Entah bagaimana ceritanya, sudah satu Minggu dia tidak bersekolah dan sekarang dia sudah berada di gedung baru, ya sekolah baru.
Kejadian belakangan ini membuatnya sedikit ketar ketir sendiri, dia baru saja di keluarkan dari sekolahnya satu Minggu yang lalu, dan itupun di sebabkan oleh kaum yang di sebut lelaki.
Mizell, gadis mungil itu sudah melewati batasnya. Dia dengan hebatnya sudah membuat seseorang tak sadarkan diri sampai sekarang atau di sebut koma, dia tidak menyesali perbuatannya.
Lelaki itulah yang bersalah, dia hampir di 'iya-iya' oleh lelaki itu, dan tanpa perhitungan mizell langsung mengambil bangku dan memukulnya dengan keras di kepalanya, itu tindakan pembelaan diri.
Hampir saja orang tua lelaki itu akan menuntutnya, syukurnya Samuel kakaknya dapat mencegah hal itu terjadi, entah apa yang di lakukan oleh kakaknya itu.
Mizell juga trauma selama tiga hari, untung saja kakaknya dengan sabar merawatnya sampai trauma itu hilang dengan sendirinya walau masih terasa sedikit menakutkan.
Mizell berdiri menatap gedung yang ada di hadapannya, dia ingin bersikap biasa saja tapi tampilannya yang tak biasa membuatnya menjadi tak bisa bersikap biasa.
Rambutnya di kuncir dua berada di kedua bahunya, bajunya di kancing semua sampai leher yang membuatnya terasa tercekik, jangan lupakan rok panjang sampai mata kaki dan lebih parahnya lagi adalah kaca mata tebal yang entah dari mana sudah bertengger di hidung mancungnya, ini semua ulah kakaknya, Samuel.
Mana ada tampilan anak sekarang seperti ini? protesnya bahkan tak di dengar kakaknya, mau tak maunya dia hanya mengikuti apa yang kakaknya itu inginkan, kakaknya hanya tak ingin kejadian buruk kemarin terulang kembali.
•••••
"selamat pagi semua, perkenalkan namaku Mizell, semoga kita menjadi teman baik." pembawaan yang tenang itulah Mizell, tapi melihat pandangan semua orang padanya benar-benar membuatnya sangat kesal, pandangan meremehkan.
"haha anak cupu."
"ya ampun penampilannya niat banget."
"mangsa baru."
"gak malu tu anak?"
Suara sumbang itu benar-benar melukai telinga Mizell yang sayangnya terbuka lebar, mengumpatpun dia tidak bisa, penampilan ini benar-benar mempengaruhinya.
"silahkan duduk Mizell, di sebelah mina ya." Mizell melirik kearah yang di tunjuk guru barunya, dia melihat seorang gadis yang duduk paling belakang sambil menundukkan kepalanya.
Apakah itu korban bully? terlalu banyak menerka-nerka hanya akan membuat kepalanya semakin buntu dan bodoh.
Tanpa pikir panjang mizell melangkahkan kakinya ke bangku yang ditunjukkan untuknya, terlihat jelas ada yang sengaja menaruh kaki di jalan.
Apakah dia akan terjatuh seperti di novel-novel korban bully yang dia baca?jawabannya tentu tidak, dengan santainya mizell melangkahkan kakinya melewati kaki sialan yang menghalanginya dan menatap tajam kearah pelaku, oh ini tak seharusnya di lakukan oleh anak cupu tapi dia tidak harus menjadi lemah hanya karena penampilannya kan?
Melihat pelaku yang terkesiap walau sekilas, mampu membuat mizell sedikit menyunggingkan senyuman devilnya, seakan mengatakan 'berbuat lebih, kau akan mati.' tapi tentu untuk sekarang dia akan jadi anak yang manis dan penurut, tapi jika ada yang berani macam-macam padanya dia tak akan tinggal diam, kita lihat saja yang akan terjadi.
"hai Mina, aku Mizell salam kenal dan mohon bantuannya." gadis yang dia sapa melirik sedikit kearah Mizell, tersenyum singkat dan menerima jabatan tangan Mizell yang terulur pada gadis itu.
"salam kenal kembali." dalam hati mizell bersorak karena ada teman baru, setidaknya untuk sekarang dia ingin membuka lembar baru, mencoba untuk tidak membuat ulah mungkin? tapi entah kenapa rasanya dia dapat melihat tatapan lapar dari orang-orang di sekelilingnya, seperti sudah tidak tahan ingin menghajarnya.
Dia harap itu tidak akan terjadi, kalau pun terjadi dia tidak segan melawannya walaupun niat awalnya ingin menjadi anak baik, dasar mizell.
•••••
Tinggi badan Mizell sangat kontras jika di hadapkan dengan orang-orang di sekitarnya, sial dia merasa seperti bocah yang di kelilingi orang dewasa.
"mizell mau pesan apa?" Mina menatap Mizell dengan senyuman yang sangat manis, setidaknya bocah itu tak merasa sendirian.
Mereka menggambil tempat duduk paling pojok, seakan sangat ingin menghindari apapun yang akan mengganggu mereka, yang ada di pertanyaan Mizell, kenapa Mina terlihat sangat tidak nyaman dengan sekitarnya?
"samakan saja dengan punya Mina."
"oke, di tunggu ya." setelah kepergian mina, Mizell selalu memperhatikan gerak-gerik teman baru nya itu, tapi tatapan matanya malah tertuju pada sekelompok anak cowok cewek populer, mungkin. Walaupun wajah mereka tidak terlalu bersinar menurut mizell.
Sampai ketika teman barunya Mina melangkah ke arahnya, anehnya salah satu anak populer cewek juga melangkah kearah Mina.
Mizell sepertinya dapat menebak apa yang akan terjadi, benar saja. Cewek populer itu dengan kurang hajarnya malah menabrak Mina dengan sengaja sehingga Mina jatuh bersimpuh bergelimang bakso yang di bawa Mina untuk mereka berdua.
Anehnya semua orang malah tertawa? apakah Mizell bisa tahan untuk tidak membentak atau melakukan apapun yang biasanya dia lakukan?
"ah sepertinya aku tidak bisa diam begitu saja kan?" ucap Mizell berdiri dari bangkunya, mungkin di sekolah barunya dia juga akan memilih menjadi dirinya seperti biasanya bukannya anak cupu seperti sekarang.
•••••
TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Nóng như cl🥵🥵
Bos, bisakah kamu mengubah bentuknya? Gambar sampul grup diganti, kemudian gambar grup diganti
2020-10-27
9
Nona Amel
Hajar mereka
2020-10-14
1