Hari terus berganti, Ryu juga sudah pulang ke rumah, meski dia masih harus melakukan perawatan. Dokter yang menanganinya menyarankan untuk rawat jalan, karena kondisi Ryu tinggal pemulihan saja. Kevin pun sering bolak-balik dari kota J ke vila Ryu di bukit. Meski sampai sekarang belum bisa menemukan saksi mata kecelakaan Ryu.
Sebenarnya Kevin sudah mencari informasi di rumah sakit kota J, dia juga mencari informasi pada perawat dan dokter yang melakukan tindakan operasi pada sahabatnya Ryu yaitu dokter Firman, tapi tidak menemukan informasi apapun. tentu saja karna sudah menjadi tanggung jawab seorang dokter untuk menyelamatkan nyawa pasien. Itu adalah suatu keharusan dan lagi pasien kecelakaan bukan cuma Ryu saja pada hari itu. Meskipun tidak ingin menyerah namun kenyataannya tidak mendapatkan info yang jelas. Jawaban dokter Firman bahwa itu sudah tugas seorang dokter cukup meyakinkan Ryu dan Kevin bahwa itu adalah sebuah bentuk tanggung jawab seorang dokter terhadap pasien. Polisi juga tidak punya bukti. Karena memang lokasi dimana terjadi kecelakaan pada Ryu jauh dari pusat kota dan desa, perbukitan kota J hanya dilewati para pekerja kebun di pagi hari, dan waktu itu kejadiannya sudah sore, tentu para pekerja perkebunan sudah pulang ke rumah masing-masing. Tentu Ryu harus banyak bersyukur karena masih banyak orang baik yang tulus menolongnya padahal dia hanya seorang pendatang.
Pagi yang cerah suara burung berkicau menyambut pagi, udara yang sejuk dan sinar mentari masuk melalui celah jendela membuat gadis cantik itu mengeliat di bawah selimut.
''Non bangun sudah pagi suara bibi An membangunkan peri cantik itu, sambil membuka korden, ''bukankan hari ini mau lihat pengumuman kelulusan''. seru bibi an
''Hemmmm, iya''. Ara bangun dan menyandarkan tubuhnya di ranjang.
''Bibi doain, semoga lulus dan diterima di universitas di kota J yang terkenal itu.
''Aamiin... jawab Ara
terimakasih bibi An, tapi bibi akan sendirian di sini nanti, kata Ara
''Tidak apa-apa kalau itu untuk peri cantik bibi, lagi pula dari dulu dokter Firman dan dokter Aisyah sangat ingin neng Ara tinggal bersama mereka. Mereka orang yang baik
kalo bibi kangen tinggal pergi ke sana, ya sudah buruan mandi, bibi siapkan sarapan ya, bibi An melangkah keluar kamar.
Ara bangkit dari ranjang dan masuk ke kamar mandi. Beberapa menit kemudian sudah siap dan turun ke bawah. Dilihatnya bibi An yang sedang menyiapkan sarapan di dapur.
Ara memang sekolah di sekolah menengah atas yang ada di desanya, tidak seperti Kai yang sekolah di sekolah favorit dikota J dan terkenal banyak anak-anak orang kaya. Ara termasuk murid yang cerdas, dia sederhana dan tidak sombong, sehingga banyak teman baik laki-laki ataupun perempuan yang menyukainya, terlebih wajahnya yang cantik dan menggemaskan. Meski badannya tidak seperti model-model terkenal yang aduhai, tapi Ara punya daya tarik sendiri. Ara juga tidak punya segudang talenta seperti anak-anak di sekolah Kai yang terkenal banyak prestasi. Ara hanya hobi menggambar, dimanapun dan kemanapun dia pasti akan membawa perlengkapan menggambarnya. Tehnik mewarnainya sangat bagus. Meskipun dia tidak mengikuti sekolah khusus menggambar.
Pagi ini dia akan melihat pengumuman kelulusan dengan teman-temanya. Sebenarnya dia ingin bisa seperti kakak angkatnya Rei yang mendapatkan beasiswa ke London, tapi dia sadar tidak sepintar kakaknya. Mengingatnya membuatnya jadi kangen sama kakaknya yang tampan itu. ''Apa kak Rei punya pacar ya disana???, guman Ara.
''Sarapan dulu kata bibi An, bibi buatan nasi goreng sama telur ceplok kesukaanmu.
''Terimakasih bibi An, ayo sarapan
merekapun sarapan bersama.
Setelah sarapan Ara pamit pada bibi An.
''Doain Ara ya bi semoga lulus dan diterima di kampus kota J jadi bisa tinggal sama ayah dan bunda.
''Aamiin, bibi selalu berdoa untukmu yang terbaik, sambil tersenyum tulus.
''Terimakasih bi, Ara berangkat ya.
''Hati-hati dijalan.
Ara berangkat dengan motor maticnya ke sekolah.
Kota J mempunyai kampus yang terkenal, bahkan disana banyak juga mahasiswa dari luar negeri yang belajar di kota J, bahkan kota J mendapat julukan sebagai kota pelajar dan berbudaya. Selain banyak pelajar yang datang dari luar kota ke kota J dan masyarakatnya yang masih melestarikan budaya mereka. Adat dan tradisi yang masih dijunjung tinggi merupakan salah satu hal yang menarik wisatawan sehingga banyak yang ingin mengembangkan bisnis pariwisata di kota J, salah satunya adalah El Ryu Saviero Orland yang ingin membangun resort di Bukit kota J.
Sesampainya disekolah, sudah disambut oleh beberapa teman dekatnya.
''Halo semua, sapa Ara''?
''Hai Ara'', semua teman-temannya menyapa, ada Bulan Tsabit teman sebangku Ara, Bisma Admaja dan Joyo Utomo. Mereka semua sahabat dekat Ara, selalu ada untuk Ara.
''Ra jadikan rencana kita??? tanya Bulan biasa di panggil Lanlan oleh teman-temanya. Bulan merupakan teman Ara dari kecil. dari TK sampai sekarang mereka sekolah disekolah yang sama, dan selalu satu kelas
''Jadi apanya , tanya Ara?
''Daftar ke universitas XXX dikota J, sahut Bisma
''Iya Ra, sahut Joyo Utomo yang biasa di panggil Joy. Cowok yang selalu bangga dengan namanya, menurutnya namanya itu banyak mendatangkan berkah.
''Oohhhh, jadilah kan kita sudah sepakat, memangnya kalian ada rencana lain???, jawab Ara
''Kita kan sudah sepakat daftar dikampus yang sama, sahut Bisma.
''Nanti kita daftar bersama naik mobilku saja, kata Joyo Utomo sambil menunjukkan SIMnya sambil tertawa.
''Wahhhhh, semua langsung melihat ke arah Joy. Serius Joy boleh bawa mobil??
Joyo Utomo memang anak orang berada didesa itu. Bapaknya mempunyai toko bangunan, nama tokonya pun diambil dari namanya Joyo Utomo. Ibunya juga punya toko perhiasan dengan nama toko yang sama didesa itu. Mereka juga punya rumah tinggal di kota J, ''nanti tinggal dirumahku saja''. jelas Joy
''Tapi aku tidak bisa bareng kalian, setelah lulus dan selesai semuanya keluarga angkatku akan menjemputku''. jelas Ara
''Apa kau akan tinggal bersama mereka Ra??, sahut Bulan
''Apa mereka baik padamu?? sahut Joy dengan rasa kuatir.
''Apa kau akan meninggalkan bibi An???, tanya Bisma
''Ya mereka baik, sangat baik. Kalian tidak perlu kuatir. Aku kan hanya pergi untuk menuntut ilmu, saat libur aku bisa pulang, jawab Ara
''Baguslah kata Bisma, kita bisa bertemu disana nanti, jangan berfikir yang tidak-tidak, ucapnya ''atau kau saja yang menemani bibi An Joy. kau kan mengkuatirkannya''.
''Enak saja kamu saja, kau Bisma yang harusnya menemaninya. Jawab Joy dengar ya setiap hari bibi An itu menyebut namamu dalam doa.
''Benarkan??? jawaban mereka kompak.
''Iya jawabnya meyakinkan, ''Bismillahirohman nirohqim'' kata Joy sambil tertawa nyengir.
''Dasar Joyo Utomo'', reflek Ara sambil mencubit lengan Joy.
Joy meringis kesakitan, ''aduh sakit Ra lepasin, peluk sajalah daripada di cubit sakit tahu.
''Lebay sahut Bisma aku juga mau di peluk Ara.
''Dasar ya kalian berdua ini ketus Bulan. Ara hanya tersenyum melihat tingkah kedua sahabatnya.
''Bulan-Bulan apa yang ada setiap bulan???, lanjut Bisma
''Bulan Tsabit lah, jawab bulan dengan bangga.
''Cinta -cinta apa yang lain di mulut lain di hati tapi artinya tetap cinta??kata Joy.
''Cinta palsu'', jawab Bisma
''Cintamu yang palsu'', ketus Joy.
''Apa coba,?? tanya Ara dan bulan bersamaan.
''Cinta is Love
Love is Ai
Ai is salang
Salang is Hubun
Hubun is Amor
Amor ia...... banyaklah'', jawab Joy sambil tertawa
Mereka terus bersenda gurau. Joy emang bisa bikin suasana menyenangkan, teman-teman yang ada di sekitarnya ikut tertawa bersama, meskipun anak orang berada tapi sifatnya yang humoris membuatnya nyaman bersamanya. Mereka adalah teman dan sahabat yang paling dekat dan peduli dengan Ara, terlebih sebentar lagi mereka akan meninggalkan sekolahnya dan meninggalkannya untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Kenangan selama sekolah disana tentu tidak bisa dilupakan begitu saja, mereka terus mengobrol sambil menunggu waktu pengumuman kelulusan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments