Episode 4

Sesuai ucapan Irene. Keesokan harinya, ia dan Gita pergi jalan-jalan. Bahkan, mereka berdua jalan-jalan hingga ke kota Metro. Saat sedang asik jalan-jalan, Gita menangkap sosok yang sangat ia kenali, sosok ibunya.

"Celucia, aku nyamperin mami aku dulu ya." Pamit Gita pada Irene. "Oh... Yaudah barengan aja. Gw juga mau nyapa ortu lo." Jawab Irene enteng. Mereka berdua pun menghampiri kedua orang tua Gita. "Selamat siang Om, Tante." Sapa Irene begitu tiba di hadapan kedua orang tua Gita.

***

"Siang juga, Lucia." Jawab mama Gita. "Tante sama Om sedang apa di Metro?" Tanya Irene penasaran.. "Tante sama Om hanya jalan-jalan saja kok di sini. Lucia sendiri ngapain di Metro?" Tanya Papa Gita. "Sama kayak om dan tante, jalan-jalan hehehe. Sekalian aku mau refreshing dari kerjaan sekolah juga." Jawab Irene santai.

"Terus, kalian ke sini naik apa?" Tanya kedua orang tua Gita bingung. "Irene bawa mobil kok tante, om." Jawab Irene sambil cengengesan. "Kamu liat mobil om dong." Ucap papa Gita kaget. "Liat tapi ga terlalu merhatiin tadi, Pajero Sport warna putih plat L kan?" Jawab Irene sambil menunjukkan cengiran khas miliknya. "Memangnya, mobil kamu yang mana?" Tanya mama Gita bingung.

"Mobil aku posisinya pas di sebelah kanan mobil om, Lamborghini Veneno plat BE 2012 LI." Ucap Irene tenang. "Dibeliin papa kamu?" Tanya mama Gita lagi. "Irene beli sendiri kok, tante." Jawab Irene sambil tersenyum tipis.

...***...

"Lah memangnya tidak mahal?" Tanya mama Gita kaget. "Ya, harganya terbilang fantastis sih, Tan. Tapi, ya... Aku ingin saja membeli beberapa mobil sport hehehe." Jelas Irene sambil menunjukkan cengiran khas miliknya. "Kamu punya banyak mobil sport?" Tanya mama Gita lagi semakin kaget. "Jangan ditanya kalau itu mi, satu garasi penuh sama mobil sport nya." Ujar Gita sambil tertawa kecil.

Irene pun cemberut. "Ya ga dikasi tau juga kali. Tau sendiri garasi gw di rumah berapa. Jarang gue pakai juga, kan gue ga di rumah." Sungutnya kesal. "Memang kamu tinggal di mana?" Tanya papa Gita bingung. "Di Apartement tante." jawab Irene tersenyum simpul. "Penthouse sebenarnya." Timpal Gita santai. "Bukannya penthouse mahal?" Tanya mama Gita kaget. "Hehehe." Irene hanya membalas dengan cengiran. "Memangnya, kamu bisa beli itu semua dari mana?" Tanya papa Gita penasaran.

...***...

"Aku kerja, Tante, Om." Jawab Irene polos. "Kerja dimana?" Tanya papa Gita penasaran. "Rahasia dong, om. Nanti kapan-kapan aku ajak om sama tante ke tempat kerja aku deh." Ujar Irene misterius. "mami sama Papi pasti bakal kaget begitu tau Celucia kerja apa." Ucap Gita semangat 45.

"Rahasiain dulu kalau gitu, Git. Biar suprise." Ucap Irene santai. "Siip... Tenang aja, Ce. Aku rahasiain kok." Jawab Gita sambil mengancungi kedua jari jempolnya.

...***...

2 minggu kemudian....

Sesuai ucapan Irene. Ia janji membawa kedua orang tua Gita ke lokasi kerjanya. Ia tak tahu apa tanggapan yang akan kedua orang tua Gita berikan padanya nanti.

Minggu, Lovist International Company, 10.00

"Kamu kerja di perusahaan segede ini ,Lucia?" ucap mama Gita takjub. "Iya, tante." angguk Irene sambil melangkah masuk ke dalam perusahaan itu. Beberapa karyawan menyapa Irene dan langsung Irene balas dengan anggukan atau senyuman. "Kamu bagian apa di sini?" tanya papa Gita saat mereka berempat sudah memasuki lift.

"Nanti om sama tante tau kok. Di pintu ruang kerjaku ada tulisannya." ucap Irene terdengar misterius. Om dan tante terkejut melihat Irene menekan tombol lift paling atas. Namun, mereka berfikir Irene ingin menemui atasannya terlebih dahulu sebelum pergi ke ruang kerjanya.

Keluar dari lift di sana hanya ada 3 ruangan yaitu, kamar pribadi CEO, kamar mandi, dan Ruang kerja CEO. Hebatnya, Irene masuk ke ruang kerja CEO tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu dan di dalam ruangan itu kosong!

...***...

"Om, tante. Selamat datang di Lovist International Company! Ini cabang kok. Pusatnya ada di Amerika serikat tepatnya di Los Angeles, Amerika Serikat. Dan ini adalah ruang kerjaku." Ucap Irene terdengar antusias. "Perusahaan ini punya kamu!?" Ucap mama Gita kaget. "Iya, tante. Perusahaan ini aku bangun dengan jerih payah aku sendiri." ucap Irene tenang.

"Apa ga ganggu sekolah kamu?" tanya mama Gita bingung. "Ngga kok tante. Sekolah tetap lancar." jawab Irene tenang. "Teman-teman kamu sudah tau dong?" tanya papa Gita. "Ga kok, om. Ga ada yang tau. Malahan, keluarga aku juga ngga ada yang tau, hehehe." Jelas Irene sambil cengengesan tanpa dosa.

"Kenapa?" Tanya mama Gita bingung. "Karena, nanti pasti ada aja masalahnya jadi, lebih baik dirahasiain aja. Yang tau cuma Gita sama Sinta hehe." jelas Irene. "Oh gitu, sekarang ini udah berapa cabang?" tanya mama Gita penasaran. "Ya... Kurang lebih sih 50 cabang perusahaan dan itu tersebar di mancanegara." jawab Irene santai.

...***...

"Kamu ga kerepotan?" Tanya papa Gita bingung. "Nggak kok Om." Jawab Irene tenang. "Pi, sekarangkan udah jamannya internet. Ya serba serbi dari internet." jelas Gita terkekeh geli. "Kamu bangun perusahaan ini dari kapan?" tanya mama Gita penasaran.

"Kelas 2 SMP Tante." jawab Irene santai. "Wow, tante salut sama kamu. Memangnya sekolah nggak tau soal ini?" tanya mama Gita kaget. "Dulu sih ga tau karena kan belum terkenal. Sekarang udah. Ini aja sekolah ngundang aku untuk sharing di sekolah tanggal 10 Desember nanti. Tapi, mereka ga tau kok CEO nya siapa soalnya aku jarang ada di kantor jadi, kemungkinan mereka kemarin ketemu sekretaris aku " jelas Irene panjang lebar.

"Kamu ga takut ketahuan?" tanya papa Gita bingung. "Nggak om. Soalnya ini aku udah rencanain matang-matang."jawab Irene tanpa beban. "Yang sharing harus CEO?" tanya mama Gita lagi. "Iya, tante. Ini juga buat kejutan kok." Jawab Irene tenang.

...***...

10 Desember, 08.00, SMA Xaverius Pahoman

"Hayoloh Iyene, kalau ketahuan gimana lho..." ucap Sinta mengompori Irene. "Tenang aja, emang itu rencananya." jawab Irene tenang-tenang saja karena ia sudah memperhitungkan semuanya sejak awal. Dan benar saja, waktu perkenalan sharing, Iremem memang tidak maju ke hadapan para murid secara langsung, namun sekretarisnya lah yang maju.

"Pagi semuanya!" ucap Cintia sekretaris kepercayaan Irene. "Pagi!" jawab para murid kompak. "Sebelumnya aku akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Namaku Cintia. Kalian bisa memanggilku kak Cintia. Aku bukan CEO perusahaannya, aki sekretarisnya. Aku memang alumni tahun 2017. Tapi, yang sekolah kalian undang adalah CEOnya bukan?" ucap Cinta panjang lebar.

"Nah, karena CEO yang diundang aku nggak sharing sama kalian. Tapi tenang, CEO nya akan langsung sharing di sini, ia sudah hadir kok." ucap Cintia dengan senyum lebarnya. Irene pun dengan penuh wibawa dan tenang maju ke hadapan para murid. Cintia pun menyerahkan mic kepada Irene.

"Sebelumnua aku akan memperkenalkan diriku. Namaku, Lucia Irene Christanita. Kelas 11 IPS 2. Aku lahir di tahun 2002 tepatnya tanggal 20 Desember 2002. Di Bandar Lampung tentunya. Mengenai CEO. Salam kenal, aku CEO dari Lovist International Company. Kepala sekolah SMA Xaverius Pahoman telah mengundangku untuk sharing di sini dan aku menerimanya. Salam kenal semuanya." ucap Irene panjang lebar tentunya, dengan penuh wibawa.

...***...

Seketika semua orang yang ada di sana terkaget-kaget termasuk para gurunya. "Nah, maaf kalau aku membuat kalian semua kaget. Tapi, itu memang kenyataannya. Selama kita masih tetap mau berkarya dan mengejar cita-cita kita sendiri tak ada salahnya bukan untuk mencobanya? Mencoba sesuatu yang baru. Sesuatu yang belum tentu Dapar orang lain lakukan." ucap Irene tetap terdengar tenang.

Seketika itu juga hampir seluruh ruangan gempar dengan teriakan para murid. Terutama, anak IPS. Terlebih, 11 IPS 2. Mereka benar benar kaget begitu mengetahui bahwa Irene-lah CEO perusahaan Lovist International Company. Perusahaan yang saat ini tengah naik daun. Tepatnya di peringkat 3 besar. Sungguh ini merupakan berita yang sangat mengejutkan untuk SMA Xaverius Pahoman.

...*****...

Author minta maaf karena jarang up. Author juga kurang fokus sama novel ini

Untuk kali ini author kasi 1235 words yaaa

Jangan lupa vote dan comment nya hehehe

Jangan lupa favorite dan like juga lhoo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!