Air Mata Tak Terbendung

****

Reynand masih memandang gadis polos dihadapannya yang sedang menundukkan kepala itu. Ia dapat menangkap kalau Nayla benar-benar gadis yang polos. Ia banyak mengenal wanita selama ini, jadi dia tau bagaimana seorang wanita hanya dengan sekali melihatnya. Tidak pernah terpikirkan olehnya Ia akan menikah dengan seorang gadis SMA dan akan tinggal serumah dengan gadis itu.

“Jadi bagaimana kalau pernikahan kita lakukan secepatnya?”

Ucapan Kakek membuat Nayla segera mengangkat kepalanya. Begitupun juga dengan Reynand Ia sontak menatap sang Kakek yang duduk disampingnya.

“Kalu boleh tau kapan Om berencana akan menikahkan mereka?” Mami bertanya dengan sopan dan hati-hati.

“Hari minggu ini.” Ucap Kakek mantap.

Nayla membelalakkan matanya menatap Kakek. Ia tidak menyangka Kakek akan membuat keputusan secepat ini. Sejenak ia melirik Reynand yang juga kaget dengan ucapan Kakek. Memikirkan ia akan segera menikah dengan Reynand tiba-tiba membuat Nayla merasa geli sendiri. Ia akan tinggal serumah dengan seorang laki-laki yang tidak pernah dekat dengannya. Jangankan dekat mengobrol saja tidak pernah. Hanya sesekali Ia melihat lelaki tersebut melintas di iklan TV, hanya itu saja. Selebihnya bahkan menonton sinetron atau pun film yang diperankan Reynand pun Ia jarang bahkan mungkin hampir tidak pernah.

“Sebentar Om apa ini nggak terlalu cepat?" Tanya Mama Adel masih dalam keterkejutannya. "Nggak nunggu Nayla lulus dulu?"

Mendengar ucapan mami Miska raut wajah kakek tiba-tiba berubah. Seperti ada sebuah hal yang menyakitkan dalam hatinya.

"Bahkan berdua saja belum dekat satu sama lain.” tambah Mami.

Raut wajah kakek yang terlihat sedih tadi lalu tersenyum. “Masalah itu gampang. Hal itu akan mengalir seiring dengan berjalannya waktu.” Ujar Kakek santai.

“Tapi Dia masih sekolah Kek.” Reynand pun juga ikut menjelaskan. Mencoba menekan ketidaksabaran sang Kakek. Sepertinya dalam hal ini malah Kakeknya yang lebih bersemangat.

“Memang kenapa kalau Nayla masih sekolah. Kalian akan dinikahkan secara diam-diam. Tidak akan ada yang tau. Pernikahan akan dilakukan secara rahasia. Nanti setelah Nayla lulus SMA baru kita adakan resepsinya.” Kakek berucap dengan penuh semangat. Mencoba menjelaskan tidak ada yang bisa mengganggu gugat keputusannya.

Semua yang ada diruangan tersebut tidak bisa berkata apa-apa lagi. Nayla yang sedari tadi terdiam semakin menundukkan kepalanya dalam. Air matanya yang terbendung, sudah tidak bisa ditahan lagi.

“Mami, Nayla kekamar mandi dulu ya.” Berbicara tanpa menoleh kearah Maminya, takut kalau air matanya mengalir tiba-tiba.

Nayla segera berlari meninggalkan ruang tamu. Ia pun masuk kedalam kamar mandi. Melihat wajahnya dicermin, air matanya pun akhirnya bercucuran dengan deras. Entah mengapa Ia merasa Kakek terlalu memaksakan kehendak tanpa menanyakan perasaannya terlebih dahulu. Ia merasa kakek Eno terlalu egois dan lagi kenapa Reynand tidak berusaha untuk menghentikan Kakeknya. Kenapa laki-laki itu tidak melawan Kakek sedikit pun. Memangnya Dia mau menikah dengan orang yang tidak dikenal, gadis SMA pula. Dia kan artis, seharusnya dia bisa memilih jodohnya sendiri. Nayla terus memaki Kakek dan Cucunya itu kesal.

Nayla terus menahan suara tangisnya, namun tidak dengan air matanya yang terus mengalir deras, Ia tidak bisa menahan itu. Sudah lebih dari sepuluh menit Ia berada didalm kamar mandi. Tissu yang terletak didepan kaca hampi habis dikarenakan Nayla menarik-nariknya asal untuk mengusap air mata yang terus keluar.

“Nay, kok lama banget sayang. Kakek Eno sama Reynand sudah mau pulang tuh?” tiba-tiba terdengar suara Mami dari luar kamar mandi.

Mendengar suara Mami, Nayla segera membuka pintu kamar mandi. Ia menundukkan kepalanya, tidak ingin mami melihat dirinya habis menangis.

“Kamu nangis lagi?” Mami mengangkat dagu Nayla.

Nayla tidak menjawab, Ia masih menunduk dan terdiam.

“Sayang.” Mami menarik Nayla dalam pelukannya.

“Maafkan Mami ya, nanti juga Nayla akan terbiasa kok. Tujuan Kakek itu baik untuk menikahkan kalian. Reynand juga laki-laki yang baik. Kamu percaya sama Mami.” Mami mengelus-ngelus rambut Nayla mencoba menenangkan.

Nayla tidak menjawab, Ia masih terdiam dipelukan Maminya.

beberapa saat kemudian Mami segera melepaskan pelukannya, mengusap wajah sembab Nayla.

“Kedepan yuk, temuin Kakek sama Reynand dulu sebentar.”

Nayla mengangguk pelan, sepertinya Ia sudah tidak bisa lagi bicara karena terlalu banyak menangis.

Nayla dan Mami sudah kembali keruang tamu,terlihat Reynand dan Kakeknya masih menunggunya disana.

Sekelibat Reynand dapat melihat wajah Nayla yang habis menangis. Ia dapat mengambil kesimpulan kalau gadis itu sebenarnya tidak menginginkan perjodohan ini. Jadi, dia ditolak untuk pertama kalinya. Jika biasanya gadis seusia Nayla akan berteriak-teriak histeris saat melihat dirinya, mengingat Ia adalah Aktor papan atas yang namanya sedang melejit namanya saat itu. Namun, kali ini berbeda, rupanya ada seorang yang bisa membuat Reynand terlihat normal dan biasa saja.

Reynand sedikit menyunggingkan senyumnya, saat menyelidik gadis polos yang sedang ada dihadapannya itu.

“Nayla. Kakek dan Reynand pulang dulu. Ingat kamu harus jaga kesehatan. Hari minggu kalian berdua akan segera menikah.” Ucap Kakek mengingatkan.

Nayla yang menunduk pun menganggukan kepalanya pelan, tanpa melihat kearah Kakek. Ia takut air matanya kembali mengalir, ini saja Ia sudah sekuat tenaga menahan bendungan air matanya.

Mami yang melirik kearah Nayla paham, ia mengerti kalau putrinya itu sedang menyembunyikan wajahnya yang habis menangis.

Sepulangnya Kakek dan Reynand, Nayla langsung mengurung diri dikamarnya. Ia terus mengutuki dirinya, kisahnya benar-benar mirip seperti kisah Siti Nurbaiti. Kalau teman-temannya dijodohkan dengan Reynand pasti mereka langsung mau dan langsung pingsan ditempat saat dilamar. Mengingat topik tentang Reynad selalu menjadi perbincangan hangat anak-anak cewek dikelasnya. Kenapa Kakek nggak cari anak SMA yang pastinya setuju menikah dengan Reynand. Kan bagus jadi si ceweknya nggak perlu terpaksa dan menangis-nangis seperti dirinya saat ini.

“Nay.” Tiba-tiba Mami membuka pintu kamar Nayla.

“Duh masih nangis aja, udah dong sayang. Nggak capek nangis terus.” Menghampiri Nayla dan membelai rambut anak gadisnya yang sedang telungkup dikasur itu.

Nayla tidak menjawab pertanyaan Mami, Ia masih sesenggukkan menangis. Saat itu matanya benar-benar terasa sangat lelah dan kepalanya pun juga terasa sangat pusing, sampai akhirnya ia pun terlelap tidur dengan posisi masih telungkup.

Menyadari anak gadisnya telah tidur. Mami pun menghentikan kegiatannya membelai rambut Nayla, kemudian membalik tubuh telungkup putrinya itu mengubah posisi tidurnya. Setelah menyelimuti dan mengecup lembut kening Nayla, Mami pun segera keluar kamar. Menutup pelan pintu kamar takut putrinya akan terbangun.

Mami menarik nafasnya pelan, mencoba menghilangkan rasa bersalahnya pada Nayla. Ia meyakinkan dirinya sendiri bahwa Nayla akan bahagia menikah dengan Reynand. Itu pasti, Mami akan berusaha memastikan hal tersebut. Pokoknya Reynand harus membuat Nayla bahagia. Jangan sampai laki-laki itu sampai menyakiti Nayla sedikit pun.

Beberapa hari yang lalu saat ia menemui Kakek di kediamannya, Kakek sudah meyakinkan dirinya bahwa Reynand akan membuat Nayla bahagia, Kakek sudah berjanji. Janji tersebut membuat Mami sedikit lega mendengarnya. Walaupun masih tersisa sekelebat rasa khawatir dibenaknya.

Mami juga masih tidak mengerti kenapa kakek begitu cepat ingin menikahkan Reynand dan Nayla. Sepertinya ada sesuatu yang besae dirahasiakan oleh kakek.

Terpopuler

Comments

De_tYa

De_tYa

serasa dejavu, kyak pernah baca novel ini tpi ga ada di subcribe akunku.. lanjut aja dulu deh ❤️

2023-05-22

0

HARTIN MARLIN

HARTIN MARLIN

mungkin kakek punya penyakit yang tidak dapat di sembuhkan

2022-12-14

0

IG : @thatya0316

IG : @thatya0316

suka sekali ceritanya kak
mampir juga yuk ke karya pertamaku
obsesi cinta pertama

2021-10-12

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Rasa Bersalah
3 Terpesona
4 Air Mata Tak Terbendung
5 Mulai Mendekati
6 Abang
7 Bisa Masak
8 Dia Itu Masih SMA
9 Tanpa Bertanya
10 Menyebutkan Status
11 Libur
12 Berpikir Jernih
13 VISUAL DAN BIODATA PEMERAN
14 Istri?
15 Jarang Ngobrol
16 Kewajiban Istri
17 Berusaha Mengakrabkan Diri
18 Terjatuh
19 Kamu Dimana?
20 Jangan Pergi
21 Nyaman
22 So Sweet
23 Mulai Cerewet
24 Merasa Kesal
25 Apa Cita-cita Kamu?
26 Temani Aku Tidur
27 Dasar Keras Kepala
28 Lupa Meminta Izin
29 Pembahasan Malam Pertama Gadis Remaja
30 Tertidur Disofa
31 Aku Ikut
32 Tersinggung
33 Kesal
34 Selalu Membuat Khawatir
35 Belum Mengerti Apa-apa
36 Apakah Dia Penculik?
37 Bagaikan Bayang-bayang
38 Alasan Menyusul
39 Gara-gara Syok
40 Tanggung Jawab Terbesar
41 DIHOTEL BERDUA
42 Tabu
43 Apa Yang Kita Lakukan Tadi?
44 Mulai Berani
45 Kamu Nggak Suka Abang Perhatian?
46 Ingin Memberikan Kakek Cicit
47 Pijitin
48 Gemas
49 Jatuh Cinta
50 Kenapa Aku Digigit?
51 Besok Sekolah Bagaimana?
52 Minta Maaf
53 Kenapa Juga Harus Izin Segala
54 Terganggu
55 Gagal Lagi
56 Entahlah....
57 Untuk Apa Marah?
58 Morning Kiss
59 Apa Itu Cinta?
60 Tentang Siapa yang Dia Nikahi
61 Seutuhnya Dimiliki
62 Kamu Lebih Bagus Galak Daripada Pendiam
63 Sepenggal Dari Author
64 Ikut Latihan Yoga
65 Tidak Akan Dimaafkan
66 Dengan Wanita Lain?
67 Sifat Yang Lebih Mengerikan
68 Haruskah
69 Tidak Bisa Dipercaya
70 Harus Tenang!
71 Menanti Kepulangan
72 Mode Galak
73 Menginap
74 Menunda?
75 Salahkah?
76 Terlalu Percaya Diri
77 Pengganggu
78 Uneg-uneg
79 Terjebak
80 Mengasihani
81 I Love You
82 I You too
83 Suap-suapan
84 Pembahasan yang Tidak Nyaman
85 Pedas
86 Penawar Luka
87 Perasaan ini, Indahnya....
88 Kelainan
89 Kejutan?!
90 Tertidur?!!!
91 Sikap yang Tidak Terduga
92 Takut Overdosis
93 Berita yang Dimaksud
94 Cemas
95 Sang Sahabat
96 Mencoba Ikhlas dan Merelakan Itu Sulit
97 Cucu?
98 Menangis
99 Menangis Lagi
100 Panggil Aku dengan Sebutan Sayang
101 Apa Kamu Bahagia?
102 Menempel....
103 Kegundahan
104 Merasa Lapang
105 Ada Apa?
106 Tega
107 Keras Hati
108 Terharu
109 Korban Suasana Hati
110 Ada Apa dengan Dirinya?
111 Keputusan?
112 Dendam
113 Aneh!
114 Tamparan!
115 Membawa pulang
116 Merasa Bersalah
117 Terserah!!
118 Sikap Mami Berlebihan
119 Ketularan?!
120 Kabar Baik
121 Diperutnya???
122 Kenapa?
123 Pergilah!
124 Perasaan Tak Berujung
125 Maaf
126 Cucu Tersayang
127 Tidak Ingin Jauh
128 Kelicikan
129 Candu
130 Ujian Terakhir
131 Bahagia
132 Terungkap
133 Nama
134 Mangga Muda
135 S2 - Obrolan Dimalam Hari
136 S2 - Bekal Makan Siang
137 S2 - Sekretaris Baru?
138 S2 - Emosional!
139 S2 - Kamu Berbeda
140 S2 - Cuek!
141 S2 - Apa Masalahnya?!
142 S2 - Obrolan
143 S2 - Manja!
144 S2 - Cinta Pertama
145 S2 - Jenis Kelamin Bayi
146 S2 - Bosan
147 S2 - Ternyata!
148 S2 - Para Calon Nenek
149 S2 - Apa Maksud?!
150 S2 - Jangan Lagi
151 S2 - Merelakan
152 S2 - Mendadak
153 S2 - Kamu Kemana?
154 S2 - Bayi Mungil
155 Hai
156 Novel "Mana Cinta Suamiku"
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Prolog
2
Rasa Bersalah
3
Terpesona
4
Air Mata Tak Terbendung
5
Mulai Mendekati
6
Abang
7
Bisa Masak
8
Dia Itu Masih SMA
9
Tanpa Bertanya
10
Menyebutkan Status
11
Libur
12
Berpikir Jernih
13
VISUAL DAN BIODATA PEMERAN
14
Istri?
15
Jarang Ngobrol
16
Kewajiban Istri
17
Berusaha Mengakrabkan Diri
18
Terjatuh
19
Kamu Dimana?
20
Jangan Pergi
21
Nyaman
22
So Sweet
23
Mulai Cerewet
24
Merasa Kesal
25
Apa Cita-cita Kamu?
26
Temani Aku Tidur
27
Dasar Keras Kepala
28
Lupa Meminta Izin
29
Pembahasan Malam Pertama Gadis Remaja
30
Tertidur Disofa
31
Aku Ikut
32
Tersinggung
33
Kesal
34
Selalu Membuat Khawatir
35
Belum Mengerti Apa-apa
36
Apakah Dia Penculik?
37
Bagaikan Bayang-bayang
38
Alasan Menyusul
39
Gara-gara Syok
40
Tanggung Jawab Terbesar
41
DIHOTEL BERDUA
42
Tabu
43
Apa Yang Kita Lakukan Tadi?
44
Mulai Berani
45
Kamu Nggak Suka Abang Perhatian?
46
Ingin Memberikan Kakek Cicit
47
Pijitin
48
Gemas
49
Jatuh Cinta
50
Kenapa Aku Digigit?
51
Besok Sekolah Bagaimana?
52
Minta Maaf
53
Kenapa Juga Harus Izin Segala
54
Terganggu
55
Gagal Lagi
56
Entahlah....
57
Untuk Apa Marah?
58
Morning Kiss
59
Apa Itu Cinta?
60
Tentang Siapa yang Dia Nikahi
61
Seutuhnya Dimiliki
62
Kamu Lebih Bagus Galak Daripada Pendiam
63
Sepenggal Dari Author
64
Ikut Latihan Yoga
65
Tidak Akan Dimaafkan
66
Dengan Wanita Lain?
67
Sifat Yang Lebih Mengerikan
68
Haruskah
69
Tidak Bisa Dipercaya
70
Harus Tenang!
71
Menanti Kepulangan
72
Mode Galak
73
Menginap
74
Menunda?
75
Salahkah?
76
Terlalu Percaya Diri
77
Pengganggu
78
Uneg-uneg
79
Terjebak
80
Mengasihani
81
I Love You
82
I You too
83
Suap-suapan
84
Pembahasan yang Tidak Nyaman
85
Pedas
86
Penawar Luka
87
Perasaan ini, Indahnya....
88
Kelainan
89
Kejutan?!
90
Tertidur?!!!
91
Sikap yang Tidak Terduga
92
Takut Overdosis
93
Berita yang Dimaksud
94
Cemas
95
Sang Sahabat
96
Mencoba Ikhlas dan Merelakan Itu Sulit
97
Cucu?
98
Menangis
99
Menangis Lagi
100
Panggil Aku dengan Sebutan Sayang
101
Apa Kamu Bahagia?
102
Menempel....
103
Kegundahan
104
Merasa Lapang
105
Ada Apa?
106
Tega
107
Keras Hati
108
Terharu
109
Korban Suasana Hati
110
Ada Apa dengan Dirinya?
111
Keputusan?
112
Dendam
113
Aneh!
114
Tamparan!
115
Membawa pulang
116
Merasa Bersalah
117
Terserah!!
118
Sikap Mami Berlebihan
119
Ketularan?!
120
Kabar Baik
121
Diperutnya???
122
Kenapa?
123
Pergilah!
124
Perasaan Tak Berujung
125
Maaf
126
Cucu Tersayang
127
Tidak Ingin Jauh
128
Kelicikan
129
Candu
130
Ujian Terakhir
131
Bahagia
132
Terungkap
133
Nama
134
Mangga Muda
135
S2 - Obrolan Dimalam Hari
136
S2 - Bekal Makan Siang
137
S2 - Sekretaris Baru?
138
S2 - Emosional!
139
S2 - Kamu Berbeda
140
S2 - Cuek!
141
S2 - Apa Masalahnya?!
142
S2 - Obrolan
143
S2 - Manja!
144
S2 - Cinta Pertama
145
S2 - Jenis Kelamin Bayi
146
S2 - Bosan
147
S2 - Ternyata!
148
S2 - Para Calon Nenek
149
S2 - Apa Maksud?!
150
S2 - Jangan Lagi
151
S2 - Merelakan
152
S2 - Mendadak
153
S2 - Kamu Kemana?
154
S2 - Bayi Mungil
155
Hai
156
Novel "Mana Cinta Suamiku"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!