Kematian Buk Nina

Kematian Buk Nina

"Sayang... kita JJS nyok. jalan-jalan santai gitu loh kaya olang-olang banyak, sekali kali lah bun gak tiap hari ini."pintaku kepada kamaya.

"Loh, Loh, Loh! pagi pagi kok udah ngajakin bunda jalan-jalan, emangnya ayah gak mau berangkat kerja gitu?"tanya istriku kesal.

"Bunda ini gimana sih! ini kan hari minggu bun, masa ia hari libur ayah mau di suruh kerja juga. sekali kali kita jalan-jalan dong, refreshing bun. walaupun hanya berkeliling kompleks saja, melihat-lihat suasana di sana. sekalian ajakin rara juga tuh bun, kayanya dia juga udah mulai bosen deh selalu di rumah terus."jawab ku.

"Oh iya yah. maaf, bunda lupa yah! maklum lah bunda kan sudah tua jadi rada-rada suka pikun. Hehe."kata istri ku sambil menepuk jidatnya.

"Perasaan, kamu tuh gak pernah tua deh bun! malahan kamu gak ada berubahnya sedikit pun, sama saja seperti pertama kali kita bertemu waktu dulu. masih tetap terlihat cantik, bahkan semakin cantik saja dan juga terlihat semakin awet muda saja."gumam ku di dalam hati.

Hening Sejenak.....

"Ayah! jadi gak nih kita JJS nya, ini malah diam dan bengong aja kaya sapi ompong lagi."kata istriku membuyarkan lamunanku.

Iya lamunan ku tentang kejadian tragis yang dulu pernah menimpa aku dan juga istriku. sampai saat ini aku tidak pernah melihat bekas luka di bagian leher istriku itu. mungkin karena semenjak kejadian tragis itu, kamaya selalu saja memakai syel setiap harinya. bahkan pada saat kami melakukan hubungan intim pun, istriku selalu saja mematikan lampu kamarnya. mungkin dia merasa malu atau semacam nya.

"Iya bun tungguin dong, masa ayah ditinggalin sih."ucapku sambil berlari kecil mengejar istri dan anak ku yang sudah berada di luar pagar.

*****

Hari ini tepatnya hari minggu pagi, kami semua sekeluarga memutuskan untuk jalan-jalan berkeliling komplek dengan berjalan kaki saja. karena kami tidak mau kalau sampai di bilang sombong oleh warga setempat, apalagi kami termasuk orang baru tinggal di daerah sini.

Sudah hampir setengah jam, kami sekeluarga berkeliling kompleks dan sudah beberapa warga yang mengajak kami mengobrol. lalu akhirnya kami putuskan untuk segera pulang ke rumah, lalu beristirahat soalnya capek banget.

"Eh, ibu-ibu semuanya! lihat deh tuh, ada orang kaya sedang lewat! masa sih orang kaya jalan jalannya ko cuman jalan kaki aja. terus mobil bagusnya buat apa dong? apa buat pajangan aja di depan rumahnya kali ya. hahaha."cibir bu nina tetangga julit ku saat kami sedang lewat.

"Iya bener tuh ucapan bu nina, emang di kemanain ya mobilnya? mungkin di gadaikan kali ya." timpal bu ine ikut mentertawakan.

"Eh, eh tunggu dulu dong! satu lagi nih ada yang ketinggalan. lihat tuh buk kamaya, masa gak siang gak malam hoby nya pakai syel trus, emang gak kegerahan apa?"sahut bu ine lagi mengejek dan mengolok-olok istri ku.

"Eh bu kamaya! ini tuh bukan lagi di daerah kutub utara tau, kesan nya kaya norak banget gitu loh. gak cocok dan gak nyambung tuh sama fasion yang situ kenakan."ledek bu nina lagi sambil menunjuk nunjuk ke arah istriku.

"Hati-hati loh bu nina sama ucapan nya, ibu kan lagi hamil, lebih baik ibu jaga saja kandungan ibu baik-baik."sahut istriku sambil menyeringai.

Lalu kami pun memutuskan untuk pergi dan menjauh, dari ibu-ibu yang suka julid itu. mungkin mereka semua iri dengan kehidupan keluarga kami yang harmonis. padahal kami pun tidak pernah mengganggu dan mengusik kehidupan mereka, tapi kenapa mereka selalu saja iri dan mengganggu kehidupan kami.

*****

Seperti biasanya malam hari saat aku hendak tidur, untuk mengistirahatkan ragaku. istriku selalu saja menawarkan diri untuk memijat kepalaku. tetapi kali ini aku menolaknya secara lembut, karena kepalaku rasanya tidak ingin di pijit saja malam ini, lalu istriku ku pun menurut.

Saat waktu sudah menunjukkan pukul 00:30 tengah malam, tiba-tiba saja rasanya aku ko kebelet sekali ingiin ke toilet buang air kecil.

"Kok gak seperti kaya biasanya ya, aku pengen pipis di tengah malam begini? soalnya selama ini kan, aku gak pernah melakukan buang air kecil di tengah malam."gumam ku dalam hati.

Setelah aku menyelesaikan hajat ku di toilet, aku pun segera kembali lagi ke dalam kamarku. ternyata baru saja ku sadari, kalau istriku itu sedang tidak berada di atas ranjangnya.

"Bun, bunda!"panggil ku."Bunda, bunda, kemana sih istriku ini."teriak ku sambil mencari cari ke seluruh ruangan termasuk ruangan kamar rara namun tak ku temui juga istriku di sana.

Akhirnya aku memutuskan untuk kembali lagi ke dalam kamar ku saja, lalu aku pun duduk di tepian ranjang. namun tiba-tiba saja lampu di kamarku mendadak langsung padam.

"Lho kok lampunya padam sih,"gumamku.

Lalu tak sengaja mata ku, seperti menangkap sesuatu benda yang sedang terbang dari arah luar jendela. karena dalam keadaan remang jadi aku tak bisa melihatnya dengan jelas, apa benda yang terbang tadi itu. lalu tak berapa lama kemudian, terdengar suara seperti orang yang sedang membuka lemari pakaian ku.

KRRIIEEETTTT...!!!

Mataku langsung mendelik dan membulat, perasaan takut dan juga was-was mulai menghampiri diriku ini. kini perlahan ada yang menyentuh pundak ku dari arah belakang, tangannya terasa beku dan dingin sedingin es.

Aku pun semakin merasa takut dan selau mengkhawatirkan istriku, apakah istriku itu di culik oleh makhluk halus?." batinku.

"Yah ngapain duduk dan ngelamun disini? nanti ayah bisa kesambet loh."ucap istriku sambil memegang pundak ku.

"Eh ternyata bunda." ucapku lega ternyata itu adalah tangan istriku.

Kenapa aku jadi parnoan kaya begini ya, cuma gara gara buang air kecil ditengah malam aja.

"Bunda kemana aja sich, dari tadi ayah cariin juga?"tanyaku antusias.

"Bunda itu tadi habis dari dapur yah, soalnya bunda haus banget. eh pas di dapur bunda kepengen banget minum es teh manis, jadi bunda harus ngehancurin es batu nya dulu.

"Terus pas bunda mau siap-siap balik lagi ke kamar. eh malah mati lampu, ya sudah bunda cari lilin dulu untuk di taruh dikamar rara dan di kamar kita ini." jawab istriku menjelaskan.

****

Seperti biasanya setelah sarapan aku langsung berangkat kerja, namun baru saja beberapa meter aku mengendarai mobilku. tiba-tiba saja aku melihat banyak warga yang sedang kumpul dan berkerumum di salah satu rumah warga. Ya, itu memang rumahnya buk nina, apa dia sedang melahirkan ya?."Gumamku.

Karena rasa penasaran dan penyakit kepo yang langsung memburu di diriku, aku pun langsung menghentikan laju mobil ku. lalu aku keluar dari dalam mobil ku dan berusaha menerobos kerumunan para warga di sana. lalu aku mulai bertanya kepada salah seorang warga yang kayanya sudah lama yang tinggal di kompleks ini, untuk mencari tahu tentang semuanya.

"Maaf pak, ini ada apa ya ko rame banget di rumahnya buk nina?"tanyaku kepada pak kurdi yang ternyata ketua RT di komplek sini.

"Itu bu nina meninggal mas radit."jawab pak kurdi singkat jelas dan padat.

"Apa! buk nina meningga dunial! loh perasaan, bukannya kemarin dia masih sehat-sehat aja. bahkan bu nina itu sempat mengobrol dengan kami sekeluarga, saat bertemu dijalan sepulang kami olahraga."kata ku tak percaya.

"Gak tau juga ya mas radit! kata banyak orang sih meninggalnya gak wajar gitu."bisik RT kurdi membuatku makin menjadi penasaran saja.

"Gak wajar gitu, kenapa ya pak?"tanyaku kembali sedikit lebih menyelidik.

"Itu lho mas radit. bu nina meninggalnya dalam keadaan ngangkang terus matanya melotot dan ada bekas ari-ari di ***********, tapi anehnya bayi nya sudah gak ada."tutur lirih pak RT kurdi.

"Lho, emangnya bayi nya buk nina kemana pak?"tanyaku lagi dengan nada pelan.

"Bayi nya hilang mas."jawab pak kurdi.

Mendengar pernyataan dari pak kurdi tadi, langsung membuat bulu kuduk ku perlahan mulai meremang dan bergidik ngeri.

"Kenapa ya bisa ada perbuatan sekeji itu di zaman sekarang ini."gumamku dalam hati.

Aku pun langsung meninggalkan kerumunan warga dan bergegas pergi ke kantor.

******

Bersambung.....

Hayo dong vote and like nya mana, komentar positif nya juga. bantu semangatin author dong dan tinggalkan jejaknya dengan hadiah dan koin gitu, supaya makin semangat nulisnya..😊

Terpopuler

Comments

Agent Dybala

Agent Dybala

Kanaya jadi palasik ya Thor?

2021-11-13

0

Dưa Putri Anisa

Dưa Putri Anisa

loh jangan Kanaya kuyang

2021-10-14

0

Irena Marsha

Irena Marsha

ini istrinya pak radit jd kuyang niih..iiih sereeeem

2021-10-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!