don't make trouble •PART 2

Entah bagaimana ceritanya, sudah satu Minggu dia tidak bersekolah dan sekarang dia sudah berada di gedung baru, ya sekolah baru.

Kejadian belakangan ini membuatnya sedikit ketar ketir sendiri, dia baru saja di keluarkan dari sekolahnya satu Minggu yang lalu, dan itupun di sebabkan oleh kaum yang di sebut lelaki.

Mizell, gadis mungil itu sudah melewati batasnya. Dia dengan hebatnya sudah membuat seseorang tak sadarkan diri sampai sekarang atau di sebut koma, dia tidak menyesali perbuatannya.

Lelaki itulah yang bersalah, dia hampir di 'iya-iya' oleh lelaki itu, dan tanpa perhitungan mizell langsung mengambil bangku dan memukulnya dengan keras di kepalanya, itu tindakan pembelaan diri.

Hampir saja orang tua lelaki itu akan menuntutnya, syukurnya Samuel kakaknya dapat mencegah hal itu terjadi, entah apa yang di lakukan oleh kakaknya itu.

Mizell juga trauma selama tiga hari, untung saja kakaknya dengan sabar merawatnya sampai trauma itu hilang dengan sendirinya walau masih terasa sedikit menakutkan.

Mizell berdiri menatap gedung yang ada di hadapannya, dia ingin bersikap biasa saja tapi tampilannya yang tak biasa membuatnya menjadi tak bisa bersikap biasa.

Rambutnya di kuncir dua berada di kedua bahunya, bajunya di kancing semua sampai leher yang membuatnya terasa tercekik, jangan lupakan rok panjang sampai mata kaki dan lebih parahnya lagi adalah kaca mata tebal yang entah dari mana sudah bertengger di hidung mancungnya, ini semua ulah kakaknya, Samuel.

Mana ada tampilan anak sekarang seperti ini? protesnya bahkan tak di dengar kakaknya, mau tak maunya dia hanya mengikuti apa yang kakaknya itu inginkan, kakaknya hanya tak ingin kejadian buruk kemarin terulang kembali.

•••••

"selamat pagi semua, perkenalkan namaku Mizell, semoga kita menjadi teman baik." pembawaan yang tenang itulah Mizell, tapi melihat pandangan semua orang padanya benar-benar membuatnya sangat kesal, pandangan meremehkan.

"haha anak cupu."

"ya ampun penampilannya niat banget."

"mangsa baru."

"gak malu tu anak?"

Suara sumbang itu benar-benar melukai telinga Mizell yang sayangnya terbuka lebar, mengumpatpun dia tidak bisa, penampilan ini benar-benar mempengaruhinya.

"silahkan duduk Mizell, di sebelah mina ya." Mizell melirik kearah yang di tunjuk guru barunya, dia melihat seorang gadis yang duduk paling belakang sambil menundukkan kepalanya.

Apakah itu korban bully? terlalu banyak menerka-nerka hanya akan membuat kepalanya semakin buntu dan bodoh.

Tanpa pikir panjang mizell melangkahkan kakinya ke bangku yang ditunjukkan untuknya, terlihat jelas ada yang sengaja menaruh kaki di jalan.

Apakah dia akan terjatuh seperti di novel-novel korban bully yang dia baca?jawabannya tentu tidak, dengan santainya mizell melangkahkan kakinya melewati kaki sialan yang menghalanginya dan menatap tajam kearah pelaku, oh ini tak seharusnya di lakukan oleh anak cupu tapi dia tidak harus menjadi lemah hanya karena penampilannya kan?

Melihat pelaku yang terkesiap walau sekilas, mampu membuat mizell sedikit menyunggingkan senyuman devilnya, seakan mengatakan 'berbuat lebih, kau akan mati.' tapi tentu untuk sekarang dia akan jadi anak yang manis dan penurut, tapi jika ada yang berani macam-macam padanya dia tak akan tinggal diam, kita lihat saja yang akan terjadi.

"hai Mina, aku Mizell salam kenal dan mohon bantuannya." gadis yang dia sapa melirik sedikit kearah Mizell, tersenyum singkat dan menerima jabatan tangan Mizell yang terulur pada gadis itu.

"salam kenal kembali." dalam hati mizell bersorak karena ada teman baru, setidaknya untuk sekarang dia ingin membuka lembar baru, mencoba untuk tidak membuat ulah mungkin? tapi entah kenapa rasanya dia dapat melihat tatapan lapar dari orang-orang di sekelilingnya, seperti sudah tidak tahan ingin menghajarnya.

Dia harap itu tidak akan terjadi, kalau pun terjadi dia tidak segan melawannya walaupun niat awalnya ingin menjadi anak baik, dasar mizell.

•••••

Tinggi badan Mizell sangat kontras jika di hadapkan dengan orang-orang di sekitarnya, sial dia merasa seperti bocah yang di kelilingi orang dewasa.

"mizell mau pesan apa?" Mina menatap Mizell dengan senyuman yang sangat manis, setidaknya bocah itu tak merasa sendirian.

Mereka menggambil tempat duduk paling pojok, seakan sangat ingin menghindari apapun yang akan mengganggu mereka, yang ada di pertanyaan Mizell, kenapa Mina terlihat sangat tidak nyaman dengan sekitarnya?

"samakan saja dengan punya Mina."

"oke, di tunggu ya." setelah kepergian mina, Mizell selalu memperhatikan gerak-gerik teman baru nya itu, tapi tatapan matanya malah tertuju pada sekelompok anak cowok cewek populer, mungkin. Walaupun wajah mereka tidak terlalu bersinar menurut mizell.

Sampai ketika teman barunya Mina melangkah ke arahnya, anehnya salah satu anak populer cewek juga melangkah kearah Mina.

Mizell sepertinya dapat menebak apa yang akan terjadi, benar saja. Cewek populer itu dengan kurang hajarnya malah menabrak Mina dengan sengaja sehingga Mina jatuh bersimpuh bergelimang bakso yang di bawa Mina untuk mereka berdua.

Anehnya semua orang malah tertawa? apakah Mizell bisa tahan untuk tidak membentak atau melakukan apapun yang biasanya dia lakukan?

"ah sepertinya aku tidak bisa diam begitu saja kan?" ucap Mizell berdiri dari bangkunya, mungkin di sekolah barunya dia juga akan memilih menjadi dirinya seperti biasanya bukannya anak cupu seperti sekarang.

•••••

TBC...

Terpopuler

Comments

Nóng như cl🥵🥵

Nóng như cl🥵🥵

Bos, bisakah kamu mengubah bentuknya? Gambar sampul grup diganti, kemudian gambar grup diganti

2020-10-27

9

Nona Amel

Nona Amel

Hajar mereka

2020-10-14

1

lihat semua
Episodes
1 don't make trouble •PART 1
2 don't make trouble •PART 2
3 don't make trouble •PART 3
4 don't make trouble •PART 4
5 don't make trouble •PART 5
6 don't make trouble •PART 6
7 don't make trouble •PART 7
8 don't make trouble •PART 8
9 don't make trouble •PART 9
10 don't make trouble •PART 10
11 don't make trouble •PART 11
12 don't make trouble •PART 12
13 don't make trouble •PART 13
14 don't make trouble •PART 14
15 don't make trouble •PART 15
16 don't make trouble •PART 16
17 don't make trouble •PART 17
18 don't make trouble •PART 18
19 don't make trouble •PART 19
20 don't make trouble •PART 20
21 don't make trouble •PART 21
22 don't make trouble •PART 22
23 don't make trouble •PART 23
24 don't make trouble •PART 24
25 don't make trouble •PART 25
26 don't make trouble •PART 26
27 don't make trouble •PART 27
28 don't make trouble •PART 28
29 don't make trouble •PART 29
30 don't make trouble •PART 30
31 don't make trouble •PART 31
32 don't make trouble •PART 32
33 don't make trouble •PART 33
34 don't make trouble •PART 34
35 don't make trouble •PART 35
36 don't make trouble •PART 36
37 don't make trouble •PART 37
38 don't make trouble •PART 38
39 don't make trouble •PART 39
40 don't make trouble •PART 40
41 don't make trouble •PART 41
42 don't make trouble •PART 42
43 don't make trouble •PART 43
44 don't make trouble •PART 44
45 don't make trouble •PART 45
46 don't make trouble •PART 46
47 don't make trouble •PART 47
48 don't make trouble •PART 48
49 don't make trouble •PART 49
50 don't make trouble •PART 50
51 don't make trouble •PART 51
52 don't make trouble •PART 52
53 don't make trouble •PART 53
54 don't make trouble •PART 54
55 don't make trouble •PART 55
56 don't make trouble •PART 56
57 don't make trouble •PART 57
58 don't make trouble •PART 58
59 don't make trouble •PART 59
60 don't make trouble •PART 60
61 don't make trouble •PART 61
62 don't make trouble •PART 62
63 don't make trouble •PART 63
64 don't make trouble •PART 64
65 don't make trouble •PART 65
66 don't make trouble •PART 66
67 don't make trouble •PART 67 (END)
Episodes

Updated 67 Episodes

1
don't make trouble •PART 1
2
don't make trouble •PART 2
3
don't make trouble •PART 3
4
don't make trouble •PART 4
5
don't make trouble •PART 5
6
don't make trouble •PART 6
7
don't make trouble •PART 7
8
don't make trouble •PART 8
9
don't make trouble •PART 9
10
don't make trouble •PART 10
11
don't make trouble •PART 11
12
don't make trouble •PART 12
13
don't make trouble •PART 13
14
don't make trouble •PART 14
15
don't make trouble •PART 15
16
don't make trouble •PART 16
17
don't make trouble •PART 17
18
don't make trouble •PART 18
19
don't make trouble •PART 19
20
don't make trouble •PART 20
21
don't make trouble •PART 21
22
don't make trouble •PART 22
23
don't make trouble •PART 23
24
don't make trouble •PART 24
25
don't make trouble •PART 25
26
don't make trouble •PART 26
27
don't make trouble •PART 27
28
don't make trouble •PART 28
29
don't make trouble •PART 29
30
don't make trouble •PART 30
31
don't make trouble •PART 31
32
don't make trouble •PART 32
33
don't make trouble •PART 33
34
don't make trouble •PART 34
35
don't make trouble •PART 35
36
don't make trouble •PART 36
37
don't make trouble •PART 37
38
don't make trouble •PART 38
39
don't make trouble •PART 39
40
don't make trouble •PART 40
41
don't make trouble •PART 41
42
don't make trouble •PART 42
43
don't make trouble •PART 43
44
don't make trouble •PART 44
45
don't make trouble •PART 45
46
don't make trouble •PART 46
47
don't make trouble •PART 47
48
don't make trouble •PART 48
49
don't make trouble •PART 49
50
don't make trouble •PART 50
51
don't make trouble •PART 51
52
don't make trouble •PART 52
53
don't make trouble •PART 53
54
don't make trouble •PART 54
55
don't make trouble •PART 55
56
don't make trouble •PART 56
57
don't make trouble •PART 57
58
don't make trouble •PART 58
59
don't make trouble •PART 59
60
don't make trouble •PART 60
61
don't make trouble •PART 61
62
don't make trouble •PART 62
63
don't make trouble •PART 63
64
don't make trouble •PART 64
65
don't make trouble •PART 65
66
don't make trouble •PART 66
67
don't make trouble •PART 67 (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!