"Nama lengkapnya lucu dong." Ucap Gita. "Ya… rada ada ke cewek-cewek-an. Ricky Christanita apa… gitu. Lupa aku." Ujar Irene masa bodo.
"Ce Lucia tau banyak ya." Ucap Gita. "Jelas dan harus. Aku udah mencari tahu biodata dia. Dia lahir tanggal berapa, dimana, dll dah." Ucap Irene santai. "Hm… ga ribet tah?" Tanya Gita. "1% orang nggak 99% dari sekian banyak orang di Indonesia ya… sulit." Ujar Irene.
***
"Ce Lucia pulang apa nggak??" Tanya Guta karena hari sudah malam. "Oh iya. Ya udah. Gw pulang dulu. Ketemu besok. Gw jemput lu jam 06.05." Ucap Irene lalu pergi meninggalkan kos-kos-an Gita.
Irene dan Gita memang berbesa gedung. Gita di kos-kos-an sedangkan Irene berada di apartement yang berupa penthouse. Yang seperti kalian ketahui mahalnya bujubilah setan banyaknya.
***
Keesokan paginya, 06.05, kos-kos-an Gita.
"Udah siap Git?" Tanya Irene. "Udah." Angguk Gita. "Ok
Cabut. Ngomong-ngomong, satu bulan lagi kita ujian akhir semester satu." Ujar Irene sambil berjalan keluar.
"Ga kerasa ya, sekolah tau-tau udah mau ulangan aja." Ucap Gita. "Yep." Angguk Irene. Selama perjalanan menuju sekolah keadaan di dalma mobil hening. Irene fokus menyetir, Gita memikirkan soal ujian akhir semester satu nanti.
***
SMA Xaverius 2 Bandar Lampung, 06.40
"Git, jangan kebanyakan main lagi, serius belajar ujian dulu. Perjuangan masih panjang." Ucap Irene menasihati. "Iya." Angguk Gita. Mereka pun beriringan memasuki sekolah.
Irene dan Gita memang berbeda gedung. Irene di gedung dekat SD dan Gita satu gedung dengab SMP. Bedanya, mereka ngobrol lewat chat doang. HP Gita memang terlihat jauh lebih mahal dengan milik Irene.
Oppo A5 itu milik Gita sedangkan milik Irene adalah Xiaomi redmi 3. Tapi, jangan salah gitu-gitu hp Irene lebjh banyak. Hp Gita hanya satu tapi, hp Irene lebih dari satu! Xiaomi redmi 3, Xiaomi Redmi 5A, Xiaomi Pocofone F1, Oppo Reno 2, dan masih banyak lagi.
***
gita
Celucia
^^^irene^^^
^^^apaan, git?^^^
gita
Celucia ga belajar?
^^^irene^^^
^^^kagak, ga ada tugas^^^
gita
hoo, aku ada ulangan sejarah minat, ce
^^^irene^^^
^^^harus belajar biar bisa lulus. tanya aja kalau ada yang ga tau^^^
gita
iya, Celucia
eh, nanti Celucia ke kantor lagi?
^^^irene^^^
^^^iya, kenapa emang? mau ikut?^^^
gita
iya, hehehe
^^^irene^^^
^^^yaudah, pulang sekolah nanti berangkat bareng abis makan siang. pake mobil gue aja^^^
gita
oke, ce
^^^irene^^^
^^^belajar dulu gih sono. dapet nilai remid awas aja nanti ga gue ajak jalan jalan lagi.^^^
gita
iya ce

read
***
Irene cuma geleng-geleng menanggapi Gita yang emang kadangan malas, sama seperti dirinya. Malahan, tak jarang orang-orang bilang kalau mereka berdua itu selayaknya kakak-adik. Klop banget.
Bedanya, Gita itu bahan informasi,Irene itu tamengnya. Irene sering jadi tameng Gita dalam banyak hal dan itu sama sekali bukan masalah besar untuknya.
***
Jam istirahat, 10.00, sekolah….
"Ce Lucia kok gak pernah kecapean sih?" Tanya Gita tiba-tiba. "Udah biasa sibuk aku mah." Ucap Irene santai. Tiba-tiba Gita menangkap siluet beberapa orang. "Eh, Ce Lucia. Tuh ada si E sama si A." Ucap Gita menunjuk segerombolan orang.
Irene pun langsung punya ide cemerlang. "Ya udah, samperin aja. Toh gak bakal sadar." Ucap Irene sambil melangkah ke segerombolan cowok itu dengan santainya. "Yakin ce?" Tanya Gita tak yakin.
"Sambil main hp aja." Jawab Irene santai. Kalau Irene bukan main hp. Belum apa-apa dia sudah di telephone duluan oleh salah satu karayawannya. "Halo… masalah apa?... urus dulu sementara saya masih di sekolah… jangan di otak-atik… ck! Itu urusan saya… oke-oke! Saya kesana!" Ucap Irene terdengar kesal.
***
"Kenapa Ce?" Tanya Gita bingung. "Masalah kantor. Gw cabut pulang duluan. Entar gw suruh sopir kantor jemput elo." Ucap Irene. "Yah… jangan Ce! Aku ikut aja ya…?" Mohon Gita. "Ya udah! Ambil tas lo dulu sana! Gw mau ambil tas sama ngurus surat izin pulang." Ucap Irene sambil berlalu menuju ke gedung kelasnya.
Tanpa mereka sadari, segerombolan orang yang tadi Gita tunjuk menatap mereka berdua penasaran terlebih kepada Irene. Tapi, mau bagaimana lagi? Irene jauh lebih fokus untuk mengurus kerjaan di kantornya nanti sementara Gita, ia sibuk dengan pikirannya sendiri.
***
11.25, Lovist International Company.
"Apa yang sebenarnya telah terjadi di sini?!" Ucap Irene marah begitu melihat keadaan kantornya yang kacau balau. "Begini, kami semua mendapat pesan dari perusahaan Y untuk membuat sebuah project. Namun, sepertinya perusahaan X mendengar hal ini. Mereka mengirim mata-mata ke perusahaan kita dan mencuri project yang sedang di buat 40% dari project ini sudah selesai namun tercuri olehnya." Jelas salah satu karyawan Irene.
Irene pun memijat pelan pangkal hidungnya. Kepalanya benar-benar sakit hanya untuk sekadar mengurus masalah di kantornya saja. "Usahakan kalian bisa mencari cara untuk mengembalikan project ini secepatnya. Aku juga akan ikut serta untuk mencari jalan keluarnya." Titah Irene llau bersama dengan Gita mereka pergi meninggalkan perusahaan Irene.
***
12.00, Starbucks.
"Bisa, gila aku lama-lama kalau yang ngurus aja bolot kayak gini." Ucap Irene kesal. Bagaimana tidak kesal? Mencari seorang mata-mata yang begitu mudahnya, tidak bisa. Sedangkan ia sendiri saja langsung ketemu.
"Sabar lah Ce." Ucap Gita berusaha menenangkan Irene. " ini juga sedang mencoba untuk bersabar. Karyawan bego. Udah kubilang perketat jaringan. Jebol juga. Emang bego semua otaknya." Dumel Irene kesal.
"Sepertinya kantormu saat ini sedang mengalami masalah." Ujar sebuah suara yang cukup Irene kenali. "Cukup bermasalah dan suatu kebetulan kita dapat bertemu di tempat ini." Ucap Irene formal sambil menatap orang yang mengajaknya berbicara itu.
**********************************************************************************
author minta maaf jika cerita yang author buat ini kurang seru
ini cerita udah author buat dari 2-3 tahun lalu
tapi baru berani author post sekrang semoga kalian senang ya.
ini baru chapter 2 dan cuma sampai 795 words.
bagi yang suka ceritanya
tolong vote
like
comment
dan favoritekan ya
cerita ini murni dari pemikiran author sendiri kalau diantara readers ada yang merasa kalau cerita ini mirip dengan cerita kalian author minta maaf
tarima kasih bagi para readera yang mau membaca cerita ini
semoga senang dengan jalan ceritanya
author juga masih belum tau mau ngasih akhirannya sad ending atau good ending
kalau mau ngasih masukan juga boleh kok di kolom komentar ya hehehe
maaf kalau author kebanyakan curhatnya nih... tapi author ga tau mau lanjutin kayak mana lagi ceritanya
ikutin author terus ya hehehehe
oke deh guys
see you all next time
in the next chapter of course hahaha
thank you bagi yang udah vote cerita ini
author berterima kasih banget
have a nice day readers ku sayang
tapi author tetap bakal jarang update sih
soalnya author terlalu fokus sama sekolah hehehehe
author udah mau lulus soalnya
mohon doa dari kalian juga supaya author bisa lulus dengan nilai yang cukup memuaskan
thank you for you all
love you
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments