Eps. 5 Kisah Putri Crystal Part 1

Mentari menyambut pagi dengan segar, semilir angin berhembus. Daun-daun berguguran di bawah pohon Alamanda di depan jendela Ayesha. Kelopak alamanda yang berwarna merah jambu lembut di tepinya dan berwarna merah di tengahnya terbang tertiup angin menerobos jendela Ayesha yang sedikit terbuka, jatuh di atas kasur nya.

Suara kicau burung bersahutan, seperti paduan suara, nyaring tapi tidak memekakkan telinga.

Ayesha membuka jendela kamar nya, mengeluarkan tangan dan membuka genggamannya. Terdapat remahan roti di dalam nya. Beberapa burung gereja berbulu coklat dengan paruh nya yang kecil mematuk roti, ada yang bertengger di pergelangan tangan dan mematukinya, kemudian mereka terbang berpindah ke pohon mangga di halaman dekat tempat parkir kendaraan.

Aroma harum vanilla bercampur susu menggoda perut nya dan membawa Ayesha berjalan menuju dapur untuk mencicipi nya. Pancake kiwi dengan taburan keju di atas nya, terhidang di meja bersebelahan dengan ayam goreng krispi berwarna coklat muda keemasan. Terlihat kulit luarnya yang bertekstur kasar dan renyah, empuk di dalam.

Terdapat sambal pencit yang tak kalah lezat nya. Sambal yang terbuat dari mangga muda yang di serut kasar kemudian dibumbui sambal. Manis, masam, asin, pedas nano-nano rasa nya luar biasa.

Ayah, ibu dan adik sudah memakannya. Ayah ibu sudah berangkat kerja rupanya. Adik sudah masuk sekolah.

Ayesha mengambil sepiring nasi dan ayam goreng, menggigit ayamnya, terdengar suara gigi mencabik daging, lidahnya ******* nya lembut dan mendorong nya ke tenggorokan. Membasahi kerongkongan nya dengan segelas air putih. Makanan mengisi sepertiga bagian perut nya dan membiarkan dua pertiga bagian nya kosong agar sari makanan dapat terserap sempurna oleh tubuh secara sempurna serta tidak menjadi timbunan lemak di beberapa bagian titik tubuh.

Kemudian Ayesha memegang liontin petir di leher nya.

"Haruskah aku melakukan nya lagi untuk memanggil mu, aku seolah menjadi..."kata Ayesha tidak melanjutkan ucapannya lagi dan tampak memerah pipinya.

Dia menaruh liontin di ujung bibir dan memanggil Dastan dalam hati. Kemudian menurunkan nya dari bibir, kembali ke dadanya. Liontin itu berkedip seperti kilat. Tiga detik kemudian Dastan sudah berdiri di depan nya.

"Pagi nona muda....ada apa gerangan memanggilku dini hari, apakah sudah dapat petunjuknya," jawab Dastan

"Jangan memanggilku begitu, ternyata kau bisa bercanda juga Pangeran Dastan." balas Ayesha

"Aku sebenarnya tidak ingin terseret ke masalahmu, namun ternyata masalah ini melibatkan nenek ku. Aku tidak bisa tinggal diam lagi dan akan membantumu." kata Ayesha menatap wajah Dastan yang kelihatan bersinar seperti bulan.

"Panggil aku Dastan saja. Lalu kapan kita mulai bergerak?" tanya nya pada Ayesha.

"Segera...duduklah dulu kita bahas sekarang. Kau pasti lapar karena kemarin belum makan, hanya minum saja." jawab Ayesha sambil menyodorkan seporsi makanan untuk Dastan.

Dastan menyentuh kursi dengan tangan nya, dan kursi bergerak mundur sendiri tanpa perlu menarik nya ke belakang, kemudian duduk dan menyentuh piring nya.

"Aku tidak tahu apakah makanan mu sama denganku, semoga kau menyukai nya dan ini bisa mengusir rasa lapar dari perutmu." kata Ayesha

"Tidak jauh berbeda, hampir sama dengan makanan yang ada di tempatku. Terimakasih, aku akan memakannya." balas Dastan

Dastan menyendok nasi menyuap kan ke mulut nya, dan ayam. Sambal pencit tampak asing baginya, namun dia mengambil nya untuk menghargai Ayesha sekaligus penasaran akan rasa nya. Ternyata ada sensasi panas membakar di lidah, dan keringat mulai bercucuran.

Ayesha hanya diam memandangi nya melahap makanan sendok demi sendok sampai habis. Ada bekas sambal di sudut bibir kiri nya. Dia mengambil tisu yang ada di ujung meja menempelkan ujung jari pada bibir Dastan, membersihkan nya dengan tisu, Dastan pun kaget.

"Ah, tidak perlu, aku bisa membersihkannya sendiri." jawabnya dengan grogi dan sedikit berdebar karena selama ini tidak ada seorang wanita yang menyentuh kulitnya selain Ibu dan adik nya.

"Oh...apa yang telah aku lakukan, aku terbiasa membersihkan bibir Bisma yang belepotan dengan tisu setelah makan." jawab Ayesha merasa tak enak hati takut terjadi salah paham.

"Rasanya luar biasa, aku baru merasakan buah pedas, biasanya kan manis." jawab Dastan kepedasan.

"Itu namanya sambal, rasa nya pedas karena ada campuran cabainya." jawab Ayesha singkat dan tertawa kecil melihat ekspresi wajah Dastan yang kepedasan.

"Apa itu cabai, tidak pernah ada di tempatku." tanya Dastan

"Besok aku ajak berkeliling, akan aku tunjukkan pohon nya. Dastan, sekarang tolong bantu aku menemukan foto nenekku." pinta Ayesha

Ayesha bangkit dari kursi, Dastan mengikuti berdiri dan menyentuh permukaan kursi, kursi itu tertata kembali ke tempat semula sebelum mereka duduki, namun Ayesha tidak melihatnya.

Dastan berjalan mengikuti Ayesha menuju ruangan yang lebih lebar dari tempat makan tadi.

Terlihat hiasan dinding merak besar di sisi kanan atas, lukisan dinding bunga lily, mawar dan lavender di sebelah nya. Di bawahnya ada bonsai bugenvil, bonsai asam, monstera, janda bolong, mawar kuning, mint dan dona karmen berjejer membuat ruangan terasa asri. Di atasnya seperempat bagian atap terbuka, sebagai jalan untuk sinar matahari masuk dan membantu proses fotosintesis tanaman. Di sisi kiri terbentang sajadah dan alat ibadah.

Di sebelah selatan terdapat sofa bed maroon lengkap dengan bantal sandaran nya. Di samping nya terdapat buffet putih dengan hiasan piring kuno. Di bawahnya terdapat laci-laci berisi tumpukan dokumen dan sejenis nya.

Ayesha berjongkok di atas lantai kayu, membuka laci satu per satu untuk menemukan album foto yang pernah diceritakan ibu.

"Dastan ayo bantu temukan album fotonya sebelum ada yang masuk ke rumah." kata Ayesha.

Dastan berjalan dan duduk di sebelah kiri Ayesha. Mereka membuka semua laci dan melihat isinya, belum menemukan album foto. Masih tersisa satu laci di sudut kanan bawah yang belum bisa terbuka karena terkunci. Ayesha menarik nya tetap saja tidak terbuka. Kemudian dia berdiri berjalan menuju rak buku di sebelah pintu dekat sofa. Ada kotak berisi sejumlah kunci didalam nya. Ayesha mengambil sekotak kunci dan kembali ke laci yang belum bisa dibukanya tadi.

Ayesha memasukkan satu per satu kunci ke lubang kunci sampai tak tersisa.

"Tidak ada kunci yang pas. Semoga saja ada kunci yang bisa membukanya." kata Ayesha berharap.

Ayesha memasukkan satu kunci terakhir, agak berkarat ke lubang kunci. Pas, namun macet tak bisa berputar.

"Apa yang harus kulakukan, apa perlu diolesi minyak terlebih dahulu baru bisa terbuka ya?" tanya nya ragu pada Dastan.

Dastan berpindah merapat tepat di samping kiri Ayesha, berjarak dua senti meter.

"Biar kucoba." kata Dastan melihat Ayesha.

Tangan Dastan memegang jari Ayesha yang masih memutar kunci. Jari Ayesha terasa mungil dan lembut di tangan Dastan. Helaian rambut panjang hitam Ayesha menyapu tepi pipi Kanan Dastan. Aroma bunga melati dari rambut Ayesha menerobos ke hidung nya. Lengan kanan nya tanpa sengaja menyentuh lengan kiri Ayesha dan bergesekan. Kulitnya yang putih terasa lembut bagai kapas. Ada desiran halus yang merayap menuju dada nya. Jantungnya berdebar. Karena grogi dia segera memutar kunci nya menggunakan sedikit kekuatan nya dengan masih menggenggam jari Ayesha yang juga memegang kunci nya.

"Braakk...." suara laci terbuka.

Lacinya terbuka, namun membuat Ayesha terpental ke belakang menimpa Dastan dikarenakan kuatnya tenaga yang dihasilkan.

Kali ini degup jantung Dastan menghentak lebih keras merasakan punggung Ayesha yang menghimpit dada nya, dan nafas nya terasa sesak. Kepala Ayesha terdorong ke bawah dagu Dastan yang berlekuk membentuk telaga. Dastan masih memeluk Ayesha agar tidak terjatuh kemudian duduk, tanpa sengaja bibir nya menyapu rambut Ayesha seolah mencium kepalanya. Dengan rikuh Dastan melepaskan tangan dari pinggang Ayesha dan mendudukkan nya, kemudian dia bergeser mundur dan mengatur irama nafas nya yang tersengal.

"Kau tidak apa-apa?" Tanya Dastan untuk menepis rasa takut nya.

"Aku baik-baik saja, terimakasih. Bagaiman denganmu," kata Ayesha merasa tubuhnya kaku tidak bisa bergerak, namun dia memaksakan menggerakkan tangannya.

"Oh...aku tidak kenapa-napa juga," kata Dastan kikuk.

"Syukurlah kau baik-baik saja dan lacinya terbuka." ucap Ayesha sambil menarik laci dan mengalihkan perhatian nya untuk memecahkan kesunyian yang dia rasakan.

Ada tumpukan album foto di dalam nya. Ayesha mengeluarkan semua dan menumpuk nya di lantai.

Kemudian mengambil satu persatu album nya dan membuka helai demi helai lembaran album foto.

Dastan ikut membuka beberapa album, ada foto seorang gadis kecil imut berkuncir dua kiri dan kanan berusia lima tahunan memakai baju kuning bermotif buah jeruk di bagian bawah roknya sedang memberi makan merpati dengan senyum lebar berseri-seri.

"Ehmm....apakah gadis kecil di foto ini adalah Ayesha kecil?" tanya Dastan.

Ayesha menoleh sebentar ke arah album yang di bawa Dastan dan melanjutkan menyusuri halaman album seraya menjawab, "benar itu aku."

Kemudian Dastan membalik lembar demi lembar album, membuat nya gemas melihat aksi gadis kecil itu hingga membuat nya tersenyum kecil. Di sana banyak foto Ayesha kecil mulai dari bayi masih digendong ibu, belajar berdiri yang kemudian terjatuh dan bangkit lagi berjalan, menjaring kupu-kupu dan menaiki sepeda membonceng laki-laki kecil, hari pertama masuk sekolah diantar Ayah.

Dastan membolak-balik seluruh album. Di album terakhir yang dia pegang, tampak sampul depan nya agak dekil karena sudah lama tersimpan, kemudian dia membuka pelan agar tidak merusak lembaran nya. Dia tertegun melihat seorang wanita cantik berwajah mirip Putri Crystal mengenakan kalung kristal dalam balutan busana bukan pakaian seorang putri melainkan gaun panjang biru kemilau yang terbuka bahunya menerima sebuket bunga mawar merah dari seorang lelaki.

"Ayesha coba lihat ini, apakah ini benar nenek mu?" kata Dastan sambil menunjuk foto.

Ayesha mendekat ke Dastan dan melihat fotonya. Seorang wanita yang memukau, rambut nya panjang dan ikal berwarna pirang terurai menutupi tubuh nya yang semampai, bola mata nya berwarna coklat terang seperti bulan purnama, pipi nya berkilau seperti memancarkan sinar, tak terlukiskan kecantikan nya dengan kata. Bukan wajah nenek Clara, istri dari kakek Jhon.

"Aku tidak pernah melihat nya, namun ada sedikit kemiripan dengan wajah nenek Clara. Mungkinkah ini nenek Arumi," kata Ayesha melihat nya takjub.

"Kalung yang dipakai pada foto ini benar kalung milik putri Crystal, dan wajahnya pun mirip walau dalam balutan busana dunia disini." terang Dastan.

Ayesha mengeluarkan foto tersebut dari album dan membalik nya. Ada tulisan tangan bahasa kuno seperti huruf-huruf yang biasa terdapat pada prasasti. Dia mencari lagi foto nenek Arumi lain nya di album lainnya, namun tidak mendapatkan nya, hanya satu foto tadi sebagai petunjuk.

"Dastan apakah kau bisa membaca tulisan ini?" tanya Ayesha

"Aku bisa membantumu, berikan fotonya padaku." kata Dastan meminta foto nya.

Ayesha membuka telapak tangan Dastan dan menaruh foto ke atas nya. Dastan membalik foto nya, ada tulisan dari huruf paphirus, huruf kuno

yang ada di negeri nya, jadi dia bisa membaca dan mengucapkan nya.

"Putri Crystalla Arumi Verda." kata Dastan terlihat shock dan tak sengaja menjatuhkan kan foto dari tangan nya.

Dastan mengambil foto putri Crystalla dan memproyeksikan kejadian di foto itu pada Ayesha dengan memegang tangan nya, kali ini dia mencoba fokus sehingga tangan nya tidak bergetar menyentuh tangan Ayesha.

Ayesha melihat gambaran yang terlintas di benaknya,ada seorang wanita berjalan dari taman bunga sehabis dari bepergian dengan seorang lelaki, memasuki sebuah rumah. Di dalam rumah, sang lelaki menuntun nya untuk duduk dan memberi nya sebuket mawar merah, Nenek Arumi menerima nya sembari tersenyum lebar. Kemudian sang lelaki berjalan ke belakang meninggalkan nya sendirian sementara waktu. Beberapa saat kemudian ada sekelebat bayangan hitam mencoba mencengkeram leher nya dan membawa nya terbang. Setelah itu selesai, tidak ada gambaran dalam pikiran nya lagi.

"Tidak, kembalikan nenek." Teriak Ayesha histeris seolah kejadian itu nyata di depan mata.

"Tenangkan dirimu Ayesha, kejadian itu sudah berlalu di masa lampau. Aku hanya bisa memperlihatkan nya kepadamu sebatas itu, karena memang Putri Crystal mensetting agar bisa di review kejadian nya sampai disitu saja." kata Dastan mencoba menenangkan Ayesha.

"Lalu siapa bayangan hitam tadi dan membawa nenek ke mana?'' tanya Ayesha.

"Sepertinya itu The Darken, ketua para destroyer, entah mereka membawa nya kemana, Putri menghilang dari negeri kristal dan tidak ada yang tahu keberadaan nya." terang Dastan.

Ayesha dan Dastan kemudian memunguti album-album foto, mengembalikan nya ke dalam laci dan merapikan nya seperti posisi awal, membawa satu lembar foto nenek untuk menemukan petunjuk lain nya.

Ayesha mengajak Dastan untuk duduk sejenak di sofabed, menata bantal di sofa agar Dastan bisa bersandar.

Dastan menyandarkan punggung nya ke bantal sofa yang empuk dan halus. Keringat menetes dari dahinya. Ayesha melihat nya, kemudian dia berjalan ke dapur untuk mengambilkan Dastan air minum.

Ayesha membawa segelas besar susu coklat hangat untuk menenangkan syaraf yang tegang dan meningkatkan produksi serotonin di otak, hormon yang dapat menciptakan rasa bahagia.

"Ini segelas susu untukmu Dastan, minumlah, aku lihat kau berkeringat, pasti haus." kata Ayesha sambil menyodorkan gelas ke Dastan.

Tak ada jawaban, dan mata Dastan terpejam, tertidur. Kemudian Ayesha menaruh gelas nya di meja, membiarkan nya terlelap sebentar.

"Tidak jangan pergi, aku akan mengejar mu. Ayesha awas di belakangmu." gumam Dastan.

Ayesha berbalik dan duduk di sebelah Dastan.

"Dastan, bangun. Kau mengigau. Kau mimpi buruk apa, jangan membuatku takut." kata Ayesha sambil mengguncang-guncang bahunya, namun Dastan tak kunjung sadar dan terlihat lengan nya yang tiba-tiba tersayat.

Ayesha kaget dan bingung apa yang harus diperbuatnya untuk segera menyadarkan Dastan.

Terpopuler

Comments

zsarul_

zsarul_

hai thorr aku mampir nihh 🤗
semangatt yaa
yuk baca lagi cerita aku yang judulnya CONVERGE!!
ada part baru lohh 😍
mari saling support thorr ❤️
thanks

2021-03-12

0

H.F. RAJAK

H.F. RAJAK

Dah 5like
Masih trus nyimak

2021-03-10

0

zien

zien

aku hadir disini dan memberimu like 👍

mampir juga di novelku JODOHKU YANG LUAR BIASA 😊

mari kita saling mendukung karya kita 👍😘

2021-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 Pertemuan
2 Eps 2 Pindah Dimensi
3 Eps 3 Dewa Penyelamat
4 Eps. 4 Portal Waktu Terbuka
5 Eps. 5 Kisah Putri Crystal Part 1
6 Eps 6 Kisah Putri Crystal Part 2
7 Eps.7 Jejak di Goa Selomangleng
8 Eps 8 Nyanyian Surgawi
9 Eps 9 Mimpi Buruk
10 Eps. 10 Bintang Jatuh
11 Eps 11 Petunjuk Pertama
12 Eps 12 Malam Di Goa Maria Lourdes
13 Eps 13 Latihan Dasar
14 Eps 14 Kabut Di Air Terjun Dolo
15 Eps 15 Serpihan Kristal Petir
16 Eps 16 Hadiah Kecil Untuk Dastan
17 Eps. 17 Pertemuan Dastan Dengan Ayah
18 Eps. 18 Belajar Telepati
19 Eps. 19 Malam Di Museum Airlangga
20 Eps. 20 Pedang Fire Blast
21 Eps 21 Kisah Pedang Fire Blast
22 Eps 22 Senyum Bisma
23 Eps 23 Taman Sekartaji
24 Eps 24 Kejadian Yang Tak Diharapkan
25 Eps. 25 Perisai Kristal
26 Eps. 26 Air Mata Ayesha
27 Eps. 27 Puisi Untuk Dastan
28 Eps.28 Perkenalan Dastan Dengan Ayah
29 Eps 29 Festival Lampion
30 Eps. 30 Menyelamatkan Bisma
31 Eps. 31 Kekuatan Baru Ayesha
32 Eps.32 Latihan Kekuatan Baru
33 Eps.33 Makhluk Air
34 Eps.34 Stadion Brawijaya
35 Eps. 35 Hujan di Taman Makam Pahlawan
36 Eps.36 Makam Astana Gedong.
37 Eps.37 Kekuatan Elemen Tanah
38 Eps.38 Ilmu dasar Elemen Tanah
39 Eps.39 Acara di Klenteng
40 Eps.40 Manusia Angin
41 Eps.41 Candi Tegowangi
42 Eps.42 Manusia Kucing
43 Eps.43 Kabut di Air Gerak Turi
44 Eps 44 Bayangan Hitam
45 Eps.45 Flash Back Di Negeri Petir
46 Eps.46 The Darken Bergerak
47 Eps.47 Sekutu The Darken
48 Eps.48 Mencari Bangsa Kristal
49 Eps.49 Kisah The Darken
50 Eps.50 Pandai Besi Kerajaan Angin
51 Eps.51 Latihan Bersama Bangsa Petir
52 Eps.52 Petilasan Sri Aji Jayabaya
53 Eps.53 Melawan Diri Sendiri
54 Eps.54 Lokasi Muksa
55 Eps.55 Serpihan Kristal Terakhir
56 Eps.56 Menemui Putri Crystalla
57 Eps.57 Titah Dari Putri Crystalla
58 Eps.58 Perjalanan Ke Langit
59 Eps.59 Pergi Ke Istana Kristal
60 Eps.60 Bantuan Dari Bangsa Kristal
61 Eps.61 Perang Dimulai
62 Eps.62 Serangan Pembuka
63 Eps.63 Raja EricTerdesak
64 eps.64 Kekuatan Gabungan Ayesha Dan Dastan
65 Eps.65 Penantian Panjang
66 Eps. 66 Sebuah Lamaran (SEASON 2)
67 Eps. 67 Kembali Pulang Ke Istana
68 Eps. 68 Membuka Portal Waktu
69 Eps. 69 Merasakan Keganjilan
70 Eps. 70 Keganjilan Pada Ayesha
71 Eps. 71 Ketahuan Lagi
72 Eps. 72 Pengakuan Dastan
73 Eps. 73 Identitas Dastan Terungkap
74 Eps. 74 Kesedihan Ayesha
75 Eps. 75 Mencari Ayesha
76 Eps. 76 Rencana Pernikahan
77 Eps. 77 Persiapan Pernikahan
78 Eps. 78 Pernikahan
79 Eps. 79 Penjaga Portal Waktu
80 Eps. 80 Menemukan Portal Waktu
81 Eps. 81 Terjebak Ke Dimensi Lain
82 Eps. 82 Perkampungan Negeri Matahari
83 Eps. 83 Menginap Di Rumah Vanesha
84 Eps. 84 Mengejar Cerberrus
85 Eps. 85 Melawan Cerberrus
86 Eps. 86 Perkampungan Nothre Dam
87 Ep. 87 Serangan Makhluk Lain
88 Eps. 88 Kemunculan Spinx
89 Eps. 89 Perubahan Arwen
90 Eps. 90 Kekuatan Dari Mutiara Emas
91 Eps. 91 Berpetualang Bersama
92 Eps. 92 Malam Yang Sunyi
93 Eps. 93 Dunia Lain
94 Eps. 94 Kejutan
95 Eps. 95 Dunia Cermin
96 Eps. 96 Terhubung Ke Dunia Cermin
97 Eps. 97 Bertarung Dengan Cerberrus
98 Eps. 98 Jalan Kembali
99 Eps. 99 Bertemu Lucas
100 Eps. 100 Mengintai Orion
101 Eps. 101 Masuk Ke Dunia Orion
102 Eps. 102 Mencari Batu Crypton
103 Eps. 103 Zombie
104 Eps. 104 Terdesak
105 Eps. 105 Rahasia Di Balik Buku
106 Eps. 106 Petunjuk Dari Buku
107 Eps. 107 Batu Inti Dimensi
108 Eps. 108 Mencari Ayesha Dan Arwen
109 Eps. 109 Upacara Pengorbanan
110 Eps. 110 Dewi Aphrodite
111 Eps. 111 Melebur Menjadi Satu
112 Eps. 112 Sekutu Baru
113 Eps. 113 Dimensi Orion
114 Eps. 114 Kelemahan Dewi Aphrodite
115 Eps. 115 Perang Saudara
116 Eps. 116 Ruang Hampa
117 Eps. 117 Penguasa Dunia
118 Eps. 118 Kematian
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Eps 1 Pertemuan
2
Eps 2 Pindah Dimensi
3
Eps 3 Dewa Penyelamat
4
Eps. 4 Portal Waktu Terbuka
5
Eps. 5 Kisah Putri Crystal Part 1
6
Eps 6 Kisah Putri Crystal Part 2
7
Eps.7 Jejak di Goa Selomangleng
8
Eps 8 Nyanyian Surgawi
9
Eps 9 Mimpi Buruk
10
Eps. 10 Bintang Jatuh
11
Eps 11 Petunjuk Pertama
12
Eps 12 Malam Di Goa Maria Lourdes
13
Eps 13 Latihan Dasar
14
Eps 14 Kabut Di Air Terjun Dolo
15
Eps 15 Serpihan Kristal Petir
16
Eps 16 Hadiah Kecil Untuk Dastan
17
Eps. 17 Pertemuan Dastan Dengan Ayah
18
Eps. 18 Belajar Telepati
19
Eps. 19 Malam Di Museum Airlangga
20
Eps. 20 Pedang Fire Blast
21
Eps 21 Kisah Pedang Fire Blast
22
Eps 22 Senyum Bisma
23
Eps 23 Taman Sekartaji
24
Eps 24 Kejadian Yang Tak Diharapkan
25
Eps. 25 Perisai Kristal
26
Eps. 26 Air Mata Ayesha
27
Eps. 27 Puisi Untuk Dastan
28
Eps.28 Perkenalan Dastan Dengan Ayah
29
Eps 29 Festival Lampion
30
Eps. 30 Menyelamatkan Bisma
31
Eps. 31 Kekuatan Baru Ayesha
32
Eps.32 Latihan Kekuatan Baru
33
Eps.33 Makhluk Air
34
Eps.34 Stadion Brawijaya
35
Eps. 35 Hujan di Taman Makam Pahlawan
36
Eps.36 Makam Astana Gedong.
37
Eps.37 Kekuatan Elemen Tanah
38
Eps.38 Ilmu dasar Elemen Tanah
39
Eps.39 Acara di Klenteng
40
Eps.40 Manusia Angin
41
Eps.41 Candi Tegowangi
42
Eps.42 Manusia Kucing
43
Eps.43 Kabut di Air Gerak Turi
44
Eps 44 Bayangan Hitam
45
Eps.45 Flash Back Di Negeri Petir
46
Eps.46 The Darken Bergerak
47
Eps.47 Sekutu The Darken
48
Eps.48 Mencari Bangsa Kristal
49
Eps.49 Kisah The Darken
50
Eps.50 Pandai Besi Kerajaan Angin
51
Eps.51 Latihan Bersama Bangsa Petir
52
Eps.52 Petilasan Sri Aji Jayabaya
53
Eps.53 Melawan Diri Sendiri
54
Eps.54 Lokasi Muksa
55
Eps.55 Serpihan Kristal Terakhir
56
Eps.56 Menemui Putri Crystalla
57
Eps.57 Titah Dari Putri Crystalla
58
Eps.58 Perjalanan Ke Langit
59
Eps.59 Pergi Ke Istana Kristal
60
Eps.60 Bantuan Dari Bangsa Kristal
61
Eps.61 Perang Dimulai
62
Eps.62 Serangan Pembuka
63
Eps.63 Raja EricTerdesak
64
eps.64 Kekuatan Gabungan Ayesha Dan Dastan
65
Eps.65 Penantian Panjang
66
Eps. 66 Sebuah Lamaran (SEASON 2)
67
Eps. 67 Kembali Pulang Ke Istana
68
Eps. 68 Membuka Portal Waktu
69
Eps. 69 Merasakan Keganjilan
70
Eps. 70 Keganjilan Pada Ayesha
71
Eps. 71 Ketahuan Lagi
72
Eps. 72 Pengakuan Dastan
73
Eps. 73 Identitas Dastan Terungkap
74
Eps. 74 Kesedihan Ayesha
75
Eps. 75 Mencari Ayesha
76
Eps. 76 Rencana Pernikahan
77
Eps. 77 Persiapan Pernikahan
78
Eps. 78 Pernikahan
79
Eps. 79 Penjaga Portal Waktu
80
Eps. 80 Menemukan Portal Waktu
81
Eps. 81 Terjebak Ke Dimensi Lain
82
Eps. 82 Perkampungan Negeri Matahari
83
Eps. 83 Menginap Di Rumah Vanesha
84
Eps. 84 Mengejar Cerberrus
85
Eps. 85 Melawan Cerberrus
86
Eps. 86 Perkampungan Nothre Dam
87
Ep. 87 Serangan Makhluk Lain
88
Eps. 88 Kemunculan Spinx
89
Eps. 89 Perubahan Arwen
90
Eps. 90 Kekuatan Dari Mutiara Emas
91
Eps. 91 Berpetualang Bersama
92
Eps. 92 Malam Yang Sunyi
93
Eps. 93 Dunia Lain
94
Eps. 94 Kejutan
95
Eps. 95 Dunia Cermin
96
Eps. 96 Terhubung Ke Dunia Cermin
97
Eps. 97 Bertarung Dengan Cerberrus
98
Eps. 98 Jalan Kembali
99
Eps. 99 Bertemu Lucas
100
Eps. 100 Mengintai Orion
101
Eps. 101 Masuk Ke Dunia Orion
102
Eps. 102 Mencari Batu Crypton
103
Eps. 103 Zombie
104
Eps. 104 Terdesak
105
Eps. 105 Rahasia Di Balik Buku
106
Eps. 106 Petunjuk Dari Buku
107
Eps. 107 Batu Inti Dimensi
108
Eps. 108 Mencari Ayesha Dan Arwen
109
Eps. 109 Upacara Pengorbanan
110
Eps. 110 Dewi Aphrodite
111
Eps. 111 Melebur Menjadi Satu
112
Eps. 112 Sekutu Baru
113
Eps. 113 Dimensi Orion
114
Eps. 114 Kelemahan Dewi Aphrodite
115
Eps. 115 Perang Saudara
116
Eps. 116 Ruang Hampa
117
Eps. 117 Penguasa Dunia
118
Eps. 118 Kematian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!