Rinaswara Rameses, wanita yang di adopsi Lucifer dan Eva sekarang sudah berusia 26 tahun. Saat ini dia di percaya untuk memimpin perusahaan Adam Company. Wanita yang cantik dan pintar ini sangat teliti dan rajin. Dia memiliki salah satu karakter dari Lucifer, yaitu gampang marah dan sangat tegas. Rina bisa memimpin perusahaan, berani mengambil keputusan yang tajam, dan di segani karyawan-karyawan nya.
Saat itu Lucifer melihat kalau Rina yang pintar dalam bisnis daripada Abraham dan Arshinta, bersama Eva mereka sepakat untuk menyerahkan kekuasaan pada Rina. Dan gadis itu sangat senang bisa di percaya orang tua angkat nya.
TTTOKKK….TTTOOOKKKK….TTTTOOKKK….
Tidak ada jawaban…….
TTTTOOKKK…..TTTTOOKKK….TTTOOOKK…..
“Masuk!” terdengar jawaban dari dalam.
CCCEEKKKLLLLEEEKKKKK…..
Seorang pria tampan masuk kedalam ruangan Rina, Zafran Uri, putera dari Aris dan Rihana yang saat ini berusia 22 tahun.
“Selamat siang nona Ina.” Sapa nya pada Rina yang fokus pada pekerjaan nya.
“Siang, ada apa?” tanya Rina yang tidak melihat Zafran.
“Nona, saya ingin memberitahukan bahwa model yang akan kita pakai untuk produk terbaru kita……. Mereka ingin membatalkan nya.” Ucap Zafran.
“Membatalkan? Berani sekali mereka. Apa alasan nya?” tanya Rina yang masih fokus pada berkas di tangan nya.
“Karena permintaan mereka yang tidak bisa kita setujui. Permintaan mereka sangat merugikan kita secara waktu dan keuangan. Tapi kami masih menunggu keputusan dari anda.” Jawab Zafran.
Rina meletakkan berkas yang ada di tangan nya.
Dia melihat Zafran yang masih berdiri di hadapan nya menunggu perintah.
“Apa permintaan nya?” tanya nya dengan melipatkan kedua tangan bertumpu pada dagu nya.
“Mereka meminta dalam satu minggu mereka bekerja hanya 2 kali, bukan 2 kali dalam 1 hari. Tapi 2 kali dalam 1 minggu. Dengan bayaran sebesar 250 juta untuk 1 minggu. Harus menjamin kebersihan dan perawatan pada mereka agar tidak terinfeksi penyakit yang bisa merusak kulit dan wajah mereka.
Dan……….
“Breng**k….. berani sekali mereka meminta yang seperti itu? mereka hanya model yang baru beranjak kan? Lagak nya udah kayak paling terkenal saja.” Ina merasa sangat kesal, hingga memukul meja.
Zafran terkejut, hampir saja jantung nya akan keluar dari tubuh karena terkejut nya.
“Benar nona, padahal dengan dia mau menjadi model kita, itu bisa mengangkat popularitas nya. Tapi aku tidak menyangka kalau mereka memiliki karakter seperti itu.” ucap Zafran setelah menenangkan jantung nya.
“Lalu, apa yang akan anda lakukan nona? Mereka mau menjadi model kita, asalkan……..
“Bang*e!!! batalkan saja!! Bikin emosi.” Sekali lagi Ina menggebrak meja.
“Hhhaaduuuhhh…. Bisa mati berdiri ini aku.” Gumam Zafran mengelus dada nya.
“Lalu untuk model nya?” tanya Zafran.
“Apa kamu ada referensi?” tanya Ina masih fokus pada pekerjaan nya.
“Mmmm….. bagaimana kalau di antara nona Gwen dan nona Oksana? Kalau menurut saya mereka sama-sama cantik. Itu menurut saya loh. Tapi keputusan akhir nya ada pada anda.” Jawab Zafran.
Ina melepas pekerjaan nya sementara, di lihat nya Zafran yang masih berdiri di hadapan nya.
TTIIKKK….TTTIIIKKKK…TTTIIIKKK….
Jari-jari nya bergantian mengetuk meja, sedang berpikir untuk memutuskan sesuatu.
“Kalau begitu coba kamu tanyakan dulu pada mereka, siapa yang bisa menjadi model nya.” Ucap nya setelah berpikir.
“Baik Nona. Berarti dua model yang sebelum nya kita……
“Buang saja ke laut!!, belagu banget” Ina memotong kalimat Zafran.
Ina duduk kembali di kursi nya, setelah mengeluarkan emosi.
“Baik kalau begitu nona, saya akan segera menghubungi nona Oksana dan Gwen.” Ucap Zafran yang bersiap-siap ingin pamit.
“Panggil kan Sakya kesini. Gak pake lama.” Suruh Ina membuka laporan nya.
“Baik nona.” Zafran segera keluar dari ruangan yang penuh dengan ledakan mendadak.
Setelah keluar dari ruangan, dia segera mencari Sakya.
“Zafran, apa nona marah-marah lagi?” tanya Meta, salah satu karyawan yang bekerja di sana.
“Iya, itu gara-gara model yang kita ajak untuk bekerja sama. Mereka terlalu banyak meminta syarat.” Ucap Zafran.
“Sebenar nya aku juga tidak suka melihat mereka berdua, aku saja tidak tahu kalau mereka itu adalah model, ku pikir mau melamar pekerjaan. Syukur lah kalau mereka tidak jadi.” Ujar Meta.
“Ngomong-ngomong lihat si Sakya nggak?” tanya Zafran.
“Sakya ya, dia di pantry, kata nya lagi bikin kopi.” Tunjuk Meta kearah pantry.
“Oke, makasih ya.” Zafran melambaikan tangan nya pada Meta dan kembali mencari Sakya.
Zafran berjalan, menuju pantry, yang ternyata benar kalau pria itu ada di sana. Sangat serius membuat kopi racikan nya sendiri.
“Wooouyyyy….” Zafran menepuk bahu Sakya pelan.
“Set*n..….. apaan sih ngagetin aja.” Sakya terkejut sampai gelas kopi nya hampir jatuh.
“Maka nya jangan melamun. Kau di panggil tuh sama nona Rina, buruan..” suruh zafran mengambil gelas.
“Apa nona marah lagi?” tanya Sakya mengaduk-aduk kopi nya.
“Iya, dan kau harus jaga jantung mu, karena bisa saja nanti ada ledakan bom nuklir di dalam.” Ucap Zafran bercanda.
“Hahahaha…. Bisa aja kamu. Ya udah, aku mau kesana dulu.” Sakya berjalan membawa gelas kopi nya.
*******
Setelah berkumpul dan memakan eskrim bersama orang yang baru di kenal nya, Arshinta berniat ingin keperusahaan untuk bertemu dengan kakak nya Ina.
Tidak lupa dia membawa kue manis untuk Ina.
Shinta memang sering datang ke kantor, tapi bukan untuk mengurus perusahaan, melainkan hanya ingin bertemu dengan kakak nya Ina.
*********
TTTOOKKK…TTTOOKKKK….TTTTOOKKKK…..
“Masuk.” Ina memberikan jawban.
“Selamat siang nona, kata Zafran anda memanggil diriku yang hina ini? Ada gerangan….
“Bisa diam enggak?” tanya Ina melempar tatapan tajam.
Sakya hanya tersenyum kecil.
“Duduk.” Suruh Ina.
“Di mana bos?” tanya Sakya melihat beberapa sofa.
“Di sini lah, memang nya mau di mana?” Ina menunjuk kursi yang ada di hadapan nya.
“Ooohh…” Sakya duduk sesuai dengan arahan Ina.
“Ada apa nona?” tanya nya yang mulai serius.
“Kamu ke bagian pemasaran, dan minta semua laporan pemasukan dan pengeluaran produk kita, terus kamu juga cek di bagian bahan-bahan mentah nya, apakah aman dan bersih, cek semua. Pastikan mereka bekerja dengan baik, dan cek rekaman CCTV mereka, terutama atasan-atasan nya. Mengerti?” tanya Ina.
“Aku mengerti nona, apa ada lagi?” tanya Sakya.
“Tidak ada, keluar lah. Aku sudah muak melihat mu.” Ucap Ina dengan bercanda.
“Baik lah nona, saya tahu kalau saya……
Sakya berhenti melanjutkan kalimat nya setelah mendapatkan serangan tatapan dari Ina.
Baru saja Sakya keluar dari pintu……..
“Kakak……..” Arshinta menerobos langsung masuk dengan merentangkan tangan yang membawa makanan yang di beli sebelum nya.
“Shinta?” Ina melihat Arshinta berjalan ke arah nya, dia keluar dari posisi dan menghampiri Shinta.
.
.
.
NAH, di sini sudah di keluarkan nih si Ina nya. dari episode awal kan dah pada tanyain Ina.
apakah Ina jahat atau baik...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 282 Episodes
Comments
On fire
🩶🩶💛🤎🤎🩵
2024-11-03
0
On fire
Ga🤍❤️🩹🩶🤍
2024-11-03
0
Sari Yuliati Pani
kok visual ina lebih cantik dr Shinta ya thor 🙏
2022-08-24
0