Istri Pajangan Presdir
Wijaya Main Office
Pukul 08.30 WIB
Hari ini adalah agenda meeting tingkat atas tahunan, di hadiri para petinggi dari seluruh divisi termasuk divisi marketing seluruh Negeri karena Wijaya Group memang memiliki perusahaan di dalam dan di luar negeri yang terbagi beberapa sektor produk dan jasa di antaranya Elektronik, ekspedisi, rumah sakit, sekolah menengah sampai perguruan tinggi.
Ini meeting tahunan pertama yang Bram pimpin. Bram memasuki ruangan yang membuat suasana menjadi membeku. Bram memang di kenal sebagai pimpinan yang dingin dan tegas, namun di balik sikapnya itu Bram sangat profesional dan kompeten sehingga banyak yang mendukungnya.
“Silahkan duduk !" Bram mengintruksikan sembari mengangkat telapak tangannya
“Ini adalah meeting tahunan pertama yang saya pimpin semenjak menggantikan ayah saya sebagai Presdir di Wijaya Group. Seperti biasa meeting ini akan membahas tentang perkembangan perkembangan seluruh anak perusahaan dari Wijaya Group. Untuk itu saya mempersilahkan seluruh pimpinan dari berbagai divisi untuk memulai presentasinya sesingkat dan se efisien mungkin" Lanjut Bram
Presentasi pun di mulai, pimpinan seluruh divisi bergantian menerangkan perkembangan perusahaan secara detail. Bram yang menyimak pun merasa bersyukur karena seluruh perusahaan dibawah Wijaya Group menunjukan peningkatan.
“Baiklah, terimakasih untuk presentasi nya. Alhamdulillah, tahun ini Wijaya Group mencapai puncak kejayaannya. Keberhasilan kita tidak terlepas dari loyalitas para karyawan dari mulai sektor rendah, menengah sampai petinggi. Sebagai ucapan terimakasih saya ingin mengadakan Party untuk para karyawan. Saya meminta para pimpinan seluruh divisi untuk mengumpulkan karyawan terbaik sebagai perwakilan dari setiap kotanya. Karena Party ini akan di selenggarakan di Indonesia, kita prioritaskan untuk karyawan Indonesia dulu saja. Untuk Negara lainnya kita akan meng agendakan di lain waktu. Untuk acara akan di selenggarakan Tanggal 31 Desember di Meeting Room Kantor Pusat Jakarta, selagi kita menyambut malam tahun baru bersama" Perintah Bram menutup meeting tersebut.
“Baik Presdir" Jawab seluruh pimpinan divisi
Bram mengakhiri meeting dan berlalu pergi meninggalkan Meeting Room. Seperti biasa meeting tahunan akan berakhir dengan party di aula berbagai makanan dan minuman telah di siapkan. Bram hanya menyentuh makanan sebagai bentuk penghargaan pada seluruh karyawan lalu kembali ke ruangannya karena bagaimanapun Bram adalah sosok muslim yang taat. Bram tidak bisa berlama-lama mengikuti party karena takut tergoda untuk minum-minum. Tentu saja, karena itu jamuan untuk para petinggi, tidak ada yang minum-minum seperti berandalan. Mereka hanya minum untuk merileksasikan pikiran dari keruwetan selama setahun kebelakang.
Presdir Room
Bram sedang bersandar di kursi panasnya. Matanya terpejam, tangannya terus memijat keningnya yang terasa pusing.
tok .. tok .. tok
Kevin, Asisten sekaligus sahabat Beam memasuki ruangan. Kevin orang yang sangat santai jauh berbeda dengan Bram yang terkesan serius dan kaku.
“Bro, are you oke?" Tanya Kevin yang melihat keadaan Bram tidak begitu baik.
“Sure, ada apa vin?" Bram balik bertanya sembari membuka matanya perlahan.
“Gue udah atur buat acara karyawan bulan depan. Lu tinggal pantau sama kasih persetujuan aja." Jawab Kevin, lalu memberikan dokumen ke meja Bram.
“Oke thank you Vin. You are the best" ucap Bram.
“Vin, daddy tadi menghubungi lagi. Beliau bersikeras aku harus segera menikah untuk mencegah godaan dan rumor buruk yang bisa terjadi. Terlebih kabar pernikahan ku juga akan membuat perusahaan lebih ter expose dan secara tidak langsung akan mempengaruhi citra perusahaan." Lanjut Bram. “Mau tidak mau hal ini memang harus aku lakukan, demi kesehatan daddy dan citra perusahaan. Ah tapi wanita mana yang harus ku nikahi? Semenjak kepergian Dilara aku belum bisa membuka hati pada siapapun." Bram menghela nafas, dadanya selalu terasa sesak jika mengingat Dilara. Istri yang meninggal saat mengandung Putra pertama mereka. Dilara meninggal berikut dengan bayi dalam kandungannya karena kecelakaan tunggal di sebuah Toll yang terjadi bersama mertuanya 5 bulan yang lalu.
“Santai bro, tenangkan pikiranmu. Semua akan ada jalannya. Lu tinggal cari wanita yang mau menikah meski tanpa di landasi cinta. Banyak wanita yang menikah karena kebutuhan. Lu tinggal pilih salah satu yang cocok." Ide gila terucap dari Kevin dan membuyarkan lamunan Bram tentang almh Dilara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Lanjar Lestari
sabar mas Bram yg Tampan sini sama aku aja nikahnya🤣🤣🤣Author kok yg istri kontrak tuan muda tidak dilanjut sih di tungguin pembaca
2024-04-26
0
🎆🎉Nurul Zakkibun Ohara🌈
tes2,, mampir k,,
2021-12-10
0
Aly'Jawa
ehemmmm
2021-11-29
0