Awan mendung tampak menghiasi langit, menandakan jika kemungkinan akan turun hujan.
Alluna yang saat ini dalam perjalanan ke tempat teman-teman nya berkumpul pun menjadi was-was.
Jangan turun hujan dulu, please....
Alluna harap-harap cemas di belakang boncengan abang ojek online. Apalagi jalanan sedikit padat, takut nya ia terjebak macet nanti.
Alluna lumayan sedikit tenang saat sudah semakin dekat dengan tempat acara. Tapi tiba-tiba motor yang dikendarainya terasa tidak stabil.
Alluna bisa menebak kalau ban belakang nya kempes. Abang ojek online itu pun menghentikan laju motor nya. Dan saat diperiksa ternyata ada paku yang menusuk ban belakang.
"waduh, ban motor nya kena paku nih mba...." ucap abang ojek online.
"ya udah, Aku sampai sini saja deh pak. Tempat nya juga sudah deket." Alluna menyerahkan ongkos ke abang ojek.
"beneran gak apa-apa mbak?" abang ojek online merasa tidak enak.
"iya, Gak apa-apa. Udah deket kok dari sini. Lebih baik bapak segera cari tukang tambal ban. Keburu hujan." jawab Alluna menenangkan.
"ya udah kalau gitu. Saya minta maaf ya mb..." ucap abang ojek online.
"iya gak papa.." Alluna tersenyum mengangguk.
Alluna pun segera melanjutkan perjalanan nya dengan jalan kaki. Tapi ditengah perjalanan, hujan sudah mulai turun dengan deras nya. Jalanan juga mulai macet.
Sementara itu ditempat perjanjian, Mario dan Demian sudah menunggu anak-anak yang lain. Dari 10 anak yang rencana nya ikut kumpul, Baru mereka berdua yang datang.
Mereka jadi semakin cemas saat hujan mulai turun. Kalau hujan begini tentu tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan ke atas.
Beberapa teman, sudah mulai menghubungi Mario dan Demian. Ada yang tidak jadi ikut ada juga yang terjebak macet dan akhirnya memutuskan putar balik. Mario dan Demian pun hanya bisa pasrah karena kondisi juga lagi hujan.
"kayaknya kita memang tidak bisa melanjutkan perjalanan ke atas." ucap Demian.
"iya, Yaudah deh. Setelah hujan reda kita langsung balik ke kota saja." Mario mengiyakan.
Demian mengangguk dan Segera mengumumkan pembatalan di grup Whatsup.
Namun sesaat kemudian Demian menerima telepon yang memberitahukan dirinya harus segera ke rumah sakit. Sehingga ia memutuskan untuk kembali terlebih dahulu ditengah deras nya hujan.
" yaudah, Lo hati-hati ya. Lagi deres-deres nya nih." ucap Mario.
"iya..." Demian segera mengambil dan memakai jas hujan lalu mengendarai motor nya dibawah guyuran hujan.
Tinggal lah Mario seorang diri. Setelah kepergian Demian, datang lah Alluna yang sudah dalam kondisi basah kuyup.
"Alluna?" Mario malah heran.
"kamu kok hujan-hujanan sih,?" tanya Mario karena Alluna yang datang seorang diri tanpa kendaraan..
"iya nih... Ban nya bocor.." jawab Alluna sambil mengibaskan tangan nya yang basah.
"Eh, mana yang lain? Aku telat ya... Jam berapa sih ini?" Alluna nampak kebingungan.
"kirain kamu juga gak datang. Semua nya pada ngebatalin buat naik. Demian juga baru aja balik. Kamu gak baca di grup whatsup?" Mario menjelaskan.
"mana sempet buka HP, udah terlanjur basah.." ujar Alluna menahan dingin.
"yaudah duduk dulu..." ajak Mario.
Alluna menurut dan duduk. Dia benar-benar kedinginan.
"untung kamu belum balik. Bisa kayak orang linglung aku kalau sampai sini sendirian." ucap Alluna.
"kenapa tadi gak bareng aku aja sih?" tanya Mario.
"kamu gak ngajak... Masa aku yang minta..." jawab Alluna dengan tangan yang digosok-gosok dengan harapan bisa sedikit menghangatkan nya.
Tak tega melihat Alluna yang kedinginan, Mario berinisiatif memberikan jaket yang ia kenakan.
"Eh... Jangan!" Alluna melarang.
"Nanti jaketnya ikut basah.."
"kamu sudah basah kuyup apa gak kedinginan?" tanya Mario.
"ya dingin sih... Tapi kan baju ku basah.. Percuma aja donk pake jaket mu kalau ikutan basah. Nambah berat beban hidup saja." jawab Alluna..
"yaudah deh kalau gak mau." ucap Mario.
Waktu sudah semakin berlalu, namun hujan belum mau berhenti. Alluna sudah tampak pucat dan menggigil. Badan nya sudah mulai meriang.
"Al... Kamu sakit?" Mario mulai khawatir dengan keadaan Alluna.
Alluna sudah tidak bisa menjawab. Badannya sudah lemah menahan dingin. Mario kebingungan dan mulai berpikir. Dan ia teringat ada penginapan disekitar sana. Mungkin lebih baik Alluna istirahat dulu disana.
" Al... Kamu masih kuat kan? Kita ke penginapan ya.." ucap Mario dan masih tidak ada jawaban dari Alluna.
Mario pun membangunkan Alluna dari duduk nya. Lalu ia memapah Alluna melalui jalan setapak menuju penginapan. Untung Nya jalan nya masih diberi atap sehingga mereka tak perlu hujan-hujanan.
Sesampainya di penginapan, mereka memasuki kamar yang baru saja di pesan. Mario membaringkan Alluna di ranjang. Lalu segera mengambil Handuk.
"Al... Apa Kamu bisa melepaskan pakaian mu sendiri.." ucap Mario.
Alluna yang setengah sadar mulai merespon perkataan Mario. Tangan nya bergetar mencoba melepaskan kancing baju nya tapi gagal.
Mario yang melihatnya pun jadi tidak sabar dan mencoba membantu.
" apa yang kamu lakukan." cegah Alluna.
" biar aku membantu mu.. Kamu harus segera melepaskan pakaian mu yang basah ini atau kamu akan semakin sakit." ucap Mario.
Alluna tak mampu melakukan nya sendiri. Ia pun menyetujui nya dan membiarkan Mario melepaskan baju nya.
Mario pun dengan telaten melepaskan pakaian yang dikenakan Alluna. Mario laki-laki normal, tentu saja ia berusaha menahan diri saat melihat tubuh polos Alluna.
Selesai ia melakukannya, Mario segera menyelimuti Alluna. Membiarkan Alluna istirahat. Kemudian ia memesan makanan karena mereka belum makan dari tadi.
Setelah makanan yang dipesan datang. Mario menghampiri Alluna agar ia juga makan.
Namun Mario tak tega membangunkan nya karena Alluna yang masih terlihat menggigil dibawah selimut. Mario kebingungan, kenapa Alluna masih terus menggigil.
Dan saat ia menyentuh dahi Alluna, Mario menyadari kalau badan Alluna panas. Mario semakin di buat kebingungan, dan tak bisa berpikir jernih. Karena ini pertama kalinya dirinya dalam kondisi seperti ini.
Kemudian ia teringat satu hal. Mario segera menanggalkan semua pakaiannya. Dan setelah ia tel*njang bulat, Mario masuk kedalam selimut dan memeluk tubuh polos Alluna. Berharap panas tubuh Alluna segera mereda.
Alluna membuka mata nya, terkejut dengan apa yang dilakukan Mario. Namun tak dipungkiri jika itu membuat nya perlahan merasakan kehangatan. Badan nya juga tidak lagi menggigil.
"Mario..." ucap Alluna lirih
"Sssttt... Kamu akan baik-baik saja." ucap Mario menenangkan.
Mario semakin mempererat pelukannya seakan tidak membiarkan Alluna kedinginan. Kulit mereka bersentuhan saling mentransfer rasa nyaman.
Mario menatap wajah pucat Alluna yang terlihat sendu kemudian beralih kebibir pink Alluna yang memudar. Entah godaan setan dari mana sehingga Mario tertarik untuk mengecup nya..
Alluna merasakan kecupan di bibirnya, namun ia enggan membuka mata nya. Dan seakan menjadi candu, Mario kembali mengecup bibir Alluna. Lagi dan lagi.
Karena tak ada penolakan, Mario semakin berani dan beralih mencium Alluna. Alluna juga ikut terlena dalam dekapan hangat Mario. Alluna yang awalnya pasrah, juga mulai membalas perlakuan panas Mario.
Dan selanjutnya nya adalah hal yang seharusnya tidak mereka lakukan. Namun apa daya, g*irah sudah menguasai nya.
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
👑🏕😛DoraemoN_Lyn💣🐒
wahh mario kok kisahnya kyak theoo
emon manpie thoorr smangat terus yaa😆😆
2020-12-24
0
yani@capricorn
wadaw ...begitulah kalau manusia lawan jenis berdekatan apalagi bersentuhan ,maka setan akan jd pihak ketika yg mendorong mereka untuk melakukan hal2 yg tak seharusnya😟
2020-12-19
0
🍁𝐀ⁿᶦ𝐍❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ
waduuuhh.....🤦😥😥 koq mario nakal siiihhh
2020-12-16
0