Belle dan Alech menyusuri kota London, menuju ke perbatasan kota. Sekitar kurang lebih 2 jam, mereka sampai di pantai Whitstable, Kent.
Pantai panjang yang didukung pondok dan gubuk pantai berwarna-warni, merupakan tempat yang pas untuk beristirahat di tepi pantai. Dan juga bisa berjalan-jalan santai di sepanjang kawasan pejalan kaki pinggir laut hingga tempat perbelanjaan, di mana banyak toko-toko hadiah, cafe berwarna pastel yang berjejer di jalan raya. Untuk mengeksplor lebih luas, dapat menyewa sepeda dan pergi ke Crab & Winkle Way, jalur sepeda sepanjang 7 mil yang menghubungkan Whitsable dan kota kuno Canterbury dengan katedralnya yang terdaftar sebagai Warisan Dunia.
Ini adalah tempat yang Belle cari selama ini, bisa bersantai sejenak serta menikmati desiran ombak yang halus. Angin yang hangat membelai wajah dan rambut panjang Belle.
"Apa kamu suka?" Sambil menyerahkan es krim Alech menatap mata Belle yang sangat senang dari samping.
"Oh thanx.. Yep, aku suka sekali. Aku sedang butuh tempat seperti ini setelah sekian lama." Belle duduk di tempat yang sudah disediakan.
Mereka hanya duduk diam dan hanyut dalam pikiran mereka masing-masing.
Belle mencoba memecahkan suasana "Alech, bagaimana kalau kita duduk di Cafe? Aku sedikit lapar dan ingin merokok."
"Hahaha... Sudah aku duga, aku juga berniat mengajakmu ke Cafe, krn dari tadi kita tidak berhenti untuk makan sesuatu di perjalanan. Ok let's go." Alech mengulurkan tangannya ke arah Belle, karena Alech melihat Belle sedikit kesulitan berjalan di atas pasir pantai.
Belle meraih lengan Alech tanpa ragu, karena ia tidak punya pilihan lain.
Mereka memilih duduk di luar Cafe, sambil melihat orang berlalu lalang di pantai, melihat anak kecil berlarian, mereka terlihat sangat bahagia tanpa beban.
"Bell... Mau pesan apa?" Alech menyodorkan buku menu ke arah Belle.
Belle membolak balikan buku menu, tampak bingung. "Ada rekomendasi makanan yang lezat? Dan aku ingin segelas kopi juga."
"Well.. Aku tahu makanan yang enak disini. Tunggu sebentar aku akan segera kembali." Alech menuju ke dalam Cafe dan menuju ke arah kasir.
Belle menyalakan rokoknya dan menghisap nya.
"Tetnyata aku butuh ini, setelah melalui semua kejadian dan bekerja terlalu keras untuk acara Mr. Carl. Setelah ini aku harus lebih semangat lagi untuk menyelesaikan gaun yang sudah di design oleh ibuku."
Belle larut dalam pikirannya sendiri, sampai ia tidak sadar kalau Alech sudah duduk didepan nya bersama dengan kopi pesanan Belle.
" Sepertinya kau sedang fokus berfikir. Jika kau butuh tempat untuk bercerita, aku bisa menjadi pendengar yang baik." Alech tersenyum dan menatap Belle. Ini situasi yang selalu membuat Belle canggung dan malu.
"Ehm... Nanti akan aku ceritakan. Oh thanx buat kopinya." Belle mengambil cangkir kopi lalu meminumnya.
"Oya bagaimana dengan pekerjaanmu? Apa semuanya lancar?" Alech mencoba mencari topik agar suasana lebih nyaman diantara mereka berdua.
"Um ya lancar dan sedikit kesulitan juga, karena aku harus memilih bahan pakaian yang berkualitas baik."
"Boleh aku lihat design yang akan kamu buat? Siapa tahu aku bisa bantu." Alech meminum bir nya untuk membasahi tenggorokannya.
Sambil membuka iPad, Belle mencari foto design milik ibunya.
"Ada 10 gaun yang harus aku buat, kamu bisa menggeser untuk melihat yang lainnya."
"Umm... Ok, bagaimana kalau besok kita cari kain yang sesuai, kebetulan aku kenal beberapa toko kain, dan itu milik temanku, tokonya lumayan lengkap." Alech melihat dengan detail design gaun tersebut.
"Wow... Thanx Alech, kau menjadi penyelamat ku kali ini. Btw besok kita akan pergi jam berapa?" Mata Belle bersinar kegirangan, akhirnya ada orang yang bisa membantu dia.
Mungkin Belle sudah mulai butuh asisten yang kompeten seperti Alech, namun tidak mudah mencari asisten yang seperti itu. Dia harus tau jenis kain dan design gaun atau pakaian.
" Besok hari minggu aku libur kerja, jadi kita bisa berangkat pagi. Aku akan menjemputmu jam 8 pagi. Sekaligus kita sarapan bersama. Ah aku hanya ingin mengenalkan kamu makanan yang menurutku lezat didekat kantor kita."
Makanan yang mereka pesan sudah diantar oleh waiters, tanpa basa basi mereka langsung makan dengan lahap.
"Oh ini benar-benar lezat, bagaimana kamu tahu kalau menu ini lezat?" Belle menyeka mulutnya tanda ia sudah selesai makan.
"Aku sering datang kesini bersama teman-teman, dan kita mencoba semua menu yang ada disini." Alech menjawab dengan santai.
"Ternyata kamu pencinta kuliner ya?"
"Ya begitulah. Sama sepertimu, aku juga butuh refreshing ketempat seperti ini. Kamu bisa membayangkan betapa jenuhnya duduk didepan layar komputer yang besar dalam waktu yang lama."
Alech menatap ke arah hamparan laut, sebentar lagi sunset. Ia mengajak Belle untuk kembali ke bibir pantai, karena ini yang ditunggu Alech. Bisa melihat sunset bersama Belle.
" Sudah lama sekali aku tidak sedamai ini, duduk santai hanya menikmati sunset." Belle tampak bahagia dan menikmati pemandangan bak lukisan 3D.
"Kau boleh kapan saja mengajakku untuk melihat sunset."
Rambut panjang Alech yang ikal tertiup oleh angin laut, ia terlihat lebih maskulin dari biasanya. Entah kenapa hati Belle merasa tersentuh dengan perhatian kecil Alech dan kebaikan yang Alech yang selalu ia dapatkan. Belle merasakan jatuh cinta kepada Alech dan yakin bahwa Alech juga memiliki perasaan yang sama. Namun Belle tidak mau terburu-buru, karena masih ada hal yang jauh lebih penting dari perasaannya itu.
Hari sudah mulai gelap dan udara di pantai semakin dingin. Alech mengajak Belle ke Cafe yang tadi mereka singgahi.
"Sepertinya kita butuh minuman hangat, lebih baik kita kembali ke Cafe yang tadi untuk menghangatkan badan." Alech bangkit dari tempat duduknya dan mengulurkan tangan ke arah Belle.
Tanpa ragu Belle menerima tangan Alech. "Yup.. Aku butuh minum yang hangat, ah mungkin secangkir kopi lagi, dan kemudian kita harus segera pulang, karena besok akan jadi hari yang sibuk untuk kita."
Mereka berjalan menuju Cafe berwarna pastel itu. Udara semakin dingin. Alech memakaikan jaket miliknya di pundak Belle.
" Pakai saja jaketnya untuk sementara, setelah kita keluar dari sini udara tidak akan sedingin disini." Alech tersenyum hangat kepada Belle.
"Thanx, tapi aku sudah memakai jaket yang cukup hangat." Belle sangat tersentuh akan sikap Alech kepadanya.
Pembicaraan mereka terus mengalir, Belle sangat kagum karena Alech pintar mencari topik pembicaraan, jadi ia tidak merasa bosan untuk sekedar duduk dan bercerita. Tak terasa hari sudah semakin larut. Mereka memutuskan untuk kembali. Dengan perasaan ringan akhirnya mereka pulang menyusuri pinggiran kota.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments