Presdir Room
Bram sedang merebahkan tubuhnya di sofa, hari kemarin sangat melelahkan. Tadi pagi juga Bram mengikuti kegiatan penutupan dan pelepasan karyawan untuk kembali ke kota dan rutinitasnya masing-masing.
tok .. tok .. tok ( Kevin memasuki ruangan Bram)
“Bram, ada hal penting yang mau gue omongin sebagai sahabat lu." Ucap Kevin antusias
Bram mengerti saat mengatakan hal seperti itu berarti kevin akan membicarakan suatu yang pribadi tidak menyangkut dengan urusan kantor dan pekerjaan.
“Ada Apa?" Bram bangkit mengganti posisinya menjadi duduk berhadapan dengan Kevin
“Lu inget Bella yang kemarin ngasih motivasi di ballroom?" Bram mengangguk “Gue rasa dia bisa jadi kandidat yang tepat buat jadi istri lu. Dia kompeten, humble, dan sedang terdesak banyak kebutuhan. Anggap aja sekarang dia kerja jadi istri lu dan nafkah yang lu kasih buat dia adalah gaji dia. Gue rasa itu cukup adil, diantara kalian tidak perlu ada perasaan dan yang gue perhatiin dia cewek yang mandiri jadi ga butuh banyak perhatian apalagi nuntut lu segala macam. Dengan begitu lu dan dia sama-sama mendapat keuntungan dan tidak saling membebani." Usul Kevin
Bram berfikir sejenak, apa yang diucapkan Kevin ada benarnya. Bram pun menganggukan kepala.
“Oke, ide kamu masuk akal juga vin. Tapi pernikahan tetap pernikahan, aku gak mau sampai ini terkesan bisnis. Kalau dia menyetujuinya dan bisa berlaku baik selama pernikahan aku tidak akan menceraikan meski aku tidak berjanji untuk bisa mencintai dia. Namun jika dia ingin memiliki batasan waktu atas hubungan ini, berikan saja waktu 1,5 tahun sampai daddy selesai dari terapinya dan bisa beraktifitas lagi untuk memimpin Wijaya Group" Jawab Bram
“Setuju, biar gue yang atur semua. Pas waktunya tiba lu tinggal ketemu dia, lamar dia dan nikahin dia." Ucap Kevin yakin.
Plaza Bandung
Bella sedang memajang produk-produk elektroniknya mulai dari handphone, laptop smartwach dll. Tiba-tiba panggilan masuk dari nomor tidak dikenal ke HP nya.
“Hallo, Assalamua'laikum denfan siapa ini?" Sapa Bella
“Wa'alaikumsalam Bella, saya Kevin asistennya Mr.Bram" jawab seseorang di balik telpon.
“Oh ya .. Mr.Kevin mohon maaf saya tidak mengetahui nomor anda. Ada perlu apa asisten presdir sampai menghubungi karyawan seperti saya secara pribadi?" Tanya Bella
“Saya sedang berada di Bandung, ada beberapa hal yang saya ingin bicarakan. Saya sudah ijin pada SPV mu di area jadi saya minta kamu bisa menemui saya cafe trend lt 3." Titah Kevin
“Baik Mr, saya akan kesana" Jawab Bella, panggilan pun diputus. Bella bergegas ke cafe yang tidak jauh dari stand areanya.
“Mr.Kevin .. " Sapa Bella
“Ya Bella silahkan duduk. Ingin pesan sesuatu?" Tawar Bram
“Terimakasih, air putih saja Mr" Jawab Bella dengan tersenyum. Pelayan pun datang membawakan pesanan mereka.
“Bella, sebelumnya saya mohon maaf jika apa yang akan saya sampaikan bisa saja menyinggung perasaanmu. Tapi saya pikir ini akan baik untuk kita semua." Ucap Kevin, Bella hanya menimak apa yang dibicarakan Kevin.
“Bella Mr.Bram ingin menawarkan sebuah pekerjaan pribadi kepada kamu. Mungkin akan terkesan aneh, tapi Bram ingin kamu menjadi istrinya. Kamu tidak akan dirugikan, Bram tidak akan menganggu hal pribadimu tentang pekerjaan pergaulan dll. Bram hanya ingin memiliki seorang istri selagi dia memimpin perusahaannya untuk menghindari gangguan-gangguan dari luar sampai ayahnya sehat dan kembali pada posisinya. Kamu tau lelaki mapan seperti Bram, tentu akan banyak yang menggodanya. Bram ingin kamu menjadi perisainya. Dan sebagai ucapan terimakasih Bram akan melunasi seluruh hutang piutang yang membelit mu ulah dari mantan suami mu itu. Aku tau kamu sedang dalam kesulitan, maaf aku mengorek informasi dari Pak Akbar SPV areamu. Selain itu Bram juga akan menafkahi mu setiap bulannya di luar dari biaya pelunasan hutang-hutang mu." Bujuk Kevin. Bella terdiam sejenak, pikirannya berkata ini pekerjaan dan halal. Dia bisa keluar dari kesulitan. Namun pernikahan bukan sesuatu yang bisa dimainkan terlebih dia pun masih cukup trauma akibat kegagalan pernikahannya yang lalu.
“Tak banyak waktu untuk memutuskan, lebih baik kamu terima dulu saja tawaran ini. Selain status kalian yang berganti, tak akan banyak yang berubah. Kalian akan melakukan aktifitas seperti biasa. Bram akan tetap di Jakarta dan kamu bisa tetap disini. Seperti Bram yang tidak menuntut mu, kamu pun bersikaplah seperti itu. Saya yakin kamu cukup Profesional dalam bekerja, kamu tidak akan membiarkan emosi dan perasaan kamu mengganggu pekerjaan kamu. Itulah yang Bram butuhkan, wanita yang akan mengerti kesibukannya dan tidak akan menuntut perhatian dan cintanya." Jelas Kevin
“Mr.Kevin saya rasa ini tidak pantas, tapi bagaimana pun juga pekerjaan yang anda tawarkan memang sedang saya butuhkan. Dan saya tidak bisa menerima apapun tanpa melakukan pekerjaan. Baiklah, saya terima tawaran anda dan Mr.Bram saya harap hubungan ini sebatas hubungan kerja. Jika urusan Mr.Bram sudah selesai biarkan saya lepas dan mencari suami yang akan saya cintai." Ucap Bella menyetujui.
“Oke Bella, saya akan sampaikan permintaanmu itu pada Bram. Saya anggap kita sudah sepakat. Dan selanjutnya biar Bram yang menghubungimu. Terimakasih Bella" Kevin menyudahi pembicaraan mereka. Bella pun kembali ke stand area nya. Melakukan aktifitasnya meski hati nya sedang tidak karuan. Namun Bella tetaplah Bella, dia tidak akan membiarkan perasaan menganggunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Lanjar Lestari
selain Kevin dan Bella ada siapa lagi setelah Bram mau jd istri Bram
2024-04-30
0
🧭 Wong Deso
oh Kevin juga disini
2021-10-26
1