Alluna berbaring terdiam dengan posisi membelakangi Mario. Alluna merasa bersalah dengan apa yang sudah terjadi. Apalagi Dirinya Masih duduk di bangku sekolah. Dia seperti gambaran gadis nakal yang jadi bahan omongan tetangga.
Namun semua ini terjadi karena ketidaksengajaan. Berawal dari dirinya yang menggigil kedinginan hingga pertolongan Mario yang tanpa sadar membuat mereka bertindak lebih jauh. Sebuah awal yang membuat nya menyerahkan diri sepenuhnya pada Mario.
Dan saat Alluna menyadarinya, semua sudah terlambat. Mario sudah mengambil sesuatu yang berharga dalam dirinya.
Mario membuka mata menatap langit-langit kamar. Ia Menyesali perbuatan nya dan merasa bersalah telah merusak seorang gadis.
Bisa-bisanya dia kebablasan. Niat awalnya untuk menolong Alluna malah membuatnya berakhir meniduri Alluna.
Mario yang menyadari Alluna sudah terbangun, mulai mengajak nya bicara.
"sorry ya, Al. Aku kebablasan..." Mario Menyesali perbuatan nya.
Alluna masih terdiam mendengar permintaan maaf Mario. Kata maaf memang mudah di ucapkan tapi tidak akan pernah bisa mengembalikan hal yang sudah terjadi.
"aku tidak bermaksud melakukannya.." lanjut Mario merasa bersalah..
Mendengar hal itu, entah kenapa malah membuat Alluna seperti wanita murahan yang baru saja di campakkan Setelah menyerahkan mahkota nya.
Namun Alluna tidak mau terlarut dalam kesedihan. Walau bagaimana pun juga, antara dirinya dan Mario hanya sebuah kecelakaan.
Meskipun sebenarnya ia berhak marah pada Mario yang telah mengambil kesempatan dalam kesempitan. Tapi tidak dipungkiri, jika dirinya juga ikut andil dalam kejadian ini. Sehingga Mario tidak sepenuhnya bersalah, tapi dirinya juga salah.
Alluna tidak mau kejadian ini menghancurkan masa depan nya. Apalagi mereka sama-sama masih sekolah.
Alluna berbalik menatap Mario. Lalu bangun dari tiduran nya.
"sudah lah... Kita sama-sama salah dalam hal ini. Anggap saja ini bagian dari kenakalan remaja. Bukankah ini hal yang wajar untuk remaja seumuran kita. Semua orang tau, kalau hal seperti ini sudah jadi rahasia umum." ucap Alluna dengan santai nya.
Mario tidak habis pikir dengan cara Alluna menanggapi kejadian ini. Bagaimana bisa seorang gadis yang baru kehilangan keper*wanannya mengucapkan hal itu.
Mario sudah lama mengenal Alluna. Dia bukan tipe perempuan seperti itu.
"Al... Bagaimana bisa kamu bicara semudah itu. Aku baru saja merusak mu." Mario tidak terima dengan perkataan Alluna yang menganggapnya enteng.
"Makanya, Biarkan ini jadi rahasia diantara kita. Tolong, setelah ini jangan membahas nya lagi. Bersikaplah seperti biasa." Alluna memohon .
"Tapi Al....." ucapan Mario terhenti karena Alluna membekap mulut nya dengan tangan kanan nya.
"stop. Aku tidak mau mendengar nya lagi. Ingat, kita masih sekolah. Masa depan kita masih panjang. Kamu juga masih harus memperjuangkan Zara. Jangan sampai usaha mu selama ini sia-sia karena kejadian ini." ujar
Alluna.
Lalu melepaskan dekapan tangan nya pada mulut Mario.
"Bersikaplah seperti sebelum nya. Seakan tidak terjadi apa-apa diantara kita." lanjut Alluna.
Mario terdiam menatap Alluna. Lalu menarik napas panjang dan menghembuskannya.
"Baiklah kalau begitu." ucap Mario menuruti kemauan Alluna.
Alluna tersenyum dalam luka.
. -. -.
Bukan nya Alluna menganggap kejadian itu sebagai hal yang biasa. Namun dia tidak mau kejadian itu akan membuat masalah di masa depan. Apalagi kalau orang tuanya sampai tahu.
Alluna juga kecewa dengan diri nya sendiri yang tak bisa menjaga diri. Dia merasa bersalah dengan apa yang menimpa dirinya.
Namun apa yang sudah terjadi tidak lagi bisa diperbaiki. Menyesal terus-terusan juga tidak ada gunanya. Biarkan lah masalah ini menjadi pelajaran untuk nya.
Saat dirumah, Alluna lebih banyak berdiam diri di kamar. Tapi saat bertemu dengan orang, dia masih bisa bersikap seperti biasa. Tersenyum dan tertawa seakan tak memiliki masalah.
Setelah kejadian itu, Mario dan Alluna kembali bersekolah seperti biasa. Bahkan Mario heran dengan sikap Alluna yang benar-benar tidak berubah setelah kejadian itu.
Mereka masih berteman seperti biasa, seakan tidak terjadi apa-apa diantara mereka. Bahkan Alluna masih berusaha mendekat kan Mario dengan Zara.
Namun Sejujurnya sejak kejadian itu, Mario mulai bimbang. Entah kenapa, Ketertarikan nya pada Zara perlahan mulai luntur.
Menjelang ujian penentuan kelulusan, Mario dan Alluna mulai jarang berinteraksi karena masing-masing fokus belajar untuk ujian.
Hari yang ditunggu untuk anak kelas 12 telah tiba. Setelah berbulan-bulan belajar mempersiapkan segalanya, akhirnya Ujian penentuan kelulusan diadakan.
Dan sejak ujian dilaksanakan, Mario jadi jarang bertemu dengan Alluna karena mereka berada diruangan terpisah.
Alluna bersama murid lainnya tengah belajar di luar kelas sebelum ujian selanjutnya di laksanakan. Hingga handphone nya bergetar menandakan ada panggilan masuk.
Tertera nomor tak dikenal dalam layar handphone nya. Namun, Alluna tetap mengangkat nya.
"Halo...." ucap Alluna...
"..."
"iya... Saya anak nya... Ada apa?" tanya Alluna.
"...."
"Apa...?" Alluna membelalakkan mata terkejut dengan apa yang ia dengar...
Zara yang berada di dekatnya, bertanya-tanya kenapa Alluna terlihat kaget seperti itu.
Alluna tiba-tiba menangis dan kebingungan. Dia tidak bisa berpikir jernih setelah mendengar kabar kematian orang tua nya.
"Al... Kamu kenapa?" Zara khawatir.
Namun Alluna masih terus menangis dan dia tidak mampu menguasai dirinya sendiri hingga jatuh pingsan.
. _. _. _. _
. _.
Cahaya bintang menghiasi langit malam yang tampak kelam. Mario melajukan motor nya ditengah keramaian jalanan kota.
Hingga ia tiba disebuah kafe yang tidak begitu ramai. Ia memasuki Kafe dan mencari orang yang akan ia temui. Setelah menemukan nya, Mario menghampiri nya.
"Maaf ya... Sudah lama nunggu ya." ucap Mario.
"Gak juga... Duduk dulu.." jawab Zara tersenyum.
Mario pun duduk didepan Zara. Tampak makanan dan minuman juga sudah tersaji diatas meja.
Zara tersenyum melihat Mario lalu meminum minuman nya.
"Ada yang ingin kamu katakan?" tanya Zara meletakkan gelas.
"setelah sekian lama, kenapa akhirnya kamu mau makan malam dengan ku?" tanya Mario.
"janji yang harus ku tepati." jawab Zara.
"Maksudnya?" tanya Mario bingung.
"setelah sekian lama, akhirnya kita bisa saling bicara secara langsung." Zara menjeda ucapan nya.
"aku sudah berjanji dengan Alluna kalau aku mau makan malam dengan mu setelah ujian selesai." Jawab Zara.
"sekarang giliran aku yang bertanya padamu. Kenapa kamu mau makan malam dengan ku?" tanya Zara balik..
Mario malah kebingungan tidak tau harus menjawab apa. Karena makan malam ini diatur oleh Alluna.
"kamu tak perlu menjawab kok." ucap Zara tersenyum..
"biar aku yang memperjelas semuanya. Kamu tak pernah benar-benar menyukai ku." lanjut Zara.
"kenapa kamu bicara seperti itu.?" tanya Mario.
"seorang Mario yang banyak di idolakan para siswa disekolah dan punya pergaulan yang luas, sangat tak mungkin pedekate dengan cewek harus perantara orang lain" ungkap Zara
"Jika kamu menyukai ku, kamu akan mendekati ku secara langsung. Tapi apa yang kau lakukan selama ini?" Zara mempertanyakan sikap Mario.
Mario mencerna apa yang dikatakan oleh Zara. Selama ini ia hanya mendekati Alluna dan hanya bicara padanya. Dia tak pernah benar-benar mendekati Zara.
"tanyakanlah pada hatimu yang paling dalam. Jangan tertipu perasaan mu sendiri. jangan sampai kamu terlambat menyadarinya." Zara mengingatkan.
Mario terdiam lalu tersenyum membenarkan ucapan Zara. Apalagi sejak kejadian itu, hanya Alluna yang ada dalam pikiran nya.
"mungkin kamu benar.. Selama ini aku hanya kagum pada mu." Mario mulai menyadari perasaannya.
Zara tersenyum melihat Mario mengerti apa yang ia jelaskan.
"Yaudah sekarang kita nikmati apa yang sudah di sajikan untuk menghargai usaha Alluna mempertemukan kita." ajak Zara.
Mario mengiyakan ajakan itu dan mereka mulai memakan hidangan yang ada di meja.
Sementara itu di kejauhan, Alluna tersenyum sendu melihat kebersamaan Mario dan Zara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Flowers Anggel
sebenarnya alluna pun juga suka sama Mario,tapi karena selama ini Mario suka nya ma Zara jadi dy gak berani berharap.
2021-01-01
1
Yeni Wati Hiatus
akankah bersedih2 ria nantinya ke depan
2020-12-25
0
yani@capricorn
sebenarnya mario menyukai alluna
2020-12-19
0