1 jam kemudian
Mereka berdua sampai di rumah.
dokter Aisyah yang sedari tadi menunggu segera membukakan pintu.
''Assalamualaikum bunda'' suara Ara menyapa dokter Aisyah. Ara tersenyum berjalan ke arah dokter Aisyah mencium tangannya, diikuti Kai dari belakang.
''Waalaikum salam''. Dokter Aisyah ingin memeluk Ara namun Kai segera menarik Ara.
''Kenapa sayang''?? kata dokter Aisyah
''Maaf bunda Kami kotor, biarkan kami mandi dulu ya'' kata Kai.
''Iya bunda'' Ara menimpali.
''Ya sudah sana mandi!!.
Setelah selesai mandi Ara keluar dari kamarnya, di rumah keluarga dokter Aisyah dan dokter Firman Ara memiliki kamar sendiri. Ara memang sudah dianggap seperti anak sendiri oleh pasangan dokter ini. Meskipun tidak tinggal bersama namun terkadang Ara juga menginap disini. Mereka berdua sangat menyayangi Ara, memperlakukan seperti seorang putri, itu karna dokter Aisyah tidak memiliki anak lagi setelah melahirkan anak kedua, dia menjadi orangtua angkat sekaligus ibu yang menyusui Ara, dulu setiap harinya dokter Firman akan mengantar Asi untuk Ara meskipun jarak rumah mereka jauh.
Ara melihat dokter Aisyah sedang menyiapkan makan mereka di meja makan.
Ara memeluk dokter Aisyah dari belakang. ''Bunda kangen''...
Kata -kata Ara menghentikan kegiatan dokter Aisyah, dokter Aisyah memutar badannya dan membelai rambut Ara.
''Putri bunda sudah harum'', dokter Aisyah mencium dan memeluknya erat, ''bunda juga kangen kamu sayang''.
Tak lama kemudian turunlah Kai dari lantai atas berjalan ke arah dapur.
''Aku juga mau dipeluk''. Ara dan dokter Aisyah tertawa bersama.
''Kamu ini masih juga jeles kalo bunda peluk Ara'', kata dokter Aisyah
''Aku kan juga putramu'', kata Kai
sambil memeluk bundanya dan Ara mereka tertawa bersama.
''Dasar Kaijun''!!!! timpal Ara, begitulah mereka saat mereka kecil dulu sering memperebutkan Bunda dan Ayah. Kedua putra dokter Aisyah sangat menyayangi Ara, sehingga tiap kali Ara menginap di rumah mereka kedua putranya selalu mengalah, apapun kemauan Ara akan didahulukan dan dituruti terkadang mereka akan tidur bersama mengelar kasur dilantai depan tv, keluarga yang begitu hangat.
''Apa ayah tadi menelfon''? , kata Kai
''Iya katanya dia akan sedikit terlambat'', jawab dokter Aisyah. ''Kalian makan dulu saja pasti kalian berdua sudah lapar''.
''Iya, lapar banget malahan, iya kan C ''.
''Emmm'' jawab Ara
''Kenapa tidak berhenti makan'' tanya dokter Aisyah.
''Ceritanya panjang bunda, nanti habis makan kami cerita. Kami lapar sekali bahkan Ara tadi mau pingsan''.
''Benarkah??? Ya sudah makanlah'' dokter Aisyah manemani mereka berdua makan di meja makan.
Setelah selesai makan mereka pindah ke ruang keluarga sambil melihat tv.
''Ceritakan pada bunda apa yang terjadi tadi, sehingga kalian sampai malam baru sampai rumah.'' Jarak rumah Kai dan Ara sekitar 2 jam saja, tapi karena mereka harus menolong korban kecelakaan mereka berdua sampai pulang malam.
Mereka berdua menceritakan perihal kejadian tadi kepada dokter Aisyah.
''Jadi kalian minta ayahmu untuk menanganinya, pantas saja sampai sekarang belum pulang,'' kata dokter Aisyah yang mendengarkan cerita putra dan putrinya.
''Apa kakak belum menelfon bunda'', tanya Ara
''Belum mungkin masih sibuk,'' jawab dokter Aisyah.
Mereka bertiga berbincang sambil menunggu dokter Firman pulang.
Tak lama kemudian terdengar suara mobil datang, ''itu pasti Ayah'' kata Ara, dia langsung berdiri berjalan ke arah pintu dan membukanya.
''Assalamualaikum'' sapa Ayah
''Waalaikum salam ayah'', jawab Ara
Ara langsung mencium tangan dokter Firman dan memeluknya dokter Firma memeluk Ara dan mencium kencingnya.
''Princess ayah sudah dari tadi'', kata dokter Firman.
''Belum lama kok'' jawab Ara, mereka berdua berjalan melewati ruang tamu menuju ruang keluarga disana dokter Aisyah dan Kai berada, dokter Firman mendekat ke arah dokter Aisyah ''halo sweety'' mencium keningnya dan memeluknya.
''Ihhh ayah sok romantis'', kata Kai
''Kenapa memangnya? ayah romantis kan sama istri ayah'' kata dokter Firman.
Dokter Aisyah tersenyum.
''Apa kamu juga minta dipeluk Ayah'' katanya kepada Kai.
''Dia ingin kali yah, Kaijun kan jones'' kata Ara sambil tersenyum mengejek.
''Kau juga tidak punya pacar, apa bedanya denganku,'' kata Kai.
''Aku ....tidak punya pacar tidak apa-apa kan ada kamu yang jagain aku, hehehe sahut Ara
''Dasar'' ...umpat Kai
mereka berempat tertawa
Mereka terus mengobrol sampai larut, begitulah keluarga mereka, Kai dan Ara terkadang saling mengejek, namun mereka saling menyayangi dan menjaga, mereka memang tidak bertemu setiap hari, karena mereka sekolah disekolah yang berbeda.
Dokter Firman dan dokter Aisyah selalu terlihat romantis, meski usia mereka sudah tidak muda lagi, dokter Aisyah adalah wanita yang sederhana dan sabar , bertemu dengan dokter Firman di kampus yang sama saat masih menjadi mahasiswa baru, dokter Firman adalah senior dokter Aisyah. Mereka saling jatuh cinta, tapi kemudian dokter Firman melanjutkan studinya ke London menjalani hubungan jarak jauh memang tidak mudah, tapi kesabaran dan kesetiaan serta komunikasi yang baik membuat mereka bertahan hingga akhirnya dokter Firman menikahi dokter Aisyah, dan memiliki 2 putra yang tampan, serta menjadi orang tua angkat Ara.
Ara sudah menganggap mereka sebagai orang tuanya, bahkan dulu saat Ara baru lahir, dokter Aisyah dan dokter Firman memboyong Ara pulang ke rumahnya, karna saat itu dokter Aisyah masih dalam masa cuti melahirkan. Dokter Aisyah menyusui Ara dan Kai bersama. setelah habis masa cutinya, baru Ara dibawa pulang nenek dan kakeknya, sehingga setiap hari dokter Firman akan mengirimkan asi dari istrinya untuk Ara. hubungan keluarga mereka sangatlah dekat, mereka benar -benar menjadi keluarga. Dokter Aisyah yang sudah tidak memiliki orang tua menganggap kakek dan nenek Ara seperti orang tuanya.
Mereka terus mengobrol sampai malam.
Drettttt,
Panggilan video call dari handphone Ara, itu pasti kakak Ara langsung mengangkat handphonenya dan menekan tombol hijau.
''Halo Kak Rei Assalamualaikum
apa kabarnya, kakak kapan pulang, Ara kangen'' suara manja Ara.
Terlihat wajah tampan dengan senyum menawan dilayar ponsel Ara.
''Waalaikum salam, kakak baik'' jawab pria di layar ponsel itu, ''Happy sweet seventeen, aku sudah mengirim kan hadiah untukmu''.
''Benarkah? apa kakak punya uang'' kata Ara.
''Apa kakak mengirimkan untukku juga, jangan lupa aku adikmu juga kan'', sahut Kai.
Rei terlihat tersenyum melihat tingkah laku adiknya dari layar ponsel dia melihat ayah dan bunda, mereka berempat menyimak video call dari Rei.
''Ayah bunda apa kabar'' suara dari layar.
''Kami baik kak'', jawab dokter Aisyah yang duduk disofa sebelah dokter Firman suaminya, terlihat dokter Aisyah berkaca-kaca, bagaimana tidak sudah 5 tahun putra pertamanya itu hidup sendiri di negri orang, sudah 5 tahun tidak bertemu mereka hanya bisa bertemu melalui percakapan video call dan tentunya ini tidak sama seperti dulu bisa berkumpul saat acara seperti ini, dialah putra pertama pasangan dokter ini, tentunya mereka saling memendam rindu.
Reino Abhipraya.
Putra pertama Dokter Aisyah dan dokter Firman, biasa
dipanggil Rei, 5 tahun lalu Rei mendapatkan beasiswa ke London, dia diterima di universitas ternama disana.
Rei anak yang cerdas dan pintar pantas dia mendapatkan beasiswa ke London, sepertinya Rei mengikuti jejak ayahnya yaitu dokter Firman yang mendapat beasiswa S2 disana, tapi Rei malah mendapatkan beasiswa dari SMA jadi setelah lulus sekolah, Rei langsung berangkat ke London.
Walaupun sangat berat melepaskan putranya hidup sendiri dinegri orang, tapi pasangan dokter ini tetap mendukungnya. Rei sendiri awalnya juga enggan pergi, terlebih dia enggan meninggalkan adiknya yang cantik yaitu Ara. Dia sangat menyanyi Ara, hampir setiap hari mereka berkomunikasi melalui chat singkat ataupun video call untuk menghilangkan rasa rindunya. Rei sangat menyayangi keluarganya dan terutama adik sepersusuanya yang cantik dan memikat hati banyak orang. Rei takut terjadi apa-apa pada adiknya itu, tapi dengan berbagai pertimbangan akhirnya dia putuskan pergi menempuh pendidikan di negeri orang.
Sebelumnya mereka selalu merayakan ulang tahun Ara dan Kai bersama-sama tepat di tengah malam yaitu pukul 12.00, walaupun bukan pesta yang besar, hanya sebuah kue tar buatan dokter Aisyah, mereka memotong kue itu dan memakanya bersama, terlihat bahagia, berkumpul dengan keluarga yang saling menyayangi , tapi sekarang Rei hanya bisa merayakan melalui video call, sudah 5 tahun ini dia selalu melakukannya, mau bagaimana lagi. Rei tidak ingin adik kesayanganya itu sedih di hari lahirnya, bagaimapun adik cantiknya itu telah kehilangan keluarganya, terlahir yatim piatu dan satu persatu keluarganya meninggalkanya, kini keluarganya lah yang menjadi keluarga Ara, menjaga dan melindunginya, bahkah saat kakek dan nenek Ara kembali ke sang pencipta Rei tidak ada disisi Ara. Rei sangat sedih, bagaimanapun dia harus berhemat hidup dinegri orang, jadi dia tidak bisa pulang saat Ara sedih kehilangan keluarganya, untuk itu Rei sering melakukan chat dan vedio call denga Ara. Hubungan mereka berdua memang sangat dekat. Setelah Rei pergi ke London Adiknyalah yang menggantikanya, menjaga dan menemani Ara yaitu Kai.
''Aku nanti juga ingin menyusul kak Rei, tapi bagaimana dengan bibi An'', kata Ara.
''Benarkah, kalo begitu belajarlah dengan giat, siapa yang mau menculik bibi An'' jawab Rei sambil tertawa.
''Aku juga mau sahut Kai''.
''Apa kalian akan pergi semua meninggalkan ayah dan bunda'', kata dokter Aisyah.
''Heemm, ayah tidak mengizinkannya''!!!! kata dokter Firman
''Kenapa'', sahut Kai, Ara dan Rei bersamaan.
Dokter Aisyah tampak melihat ke arah suaminya menanti jawaban dokter Firman.
Emmmmm dokter Firman tampak berfikir.
''Kenapa'' kata dokter Aisyah
''Karna ayah takut kalo putri ayah belajar disana nanti putri ayah tidak bisa pulang''. Mereka tertawa tapi dokter Firman terlihat serius.
''Kenapa? tinggal naik pesawat saja kan yah, bukanya dulu ayah pernah studi disana, dan sekarang kak Rei juga belajar disana, jadi kenapa tidak boleh, aku juga mau, apa alasanya Ara tidak boleh belajar ke sana''.
Dokter Firman terlihat menghela nafas dengan berat, namun terlihat serius. ''Ayah punya alasan sendiri''.
''Apa alasannya katakan'' desak dokter Aisyah.
Mereka tampak menunggu alasan dokter Firman begitu juga Rei terlihat menunggu jawaban ayahnya dari layar ponsel.
''Sudah malam sebaiknya kita tidur, Rei masih harus belajar kan, disini sudah larut, besok lagi kita sambung percakapanya''.
''Baiklah selamat ulang tahun adik kembarku, semoga kau selalu bahagia, aku tutup ya''
''Hati-hati jaga dirimu baik-baik disana'' tampak dokter Aisyah berpesan untuk Rei.
''Siap Bunda'' Jawab Rei ''Assalamualaikum''
''Waalaikumsalam'', jawab mereka bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
TongTji Tea
ini typo yang membagongkan 😂
2022-07-14
0
Lasmi Kasman
Keluarga harmonisb
2021-12-08
0
LiDyra
Semangat update, Thor! Fighting🔥
Salam dari
- Janji Palsu Tuan Muda -
2021-08-26
1