Brum.. Brum...
(anggap aja suara mobil ya...)
Mobil silver memasuki halaman sebuah rumah mewah dengan halaman luas, di garasi mobil itu sudah terparkir jejeran mobil mewah yang menandakan seberapa kaya si pemilik rumah.
Langkah tegas seorang laki laki yang berwajah tampan, berkulit putih dan tinggi badan yang hampir 2 meter memasuki rumah mewah itu.
"Assalamualaikum bu,," Salam Adnan ketika memasuki rumah sambil mencium tangan Ibunya.
Lelaki tampan itu bernama Adnan Brawijaya, anak pertama dari Hendro Brawijaya dan Nita Brawijaya.
"Wa'alaikum salam, baru pulang nak..?? Jangan terlalu menyibukan diri dengan pekerjaan, kapan kamu kasih Ibu menantu dan cucu kalau kamu sibuk terus" Kata Nita sambil mengulurkan tangannya.
"Nanti bu, kalau udah tumbuh uban dikepala Abang, hahaha" Jawab Nata sambil menuruni tangga.
Nata Brawijaya adalah anak kedua keluarga Brawijaya yang berarti adik dari Adnan.
"Hust, kalo ngomong hati-hati. Kamu mau apa Ibu mu ini meninggal tanpa melihat kalian menikah dan punya anak." Jawab Nita sedangkan yang dibicarakan yaitu Adnan hanya duduk disamping Ibunya.
"Ya nggalah bu, kalo Abang nggak mau nikah biar aku aja yang nikah duluan, ya nggak bang ?" Kata Nata sambil ikut duduk di ruang tengah.
"Mau kamu kasih makan apa istri kamu itu, mau kamu kasih makan batu. Kerja aja belum kuliah baru lulus mau nikah" Ejek Adnan.
Nita : "Udah nggak usah ribut, Nata Ibu nggak mau ya kamu nikah duluan kalo bukan Abang kamu yang duluan, Adnan cepet gih kamu itu nikah Ibu itu pengen punya temen di rumah ini, terus punya cucu biar rame"
Adnan : " Bu, Adnan masih males kalo suruh nikah, ribet harus ngurusin cewek yang rewel. Adnan masih mau kerja lagian Ibu juga kan udah punya teman teman arisan ,masih kurang apa..?"
"Abang mau jadi bujang lapuk bu ..??" Ejek Nata.
"Ya kalau abang mu jadi bujang lapuk kamu juga ikutan, kan nggak boleh nikah sebelum abang" Jawab Nita
"ya janganlah bu, masa anak Ibu yang ganteng ini disuruh jadi bujang lapuk,,, sayang dong" Cicit Nata
"Ya makanya suruh Abang kamu nikah, cariin pacar atau apa,,, kalau nggak Ibu yang nyariin calon istri gimana bang" Tanya Nita.
"Ish, Ibu ini ada-ada aja, Adnan masih bisa cari calon istri sendiri,,," Jawab Adnan sambil meninggalkan Ibunya.
Sesampainya dikamar Adnan,
"Bang, cariin kerjaan di perusahaan Ayah, kan Abang CEO nya. Aku juga udah lulus kuliah bang" Kata Nata yang mengikuti Adnan ke kamarnya.
"Kalau di kantor belum ada, kalau di Mall ada jadi SPV, mau...??" Jawab Adnan
"Kok di Mall bang, sayang lah kuliah aku, mana cuma SPV rugi kuliah jauh-jauh" Oceh Nata
"Kalau mau di bagian kantornya nanti nunggu dua bulan, soalnya ada manager pemasaran yang pensiun jadi kamu bisa gantiin. Buat sementara kerja di Mall dulu dari pada nganggur, di Mall kita itu juga udah lama nggak Abang tengok kalau ada kamu kan bisa sekalian ngawasin" Kata Adnan panjang lebar
"Bener cuma dua bulan ya, tapi nggak bisa tah bang jadi yang lebih tinggi dari SPV gitu" Rengek Nata.
Adnan : "Nggak bisa, disana juga kamu nggak boleh ngomong kalau kamu itu anak yang punya Mall biar kamu bisa belajar disana terus nggak ada yang bedain kamu karena status"
Walaupun mereka orang kaya tapi kedua orang tua mereka mendidik agar tidak sombong hanya karena kekayaan.
Nata : "Iya bang, tapi janji cuma 2 bulan ya"
Adnan : " iya, bawel !!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
🦠 mas ✨🩸
like kk
2021-07-23
0