Malam Yang Kelam

"Astaga"

Teriak Luna kaget melihat lelaki yang sedari tadi tidur itu akhirnya membuka mata dan tersenyum padanya, Luna pun langsung mundur menjauhi lelaki itu. Luna menuju pintu dan mencoba membukanya namun sayang pintu itu terkunci, ia bingung dan merasa sangat takut.

"Kamu sudah datang tak usah takut aku tidak akan menyakitimu" lelaki itu menghampiri Luna dan menarik tangan Luna sambil tersenyum manis

"Duduklah santai saja, Ini minum lah agar tubuhmu hangat" dia menyodorkan segelas anggur kepada Luna

Luna duduk terdiam tak berani berkata yang dia rasakan saat itu hanyalah ketakutan

Tak berapa lama Adam berhasil masuk kedalam villa itu dia mulai mencari dimana keberadaan Luna setiap sudut dan ruangan ia periksa namun tak juga ia temui, sampai pada akhirnya ia sampai di kamar yang paling ujung dekat dengan taman, kamar itu terlihat lebih besar dari kamar yang lainnya ia pun coba membukanya namun terkunci.

"Lun, Luna apakah kamu didalam?" sambil mengedor gedor pintu

Dari dalam kamar Luna mendengar suara Adam dan dia langsung menjawabnya

"Dam apa itu kamu ?, aku ada didalam" teriak Luna

"Aku bakalan keluarin kamu Lun dari sini"

"Sial apa-apaan ini, siapa diluar sana?" teriak lelaki tersebut

"Lepaskan Luna, lepaskan dia cepat" teriak Adam

"Penjaga, penjaga semuanya Saya tidak mau tau yah bereskan keributan ini"

Lelaki itu menelpon para penjaganya

penjagapun datang dan Adam langsung dikeroyok oleh para penjaga tak butuh waktu lama para penjaga dapat melumpuhkan Adam. Adam yang sendirian tak dapat mengalahkan para penjaga yang menghajarnya usaha Adam terasa sia-sia.

"Tolong lepaskan dia jangan sakiti Adam" tangis Luna dari dalam pintu

"Dam lari Dam pergi dari sini jangan peduliin aku selamatkan dirikamu Dam"

"Aku gak akan ninggalin kamu Lun apapun yang terjadi, aku akan keluarin kamu dari sini" suara Adam lirih dengan sisa-sisa kekuatannya

"Tolong lepaskan jangan saikiti dia, dia gak tau apa-apa"

Luna bersujud dikaki lelaki itu

"Aku mohon jangan sakiti dia"

Luna memohon dan menangis, namun lelaki itu tak menggubrisnya.

Adam mencoba melawan namun jumlah penjaga itu terlalu banyak Adam akhirnya kalah dia babak belur para penjaga menghajarnya sampai tak berdaya, Tubuhnya di ikat mulutnya dilakban dia dimasukan dan dikunci di dalam ruangan sendirian. Tubuhnya lemah ia tak mampu melepaskan ikatannya dia hanya berharap keajaiban datang malam ini.

*******

Disisi lain keadaan dirumah sakit Dokter Denise mulai menjalankan Operasi Bapaknya Luna, sesuai janji Dokter Denise malam ini operasinya dilakukan dengan imbalan Luna melakukan perintah dari Dokter Danise.

Malam ini benar-benar malam yang penuh dengan emosi semua ditentukan malam ini, apakah yang akan terjadi dengan Luna dan Adam ? apakah operasinya berjalan lancar ? keadaan ini benar-benar mencekam dan menguras emosi. seakan semuanya ini sedang berperang, iya berperang Dokter Danise perperang dan berjuang dengan operasinya, Bapaknya berperang dengan nyawanya, Adam berperang berjuang melepaskan Luna dan Luna berperang untuk dirinya.

"Apakah tadi itu pacarmu?" tanya lelaki itu

"Dia sahabatku, jangan sakiti dia"

"Oh jadi dia bukan pacarmu, sungguh sangat disayangkan pria yang malang"

Kemudian lelaki itu pun membungkukan badannya dan memegang dagu Luna dengan berkata

"Kurasa dia sangat mencintaimu, dia begitu peduli kepadamu, tenang saja aku takkan melukainya tetapi dia akan terluka dengan sendirinya malam ini"

"Jangan berani berani menyentuh Adam, aku tak akan membiarkan itu terjadi"

"Oh yah, kenapa kamu peduli padanya dia bukan pacarmu"

"Dia sahabat baikku, lepaskan dia aku takkan membiarkannya terluka" Tangan Luna memegang pundak lelaki itu

"Hahahaa,, aku suka keberanianmu, apa kau mengancamku?"

Luna haya terdiam dan menatap lelaki itu penuh amarah

"Akkh ini permulaan yang baik dengan sedikit kekacauan, aku suka ini, kamu membuatku sangat bergairah" bisik lelaki itu pada Luna

Luna hanya diam dia merasa takut senyumnya yang manis tetapi sangat sinis terlihat begitu menyeramkan.

Lelaki itu kemudian mengangkat tubuh luna, luna yang badannya kecil sangat mudah untuk diangkat tak begitu sulit bagi lelaki itu menggendongnya.

Saat tubuhnya digendong oleh lelaki itu wajah Luna sangat dekat dengannya dia menatap tajam kepada Luna tak lupa senyumnya yang sinis ituh selalu Ia lontarkan pada Luna.

tubuh Luna diletakkan terbaring diatas kasur

Kamu terlihat sangat kacau, begini lebih indah" lelaki itu menyentuh rambut Luna dan merapihkannya matanya terus menatap dengan tajam wajah Luna

Luna menepis tangan lelaki itu

"Jangan berani menyentuhku

"Aku bukan orang jahat lihat lah tak ada tampang penjahatkan" lelaki itu mencoba mencairkan suasana yang tegang diantara mereka

"Apakah kamu masih sekolah?"

"Apa pedulimu aku sekolah atau tidak bukan urusanmu" Jawab Luna ketus

"Kamu masih sangat muda berapa umurmu?, kenapa kamu ada disini?"

"Itu bukan urusanmu"

"Yah jaman sekarang semua ingin didapat dengan instant, hidup penuh gaya terlihat mewah"

"Aku tidak seperti itu, aku terpaksa melakukannya" mulut luna mulai bergetar menahan amarahnya

"Asalkau tahu kenapa aku ada disini itu karna,, aku, aku ... "

Belum juga Luna selesai melanjutkan bicaranya Lelaki itu mendaratkan bibirnya yang merah merona pada bibir Luna, hasrat lelaki itu sudah tak terbendung lagi, Luna tak berkutik dia hanya bisa diam dan pasrah matanya melotot hatinya berdetak dengan sangat kencang seperti Bom yang akan meledak, ini pertama kalinya dia berciuman dan dia lakukan dengan orang asing seseorang yang tak pernah dia kenal.

PLAAAKKKK

Tangan Luna reflek menampar wajah tampannya, lelaki itu masih terdiam diatas tubuh Luna, Luna pikir dia akan marah dan akan menampar balik, lelaki itu mengangkat tangannya tinggi bersiap akan menampar Luna, Luna ketakutan dia tak berani menatapnya dia memejamkan matanya dia siap jika dia harus menerima tamparan darinya

Namun bukan tamparan yang Luna terima belaian lembut yang Ia dapat tangan lelaki itu menyentuh bibir manis Luna menyentuhnya dengan lembut dan penuh gairah.

"Jangan lakukan ini padaku, aku mohon" ucap Luna bersuara lirih matanya masih tertutup

"Diamlah anak manis" ucap lelaki itu dengan lembut

Lelaki itu tersenyum manis kepada Luna dia tidak marah bahkan dia terlihat senang dia semakin menjadi kali ini dia mencium Luna lebih dalam lagi. Bibirnya yang merah mudah itu terasa hangat nan lembut menyentuh dan memainkan bibir Luna dengan sangat lembut. Ciuman yang ia lakukan kali ini sangat lembut dan sangat hati-hati agar tak membuat kaget Luna entah sihir apa yang ia gunakan perlahan namun pasti sentuhan bibirnya membuat Luna terbuai disini ia mulai menikmatinya ia tak melawan tubuhnya melemas aroma tubuh yang harum seakan mendorong tubuh Luna untuk pasrah.

"Apa ini ? kenapa aku tak melawan ? kenapa aku menikmatinya ? aku menyukai ini ? ini sangat mesra " tanya luna dalam hati pada dirinya

Dalam hati dia Bingung kenapa tubuhnya bereaksi seperti itu sebenarnya ia ingin teriak dan lari tapi tubuhnya justru sebaliknya, dia mulai membuka matanya menatap wajah lelaki itu entah mengapa kini lelaki itu terlihat sangat menarik wajah yang menakutkan kini berubah menjadi wajah yang manis.

"Apakah aku orang yang pertama kali menciummu ?" tanya lelaki itu dengan mesra sembari membelai rambut Luna

Luna hanya diam tak menjawab namun lelaki itu seperti tahu kalau Luna baru pertama berciuman

"Aku akan mengajarimu ini sangat mudah ikuti saja aku"

Luna hanya terdiam mendengar perkataan itu, tubuhnya yang mungil tak bisa melawan sedari tadi tubuh lelaki itu menumpangi tubuh Luna. seperti terhipnotis Luna mengikuti kemauan lelaki itu

Perlahan namun pasti tangan lelaki itu mulai membelai mesra tubuh Luna tak butuh waktu lama kini tak ada sehelai benangpun menutupi tubuhnya, tubuhnya mulai mengeras terlihat jelas tubuh mungil putih nan mulus itu menggeliat membuat lelaki itu semakin bergairah seakan Luna adalah santapan untuknya.

Dengan kelihaiannya setiap lekuk tubuh tak luput dari sentuhan, setiap sentuhan jemarinya yang ia lakukan meninggalkan kesan yang begitu mendalam bagi Luna, sentuhan itu akhirnya membuat Luna memejamkan matanya dia mulai mencoba menikmatinya dia merasakan tubuh nya seperti terbang perasaan seperti ini tak pernah ia rasakan sebelumnya tak bisa ia jelaskan rasa ini sangat indah hatinya menggebu tubuhnya meminta Lakukanlah lakukanlah buatlah aku terbuai.

"Aahh jangan ,, jangan lakukan itu" desahan Luna mulai terdengar

"Tubuhmu mengatakan dan memintaku melakukannya, aku bisa merasakannya Baby" balas lelaki itu

Luna sebenarnya tak ingin melakukan ini tapi tubuhnya tak bisa melawan, anehnya tubuhnya merespon setiap sentuhan dan gerakannya seakan tubuhnya berkata lakukanlah aku menyukainya aku menginginkannya terus aku sangat menyukai ini, sehingga pikiran Luna pun akhirnya ikut terbawa suasana itu, kini dia mulai menikmatinya seperti layaknya sepasang kekasih yang sedang saling jatuh cinta berpadu cumbu mesra dalam alunan cinta. sampai pada titik itu ia merasakan ada rasa sakit terselip dalam rasa nikmat ada sesuatu yang mencoba memasukinya.

"Akkhh.... sakiittt..." teriak Luna, Luna mulai menangis namun tangisan dan teriakan Luna tak ia indahkan

"Sakitt.... aku sakiittt jangaan lakukan sakiitt" Luna terus menangis dan sedikit melawan

Lelaki itu coba menenangkannya

"Tahan Baby hanya di awal saja sakit, setelah itu percayalah kamu pasti memohon kepadaku untuk meminta lagi lagi dan lagi"

"Aku mohon jangan, Ampuun sakitt... aku gak mau,"

Rintihan Luna tak menghentikan aksi lelaki itu semakin luna merintih kesakitan dan memohon semakin tinggi dan menggebu hasratnya.

"Pejamkan matamu lepaskan bebanmu rileks,tenang, nikmati ini, I LOVE YOU I LOVE YOU BABY" ucap lelaki itu

"I LOVE U BABY LOVE U LOVE U SO MUCH" lelaki itu terus mengucapkan kata itu ditelinga Luna dengan nafas yang ngos-ngosan

Entah mengapa mendengar hal itu dari mulutnya Luna merasa sangat nyaman, dia seperti terhipnotis Luna merasa Lelaki itu sangat tulus padanya sekuat apapun pertahanan Luna akhirnya runtuh juga oleh rayuan lembut lelaki itu.

"Aku akan membuatmu tak bisa menolak segalanya malam ini dariku, akan aku berikan yang terbaik ini untukmu, akan ku buat malam ini berkesan dan kan kau ingat selamanya"

Bisik lembut di telinga Luna dengan tatapan tajam dan senyum mautnya yang ia berikan untuk Luna

"Eemmmm.... aahhhhh,, ahhh,, "

desah Luna dengan jantung yang berdetak dan nafas yang mulai tak teratur diantara mereka

Malam ini begitu sunyi hanya terdengar suara nafas dan desahan mereka berdua, Luna mulai mengikuti irama tubuh lelaki tersebut

"Bersiaplah baby ini akan sedikit sakit" Ucap lelaki tersebut

Luna hanya menganggukan kepalanya menandakan iya

"Aakkhhh" teriak lembut lelaki itu

BREEAAAKKKKK

Terdengar bunyi sobek begitu jelas

"Akkh sakiittt" dengan keras Luna menjerit dan menangis sejadi jadinya tubuhnya melawan namun tak berdaya, tubuhnya lemas terasa tulang tubuhnya seperti patah, Luna semakin menangis namun lelaki itu tak menghiraukan tangisannya lelaki itu terlihat menikmatinya ia tak menghentikan aksinya sangat jelas terlihat diwajahnya rasa puas seakan menemukan puncaknya.

"Baby I love u, Aku bahagia aku puas denganmu" Ucap lelaki itu dengan nada Ngos-Ngosan

Ia tak kunjung menghentikan aksinya hingga Luna tak tahan lagi menahan sakitnya tubuhnya benar-benar lemah semuanya terasa sakit rasanya seperti tak bernyawa sangat sakit

"Ampuuun,,, Ampuunn Sakiitttt" dengan sisa kekuatannya dia melawan namun tak berdaya

Tak kuat menahan rasa sakit itu Luna mulai kehilangan kesadaran penglihatannya mulai gelap dan diapun pingsan. Terakhir kali yang ia lihat hanyalah wajah tampan sang lelaki itu dengan senyum mautnya.

Adam yang ditahan dikamar yang hanya berbatasan dengan tembok ituh mendengar semua yang terjadi didalam kamar itu, Walau tak melihat namun Adam mendengar jelas dan merasakan betapa tersiksanya Luna didalam sana. Dia hanya bisa menangis, tangisannya begitu dalam dia tak bisa melakukan apapun disaat wanita yang sangat ia cintai kesuciannya dirampas oleh lelaki bejad, hatinya sangat sakit ia meraaa kecewa marah dan benci pada keadaan ini.

Malam itu benar-benar berkecamuk semua rasa menjadi satu, Rasa sedih, kecewa, benci, terluka, bahagia semuanya menjadi satu malam yang benar - benar penuh dengan dramatis. Semua rasa menjadi satu.

Terpopuler

Comments

Herina Zahira

Herina Zahira

yg breeeeeak apanya thor haaaa

2021-07-24

0

Uus Widiani

Uus Widiani

gawangnya luna terbuat dari triplek kali ya sampek bunyi brekkkkk🤣🤣🤣🤣

2021-07-09

0

Anggele

Anggele

duhhh aku jdi kegeran bacanya cetitanya seru banget

2021-06-25

1

lihat semua
Episodes
1 Hari Yang Rumit Perkenalan Tokoh
2 Malam Yang Kelam
3 Perpisahan
4 Hidup Baru
5 Kembalinya Masa Lalu
6 Aku Menemukanmu
7 Dalam Pantauan
8 Masalah Baru
9 Memulai Aksi
10 Banyak Cara Menuju Roma
11 Selalau Memaksa
12 Cemburu Yang Tak Beralasan
13 Semakin Penasaran
14 Bimbang
15 Belum Waktunya
16 Bukan Sebuah Kebetulan
17 Jangan Membohongiku
18 Puncak Semeru
19 Tolong Aku
20 Bertanggung Jawab
21 Aku Selalu Untukmu
22 Perjalanan Turun
23 Perjalanan Pulang
24 Cinta Yang Bermunculan
25 Menikahlah Denganku
26 Keraguan Hati
27 Usaha Baru
28 Bad Mood
29 Memulai Hubungan Serius
30 Tidak Direstui
31 Terlihat Menyedihkan
32 Dilan Dan Milea
33 Makan Malam Yang Gagal
34 Permainan Dimulai
35 Hidup Tetap Berjalan
36 Mobil Mogok
37 Menjadi Ratu Jalanan
38 Hari Yang Apes
39 Apakah Aku Cemburu?
40 Pengumuman Pertunangan
41 Ingin Sendiri
42 Melupakanmu
43 Keusilan Billy
44 Perkelahian Billy dan Riko
45 Hujan
46 Apartement Billy
47 Meminta Maaf
48 Bertahan Demi Adam
49 Peresmian Ruko Baru
50 Buket Bunga
51 Tanda Cinta Adam
52 Perang Dimulai
53 Melawan Monica
54 Mungkin Aku Memanfaatkanmu
55 Kecurigaan Adam
56 Apakah Kau Mencintaiku ?
57 Bejanjilah Padaku
58 Sehari Bersama Adam
59 Obrolan Dua Lelaki
60 Permintaan Bapak
61 Keputusan Yang Besar
62 Jangan Ragu Yakin
63 Teror
64 Meloloskan Diri
65 Ada Yang Tidak Beres
66 Kecewa
67 Rasa Sakit Dan Kecewa
68 Puaskah Kau
69 Alam Juga Ikut Menangis
70 Sesakit Ini Mencintaimu
71 Masa Lalu
72 Karma Is Real
73 Hidup Perlu Kekonyolan
74 Profesional
75 Bersaing Secara Gentle
76 Menerima Kembali
77 Look Visual Dulu Yah
78 Biarkan Tetap seperti Ini
79 Inikah rasanya Dicemburui
80 Menuruti Keinginan Monica.
81 Kejutan.
82 Menikahlah Denganku.
83 Dia Selalu Baik Padaku.
84 Hunting.
85 Fighting
86 Adam Menantang Billy.
87 Perang Dingin
88 Berebut Bayar.
89 Sederhana Vs Mewah.
90 Acara Pertunangan Billy.
91 Cinta Tak Harus Memiliki.
92 Batal Menikah.
93 Pengorbanan Yang Sia Sia.
94 Semua Karena Kesalahanku.
95 Ini Semua Jebakan.
96 Siapakah Yang Melakukannya ???
97 Aku Akan Menikahinya.
98 Sah Dia Milikku.
99 Konferensi Pers.
100 Menentukan Pilihanku Sendiri.
101 Kesempatan Dalam Kesempitan.
102 Duel Billy dan Adam.
103 Kamu Pantas Mendapatkannya.
104 Aku Tahu Perasaanmu.
105 Menangislah
106 Perhatian Kecil.
107 Maafkan Aku Suamiku.
108 Biyang Layang.
109 Abaikan Kata Netizen.
110 Kemelut Perusahaan Billy.
111 Jangan Libatkan Natalie.
112 Adam Sang CEO.
113 Aku Selalu Mencintaimu.
114 Siapakah Dokter Danish ?
115 Sebuah Surat.
116 Siapakah Mr. B ?.
117 The Power Of Istri.
118 Penghinaan Oleh Natalie
119 Aku Bukan Sampah.
120 Aku Tidak Pernah Suka Dengan Milikmu.
121 Mulai Sekarang Kamu Menjadi Pacarku
122 Bad Boy
123 Kedatangan Tamu.
124 Perseteruan Sengit
125 Titik Terang
126 Apa Yang Diinginkannya ?
127 Selalu Disisiku
128 Rapat Penentuan
129 Kebusukan Yang Terbongkar
130 Berakhirnya Para Pengkhianat
131 Perayaan Kemenangan
132 Kau Membuatku Rendah
133 Aku Menyesal Membantumu.
134 Cemburu Karena Cinta
135 Dia Meragukan Ketulusanku
136 Mengundurkan Diri.
137 Kamu Tetaplah Bosnya.
138 LalaCaffe.
139 Perjanjian
140 Denda Kontrak
141 Memproses
142 Kasus Ditutup
143 Pilihan yang Sulit
144 Mantap Bercerai
145 Malam Yang Kelam Terulang kembali
146 Ancaman Atau Pilihan
147 Anak Kandungku
148 Dokter Danish.
149 Masa Lalu Billy
150 Bertemu Dokter Danish.
151 Balas Dendam Vano
152 Memory Vano
153 ES Lilin
154 Teror Kehamilan Dulu
155 Pasukan Billy Datang
156 Kenyataan Yang Sesungguhnya.
157 Koma
158 Memulai Hidup Baru.
159 Jalan Cinta
160 Hati Yang Berdebar
161 Wedang Jahe
162 Salah Faham.
163 Apakah Aku Untukmu ?
164 Jatuh Pingsan
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Hari Yang Rumit Perkenalan Tokoh
2
Malam Yang Kelam
3
Perpisahan
4
Hidup Baru
5
Kembalinya Masa Lalu
6
Aku Menemukanmu
7
Dalam Pantauan
8
Masalah Baru
9
Memulai Aksi
10
Banyak Cara Menuju Roma
11
Selalau Memaksa
12
Cemburu Yang Tak Beralasan
13
Semakin Penasaran
14
Bimbang
15
Belum Waktunya
16
Bukan Sebuah Kebetulan
17
Jangan Membohongiku
18
Puncak Semeru
19
Tolong Aku
20
Bertanggung Jawab
21
Aku Selalu Untukmu
22
Perjalanan Turun
23
Perjalanan Pulang
24
Cinta Yang Bermunculan
25
Menikahlah Denganku
26
Keraguan Hati
27
Usaha Baru
28
Bad Mood
29
Memulai Hubungan Serius
30
Tidak Direstui
31
Terlihat Menyedihkan
32
Dilan Dan Milea
33
Makan Malam Yang Gagal
34
Permainan Dimulai
35
Hidup Tetap Berjalan
36
Mobil Mogok
37
Menjadi Ratu Jalanan
38
Hari Yang Apes
39
Apakah Aku Cemburu?
40
Pengumuman Pertunangan
41
Ingin Sendiri
42
Melupakanmu
43
Keusilan Billy
44
Perkelahian Billy dan Riko
45
Hujan
46
Apartement Billy
47
Meminta Maaf
48
Bertahan Demi Adam
49
Peresmian Ruko Baru
50
Buket Bunga
51
Tanda Cinta Adam
52
Perang Dimulai
53
Melawan Monica
54
Mungkin Aku Memanfaatkanmu
55
Kecurigaan Adam
56
Apakah Kau Mencintaiku ?
57
Bejanjilah Padaku
58
Sehari Bersama Adam
59
Obrolan Dua Lelaki
60
Permintaan Bapak
61
Keputusan Yang Besar
62
Jangan Ragu Yakin
63
Teror
64
Meloloskan Diri
65
Ada Yang Tidak Beres
66
Kecewa
67
Rasa Sakit Dan Kecewa
68
Puaskah Kau
69
Alam Juga Ikut Menangis
70
Sesakit Ini Mencintaimu
71
Masa Lalu
72
Karma Is Real
73
Hidup Perlu Kekonyolan
74
Profesional
75
Bersaing Secara Gentle
76
Menerima Kembali
77
Look Visual Dulu Yah
78
Biarkan Tetap seperti Ini
79
Inikah rasanya Dicemburui
80
Menuruti Keinginan Monica.
81
Kejutan.
82
Menikahlah Denganku.
83
Dia Selalu Baik Padaku.
84
Hunting.
85
Fighting
86
Adam Menantang Billy.
87
Perang Dingin
88
Berebut Bayar.
89
Sederhana Vs Mewah.
90
Acara Pertunangan Billy.
91
Cinta Tak Harus Memiliki.
92
Batal Menikah.
93
Pengorbanan Yang Sia Sia.
94
Semua Karena Kesalahanku.
95
Ini Semua Jebakan.
96
Siapakah Yang Melakukannya ???
97
Aku Akan Menikahinya.
98
Sah Dia Milikku.
99
Konferensi Pers.
100
Menentukan Pilihanku Sendiri.
101
Kesempatan Dalam Kesempitan.
102
Duel Billy dan Adam.
103
Kamu Pantas Mendapatkannya.
104
Aku Tahu Perasaanmu.
105
Menangislah
106
Perhatian Kecil.
107
Maafkan Aku Suamiku.
108
Biyang Layang.
109
Abaikan Kata Netizen.
110
Kemelut Perusahaan Billy.
111
Jangan Libatkan Natalie.
112
Adam Sang CEO.
113
Aku Selalu Mencintaimu.
114
Siapakah Dokter Danish ?
115
Sebuah Surat.
116
Siapakah Mr. B ?.
117
The Power Of Istri.
118
Penghinaan Oleh Natalie
119
Aku Bukan Sampah.
120
Aku Tidak Pernah Suka Dengan Milikmu.
121
Mulai Sekarang Kamu Menjadi Pacarku
122
Bad Boy
123
Kedatangan Tamu.
124
Perseteruan Sengit
125
Titik Terang
126
Apa Yang Diinginkannya ?
127
Selalu Disisiku
128
Rapat Penentuan
129
Kebusukan Yang Terbongkar
130
Berakhirnya Para Pengkhianat
131
Perayaan Kemenangan
132
Kau Membuatku Rendah
133
Aku Menyesal Membantumu.
134
Cemburu Karena Cinta
135
Dia Meragukan Ketulusanku
136
Mengundurkan Diri.
137
Kamu Tetaplah Bosnya.
138
LalaCaffe.
139
Perjanjian
140
Denda Kontrak
141
Memproses
142
Kasus Ditutup
143
Pilihan yang Sulit
144
Mantap Bercerai
145
Malam Yang Kelam Terulang kembali
146
Ancaman Atau Pilihan
147
Anak Kandungku
148
Dokter Danish.
149
Masa Lalu Billy
150
Bertemu Dokter Danish.
151
Balas Dendam Vano
152
Memory Vano
153
ES Lilin
154
Teror Kehamilan Dulu
155
Pasukan Billy Datang
156
Kenyataan Yang Sesungguhnya.
157
Koma
158
Memulai Hidup Baru.
159
Jalan Cinta
160
Hati Yang Berdebar
161
Wedang Jahe
162
Salah Faham.
163
Apakah Aku Untukmu ?
164
Jatuh Pingsan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!