Tepat pukul empat sore aditya sudah selesai mengerjakan kerjaan kantornya dia langsung bersiap siap mau pulang kerumahnya. Kemudian dia mengambil jasnya dan memakainya serta merapikan letak Dasi yang di kenakannya.
Kemudian dia meraih tas kantornya yang berisi kan laptop kesayangannya dan tak lupa dia meraih ponselnya.
Aditya berjalan keluar sambil melihat layar ponselnya dan dia pun melihat siapa saja yang menghubunginya karena selama dia di kantor ponsel kesayangan nya tersebut tidak di sentuhnya lagi pula Aditya memakai nada diam, Agar dia tidak merasa terganggu disaat dia menyelesaikan pekerjaannya.
Tanpa di sadarinya saat dia asyik melihat lihat ponselnya sambil berjalan kaki menuju arah lift, Aditya tidak sengaja menabrak seorang gadis siapa lagi kalau bukan Rara sang sekretarisnya, yang kebetulan berlawanan arah menuju keruangannya, karena Rara baru saja keluar dari ruangan yang lain.
" Bughk.."
Barang yang di bawa Rara tersebut jatuh semua dan berhamburan.
" Aduh,.." ucap singkat Rara.
" Maaf mbak, saya tidak sengaja" ucap Aditya langsung membantu Rara yang di tabrak nya tersebut.
" Iya pak, nggak papa saya yang salah " ucap Rara sadar dan tersenyum kalau yang menabraknya tersebut adalah Bosnya
Aditya kemudian menyerahkan berkas berkas yang di bawa oleh Rara.
Saat aditya menyerahkan berkas tersebut dia terkejut dan langsung menegur wanita yang dia tabrak tadi.
" Rara...? Kamu ini pasti aja meulah ulah terus,?" Ucapnya lagi.
" Yey....!kamu yang nabrak juga nyalahin aku" ucap Rara tersenyum melihat sahabatnya tersebut.
" Ngeles aja kerjaannya..!" ucap aditya tersenyum pada Rara.
" Siapa yang ngeles, kamu tuh yang ngeles, kalau bukan bos ku udah aku tenggelamkan kamu dit kelautan sana..!" kekehnya.
" Tapi lucu juga ya kamu bilang aku mbak" ucap Rara lagi sambil tersenyum lucu nya.
" Hahaha" mereka tertawa.
Begitulah aditya dan Rara, bila tidak ada karyawan lain mereka berbicara tidak formal tapi berbicaranya antara sahabat seperti hari hari nya saat sekolah.
" Ya udah lanjut sana, aku mau pulang, kalau belum beres tidak boleh pulang, lembur lembur biar nyaho tuh, makan kerjaan..!" ujar nya tertawa lepas sambil berjalan memasuki lift dan mengejek kearah Rara seraya menjulurkan lidahnya sambil tersenyum.
" Dasar bos nggak laku..!" Ucap Rara sambil tersenyum juga.
" Aditya, kamu tuh emang ganteng, baik lagi, aku suka berteman padamu, saat SMA dulu kamu sudah baik banget padaku, sampai saat ini juga kamu tetap baik, semoga aja kamu dapat jodoh yang tepat" gumam Rara kemudian berjalan menuju ruangan nya.
Di lobby Aditya berjalan dengan santainya dan terdengar seseorang memanggilnya..
" Aditya....!" Panggilnya.
Adtya langsung menoleh kesumber suara. Dia memandangi gadis cantik, dengan rambut panjang hitam terurai dan terlihat polesan yang membuat wajah sang wanita terlihat cantik, terlihat kaki yang jenjang dan putih mulus karena gadis tersebut mengenakan pakaian yang sedikit seksi. Wanita tersebut berjalan mendekati Aditya yang berdiri mematung memandangi wanita tersebut.
Aditya berdiri mematung bukan untuk mengagumi kecantikan wanita yang melangkah mendekatinya tetapi Aditya mengingat ingat siapa wanita tersebut.
" Hai, dit apa kabar?" Ucapnya menyapa Aditya, sambil mengulurkan tangan nya untuk menyalami Aditya.
Aditya menyambut uluran tangan tersebut, terasa banget kulit mulus telapak tangan wanita di hadapannya, seperti tidak pernah bekerja dan tidak pernah menyentuh benda benda kasar, sepertinya wanita di hadapan nya ini hanya khusus merawat dirinya saja.
" Baik, siapa ya?" Ucap Aditya sambil mengawasi sang wanita yang berdiri di hadapannya, dan melepaskan tangannya dari tangan wanita tersebut.
" Aku Tata, teman kamu waktu kecil, anaknya pak Farid handoko" ucapnya lagi tersenyum menampakkan sederet gigi putih berjajar rapi yang sangat terawat sekali.
Aditya terlihat berpikir...
" Tata...Tata..,,,oh aku ingat sekarang,Tata prisiliya kan? " Ujar Aditya.
Tata tersenyum dan menganggukkan kepalanya pada Aditya..
" Tuh kamu ingat" ucap nya lagi terlihat senang kalau aditya mengingat dirinya.
"kapan kamu datang?" Tanya Aditya.
" Sudah satu minggu aku ada di sini, " jawabnya.
" Dari mana kamu tahu aku ada di sini?" Tanya Aditya lagi.
" Aku tadi kerumah mu ketemu sama tanye fatiya dan om Bowo, dia cerita sekarang kamu sudah pegang kendali perusahaan yang di rintis om Bowo sewaktu dulu, makanya mereka memberikan aku alamat kantor mu, dan saat itu aku juga melihat fhoto kamu di rumah, jadi lah aku mengenali kamu sekarang ini, karenakan dulu aku dan kamu berpisah waktu kita sama sama mau memasuki ke jenjang sekolah menengah pertama." ucapnya senang bisa bertemu dengan Aditya.
Aditya tersenyum sambil mengangguk kan kepalanya tersenyum.
" Sekarang kamu mau kemana?" Tanya Aditya.
" Aku mau ngajak kamu minun bareng, boleh?" Tanyanya pada Aditya.
Aditya terlihat berpikir, kemudian dia menganggukkan kepalanya menyetujui ajakan Tata, karena dia tidak ingin mengecewakan Tata yang sudah jauh jauh menemuinya.
" Ya udah mau nyantai di mana kita sekarang, kamu bawa mobil kan?" Ucap Aditya lagi.
" aku tidak bawa mobil kok, aku kesini pakai taxi online, aku rada rada takut sih, karena aku kan udah lama nggak kekota ini dan jalanan nya juga sudah banyak berubah jadi aku tidak terlalu hapal bener jalannya sekarang, takut nyasar ntar aku nya." Ucapnya tersenyum pada Aditya.
" Kalau kamu takut nyasar, tapi kamu masih ingat jalan menuju rumah ku? Bahkan kamu tidak nyasar sama sekali." Ucap aditya tersenyum.
" Papiku yang nelpon om bowo dan menanyakan alamatnya, apakah masih di tempat semula atau udah pindah" ucapnya lagi.
Aditya hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya menanggapi perkataan Tata.
" Ayo kita pergi" ajak Aditya.
kemudian Aditya mengajak Tata berjalan menuju kearah mobil yang sedari tadi menunggunya dengan setia beserta sopir pribadinya.
Mereka masuk mobil dan mobil perlahan lahan meninggalkan kantor Aditya menuju kearah cafe yang ternama di kota tersebut.
Tak lama mereka sampai di sebuah cafe yang sudah sering di datangi oleh Aditya, Tata dan Aditya berjalan beriringan dan langsung memilih duduk di salah satu kursi yang sudah di sediakan dan bernomer meja sembilan.
Mereka kemudian memesan minum dan cemilan saja, sambil menunggu pesanan datang mereka saling bercerita dan sesekali terdengar mereka tertawa mengingat masa lalu sewaktu kecil dimana mereka selalu bersama dimana ada Aditya di situ juga ada Tata, dan juga sebaliknya.
Sampai pesanan mereka datang dan mereka tetap ngobrol sambil menikmati hidangan kecil yang ada di cafe tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Ilan Irliana
kpn adit ktm suci...?? hihi
2021-06-23
0
budane daffa
lanjut
2020-12-20
0
Arjipandu Kartiko
lanjut thoor 💪💪
2020-12-20
0