Teman

Alluna pulang ke apartemen kecil nya dengan wajah lelah. Sudah sejak 3 bulan lalu ia menetap disana. Lumayan nyaman untuk di tinggali sendiri. Tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil. Dan masih ada ruang untuk menerima tamu.

Setelah 10 tahun menetap di luar kota, akhirnya Alluna kembali ke kota kelahiran nya. Kota dengan sejuta kenangan indah sekaligus kelam untuk Alluna.

Alluna memasuki gedung apartemen, tempat nya tinggal. Namun di tengah jalan ia tidak sengaja bertabrakan dengan seorang perempuan.

"duh... Maaf ya... Aku tidak sengaja." ucap Alluna minta maaf.

"iya.. Gak apa-apa.." jawab perempuan itu.

Alluna menatap perempuan itu dan merasa kenal.

"Zara?" tanya Alluna memastikan.

Zara melihat Alluna dan heran kenapa bisa tahu nama nya.

"kamu mengenaliku?" tanya Zara heran.

"kamu lupa dengan ku?" Tanya Alluna menunjuk dirinya sendiri.

Zara menatap Alluna seraya berfikir. Meskipun wajah nya tidak asing, namun Zara masih tidak mengenali Alluna.

"Luna... Alluna Givenchy... Masa lupa sama teman sebangku sih.." Alluna memperkenalkan diri.

Zara membelalakkan mata seketika ingat.

"Alluna..... Beneran Alluna...?" Zara langsung memeluk Alluna.

"iya..." jawab Alluna tersenyum tidak menyangka dengan reaksi Zara.

Zara melepaskan pelukan nya.

" Maaf ya tadi aku tidak mengenali mu.. Siapa yang menyangka, kalau ini dirimu. Dulu rambut mu selalu pendek dengan wajah polos. Sekarang penampilan mu berubah. Bahkan kamu memanjang kan rambut mu. Kamu terlihat cantik seperti ini... Membuatku pangling." puji Zara

"iya.. Kamu juga cantik masih sama seperti dulu." jawab Alluna tersenyum.

"kamu kemana saja sih selama ini? Kenapa baru nongol?.." tanya Zara.

"pergi gak bilang-bilang. Terus ngilang gitu saja." lanjut Zara.

"iya maaf.. Waktu itu mendadak aku harus keluar kota. Jadi gak sempet pamitan." Alluna memberi alasan.

"akhirnya kamu kembali juga. Kamu tinggal disini?" tanya Zara.

"iya. Baru sekitar 3 bulanan sih aku pindah kesini. Kalau kamu ngapain disini?" tanya Alluna balik.

Belum sempat menjawab, Mereka di datangi seorang lelaki bernama Alfian.

"zara... Kok masih disini?" tanya Alfian.

"Eh iya... Ini ketemu teman SMA." jawab Zara.

Laki-laki itu berbalik melihat Alluna.

"lho... Kamu yang baru pindah di deket apartemen ku kan.. Siapa namamu....?" Alfian mencoba mengingat.

"iya... Aku Luna... Alluna..." jawab Alluna.

"Ah ya.... Ternyata kamu teman Zara..." ucap Alfian..

"iya... Kalian..." Alluna bertanya-tanya apa hubungan mereka.

"Alfian ini kekasih ku." sahut Zara

Kekasih?

"Ohhh...." Alluna manggut-manggut...

"kalian ngobrol dulu saja.. Saling temu kangen... Aku tinggal beli makanan dulu ya..." ucap Alfian.

Alluna dan Zara tersenyum lalu Alfian pergi meninggalkan mereka. Zara lalu mengajak Alluna ngobrol di bangku dekat sana.

"Ra..... Bukan nya kamu dulu sama Mario ya?" tanya Alluna

"Mario? Kenapa kamu berpikir seperti itu?" tanya Zara heran.

"Bukan nya kalian sudah saling terbuka waktu itu,?" tanya Alluna.

Zara mengingat nya dan mengerti maksud Alluna.

"Ah... Waktu itu... Makan malam yang kau atur untuk mempertemukan kita?" zara memastikan.

Alluna mengangguk.

"iya... Memang benar.. Sejak saat itu aku dan Mario memang saling terbuka. Dan kami juga menjadi dekat. Sampai sekarang juga kami masih berteman." jawab Zara.

"Hanya teman? Kamu menolak nya? Mario kan menyukai mu." tanya Alluna heran.

"Ha... Ha... Ha...kamu benar. Dia memang fans ku yang paling aneh. Tapi aku tidak menolaknya." jawab Zara.

"maksudnya?" Alluna tidak mengerti.

"Al... Yang Mario sukai itu kamu... Bukan aku... Kenapa kamu tidak menyadari kedekatan kalian." Zara menjelaskan.

"Gak mungkin. Jelas-jelas yang dia sukai itu kamu." Alluna menyangkal nya.

"kau tahu, setelah kepergian mu yang mendadak itu. Semua orang mencari mu. Terutama Mario. Dia mendatangi rumah mu. Menanyakan pada semua orang yang mengenal mu . Tapi tak ada yang tahu keberadaan mu." Zara memberitahu.

"bahkan berulang kali ia menanyakan mu pada ku. Dan Mau berulang kali aku menjawab tidak tau dia pasti menanyakan nya kembali. Mario sampai terlihat acak-acakan karena frustrasi tidak bisa menemukan mu." lanjut Zara.

"Mario mencariku? Untuk apa dia mencariku?" Alluna masih merasa tidak percaya dengan apa yang dikatakan Zara.

"karena yang ia cintai itu kamu." jawab Zara.

"itu tak mungkin. Yang ia sukai itu kamu. Zara yang cantik dan pintar bukan aku yang amburadul. Mario sendiri yang ngomong padaku dulu." Alluna menyangkal nya.

Zara tidak habis pikir dengan jalan pikiran Alluna yang dangkal.

. _.

Aura tengah berjalan-jalan sendirian tanpa tujuan. Ia memikirkan masa depan nya. Apa yang harus ia kerjakan setelah keluar dari perusahaan.

Tak mungkin ia menganggur dalam jangka waktu yang tak ditentukan. Atau cari kerja ditempat lain. Aura juga masih enggan mengabdikan diri ditempat lain.

Aura masih terus berfikir hingga tanpa sadar ia menabrak seseorang perempuan dari belakang.

"aduh Sorry.." Aura minta maaf.

Perempuan itu menoleh yang ternyata Alluna.

"anda kan?" Aura merasa mengenali nya.

"Luna.... Alluna..." ucap Alluna tersenyum.

"ahhh... Iya... Bu Alluna." Aura mengulangi nya.

"panggil nama saja.. Kita kan lagi diluar, gak perlu se formal itu. Lagian kayak nya kita seumuran." ucap Alluna

"ha ha... Iya deh.. Maaf ya tadi gak sengaja nabrak." jawab Aura.

"iya... Gak pa pa... Melamun ya tadi...." Alluna menduga.

Aura tersenyum membenarkan.

"kamu dari mana? Kok sendirian?" tanya Aura

"nih... Habis beli kebab." Alluna memperlihatkan plastik bawaan nya.

Tiba-tiba ada yang menghampiri mereka.

"Aura.... Kamu disini?" panggil Aira.

"Aira....? Eh... Iya...." jawab Aura.

Sedangkan Alluna tampak memperhatikan mereka berdua.

"kalian..." Alluna bertanya-tanya.

"oh ya... Al... Ini Aira saudara kembar ku." aura memperkenalkan Aira pada Alluna.

"Oh.. Kembar...." ucap Alluna.

"Hi..Aira..." Aira memperkenalkan diri.

"Luna.... Alluna..." balas Alluna

"Kamu sendiri ngapain disini? Kok sendirian?" tanya Aura pada Aira.

"Oh... Aku habis jalan-jalan di taman sana. Aku sama Mas Andrew kok... Tuh dia..." Aira menunjuk arah kedatangan Andrew yang menghampiri mereka. Aura sedikit terkejut dan merasa canggung.

"Aura kok disini?" Andrew sedikit terkejut dengan keberadaan Aura.

"Eh iya.... Lagi jalan sama temen ku ini.." Aura langsung menggandeng Alluna.

Alluna sedikit terkejut tapi ia membiarkannya. Mengerti kalau Aura berada di kondisi canggung, Alluna berinisiatif mengajak Aura pergi.

"kalau begitu kita duluan ya... Sudah makin malam nih." ucap Alluna.

"Oh iya.. Silakan." ucap Andrew.

"cepet banget... Kita kan baru bertemu." protes Aira.

"kan kapan-kapan bisa bertemu lagi. Kayak gak pernah ketemu aku saja." jawab Aura.

"yaudah deh... Sampai jumpa lagi." Aira tersenyum.

Alluna dan Aura tersenyum dan pergi meninggalkan mereka. Andrew hanya menatap kepergian Aura dalam diam.

"Al.... Makasih ya... Kamu benar-benar mengerti situasiku." ucap Aura.

Alluna tersenyum.

"iya... Kita kan teman."

Aura merasa senang dengan sikap Alluna yang welcome terhadap dirinya.

"ah... Senang nya punya teman baru. Ku harap kedepan nya kita bisa lebih dekat." harap Aura.

Terpopuler

Comments

ai'

ai'

bentar²,,,,, harusnya aluna sama aura nggak seumuran dong,,,, kan mario dulu sekelas sama aluna...tp gpplah author de best👍👍

2021-01-15

0

Flowers Anggel

Flowers Anggel

Andrew nya itu lebih suka ke Aira or Aura? kenapa harus terkejut dgn kehadiran aura kalo gak ada perasaan?

2021-01-01

0

Yeni Wati Hiatus

Yeni Wati Hiatus

bentar lg ketemu kayaknya

2020-12-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!