Panas, marah, jengkel semua perasaannya campur aduk seperti gado-gado, Mizell melangkah perlahan kearah Mina yang duduk tertunduk bersimpuh di lantai, tawa semua orang bergema di telinganya.
Dia bertanya-tanya, di mana kemanusiaan mereka semua. Ada yang menikmati pemandangan bahkan ada yang mengeluarkan ponsel mereka untuk merekam, bahkan ada yang cuek dan menganggap hal itu seperti hal biasa.
Sial, batin Mizell bergejolak dia malah berhenti di tengah jalan dan sekarangpun dia menjadi tontonan yang menarik bagi semua orang di kantin ini.
"huhhh...sial terserah lah." setelah menghembuskan panjangnya, dengan langkah lebar Mizell sudah berdiri tepat di depan si pembully.
Persetan dengan anak baik yang manis, dia tidak bisa berdiam diri seperti ini kan?
"maaf kak, kok malu-maluin?" oke entah apa maksud perkataannya, Mizell juga kebingungan sendiri.
"maksud Lo apa?" suara teriakan yang menggelar seakan mampu membuat telinganya tuli seketika, wih lebay memang.
"cih suaranya gak nahan." ops, Mizell sekarang malah menjadi pusat perhatian, sepertinya orang-orang di sekitarnya menjadi lebih tertarik. Mana ada anak cupu seperti dirinya, mungkin kah dia yang pertama yang seperti ini?
"berani lo ya..." baru saja tangan cewek itu terangkat akan memukul Mizell, sayangnya dengan mudah dapat dia baca dan langsung menepisnya dengan kasar, berani sekali cewek di depannya akan memukul kulit mulusnya.
Mizell melangkah mendekati wanita itu, dan membisikkan sesuatu yang berhasil membuat wanita itu menegang.
Hanya dia dan wanita itu yang tau apa yang dia katakan.
"sepertinya kakak sudah mengerti, kami pamit ya kak." Mizell berbalik menatap Mina yang sudah sangat kotor, berjongkok di depannya dan sialnya lagi saat berdiri kaki Mizell tersangkut karena rok panjangnya yang mengakibatkannya dirinya ikut jatuh bersama Mina.
Ini lucu, Mizell menatap tepat kearah Mina dan menertawakan apa yang terjadi padanya barusan di ikuti Mina yang juga tak dapat menahan tawanya, untuk pertama kalinya menjadi korban bully mungkin ini yang paling berkesan untuk Mina, sedangkan Mizell dalam hatinya tak berhenti mengumpat nama kakaknya, maafkan adik mu ini Samuel.
•••••
"Sam...Samuel, kak samuelllll." Samuel berlari kearah sumber suara dengan handuk yang melilit di tubuhnya, suara adiknya mampu membuat jantungnya berdetak tiga kali lebih cepat.
"ada apa sayang?" penampilan Mizell sangat berantakan, rambut yang terlihat seperti tidak keramas selama sebulan, seragam yang di keluarkan dalam rok, bayangkan seberapa kacaunya gadis yang ada di hadapannya sekarang.
"mulai besok jangan paksa aku berpanampilan seperti ini lagi, aku hampir saja menjadi korban bully." mata Samuel melebar mendengarkan pengakuan adiknya ini, benarkah adiknya hampir menjadi korban bully? bukankah selama ini adiknya yang jadi pembully?
"owh karena penampilan ini? pengalaman baru bukan?" tawa menggelegar Samuel keluarkan mampu membuat Mizell benar-benar merasa kepalanya berasap.
"pokoknya besok aku akan menjadi diri sendiri." ucap Mizell tegas tapi tidak dengan Samuel yang menatap lekat adiknya, memberikan tatapan protes.
Ayolah, tampilan Mizell di sekolahnya dulu sering membuatnya frustasi, bagaimana tidak? roknya di atas lutut, pakaiannya ketat walaupun masih keadaan wajar tapi menunjukkan lekuk tubuhnya, itu benar-benar menjengkelkan.
"aku sendiri yang akan menyiapkan pakaian mu, tak ada protes. Gaya pakaian mu kemaren sudah tidak aku izinkan, setidaknya pilihan ku nanti masuk kategori standar." setelah mengatakan itu Samuel langsung melenggang pergi, sadar jika dari tadi dia hanya memakai handuk, pantas dia merasa kedinginan.
"terserah deh, asalkan tidak pakaian cupu ini lagi." Mizell juga melangkah menaiki tangga menuju kamarnya.
•••••
Heboh, itulah keadaan SMA Pancasila sekarang. Seseorang gadis keluar menggunakan mobil mewah yang sangat cantik tak kalah cantik dengan pemiliknya.
Gadis mungil itu, menatap dingin. cieilah ini termasuk salah satu sikapnya jika berhadapan langsung dengan orang asing, gadis itu siapa lagi jika bukan Mizell.
Tampilannya terlihat sangat modis, apalagi seragam SMA pancasila yang berwarna maroon kotak-kotak yang sangat di sukainya.
Roknya sedikit di bawah lutut, pakaiannya agak longgar tapi terlihat sangat pas di tubuhnya yang terlihat mungil dan mengemaskan ini, rambutnya panjang sepinggang nya dia ikat kuncir dua, menambah kesan mengemaskan layaknya Barbie.
"hai Minaaa..." Mizell berseru semangat saat melihat gadis berkacamata bulat berjalan tak jauh dari pandangan matanya dan wow Mina sama sekali tidak mengenalnya.
"ada yang bisa saya bantu?" Mina menarik sebelah alisnya pertanda di kebingungan, siapa gadis mungil di hadapannya ini yang hanya sebatas telinganya, bayangkan berapa pendeknya Mizell sekarang.
"Mina kau serius? setelah perkenalan hangat kita kemarin? teman sebangku mu?" dan lihat mata di balik kaca bulat itu, melebar dengan sangat kentara, ingin rasanya Mizell tertawa terpingkal jika dia tidak ingat bahwa tatapan semua orang mengarah padanya.
•••••
TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
ini_aku
lanjut upp
2020-10-12
1
sunswalow 214
ditunggu lanjutanya tor
2020-02-01
1