode 35. Gurih Kenyol-Kenyol
36 Episode 36. Kec*pan Glen Untuk Tarisa
37 Episode 37. Alhamdulillah Banyak Rejeki
38 Episode 38. Artis Gina Melonda Suka Glen
39 Episode 39. Tarisa Cemburu Ke Melon Gede
40 Episode 40. Glen Digerebek Warga
41 Episode 41. VISUAL
42 Episode 42. Gina Melonda Mencukur Bagian Itu
43 Episode 43. Manfaat Punya Melon Gede
44 Episode 44. Apakah Glen Serius Dengan Tarisa?
45 Episode 45. Apem Anget Bikin Berkeringet
46 Episode 46. Baby Rizki Hendak Diculik
47 Episode 47. Sari Rela Menyerahkan Keper*wanan
48 Episode 48. Kesenggol Melon
49 Episode 49. Lirikan Mbah Jembrut
50 Episode 50. Maudi Lagi Pengen Gituan
51 Episode 51. Nola Datang Membebaskan Rizki
52 Episode 52. Bau Dan Ada Bulunya
53 Episode 53. Apakah Baby Rizki Tidak Selamat?
54 Episode 54. Pisang Raja
55 Episode 55. Happy Banget (TAMAT)
56 Episode 56. Bonus Cerita 1
57 Episode 57. Bonus Cerita 2
58 Episode 58. Bonus Cerita 3
59 Episode 59. Bonus Cerita 4
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Episode 1. Hamil
2
Episode 2. Abram Belum Sanggup Punya Anak
3
Episode 3. Ibu Mertua Super Jutek
4
Episode 4. Ditinggal Suami
5
Episode 5. Sendiri Di Rumah
6
Episode 6. Kembali Ke Rumah Orang Tua
7
Episode 7. Nola dan Leonardo Dicaprio
8
Episode 8. Belum Bayar Kontrakan
9
Episode 9. Apakah Abram Menikah Lagi?
10
Episode 10. Cek Dan Ricek Ke Cirebon
11
Episode 11. Tarisa Jadi Model Iklan
12
Episode 12. Glen Dan Ukuran Supernya
13
Episode 13. Banyak Senyum Dan Tawa
14
Episode 14. Abram Kewalahan Di Ranjang
15
Episode 15. Jayanti Selingkuh
16
Episode 16. Baby Lahir Sebelum waktunya
17
Episode 17. Baby Boy
18
Episode 18. Lelaki Bermodal Pisang
19
Episode 19. Jangan Pamer Dada Saat Menyusui
20
Episode 20. Abram Mencuri Motor Glen
21
Episode 21. Calon Suami Tarisa Yang Baru
22
Episode 22. Kenapa Baby Rizki Menangis?
23
Episode 23. Mau Diapain Aja
24
Episode 24. Emak-Emak Liar
25
Episode 25. Sentuhan Hangat Glen
26
Episode 26. Jangan Digigit Ya
27
Episode 27. Apa Yang Dilakukan Glen Di Mobil?
28
Episode 28. Goyangan Nola Membuat Pisang Bengkak
29
Episode 29. Di Bawah Pusar Yang Paling Dalam
30
Episode 30. Ahli Membuat Pisang Molen
31
Episode 31. Nola Pagina Menggoyang Panggung
32
Episode 32. Celana Sobek Saat Menyanyi
33
Episode 33. Video 'Puter Giling Apem' Viral
34
Episode 34. Berapa Tarif Nola?
35
Episode 35. Gurih Kenyol-Kenyol
36
Episode 36. Kec*pan Glen Untuk Tarisa
37
Episode 37. Alhamdulillah Banyak Rejeki
38
Episode 38. Artis Gina Melonda Suka Glen
39
Episode 39. Tarisa Cemburu Ke Melon Gede
40
Episode 40. Glen Digerebek Warga
41
Episode 41. VISUAL
42
Episode 42. Gina Melonda Mencukur Bagian Itu
43
Episode 43. Manfaat Punya Melon Gede
44
Episode 44. Apakah Glen Serius Dengan Tarisa?
45
Episode 45. Apem Anget Bikin Berkeringet
46
Episode 46. Baby Rizki Hendak Diculik
47
Episode 47. Sari Rela Menyerahkan Keper*wanan
48
Episode 48. Kesenggol Melon
49
Episode 49. Lirikan Mbah Jembrut
50
Episode 50. Maudi Lagi Pengen Gituan
51
Episode 51. Nola Datang Membebaskan Rizki
52
Episode 52. Bau Dan Ada Bulunya
53
Episode 53. Apakah Baby Rizki Tidak Selamat?
54
Episode 54. Pisang Raja
55
Episode 55. Happy Banget (TAMAT)
56
Episode 56. Bonus Cerita 1
57
Episode 57. Bonus Cerita 2
58
Episode 58. Bonus Cerita 3
59
Episode 59. Bonus Cerita 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!