Laki-laki hidung belang

Maura menghela napas kesal, dengan langkah yang terasa berat dia menuju ruangan CEO yang sangat menyebalkan itu. Jika saja bukan karena ingin mengambil ponselnya, tentu dia tidak akan mau menemui pria kurang ajar itu.

"Pak Kenneth ada di ruangannya, bu?" Tanya Maura seorang wanita yang nampak serius mengerjakan sesuatu pada laptopnya.

Wanita itu kemungkinan besar adalah sekretaris CEO, Maura melirik papan nama yang terpasang di meja sekretaris itu, Chintya Bramantio. Nama yang cantik secantik orangnya, mungkin usianya belum mencapai 30 tahun.

"Maura ya? Pak Kenneth sudah menunggumu di dalam, langsung masuk saja."

Chintya melayangkan senyuman manisnya pada Maura yang masih bertahan di posisinya semula, *dia sangat cantik. *Maura yang sama-sama wanita saja mengagumi wanita itu, terlebih lagi pak Kenneth, pasti dia tidak akan menyia-nyiakan pemandangan ini setiap harinya. Dengan canggung Maura membalas senyuman Chintya dan melangkah menuju pintu ruangan di mana bos besarnya sedang menunggu kehadirannya.

"Permisi, pak. Saya hendak mengambil ponsel saya yang bapak sita tadi," ujar Maura tanpa basa basi ketika tiba di ruangan pria itu.

"Silakan duduk, Maura Anastasia," Kenneth berkata tegas.

"Saya berdiri saja, pak" Maura memasang wajah datarnya.

Kenneth bangkit dari duduknya, dia berdiri bersandar pada meja kerjanya sambil menatap tajam gadis kecil di hadapannya. Gadis yang sangat dia ingat pernah ditemuinya di sebuah *club *malam beberapa hari yang lalu. Gadis yang bibirnya sudah menjadi candu baginya sekalipun baru sekali itu dia cium dengan panasnya, yang sama sekali tak disangkanya ternyata gadis itu salah satu karyawan di perusahaan miliknya. Dia menyilangkan tangan di dadanya, sorot mata gadis itu jelas terlihat penuh dengan kemarahan.

"Kau tahu kesalahanmu?" Tanya Kenneth mengintimidasi Maura.

"Saya tahu pak, saya minta maaf atas kecerobohan saya. Sekarang tolong kembalikan ponsel saya," Maura menjawab tanpa sedikitpun rasa takut.

Kemarahannya atas perbuatan Kenneth beberapa hari yang lalu membuat rasa takutnya menguar entah kemana, dipecatpun dia sudah siap. Maura merogoh sesuatu di dalam saku blazernya, dia berjalan mendekat pada Kenneth,

"Saya juga ingin mengembalikan ini, pak."

Kenneth melihat gulungan uang kertas yang seingat dia pernah diberikannya pada Maura sebagai ucapan terima kasih atas ciuman yang memabukkan itu, keningnya berkerut mencoba meraba sandiwara apa yang sedang dimainkan oleh Maura.

"Kenapa? Kurang banyak?" Tanyanya sinis.

Maura mendongak menatap tajam pria itu, dia merasa tersinggung dengan kalimat terakhir yang diucapkan oleh Kenneth.

"Pak Kenneth yang terhormat, terima kasih saya tidak butuh uang anda. Seharusnya anda bersyukur saya tutup mulut atas perlakuan kurang ajar anda malam itu, reputasi anda akan hancur jika saya membuka semuanya. Anda mencuri ciuman saya, itu salah satu tindakan pelecehan yang bisa saya bawa ke ranah hukum. Jadi kalau anda tidak ingin nama baik tercoreng, ambil kembali uang anda. Dan tolong kembalikan ponsel saya sekarang."

Kenneth tersenyum tipis melihat gulungan uang kertas yang diletakkan di meja kerjanya oleh Maura, gadis kecil ini sungguh unik menurutnya. Dia penasaran sejauh mana perlawanan yang akan dilakukan oleh Maura untuk mengimbanginya.

"Jangan terlalu sombong, Maura. Apa yang kulakukan malam itu bukanlah suatu pelecehan, kau lihat tempat kejadiannyalah. Apa kata orang tentang seorang gadis yang berada di sebuah tempat hiburan? Bukankah itu pekerjaan sampinganmu? Menurutmu siapa yang akan berpikir bahwa itu bentuk sebuah pelecehan?"

Wajah Maura seketika memerah karena kemarahan yang memuncak, pria di hadapannya ini sungguh tak punya rasa malu dan sangat kurang ajar.

"Dasar kau pria hidung belang, pria tua penjahat kelamin, jaga bicaramu. Kau pikir semua perempuan bisa kau beli? Seharusnya aku tak pernah bertemu denganmu, dasar laki-laki mesum. Kembalikan ponselku, ambil uangmu, dan aku mengundurkan diri mulai detik ini."

Kenneth terkekeh mendengar kalimat demi kalimat yang terucap dari mulut Maura, bicaranya sungguh tidak difilter lagi karena kemarahan sudah melingkupinya. Sikap Maura semakin membuat Kenneth tertarik untuk menakhlukkannya, dia merasa tertantang untuk membuat Maura bertekuk lutut padanya.

"Berhentilah berpura-pura suci, Maura. Aku janji tidak akan membuka rahasia gelapmu asalkan kau mau menjadi kekasihku," ujar Kenneth merasa di atas angin.

Kurang ajar, jadi dia berpikir aku ini wanita penghibur. Dasar laki-laki tua tak tahu diri, berani-beraninya dia menilaiku.

"Kau sungguh keterlaluan, aku tidak main-main dengan ucapanku. Tunggu saja waktunya kau dipermalukan tuan Kenneth yang terhormat," Maura melangkahkan kakinya menuju pintu keluar.

Belum sempat tangannya meraih gagang pintu, Kenneth berhasil menahan langkahnya dan menarik pinggangnya hingga mereka berdiri saling berhadapan tanpa jarak sama sekali. Senyum kemenangan mengembang di wajah Kenneth yang tampan itu. Maura meronta mencoba melepaskan diri dari Kenneth, tapi dia tak kunjung berhasil. Kenneth memojokkannya ke sudut, punggungnya menabrak dinding di belakangnya. Posisi ini sangat menguntungkan Kenneth, dengan mudah dia menahan kedua tangan Maura di atas kepalanya.

"Kau sangat tidak sopan gadis kecil," Kenneth menyeringai. "Pertama, aku adalah pemilik perusahaan tempatmu bekerja, kau harus tahu batas. Kedua, aku belum terlalu tua, usiaku belum genap 50 tahun. Dan yang ketiga, kau tidak bisa seenaknya saja meninggalkan perusahaan sementara kasbonmu masih banyak di perusahaan ini. Jadi dengan kata lain kau terikat bekerja disini setidaknya sampai masalah kasbonmu terselesaikan, atau jika aku berkenan memecatmu maka kau bebas melenggang. Dan kau tahu nona? Aku tidak akan melakukan itu, aku justru akan membuatmu tidak bisa meninggalkan perusahaan ini seenaknya tanpa menyelesaikan tanggung jawabmu."

Wajah Maura semakin merah padam, sungguh dia ingin menampar laki-laki ini jika saja tangannya tidak terbelenggu. Dengan mata yang dipenuhi kilat kemarahan, Maura menatap pria itu lekat-lekat.

"Kenneth Tanaya, saya bukan seorang gadis kecil seperti yang anda katakan barusan. Pertama, saya tahu anda adalah pemilik perusahaan ini, dan saya tidak akan melewati batas jika saja anda tidak kurang ajar. Kedua, anda memang sudah tua, umurnya tidak jauh beda dengan ayah saya, jangan menolak tua ya pak. Dan yang ketiga, masalah kasbon akan saya selesaikan segera. Anda tidak berhak merenggut kebebasan saya seenaknya.

Senyum lagi-lagi mengembang di wajah tampan Kenneth, dia kagum dengan keberanian gadis ini.

"Berapa hargamu?" Tanyanya telak.

"Saya tegaskan ya, saya tidak menjual diri. Terutama pada laki-laki hidung belang seperti anda, saya sangat tidak tertarik."

Jawaban Maura membuat Kenneth tergelitik, apakah mungkin dia salah menilai tentang Maura? Dengan gerakan lembut, tangannya yang bebas mengusap pipi Maura. Gadis itu memalingkan wajahnya tak sudi disentuh oleh Kenneth.

"Sungguhkah kau tak tertarik padaku?" Kenneth menarik dagu Maura agar wajah mereka kembali berhadapan.

Maura tersenyum sinis. "Anda lebih cocok jadi ayah saya."

Sejujurnya berada sedekat ini dengan Kenneth membuat Maura salah tingkah, mereka memang terpaut usia sangat jauh, tapi pesona Kenneth jelas menggetarkan Maura. Menghapus ingatan tentang ciuman panasnya saja membutuhkan perjuangan. Sial, mengapa aku membayangkan pesonanya?

"Aku bisa membuktikan kau tertarik padaku," bisik Kenneth di telinga Maura.

Tanpa memberi kesempatan pada Maura untuk menyanggahnya, Kenneth kembali mencuri ciuman dari Maura. Kali ini dia melakukannya dengan kasar, tidak mempedulikan perlawanan yang dilakukan oleh gadis itu. Dia menggigit bibir bawah Maura supaya terbuka dan memberinya peluang untuk memainkan lidahnya di dalam rongga mulut gadis itu. Ketika pasokan udara semakin berkurang, Kenneth melepaskan ciumannya dan memberi peluang untuk Maura menghirup oksigen, setelah dirasanya cukup, dengan egois Kenneth kembali memagut bibir Maura yang sudah menjadi candu baginya. Rasanya sangat manis, dia tak ingin berhenti begitu saja.

Kenneth merasa perlawanan Maura mulai mengendur, gadis itu tak lagi menolaknya, dia seperti pasrah karena kehabisan tenaga. Ciuman Kenneth yang awalnya liar berubah menjadi lembut, membuai lidah Maura dan menggiring gadis itu untuk menikmati aktifitas ciuman panasnya. Tepat seperti perkiraannya, kelihaian Kenneth menggoda Maura dengan ciumannya berhasil. Maura tak lagi memberontak, dia terbuai dalam kenikmatan yang disuguhkan oleh Kenneth, membalas setiap ******* Kenneth. Maura seperti dibawa terbang jauh ke langit ketujuh, dia ikut hanyut dalam permainan lidah Kenneth.

Ini memang bukan ciuman pertama bagi Maura, Jericho adalah laki-laki pertama yang mengambil ciuman pertamanya. Tapi ciuman Jericho tidak pernah senikmat ini, ada rasa yang berbeda yang tak dapat diungkapkan dengan kata ketika Kenneth membuainya. Tiba-tiba bayangan Jericho berkelebat di benaknya dan membawa Maura kembali pada kesadarannya. Shit, laki-laki kurang ajar ini kembali mencuri ciumanku dan sialnya lagi aku terbuai dalam kenikmatan pagutan bibirnya.

Rasa bersalah pada Jericho menyeruak, Maura merasa telah mengkhianati kekasihnya karena berciuman dengan atasannya sendiri. Dengan sisa tenaga yang tersisa dia mendorong Kenneth agar menjauh darinya, dan Kenneth yang saat itu lengah karena hanyut dalam permainannya melepaskan Maura dengan mudahnya.

"Mulutmu berkata tidak, tapi tubuhmu merespon dengan baik," ejeknya pada Maura yang kini terpaku dengan napas terengah.

***

From author :

Mulai panas guys, happy reading ya, semoga kalian suka.

Yang penting mah jangan lupa vote, rate, like, comment, n share juga ya.

Supaya aku lebih semangat nulisnya atuh.

Anyway thx, luv u as always.

Lanny Tan

Terpopuler

Comments

itin

itin

saya hampir lupa kalau ini kisah novel yang penuh kehaluan hakiki membuncah dunia khayal yang tinggi. bagaimana mungkin seorang karyawan melupakan norma kesopanan yang beradab pada atasan tertinggi perusahaannya. meski dalam mode dongkol tentu harus dikondisikan. Tp saya suka 😃

2021-09-22

0

Helen Selimu

Helen Selimu

lnjutttt Thor,,,
jangan lupa visualnya, biar tambah seru

2021-03-28

2

Pricy

Pricy

like kak

2021-01-02

2

lihat semua
Episodes
1 Pencuri ciuman
2 Bos yang menyebalkan
3 Laki-laki hidung belang
4 Bertemu calon mertua
5 Saved by the bell
6 Ibuku tersayang
7 Kecewa
8 Meringankan beban
9 Sebuah penawaran
10 Menolak tawaran
11 Ketika cinta harus memilih
12 Yours
13 Semua karena cinta
14 Berhenti berharap
15 Cinta yang egois
16 Inikah saatnya?
17 Tak perlu menangis
18 Candle light dinner
19 Pergilah kasih
20 Tak bisa memiliki
21 Tak mungkin bersama
22 Nyaris saja
23 Hanya sandiwara
24 Sedih tak berujung
25 Terbuai
26 Kemarahan Kenneth
27 Pemilik hati
28 Tetap saja menyakitkan
29 You're the only one
30 Sang penggoda
31 Sang penakhluk
32 Menepis ragu
33 Jangan berhenti
34 Semua tak sama
35 Bukan inginku
36 Milikku seorang
37 Akhir rasa ini
38 You are mine
39 Inikah ujungnya?
40 Maafkan aku
41 Kemarahan Jericho
42 Hancur berkeping
43 Tetap dalam jiwa
44 Invitation
45 Semu semata
46 Jangan baper
47 Satu alasan untuk bertahan
48 Situasi yang membingungkan
49 Sepenting itukah?
50 Biarkan berlalu
51 Aku tak mengerti
52 Tak ingin berakhir
53 Dimaafkan
54 Inilah yang terbaik
55 Kau bukan untukku
56 Berakhir dengannya
57 Makan malam keluarga
58 Malam pertama
59 Malam pertama bag. 2
60 Tujuan menikah
61 Berselisih
62 Jangan diam saja
63 Bersamamu
64 Merasa bersalah
65 Harus bagaimana?
66 Terhempas
67 Mengintimidasi
68 Kepemilikan
69 Melepaskanmu
70 Cinta karena cinta
71 Realistis
72 Merindukanmu
73 Visual cast
74 Jealous
75 Haruskah marah?
76 Tak punya perasaan
77 I love u
78 Late honeymoon
79 Ingin memiliki
80 Mulai berubah
81 Ada apa denganmu
82 Hanya engkau
83 Kabar bahagia
84 Happy birthday, Maura
85 Precious gift ever
86 where have you been?
87 Shape of my heart
88 Terlambatkah?
89 The art of letting go
90 Jangan memaksakan diri
91 It's yours
92 Kejujuran hati
93 New chapter
94 Serba kebetulan
95 Keusilan Jericho
96 Tak bisa jauh darimu
97 Calon kakak
98 Percayalah padaku
99 Sepenggal kisah lalu
100 Tak ingin berharap
101 Pelarian semata
102 Aku cemburu
103 Arti hadirmu
104 Sebatas peran
105 Hanya gurauan
106 Menikahlah denganku
107 Masa lalu Abigail
108 Jericho vs Ernest
109 Teman tapi mesra
110 My mine
111 Have to stop it
112 She's mine
113 Officially mine
114 It's my first
115 Dan terjadilah
116 Begini rasanya
117 Mulai terbiasa
118 Morning kiss
119 Ada apa denganmu?
120 Salahkah aku?
121 Apa yang kaulakukan di belakangku?
122 Terhempas
123 Meluruskan kesalahpahaman
124 Kegalauan Abigail
125 Obat rindu
126 Hanya teman biasa
127 Mengungkap kebenaran
128 Sebuah pernyataan
129 Inikah rasanya?
130 Kabar bahagia
131 Bahagia bersamamu
132 Ada apa dengan Kenneth?
133 Who is she?
134 Happy birthday Kenneth
135 New release
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Pencuri ciuman
2
Bos yang menyebalkan
3
Laki-laki hidung belang
4
Bertemu calon mertua
5
Saved by the bell
6
Ibuku tersayang
7
Kecewa
8
Meringankan beban
9
Sebuah penawaran
10
Menolak tawaran
11
Ketika cinta harus memilih
12
Yours
13
Semua karena cinta
14
Berhenti berharap
15
Cinta yang egois
16
Inikah saatnya?
17
Tak perlu menangis
18
Candle light dinner
19
Pergilah kasih
20
Tak bisa memiliki
21
Tak mungkin bersama
22
Nyaris saja
23
Hanya sandiwara
24
Sedih tak berujung
25
Terbuai
26
Kemarahan Kenneth
27
Pemilik hati
28
Tetap saja menyakitkan
29
You're the only one
30
Sang penggoda
31
Sang penakhluk
32
Menepis ragu
33
Jangan berhenti
34
Semua tak sama
35
Bukan inginku
36
Milikku seorang
37
Akhir rasa ini
38
You are mine
39
Inikah ujungnya?
40
Maafkan aku
41
Kemarahan Jericho
42
Hancur berkeping
43
Tetap dalam jiwa
44
Invitation
45
Semu semata
46
Jangan baper
47
Satu alasan untuk bertahan
48
Situasi yang membingungkan
49
Sepenting itukah?
50
Biarkan berlalu
51
Aku tak mengerti
52
Tak ingin berakhir
53
Dimaafkan
54
Inilah yang terbaik
55
Kau bukan untukku
56
Berakhir dengannya
57
Makan malam keluarga
58
Malam pertama
59
Malam pertama bag. 2
60
Tujuan menikah
61
Berselisih
62
Jangan diam saja
63
Bersamamu
64
Merasa bersalah
65
Harus bagaimana?
66
Terhempas
67
Mengintimidasi
68
Kepemilikan
69
Melepaskanmu
70
Cinta karena cinta
71
Realistis
72
Merindukanmu
73
Visual cast
74
Jealous
75
Haruskah marah?
76
Tak punya perasaan
77
I love u
78
Late honeymoon
79
Ingin memiliki
80
Mulai berubah
81
Ada apa denganmu
82
Hanya engkau
83
Kabar bahagia
84
Happy birthday, Maura
85
Precious gift ever
86
where have you been?
87
Shape of my heart
88
Terlambatkah?
89
The art of letting go
90
Jangan memaksakan diri
91
It's yours
92
Kejujuran hati
93
New chapter
94
Serba kebetulan
95
Keusilan Jericho
96
Tak bisa jauh darimu
97
Calon kakak
98
Percayalah padaku
99
Sepenggal kisah lalu
100
Tak ingin berharap
101
Pelarian semata
102
Aku cemburu
103
Arti hadirmu
104
Sebatas peran
105
Hanya gurauan
106
Menikahlah denganku
107
Masa lalu Abigail
108
Jericho vs Ernest
109
Teman tapi mesra
110
My mine
111
Have to stop it
112
She's mine
113
Officially mine
114
It's my first
115
Dan terjadilah
116
Begini rasanya
117
Mulai terbiasa
118
Morning kiss
119
Ada apa denganmu?
120
Salahkah aku?
121
Apa yang kaulakukan di belakangku?
122
Terhempas
123
Meluruskan kesalahpahaman
124
Kegalauan Abigail
125
Obat rindu
126
Hanya teman biasa
127
Mengungkap kebenaran
128
Sebuah pernyataan
129
Inikah rasanya?
130
Kabar bahagia
131
Bahagia bersamamu
132
Ada apa dengan Kenneth?
133
Who is she?
134
Happy birthday Kenneth
135
New release

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!