"Kak ..."
"Hmm..."
"Handphone ku error ni, Kak. Belikan yang baru ya"
"Error kenapa, Dek"
"Sering tiba-tiba blank sendiri layar nya. Sudah lama juga ni, hadiah ulang tahunku saat kelas tiga SMP"
"Hmm... Kalo gitu kamu car sendiri ya, Dek. Kak Dicky lagi banyak pekerjaan. Atau kamu mau tunggu sampai hari minggu, nanti Kak Dicky antar beli handphone baru"
"Aku cari sendiri deh, Kak. Mana uang nya?"
"Kak Dicky, tranfer ke rekening kamu ya. Lagi ga pegang uang cash sebanyak itu"
"Iya, Kak"
Dicky yang duduk di belakang kemudi mengambil handphone nya dari dashboard mobil, membuka aplikasi mobile bankingnya lalu mentransfer sejumlah uang kepada adik bungsunya. Lalu dia mengambil beberapa lembar uang kertas dari dalam dompetnya.
"Ini buat uang jajan kamu minggu ini"
Adellia mengambil uang itu dan menyimpannya didalam dompetnya.
"Oke. Sudah?"
"Makasih, Kakakku yang ganteng"
Dicky tersenyum. Lalu dia melajukan kendaraannya menuju kampus Adel. Suasana pagi hari yang masih segar membuat udara yang masuk dalam paru-paru sejuk dan menyehatkan. Suasana jalan tidak begitu ramau, karena pukul enam lewat mereka sudah berangkat.
******
"Dek, Kak Yudha itu selalu jarang pulang ya?"
"Iya, Kak. Pekerjaannya menuntutnya begitu. Terlebih waktu menjabat sebagai atase dan di tugaskan di Jepang. Untung nya Kak Risa itu sabar banget. Padahal disekitaran Kak Yudha banyak cewek-cewek cantiknya loh. Staff kedutaan"
"Apalagi menghadapi sifat Kak Yudha yang tidak bisa dibantah, kalau sudah bilang A ya harus A. Mau dunia jungkir balik sekalipun tidak akan berubah. Satu lagi, begitu-begitu dia orangnya cemburuan loh. Dia tidak mau apapun yang jadi miliknya diambil orang lain"
"Cemburuan?"
"Iya, tapi Kak Yudha bukan tipe yang cemburu buta. Hanya saja kalo dia sudah marah artinya kesalahan kita itu sangat fatal dimatanya. Kak Yudha juga tipikal laki-laki dingin sama cewek selain istri dan keluarga nya. Tipe laki-laki setia"
"Hmmm..."
"Kenapa, Kak?"
"Kak Dicky hanya pingin tahu aja. Soalnya Kak Dicky perhatikan Kak Risa tu orang nya lemah lembut sekali. Tipe cewek pemalu dan manja-manja gimana gitu ya. Kak Yudha pintar memilih istri. Yang satu keras yang satu lembut. Saling melengkapi"
"Tapi lembut-lembut begitu Kak Risa jago karate loh. Kak Yudha bertemu dengan Kak Risa di turnamen Karate internasional di Lombok sewaktu mereka masih SMA"
"Karate?"
"Iya, sabuk hitam"
"Hebat. Kak Dicky sama sekali tidak menyangka lo kalau Kak Risa expert"
"Tapi Kak Risa bilang dia tidak pernah menang melawan Kak Yudha. Makanya dia takluk dan mau menikah"
Hahahahahha ... Dicky tertawa mendengar cara Adel bercerita, lucu sekali. Adellia memandang kakak keduanya dari samping. Menatapnya untuk beberapa lama.
"Kalau Kak Dicky sendiri bagaimana?"
"Bagaimana apanya?"
"Calon istri Kak Dicky"
"Ehh...", Dicky menoleh sedikit kaget di todong pertanyaan seperti itu.
"Sudah mantab dengan bu dosen?"
Dicky hanya tertawa.
"Iiih... Ko malah ketawa?!"
"Ya, doakan saja, Dek. Kalau jodoh kan tidak akan kemana-mana"
"Awas di colong kucing tetangga lo, Kak. Jangan lama-lama. Tunggu apalagi coba. Kerjaan udah manteb. Wajah, yaa... Ganteng lah. Umur juga sudah semestinya"
Hahahahahha ... Dicky tertawa mendengar perkataan si bungsu. Bangga juga di bilang ganteng sama adiknya.
Mobil mereka terparkir tepat di halaman fakultas kedokteran. Adellia pamit, dia mengambil tangan kakaknya dan mencium punggung tangan nya. Dicky mengusap kepala adik nya, mencium kedua pipi dan kepalanya dengan penuh kasih sayang.
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments