don't make trouble •PART 5

"Mina sini." Mizell masih melambaikan tangan menatap Mina yang membawa nampan berisi dua mangkok dan dua gelas di atasnya.

Mina sampai di hadapan Mizell tapi anehnya tubuhnya malah menegang, Mizell langsung mengambil alih nampan di tangan Mina dan meletakkan di atas meja serta menarik Mina untuk duduk di bangku sebelah nya.

"kenapa kita duduk dengan mereka berdua?" mendengar bisikan-bisikan di telinganya membuat Mizell menatap Mina dengan pandangan bertanya.

"kenapa memangnya?" tanya Mizell sambil mengangkat bahunya.

"mereka ini termasuk anak populer" jawaban Mina sukses membuat Mizell menatap kedua makhluk yang ada di hadapannya dengan pandangan menilai.

Di hadapan Mizell terdapat dua cowok yang menurut Mizell tidak terlalu tampan tapi bisa di bilang tampan, satu cowok berambut hitam dengan mata yang berwarna serupa, alis tebal, hidung mancung dan bibir merah serta kacamata yang bertengger di hidungnya, lumayan lah.

Cowok satunya lagi memiliki rambut coklat, mata coklat, hidung yang mancung dan juga bibir merah tanpa kacamata, mereka berdua terlihat seperti murid teladan, hanya saja tampang mereka sangat datar dan dingin yang membuat mizell menjadi ingin mengganggu makhluk di depannya.

"tidak apa-apa Mina, anak populer ini tidak akan memakan mu." Mizell mencoba menenangkan temannya tapi malah di hadiahi tatapan dingin dari kedua makhluk itu.

Sambil menatap kedua cowok itu, Mizell dengan santainya menyuapkan bakso yang ada mulutnya.

"maaf kak." ucap Mina, sedangkan mendengar permintaan maaf dari Mina membuat Mizell menatap Mina dengan pandangan tidak suka.

"ah kamu mulai lagi,untuk apa meminta maaf? emang kamu berbuat salah?" tanya Mizell menatap Mina sekilas dan langsung beralih menatap kedua cowok di depannya.

"kak perkenalkan namaku Mizell, kalau boleh tahu nama kakak-kakak ini siapa ya?" Mizell tersenyum manis menatap cowok di depannya.

"Maxime"

"Vian"

Suara yang terdengar kompak itu,berhasil membuat Mizell terkekeh kecil. Cowok berkacamata menyebutkan namanya Maxime dan cowok berambut coklat menyebutkan namanya Vian, sepertinya Mizell sudah menemukan teman baru.

Mizell merogoh kantong roknya dan mengambil dua bungkus biskuit, menaruhnya tepat di depan Maxime dan Vian membuat keduanya menatap mizell dengan pandangan heran.

"kita sekarang berteman." ucap mizell menyelesaikan makannya, lalu meninggalkan Maxime dan Vian yang menatap kepergian mizell tanpa komentar apapun.

•••••

"Adek ku tersayang,bisa cepat dikit gak?" jeans hitam dan baju putih serta hoodie hitam sudah melekat di tubuh Samuel, duduk di sofa sambil memainkan ponselnya menunggu Mizell turun menghampirinya.

Mizell turun dengan pakaian serba hitam,tak jauh beda dengan kakaknya yang hanya beda baju kakaknya saja .

. (kira-kira beginilah tampilan Mizell)

"ayo berangkat." ucap Mizell, berjalan keluar meninggalkan Samuel yang geleng-geleng kepala melihat sikap adiknya.

"dah nunggu lama-lama,eh malah di tinggal." gerutu Samuel tak urung mengikuti Mizell yang berjalan di depannya.

"tumben kita ke sana hari ini, biasanya malam Minggu,ada yang istimewa kah?" tanya Mizell penasaran, biasanya dia akan ketempat itu pada malam Minggu tapi sekarang adalah malam Rabu.

"Julian sedang di tantang." mendengar nama teman kakaknya membuat Mizell menjadi penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya.

•••••

Suara sorak sorai penonton memenuhi tempat yang baru saja di masuki Mizell dan Samuel, seseorang melambaikan tangan kearah mereka membuat keduanya langsung melangkah ke sana.

Julian duduk di sofa seperti sudah siap bertarung, ya bertarung karena sekarang mereka berada di arena tinju.

Tempat ini sangat rahasia, di luar kelihatan seperti kafe biasa tapi jika masuk ke dalamnya ada sebuah pintu yang menuju ruang bawah tanah, di situlah ada arena tinju.

Tidak banyak yang tahu tempat ini, kebanyakan hanyalah orang kaya yang menjadi penonton dan orang-orang yang butuh uang yang akan jadi bahan tontonan, ada juga yang kesini untuk pelepasan amarah ataupun tempat mengadu kekuatan masing-masing dengan mempertaruhkan yang mereka miliki seperti sekarang, teman kakaknya bernama Julian yang akan bertarung dan bertaruh.

"hai kak." sapa Mizell saat menduduki bokongnya di atas sofa yang sekarang menghadap langsung ke arah ring tinju.

"hai manis, kamu kesini untuk menonton kakak ya?" tanya Julian sambil mengedipkan sebelah matanya memberikan kesan genit pada Mizell yang hanya terkekeh pelan melihat kelakuan Julian.

"ya begitulah, siapa lawannya kak? dan mempertaruhkan apa?" Mizell menatap Julian menanti jawaban.

"lihat di sana, lelaki yang memakai kaos biru itu, kami mempertaruhkan wanita sekarang, lihat wanita yang di sampingnya, wanita itu harus di bebaskan dari lelaki seperti dia." Julian menunjukan seseorang di seberang mereka dengan dagunya yang membuat perhatian Mizell langsung tertuju ke tempat yang di tunjukkan.

"aku yakin kamu akan menang kak." yakin mizell tersenyum, sambil sesekali melihat ke seberang dan menatap Julian yang ada di sampingnya.

"haha entahlah, aku harap begitu." jawab Julian penuh arti.

Asik berbincang-bincang, sampai perhatian mereka teralihkan ke arah ring tinju saat mendengar teriakan wasit yang sedang menghitung mundur, di sana terdapat lelaki yang terkapar tak sadarkan diri dan ada yang lelaki yang berdiri dengan nafas tersengal-sengal.

"1....Max menanggg." teriak wasit sambil mengangkat tangan lelaki yang bernama m

Max, sorak sorai penonton menyambut kemenangannya, sedangkan Mizell terdiam melongo menatap pemenang itu seakan sedang mencerna sesuatu.

"What? itu bukannya cowok di sekolah tadi?"

•••••

TBC...

Terpopuler

Comments

Fau Zan

Fau Zan

waww..... terkejuttttt

2020-10-12

2

lihat semua
Episodes
1 don't make trouble •PART 1
2 don't make trouble •PART 2
3 don't make trouble •PART 3
4 don't make trouble •PART 4
5 don't make trouble •PART 5
6 don't make trouble •PART 6
7 don't make trouble •PART 7
8 don't make trouble •PART 8
9 don't make trouble •PART 9
10 don't make trouble •PART 10
11 don't make trouble •PART 11
12 don't make trouble •PART 12
13 don't make trouble •PART 13
14 don't make trouble •PART 14
15 don't make trouble •PART 15
16 don't make trouble •PART 16
17 don't make trouble •PART 17
18 don't make trouble •PART 18
19 don't make trouble •PART 19
20 don't make trouble •PART 20
21 don't make trouble •PART 21
22 don't make trouble •PART 22
23 don't make trouble •PART 23
24 don't make trouble •PART 24
25 don't make trouble •PART 25
26 don't make trouble •PART 26
27 don't make trouble •PART 27
28 don't make trouble •PART 28
29 don't make trouble •PART 29
30 don't make trouble •PART 30
31 don't make trouble •PART 31
32 don't make trouble •PART 32
33 don't make trouble •PART 33
34 don't make trouble •PART 34
35 don't make trouble •PART 35
36 don't make trouble •PART 36
37 don't make trouble •PART 37
38 don't make trouble •PART 38
39 don't make trouble •PART 39
40 don't make trouble •PART 40
41 don't make trouble •PART 41
42 don't make trouble •PART 42
43 don't make trouble •PART 43
44 don't make trouble •PART 44
45 don't make trouble •PART 45
46 don't make trouble •PART 46
47 don't make trouble •PART 47
48 don't make trouble •PART 48
49 don't make trouble •PART 49
50 don't make trouble •PART 50
51 don't make trouble •PART 51
52 don't make trouble •PART 52
53 don't make trouble •PART 53
54 don't make trouble •PART 54
55 don't make trouble •PART 55
56 don't make trouble •PART 56
57 don't make trouble •PART 57
58 don't make trouble •PART 58
59 don't make trouble •PART 59
60 don't make trouble •PART 60
61 don't make trouble •PART 61
62 don't make trouble •PART 62
63 don't make trouble •PART 63
64 don't make trouble •PART 64
65 don't make trouble •PART 65
66 don't make trouble •PART 66
67 don't make trouble •PART 67 (END)
Episodes

Updated 67 Episodes

1
don't make trouble •PART 1
2
don't make trouble •PART 2
3
don't make trouble •PART 3
4
don't make trouble •PART 4
5
don't make trouble •PART 5
6
don't make trouble •PART 6
7
don't make trouble •PART 7
8
don't make trouble •PART 8
9
don't make trouble •PART 9
10
don't make trouble •PART 10
11
don't make trouble •PART 11
12
don't make trouble •PART 12
13
don't make trouble •PART 13
14
don't make trouble •PART 14
15
don't make trouble •PART 15
16
don't make trouble •PART 16
17
don't make trouble •PART 17
18
don't make trouble •PART 18
19
don't make trouble •PART 19
20
don't make trouble •PART 20
21
don't make trouble •PART 21
22
don't make trouble •PART 22
23
don't make trouble •PART 23
24
don't make trouble •PART 24
25
don't make trouble •PART 25
26
don't make trouble •PART 26
27
don't make trouble •PART 27
28
don't make trouble •PART 28
29
don't make trouble •PART 29
30
don't make trouble •PART 30
31
don't make trouble •PART 31
32
don't make trouble •PART 32
33
don't make trouble •PART 33
34
don't make trouble •PART 34
35
don't make trouble •PART 35
36
don't make trouble •PART 36
37
don't make trouble •PART 37
38
don't make trouble •PART 38
39
don't make trouble •PART 39
40
don't make trouble •PART 40
41
don't make trouble •PART 41
42
don't make trouble •PART 42
43
don't make trouble •PART 43
44
don't make trouble •PART 44
45
don't make trouble •PART 45
46
don't make trouble •PART 46
47
don't make trouble •PART 47
48
don't make trouble •PART 48
49
don't make trouble •PART 49
50
don't make trouble •PART 50
51
don't make trouble •PART 51
52
don't make trouble •PART 52
53
don't make trouble •PART 53
54
don't make trouble •PART 54
55
don't make trouble •PART 55
56
don't make trouble •PART 56
57
don't make trouble •PART 57
58
don't make trouble •PART 58
59
don't make trouble •PART 59
60
don't make trouble •PART 60
61
don't make trouble •PART 61
62
don't make trouble •PART 62
63
don't make trouble •PART 63
64
don't make trouble •PART 64
65
don't make trouble •PART 65
66
don't make trouble •PART 66
67
don't make trouble •PART 67 (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!