ADITYA CINTANYA SUCI
"kapan kamu menikah dit?" Ujar bunda fatiya di sela sela makannya bertanya pada anak semata wayangnya.
Aditya menoleh pada sang bunda dan ayah nya secara bergantian.
" Iya dit, kamu sudah mendekati kepala tiga, mungkin teman teman kuliah mu dulu sudah punya anak sekarang ini,. Kamu kok betah banget sih ngejomblo, liat dong ayah bunda nak sepi di rumah dan inginkan cucu biar rame rumah " ucap ayah bowo pada Aditya.
Aditya tersenyum dan melanjutkan mengunyah makanannya.
" Sabar aja bun, yah, nanti juga ketemu jodohnya, Aditya nggak mau cepat cepat karena tidak ingin di bodohi dengan cewek jaman sekarang, jadi Aditya ingin mencari yang pas untuk pendamping hidup Aditya selamanya" ujarnya.
" Maksud kamu apa dit, cewek jaman sekarang kan cantik cantik nak" ucap bunda fatiya lagi sambil memandang Aditya yang tersenyum padanya.
" Bun, cewek jaman sekarang itu mereka suka mencari yang lebih kaya dan lebih segala galanya, mereka mementingkan materi Bun" ucap Aditya lagi.
" Nak, bunda dan ayah tidak mementingkan dari kalangan mana pun jodoh kamu nantinya, baik dari keluarga berada ataupun keluarga yang tidak berada, yang diinginkan oleh bunda dan ayah kebahagian kamu nak" ucapnya lagi.
" Iya bun, adit ngerti tapi maksud nya adit, adit ingin mencari yang benar benar menerima adit apa adanya yang benar benar menerima adit dengan kekurangan dan kelebihan adit dan jangan hanya menerima cintanya adit hanya melihat dari kekayaan yang adit miliki, adit tidak ingin memilih seorang istri yang asal cantik aja bun, tapi yang benar benar cantik luar dalam nya, ya cantik hati dan perilaku nya bun, syukur syukur nanti adit di beri seorang istri yang cantik wajahnya heheh" kekeh Aditya sambil meneguk air minumnya.
" Amin..." Ucap ayah bundanya Aditya.
" Ya udah ya bun, yah, adit berangkat dulu, ntar terlambat lagi ,hari ini banyak kerjaan di kantor." Ucapnya sambil berdiri dan mendekati kedua orang tuanya dan meraih tangan ayah bundanya dan menciumnya.
" Assalamualaikum" ucapnya.
" Waalaikumsalam" jawab keduanya.
Kemudian Aditya berjalan menuju keluar dan menuju kearah mobilnya, dia kemudian masuk kedalam mobil yang sudah di siapkan sopirnya.
Kemudian mobil Aditya melaju kearah kantornya.
Sesampainya di kantor sopir Aditya memarkirkan mobilnya, dan Aditya keluar berjalan menuju ke arah pintu masuk kantornya, security yang berada di pintu masuk loby kantornya tersenyum dan membuka kan pintunya untuk Aditya masuk, Aditya tersenyum dan menepuk bahu security nya, dia berjalan menuju lift semua orang pun memberi hormat pada pimpinan yang sangat baik dan berwibawa itu. Aditya memang terkenal tegas dengan para karyawanannya dan dia tidak neko neko kalau karyawannya membuat salah pada nya. Dan lagi Aditya terkenal sebagai bos yang sangat dingin di kantor bila dia bekerja hanya sesekali saja dia berbicara, tapi kalau dia berada di luar dia sangat baik dan sangat penyapa pada semua orang yang kenal dengan nya jangan kan kenal yang sok kenal dengan dia pun selalu di sapa dan beri nya senyum. Aditya kemudian menekan nomer lantai 5 dimana ruangan nya berada.
Saat Aditya keluar dari lift dia bertemu dengan seseorang yang sangat dikenalnya siapa lagi kalau bukan Rara sahabatnya sekaligus sekretarisnya.
" Pagi bosqu.." ucapnya tersenyum.
" Pagi, mau kemana kamu Ra?" Tanya Aditya, sambil memandangi si Rara.
" Mau kebawah sebentar bosqu, karena ada sesuatu yang harus di temui" ucapnya lagi sambil tersenyum.
" Ya terserah mu lah, lanjut aja" ucap aditya sambil berjalan menuju keruangan nya.
Rara adalah sekretaris sekaligus teman nya Aditya dari sekolah dulu, saat Aditya mewarisi perusahaan sang ayah dia bertemu dengan Rara yang saat itu bekerja di sebuah toko buah, karena selepas mereka lulus sekolah dulu mereka tidak pernah berkomunikasi kembali. Setelah bertemu dengan Rara Aditya menawarkan Rara bekerja di kantornya kebetulan Aditya memerlukan sekretaris baru untuk mendampinginya di segala urusan, karena sekretaris lama sudah mengundurkan diri karena sudah terlalu lama bekerja dan sudah berumur juga, jadi ingin berhenti dan menetap di rumah untuk istirahat dan membuka warung kecil kecilan.
Rara adalah seorang gadis yang sangat baik,ramah dan periang, dia hanya lulusan SMK tapi saat dia mau melanjutkan kuliah dulu dia kehilangan tulang punggungnya yaitu kepergian sang ayah yang meninggal dunia karena sakit serangan jantung. Saat itulah dia kemudian menjadi tulang punggung keluarganya dan keinginan dia untuk kuliah di batalkannya, dan jadilah dia bekerja di sebuah toko buah yang gajinya hanya cukup buat makan dan biaya sekolah adiknya.
Saat ini dia sudah bisa meraih bangku kuliah setelah bisa bekerja dengan Aditya dan tinggal menunggu kelulusan nya saja, dan kehidupan nya pun mulai setara dengan yang lainnya.
Aditya memasuki ruangannya dan melepaskan jas dan melonggarkan dasinya, dia menarik nafas dengan pelan dan melapaskannya dengan pelan.
Dia kemudian duduk di kursi kerjanya dan membuka laptopnya dia mengecek email yang masuk, setelah puas dengan membaca email email yang masuk dia kemudian menyandarkan tubuhnya di kursi tersebut sambil matanya menerawang jauh kelangit langit ruangan kerjanya, dia teringat pembicaraan kedua orang tuanya saat di meja makan tadi pagi.
" Aku harus bagaimana ini? Bukan nya aku happy hidup ngejomblo, aku juga ingin rasanya menjadi seorang suami saat pulang dan pergi kekantor selalu di sambut dengan senyuman manis dan kecupan ringan di pipi ini dari sang istri dan anaknya nya. Aku takut kalau salah pilih seperti dulu saat kuliah karena saat itu aku hanya menggunakan roda dua berangkat kuliah dia berpaling dariku ke lelaki yang beroda empat. Sejak saat itu lah aku mulai selektif memilih pendamping hidup" Batinnya.
Kemudian pintu ruangannya terdengar di ketuk dari luar membuyarkan lamunannya.
" Tok...Tok...Tok...."
" Masuk" ucapnya sambil membenahi duduknya yang sangat terlihat santai tersebut.
" Selamat siang pak bos" ucap yoga sahabat Aditya semasa kuliah dulu.
" Hai ga,,, apa kabar, tumben baru mampir, setelah berkeluarga nggak pernah lagi kesini, ada angin apa nih, sampai terbawa kesini" ucap Aditya pada Yoga.
" heheh..." Yoga hanya bisa tersenyum pada sahabatnya tersebut.
Kemudian Aditya mendekati sahabatnya dan menyalaminya seraya memeluknya. Aditya mempersilahkan Yoga duduk di sofa ruangannya.
" Gimana kabar anak dan istrimu sekarang?" Tanya Aditya pada Yoga.
Yoga terlihat menarik nafasnya dengan pelan dan menghembuskannya dengan plong seakan akan dia melepaskan beban yang ada di hatinya
" Aku sudah 5 bulan hidup menduda, dan selama aku bercerai dengan istriku aku menyepi kebali bersama putri ku keysa, baru dua minggu aku ada di kota ini." Ucapnya pelan.
Terlihat sekali ada kesedihan di wajahnya saat bercerita pada Aditya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Sri Wi
semangat kak.. baru bisa mampir nich
2022-02-17
0
Elina
let's see
2021-09-27
0
rinny
mampir kak author
2021-06-17
0