"Astaga"
Teriak Luna kaget melihat lelaki yang sedari tadi tidur itu akhirnya membuka mata dan tersenyum padanya, Luna pun langsung mundur menjauhi lelaki itu. Luna menuju pintu dan mencoba membukanya namun sayang pintu itu terkunci, ia bingung dan merasa sangat takut.
"Kamu sudah datang tak usah takut aku tidak akan menyakitimu" lelaki itu menghampiri Luna dan menarik tangan Luna sambil tersenyum manis
"Duduklah santai saja, Ini minum lah agar tubuhmu hangat" dia menyodorkan segelas anggur kepada Luna
Luna duduk terdiam tak berani berkata yang dia rasakan saat itu hanyalah ketakutan
Tak berapa lama Adam berhasil masuk kedalam villa itu dia mulai mencari dimana keberadaan Luna setiap sudut dan ruangan ia periksa namun tak juga ia temui, sampai pada akhirnya ia sampai di kamar yang paling ujung dekat dengan taman, kamar itu terlihat lebih besar dari kamar yang lainnya ia pun coba membukanya namun terkunci.
"Lun, Luna apakah kamu didalam?" sambil mengedor gedor pintu
Dari dalam kamar Luna mendengar suara Adam dan dia langsung menjawabnya
"Dam apa itu kamu ?, aku ada didalam" teriak Luna
"Aku bakalan keluarin kamu Lun dari sini"
"Sial apa-apaan ini, siapa diluar sana?" teriak lelaki tersebut
"Lepaskan Luna, lepaskan dia cepat" teriak Adam
"Penjaga, penjaga semuanya Saya tidak mau tau yah bereskan keributan ini"
Lelaki itu menelpon para penjaganya
penjagapun datang dan Adam langsung dikeroyok oleh para penjaga tak butuh waktu lama para penjaga dapat melumpuhkan Adam. Adam yang sendirian tak dapat mengalahkan para penjaga yang menghajarnya usaha Adam terasa sia-sia.
"Tolong lepaskan dia jangan sakiti Adam" tangis Luna dari dalam pintu
"Dam lari Dam pergi dari sini jangan peduliin aku selamatkan dirikamu Dam"
"Aku gak akan ninggalin kamu Lun apapun yang terjadi, aku akan keluarin kamu dari sini" suara Adam lirih dengan sisa-sisa kekuatannya
"Tolong lepaskan jangan saikiti dia, dia gak tau apa-apa"
Luna bersujud dikaki lelaki itu
"Aku mohon jangan sakiti dia"
Luna memohon dan menangis, namun lelaki itu tak menggubrisnya.
Adam mencoba melawan namun jumlah penjaga itu terlalu banyak Adam akhirnya kalah dia babak belur para penjaga menghajarnya sampai tak berdaya, Tubuhnya di ikat mulutnya dilakban dia dimasukan dan dikunci di dalam ruangan sendirian. Tubuhnya lemah ia tak mampu melepaskan ikatannya dia hanya berharap keajaiban datang malam ini.
*******
Disisi lain keadaan dirumah sakit Dokter Denise mulai menjalankan Operasi Bapaknya Luna, sesuai janji Dokter Denise malam ini operasinya dilakukan dengan imbalan Luna melakukan perintah dari Dokter Danise.
Malam ini benar-benar malam yang penuh dengan emosi semua ditentukan malam ini, apakah yang akan terjadi dengan Luna dan Adam ? apakah operasinya berjalan lancar ? keadaan ini benar-benar mencekam dan menguras emosi. seakan semuanya ini sedang berperang, iya berperang Dokter Danise perperang dan berjuang dengan operasinya, Bapaknya berperang dengan nyawanya, Adam berperang berjuang melepaskan Luna dan Luna berperang untuk dirinya.
"Apakah tadi itu pacarmu?" tanya lelaki itu
"Dia sahabatku, jangan sakiti dia"
"Oh jadi dia bukan pacarmu, sungguh sangat disayangkan pria yang malang"
Kemudian lelaki itu pun membungkukan badannya dan memegang dagu Luna dengan berkata
"Kurasa dia sangat mencintaimu, dia begitu peduli kepadamu, tenang saja aku takkan melukainya tetapi dia akan terluka dengan sendirinya malam ini"
"Jangan berani berani menyentuh Adam, aku tak akan membiarkan itu terjadi"
"Oh yah, kenapa kamu peduli padanya dia bukan pacarmu"
"Dia sahabat baikku, lepaskan dia aku takkan membiarkannya terluka" Tangan Luna memegang pundak lelaki itu
"Hahahaa,, aku suka keberanianmu, apa kau mengancamku?"
Luna haya terdiam dan menatap lelaki itu penuh amarah
"Akkh ini permulaan yang baik dengan sedikit kekacauan, aku suka ini, kamu membuatku sangat bergairah" bisik lelaki itu pada Luna
Luna hanya diam dia merasa takut senyumnya yang manis tetapi sangat sinis terlihat begitu menyeramkan.
Lelaki itu kemudian mengangkat tubuh luna, luna yang badannya kecil sangat mudah untuk diangkat tak begitu sulit bagi lelaki itu menggendongnya.
Saat tubuhnya digendong oleh lelaki itu wajah Luna sangat dekat dengannya dia menatap tajam kepada Luna tak lupa senyumnya yang sinis ituh selalu Ia lontarkan pada Luna.
tubuh Luna diletakkan terbaring diatas kasur
Kamu terlihat sangat kacau, begini lebih indah" lelaki itu menyentuh rambut Luna dan merapihkannya matanya terus menatap dengan tajam wajah Luna
Luna menepis tangan lelaki itu
"Jangan berani menyentuhku
"Aku bukan orang jahat lihat lah tak ada tampang penjahatkan" lelaki itu mencoba mencairkan suasana yang tegang diantara mereka
"Apakah kamu masih sekolah?"
"Apa pedulimu aku sekolah atau tidak bukan urusanmu" Jawab Luna ketus
"Kamu masih sangat muda berapa umurmu?, kenapa kamu ada disini?"
"Itu bukan urusanmu"
"Yah jaman sekarang semua ingin didapat dengan instant, hidup penuh gaya terlihat mewah"
"Aku tidak seperti itu, aku terpaksa melakukannya" mulut luna mulai bergetar menahan amarahnya
"Asalkau tahu kenapa aku ada disini itu karna,, aku, aku ... "
Belum juga Luna selesai melanjutkan bicaranya Lelaki itu mendaratkan bibirnya yang merah merona pada bibir Luna, hasrat lelaki itu sudah tak terbendung lagi, Luna tak berkutik dia hanya bisa diam dan pasrah matanya melotot hatinya berdetak dengan sangat kencang seperti Bom yang akan meledak, ini pertama kalinya dia berciuman dan dia lakukan dengan orang asing seseorang yang tak pernah dia kenal.
PLAAAKKKK
Tangan Luna reflek menampar wajah tampannya, lelaki itu masih terdiam diatas tubuh Luna, Luna pikir dia akan marah dan akan menampar balik, lelaki itu mengangkat tangannya tinggi bersiap akan menampar Luna, Luna ketakutan dia tak berani menatapnya dia memejamkan matanya dia siap jika dia harus menerima tamparan darinya
Namun bukan tamparan yang Luna terima belaian lembut yang Ia dapat tangan lelaki itu menyentuh bibir manis Luna menyentuhnya dengan lembut dan penuh gairah.
"Jangan lakukan ini padaku, aku mohon" ucap Luna bersuara lirih matanya masih tertutup
"Diamlah anak manis" ucap lelaki itu dengan lembut
Lelaki itu tersenyum manis kepada Luna dia tidak marah bahkan dia terlihat senang dia semakin menjadi kali ini dia mencium Luna lebih dalam lagi. Bibirnya yang merah mudah itu terasa hangat nan lembut menyentuh dan memainkan bibir Luna dengan sangat lembut. Ciuman yang ia lakukan kali ini sangat lembut dan sangat hati-hati agar tak membuat kaget Luna entah sihir apa yang ia gunakan perlahan namun pasti sentuhan bibirnya membuat Luna terbuai disini ia mulai menikmatinya ia tak melawan tubuhnya melemas aroma tubuh yang harum seakan mendorong tubuh Luna untuk pasrah.
"Apa ini ? kenapa aku tak melawan ? kenapa aku menikmatinya ? aku menyukai ini ? ini sangat mesra " tanya luna dalam hati pada dirinya
Dalam hati dia Bingung kenapa tubuhnya bereaksi seperti itu sebenarnya ia ingin teriak dan lari tapi tubuhnya justru sebaliknya, dia mulai membuka matanya menatap wajah lelaki itu entah mengapa kini lelaki itu terlihat sangat menarik wajah yang menakutkan kini berubah menjadi wajah yang manis.
"Apakah aku orang yang pertama kali menciummu ?" tanya lelaki itu dengan mesra sembari membelai rambut Luna
Luna hanya diam tak menjawab namun lelaki itu seperti tahu kalau Luna baru pertama berciuman
"Aku akan mengajarimu ini sangat mudah ikuti saja aku"
Luna hanya terdiam mendengar perkataan itu, tubuhnya yang mungil tak bisa melawan sedari tadi tubuh lelaki itu menumpangi tubuh Luna. seperti terhipnotis Luna mengikuti kemauan lelaki itu
Perlahan namun pasti tangan lelaki itu mulai membelai mesra tubuh Luna tak butuh waktu lama kini tak ada sehelai benangpun menutupi tubuhnya, tubuhnya mulai mengeras terlihat jelas tubuh mungil putih nan mulus itu menggeliat membuat lelaki itu semakin bergairah seakan Luna adalah santapan untuknya.
Dengan kelihaiannya setiap lekuk tubuh tak luput dari sentuhan, setiap sentuhan jemarinya yang ia lakukan meninggalkan kesan yang begitu mendalam bagi Luna, sentuhan itu akhirnya membuat Luna memejamkan matanya dia mulai mencoba menikmatinya dia merasakan tubuh nya seperti terbang perasaan seperti ini tak pernah ia rasakan sebelumnya tak bisa ia jelaskan rasa ini sangat indah hatinya menggebu tubuhnya meminta Lakukanlah lakukanlah buatlah aku terbuai.
"Aahh jangan ,, jangan lakukan itu" desahan Luna mulai terdengar
"Tubuhmu mengatakan dan memintaku melakukannya, aku bisa merasakannya Baby" balas lelaki itu
Luna sebenarnya tak ingin melakukan ini tapi tubuhnya tak bisa melawan, anehnya tubuhnya merespon setiap sentuhan dan gerakannya seakan tubuhnya berkata lakukanlah aku menyukainya aku menginginkannya terus aku sangat menyukai ini, sehingga pikiran Luna pun akhirnya ikut terbawa suasana itu, kini dia mulai menikmatinya seperti layaknya sepasang kekasih yang sedang saling jatuh cinta berpadu cumbu mesra dalam alunan cinta. sampai pada titik itu ia merasakan ada rasa sakit terselip dalam rasa nikmat ada sesuatu yang mencoba memasukinya.
"Akkhh.... sakiittt..." teriak Luna, Luna mulai menangis namun tangisan dan teriakan Luna tak ia indahkan
"Sakitt.... aku sakiittt jangaan lakukan sakiitt" Luna terus menangis dan sedikit melawan
Lelaki itu coba menenangkannya
"Tahan Baby hanya di awal saja sakit, setelah itu percayalah kamu pasti memohon kepadaku untuk meminta lagi lagi dan lagi"
"Aku mohon jangan, Ampuun sakitt... aku gak mau,"
Rintihan Luna tak menghentikan aksi lelaki itu semakin luna merintih kesakitan dan memohon semakin tinggi dan menggebu hasratnya.
"Pejamkan matamu lepaskan bebanmu rileks,tenang, nikmati ini, I LOVE YOU I LOVE YOU BABY" ucap lelaki itu
"I LOVE U BABY LOVE U LOVE U SO MUCH" lelaki itu terus mengucapkan kata itu ditelinga Luna dengan nafas yang ngos-ngosan
Entah mengapa mendengar hal itu dari mulutnya Luna merasa sangat nyaman, dia seperti terhipnotis Luna merasa Lelaki itu sangat tulus padanya sekuat apapun pertahanan Luna akhirnya runtuh juga oleh rayuan lembut lelaki itu.
"Aku akan membuatmu tak bisa menolak segalanya malam ini dariku, akan aku berikan yang terbaik ini untukmu, akan ku buat malam ini berkesan dan kan kau ingat selamanya"
Bisik lembut di telinga Luna dengan tatapan tajam dan senyum mautnya yang ia berikan untuk Luna
"Eemmmm.... aahhhhh,, ahhh,, "
desah Luna dengan jantung yang berdetak dan nafas yang mulai tak teratur diantara mereka
Malam ini begitu sunyi hanya terdengar suara nafas dan desahan mereka berdua, Luna mulai mengikuti irama tubuh lelaki tersebut
"Bersiaplah baby ini akan sedikit sakit" Ucap lelaki tersebut
Luna hanya menganggukan kepalanya menandakan iya
"Aakkhhh" teriak lembut lelaki itu
BREEAAAKKKKK
Terdengar bunyi sobek begitu jelas
"Akkh sakiittt" dengan keras Luna menjerit dan menangis sejadi jadinya tubuhnya melawan namun tak berdaya, tubuhnya lemas terasa tulang tubuhnya seperti patah, Luna semakin menangis namun lelaki itu tak menghiraukan tangisannya lelaki itu terlihat menikmatinya ia tak menghentikan aksinya sangat jelas terlihat diwajahnya rasa puas seakan menemukan puncaknya.
"Baby I love u, Aku bahagia aku puas denganmu" Ucap lelaki itu dengan nada Ngos-Ngosan
Ia tak kunjung menghentikan aksinya hingga Luna tak tahan lagi menahan sakitnya tubuhnya benar-benar lemah semuanya terasa sakit rasanya seperti tak bernyawa sangat sakit
"Ampuuun,,, Ampuunn Sakiitttt" dengan sisa kekuatannya dia melawan namun tak berdaya
Tak kuat menahan rasa sakit itu Luna mulai kehilangan kesadaran penglihatannya mulai gelap dan diapun pingsan. Terakhir kali yang ia lihat hanyalah wajah tampan sang lelaki itu dengan senyum mautnya.
Adam yang ditahan dikamar yang hanya berbatasan dengan tembok ituh mendengar semua yang terjadi didalam kamar itu, Walau tak melihat namun Adam mendengar jelas dan merasakan betapa tersiksanya Luna didalam sana. Dia hanya bisa menangis, tangisannya begitu dalam dia tak bisa melakukan apapun disaat wanita yang sangat ia cintai kesuciannya dirampas oleh lelaki bejad, hatinya sangat sakit ia meraaa kecewa marah dan benci pada keadaan ini.
Malam itu benar-benar berkecamuk semua rasa menjadi satu, Rasa sedih, kecewa, benci, terluka, bahagia semuanya menjadi satu malam yang benar - benar penuh dengan dramatis. Semua rasa menjadi satu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Herina Zahira
yg breeeeeak apanya thor haaaa
2021-07-24
0
Uus Widiani
gawangnya luna terbuat dari triplek kali ya sampek bunyi brekkkkk🤣🤣🤣🤣
2021-07-09
0
Anggele
duhhh aku jdi kegeran bacanya cetitanya seru banget
2021-06-25
1