Kecewa nya Ibu

Mang ujang memasukan sekarung beras dan satu dus sembako ke halaman rumah bu nia. "Makasih ya mang ujang, maaf ngerepotin." kata tia.

"Ya neng. Mamang permisi dulu ya." Tia mengangguk.

Assalamu alaikum.. bu.. ibu... tia memanggil.

"Wa alaikumussalam." sahut ibu. "Loh koq banyak banget belanjaannya tia?" Ibu terkejut.

"Ya bu, tia juga bingung. Tapi kata pak haji, ini titipan dari orang ke pak haji buat kita." jelas tia.

"Ya Allah...Alhamdulillaah... Tiar..! tiar..!" panggil ibu.

"Ya bu." Sahut tiar dari dalam. "Ada apa bu?" tanya nya.

"Ini tolong bawa kedalam." pinta ibu.

Ka mia yang juga keluar, membantu membawakan dus sembako kedalam rumah.

"Bu, ini uang jahitannya." Tia menyerahkan uang jahitan pada ibu nya.

"Loh koq uang nya utuh, tia? kamu gak bayar berasnya?" tanya ibu heran.

"Pak haji gak mau terima bu, tadi udah tia kasiin, kata pak haji suruh simpen aja buat keperluan yang lain." Jelas tia lagi.

Ibu mengangguk. "Tadi juga bu tisna gal mau kasih uang jahitannya bu, kata nya besok aja ya pamali udah malam. Untung ada pak tisna, akhir nya langsung dibayar." cerita tia.

Ibu tersenyum. "Alhamdulillaah.. masih ada rejeki buat kita. kata ibu. "Ya udah gih sana belajar lagi, besok sekolah kan?"

Tia mengangguk.

_____________________

Hari-hari berlalu, kini mendekati kenaikan kelas atau kelulusan sekolah, Aku sudah mulai sibuk belajar dan memilih SMP Negeri mana yang kira-kira lebih cepat terjangkau dari rumah. Wali kelas ku memberi kami les tambahan setiap hari minggu. Akhir nya ujian pun tiba dan kami sudah harus siap menghadapinya.

Hari-hari ujian pun telah terlewati, di sekolah ku diadakan lomba-lomba seperti lomba baca puisi, lomba mengaji, binahishalah, dll. Aku pun ikut serta dalam acara itu. Memang setiap semester sekolahku selalu mengadakan lomba untuk mengisi kekosongan saat menunggu hasil ujian keluar. Aku mendaftar untuk Lomba baca puisi dan membaca Al Quran ( Alhamdulillah kelas 4 SD aku sudah khatam Al Quran dengan predikat baik). Sebenarnya aku juga mau daftar Lomba Adzan, tapi tidak diizinkan oleh panitia sekolah karena dikhususkan untuk anak laki2... ( padahal aku jago loh adzan, hehehe...😀😀)

Lomba pun dimulai, dari mulai babak penyisihan hingga semi final. Aku masuk dalam babak final lomba baca puisi dan baca Al Quran. Akhirnya diumumkan yg lolos masuk babak Final. Untuk Lomba baca puisi aku masuk dalam nominasi ke -3, dan untuk lomba Baca Al Quran, aku masuk nominasi ke -5. Lomba ini diikutsertakan oleh seluruh kelas, dari kelas 3 sampai dengan kelas 6. Aku pun merubah strategi dalam lomba puisi, Irama untuk baca puisi nya sedikit aku rubah, ada bait-bait tertentu yg intonasi nya aku rubah, teman saing ku, Rizal juga demikian, dia sempat melihatku latihan di kelas, sepertinya dia juga coba untuk mengikuti caraku.

Tiba lah kita tampil dalam babak final, teman saingku maju duluan, aku mendengarkan bacaan puisi temanku, aku kaget ternyata yg dia sampaikan hampir sama dengan yang aku buat. "Subhanallah bagus banget." Tepuk tangan pun bergemuruh didalam kelas untuk teman saing ku.

Kini giliranku maju ke depan, setelah peserta lain tampil. Kulangkahkan kakiku mantab ke atas panggung. "Bismillaah..." gumamku.

Bait demi bait ku ucapkan, dengan penghayatan, kadang aku menangis, kadang aku juga seperti orang emosi. akhirnya tuntas sudah bacaan puisiku. Tepuk tanganpun bergemuruh didalam kelas dan ada beberapa teman-temanku meneriakan namaku... "Tia..tia..tia.." Aku pun turun dari panggung. Aku kembali ke tempat dudukku, ternyata disana sudah ada teman ku adi, yg diam-diam aku menyukainya (mungkin masih cinta monyet kali ya, kan masih SD, hehehehe).

"Ya Allah, adi kamu ganteng banget." gumamku. Aku sedikit salah tingkah saat adi memberi ku selamat.

"Iiihh apaan siiihhh, kan belum tau juara atau gak?" kataku pada adi.

"Pasti menang deh kamu." tegas adi.

"Mudah-mudahan yaah.. Doain ya?" pintaku

Kini tibalah pengumuman juara lomba baca puisi. Panitia mulai mengumumkan para pemenang lomba.

"Juara ketiga jatuh pada....... Siska kelas 5B..!!!!" tepuk tangan pun terdengar gemuruh sekali. Siska pun naik ke atas panggung.

"Juara kedua adalah.... Rizal kelas 6B."

"Dan juara pertama jatuh pada.....?" panitia menggantung pengumumannya.

Teman-temanku meneriakan namaku.. "Tia..tia..tia....!!"

"Siapaaa????" kata panitia.

"Tiaaaaa!!!" seru teman-temanku.

"Juara pertama adalah Tiana Kartika dari kelas 6A!!" Tepuk tanganpun bergemuruh diruangan itu dan teman-temanku berlarian kepadaku, merangkulku bahkan ada yang mencoba mengangkat aku.

Aku terkejut dan aku berteriak... "Jangaaaaannn tar jatoooohhhh!!!"" Teman-temanku tak menggubris ramai-ramai mereka mengangkatku ke atas panggung, untung saja pada saat itu aku tidak menggunakan Rok tetapi pake celana panjang😄😄😄.

Akupun tiba diatas panggung bersama teman-teman kelasku.

Panitia memberikan kami tropi dan juga amplop yg berisi uang... Yaahhh nominal nya cukuplah buat beli seragam baru untuk SMP😊.

Lomba demi lomba usai sudah, dan pengumuman lomba baca Al quran, aku mendapat juara kedua. "Alhamdulillaah..."

Pengumuman kelulusan pun tiba. Wali kelas ku memerintah kami untuk berkumpul di dalam kelas.

Tak lupa wali kelasku mengucapkan terima kasih pada kami yang sudah meraih juara pada lomba.

Seperti yang sudah dijanjikan wali kelas ku, bahwa beliau akan memberi hadiah pada kami yang berhasil meraih juara.

Akupun mendapat bingkisan dari wali kelasku, Bu Sri.

Bu Sri memberikan kami amplop hasil kelulusan kami dan juga di SMP negeri mana kami diterima, sesuai absen, kami satu persatu maju.

Ternyata untuk tahun ini hanya beberapa orang siswa saja dari sekolahku yang diterima di SMP negeri dan itu tidak termasuk diriku.

"Ya Allah, apa yg harus aku katakan pada ibuku? Darimana biayaku sekolah di SMP Swasta?" Gumamku sedih.

Aku pun tiba dirumah. Aku memberikan amplop hasil ujianku pada ibuku.

Ibuku sangat kecewa, karena bukan aku saja yang gagal masuk SMP Negeri, adikku Fitri dan Feri pun tidak naik kelas. "Ya Allah, kami mengecewakan ibu."

Tapi ibu ku juga maklum karena penyemangat kami dalam belajar sudah tidak ada, mungkin itu yang menyebabkan anak-anaknya tidak berhasil.

Lain hal nya dengan abangku yang dengan sombong nya mengatakan kalo dia naik kelas dengan peringkat ke -2. Tapi itu tak menyurutkan niatku yang akan lebih giat lagi belajar di SMP nanti.

Akhir nya aku mendaftar di SMP Swasta yang baru setahun ini berdiri. Menurut informasi yg kudapat, SMP itu mengadakan beasiswa untuk murid-murid yang berprestasi dalam belajar di sekolah itu. Tekadku sudah bulat, akan kubuktikan pada semua orang kalo aku bisa dapat beasiswa itu.

Episodes
1 Kepergian Sang Ayah
2 Hari2 Tanpa Ayah
3 Penghinaan
4 Kecewa nya Ibu
5 Siswa SMP
6 Siswa SMP 2
7 Pramuka
8 Nasehat Ibu
9 Penolakan Halus
10 Perkemahan Jumat Sabtu Minggu
11 Perkemahan Jumat Sabtu Minggu 2
12 Mencari Jejak
13 Penutupan Perkemahan
14 Perpisahan
15 Masuk SMA
16 Ospek
17 Siswa Baru
18 Menunggu Jawaban
19 Doa Orang yg Teraniaya
20 Perasaan Lambok
21 Jalan-jalan
22 Ciuman Pertama
23 Big Blacky
24 Pernikahan Mia
25 Menginap
26 Papa dan Mama Lambok
27 Panggil Mama Papa
28 Belajar Shalat dan Mengaji
29 Bolak-Balik
30 Orang Usil
31 Ketahuan
32 Kepergok
33 Makan Burger
34 Jadian
35 Diagnosa Dokter
36 Patah Semangat
37 Masih Mencintaimu
38 Masuk Final
39 Strategi Lambok
40 Pindah Rumah
41 Jangan Kurang Ajar
42 Lambok Khilaf
43 Mencari Baju
44 Sandiwara Lambok-Tia
45 Pesta Pernikahan
46 Terkurung
47 Makan Bersama
48 Penyemangat Hidup
49 Kabar dari Tiar
50 Pernikahan Tiar
51 Terlalu Riris
52 Mimpi Lambok
53 Yoga
54 Berterus terang
55 Ibu Mengacuhkan Tia
56 Rapat Guru
57 Belajar Bersama
58 Salah Paham
59 Firasat
60 Menjauhi Lambok
61 Tia Murung
62 Meriang ( Merindukan Kasih Sayang)
63 Surat Untuk Lambok
64 Coklat dan Ice Cream
65 Hari Ke-2 Mengacuhkan Lambok
66 Mety Jadi Pacar Lambok
67 Tia Cemburu?
68 Emosi Lambok
69 Tia Ambruk
70 Lambok Panik
71 Penyesalan Ibu
72 Tia Tersadar
73 Menginap di RS
74 Menjenguk Tia
75 Fahmi Jatuh Cinta
76 Biaya Rumah Sakit
77 Pacaran Di Rumah Sakit
78 Trauma
79 Belom Boleh Pulang
80 Tia Dilamar
81 Masih Ada Rasa?
82 Berkah dari Allah SWT
83 Ujian Kelulusan
84 Kejutan Untuk Tia
85 Kejutan Untuk Tia (2)
86 Putus Asa
87 Universitas Yang Sama
88 Cecil Berulah?
89 Kebahagiaan Milik Semua Orang
90 Restu Orang Tua
91 Memilih
92 Pulang Kampung
93 Liburan
94 Lambok Kritis
95 Kembali Ke Jakarta
96 Masih Kritis
97 Mencari Pendonor
98 Keikhlasan Tia
99 Transplantasi
100 Lambok Tersadar
101 Pendonor Untuk Lambok
102 Tia Dimana?
103 Lambok Histeris
104 Lambok Kembali
105 Lambok Dijebak?
106 Jebakan Cecil
107 Melepaskan Ikatan
108 Peralihan Perusahaan
109 Pondok Pesantren
110 Papa Sakit
111 Penjelasan Lambok
112 Menimang Cucu?
113 Makan Siang
114 Kembali Masuk Rumah Sakit
115 Cecil Sangat Bahagia
116 Rafa Kesal
117 Lambok Bunuh Diri?
118 Mengenang Lambok
119 Curahan Hati Lambok
120 Rafa Khawatir
121 Sabar Menunggu
122 Ingin Bertemu Calon Mantu
123 Menemani Rafa
124 Makan Siang
125 Sakit Hati
126 Dua Pilihan
127 Ancaman Mama Rafa
128 Ancaman Untuk Tia
129 Resto Saung
130 Rekaman
131 Pengunduran Diri Rafa
132 Tinggal Di Rumah Dokter
133 Sakitnya Disini
134 Tadabur Alam
135 Cecil Hamil?
136 Sebuah Amanah
137 Perjodohan
138 Surat Dari Ibu
139 Lambok Mendua?
140 Usulan Siska
141 Surat Dari Tia
142 Termenung
143 Melamar Pekerjaan
144 Menghadiri Pernikahan
145 Pengajian
146 Ijab Qabul
147 Resepsi Pernikahan
148 Naik Jabatan
149 Nenek Kesal
150 Kembali Ke Kampus
151 Nenek Sakit
152 Perjodohan
153 Memutuskan Perjodohan
154 Fitri vs Nenek
155 Ke Sungai
156 Modus!!
157 Nindi vs Adrian
158 Pernikahan Tia dan Adrian
159 Ditahan
160 Pembawa Sial?
161 Berita Duka
162 Adrian Bebas?
163 Tertipu
164 Sahabat Kecil
165 Dokter Emily
166 Keinginan Tia
167 Sebuah Bukti
168 Tia Hamil?
169 Sebuah Kebenaran
170 Restu Mama dan Papa
171 Wanita Simpanan
172 Adrian Cemburu
173 Kecurigaan Adrian
174 Cemburu Buta
175 Mengerjakan Pekerjaan Rumah
176 Kesepakatan Adrian vs Nindi
177 Bulan Madu
178 Pelajaran Untuk Adrian
179 Kejutan
180 Kado Ulang Tahun
181 Permintaan Bunda Adrian
182 Hamil
183 Adrian Selingkuh?
184 Foto-Foto Nindi
185 Kenangan Masa Lalu
186 Ketidaksempurnaan Istri?
187 Mengacuhkan Adrian
188 Debaran Jantung Tia
189 Adrian Tak Sadarkan Diri
190 Ancaman Tia
191 Perseteruan
192 Menata Hidup
193 Tia Punya Bayi
194 Atala Rizki
195 Bertemu Adrian
196 Bertemu Keluarga Tia
197 Adrian Egois
198 Membuka Hati
199 Mak Comblang
200 Pertemuan
201 Atala Oh Atala
202 Kekecewaan Lambok
203 Cinta Yang Kembali
204 Kebahagiaan Tiada Tara
205 Malam Pertama
206 Berita Duka
207 Kebablasan
208 Baik-baik Saja
209 Ngidam?
210 Persalinan
211 Kebahagiaan Lambok-Tia
212 Nindi Dilamar?
213 Kecelakaan Pesawat
Episodes

Updated 213 Episodes

1
Kepergian Sang Ayah
2
Hari2 Tanpa Ayah
3
Penghinaan
4
Kecewa nya Ibu
5
Siswa SMP
6
Siswa SMP 2
7
Pramuka
8
Nasehat Ibu
9
Penolakan Halus
10
Perkemahan Jumat Sabtu Minggu
11
Perkemahan Jumat Sabtu Minggu 2
12
Mencari Jejak
13
Penutupan Perkemahan
14
Perpisahan
15
Masuk SMA
16
Ospek
17
Siswa Baru
18
Menunggu Jawaban
19
Doa Orang yg Teraniaya
20
Perasaan Lambok
21
Jalan-jalan
22
Ciuman Pertama
23
Big Blacky
24
Pernikahan Mia
25
Menginap
26
Papa dan Mama Lambok
27
Panggil Mama Papa
28
Belajar Shalat dan Mengaji
29
Bolak-Balik
30
Orang Usil
31
Ketahuan
32
Kepergok
33
Makan Burger
34
Jadian
35
Diagnosa Dokter
36
Patah Semangat
37
Masih Mencintaimu
38
Masuk Final
39
Strategi Lambok
40
Pindah Rumah
41
Jangan Kurang Ajar
42
Lambok Khilaf
43
Mencari Baju
44
Sandiwara Lambok-Tia
45
Pesta Pernikahan
46
Terkurung
47
Makan Bersama
48
Penyemangat Hidup
49
Kabar dari Tiar
50
Pernikahan Tiar
51
Terlalu Riris
52
Mimpi Lambok
53
Yoga
54
Berterus terang
55
Ibu Mengacuhkan Tia
56
Rapat Guru
57
Belajar Bersama
58
Salah Paham
59
Firasat
60
Menjauhi Lambok
61
Tia Murung
62
Meriang ( Merindukan Kasih Sayang)
63
Surat Untuk Lambok
64
Coklat dan Ice Cream
65
Hari Ke-2 Mengacuhkan Lambok
66
Mety Jadi Pacar Lambok
67
Tia Cemburu?
68
Emosi Lambok
69
Tia Ambruk
70
Lambok Panik
71
Penyesalan Ibu
72
Tia Tersadar
73
Menginap di RS
74
Menjenguk Tia
75
Fahmi Jatuh Cinta
76
Biaya Rumah Sakit
77
Pacaran Di Rumah Sakit
78
Trauma
79
Belom Boleh Pulang
80
Tia Dilamar
81
Masih Ada Rasa?
82
Berkah dari Allah SWT
83
Ujian Kelulusan
84
Kejutan Untuk Tia
85
Kejutan Untuk Tia (2)
86
Putus Asa
87
Universitas Yang Sama
88
Cecil Berulah?
89
Kebahagiaan Milik Semua Orang
90
Restu Orang Tua
91
Memilih
92
Pulang Kampung
93
Liburan
94
Lambok Kritis
95
Kembali Ke Jakarta
96
Masih Kritis
97
Mencari Pendonor
98
Keikhlasan Tia
99
Transplantasi
100
Lambok Tersadar
101
Pendonor Untuk Lambok
102
Tia Dimana?
103
Lambok Histeris
104
Lambok Kembali
105
Lambok Dijebak?
106
Jebakan Cecil
107
Melepaskan Ikatan
108
Peralihan Perusahaan
109
Pondok Pesantren
110
Papa Sakit
111
Penjelasan Lambok
112
Menimang Cucu?
113
Makan Siang
114
Kembali Masuk Rumah Sakit
115
Cecil Sangat Bahagia
116
Rafa Kesal
117
Lambok Bunuh Diri?
118
Mengenang Lambok
119
Curahan Hati Lambok
120
Rafa Khawatir
121
Sabar Menunggu
122
Ingin Bertemu Calon Mantu
123
Menemani Rafa
124
Makan Siang
125
Sakit Hati
126
Dua Pilihan
127
Ancaman Mama Rafa
128
Ancaman Untuk Tia
129
Resto Saung
130
Rekaman
131
Pengunduran Diri Rafa
132
Tinggal Di Rumah Dokter
133
Sakitnya Disini
134
Tadabur Alam
135
Cecil Hamil?
136
Sebuah Amanah
137
Perjodohan
138
Surat Dari Ibu
139
Lambok Mendua?
140
Usulan Siska
141
Surat Dari Tia
142
Termenung
143
Melamar Pekerjaan
144
Menghadiri Pernikahan
145
Pengajian
146
Ijab Qabul
147
Resepsi Pernikahan
148
Naik Jabatan
149
Nenek Kesal
150
Kembali Ke Kampus
151
Nenek Sakit
152
Perjodohan
153
Memutuskan Perjodohan
154
Fitri vs Nenek
155
Ke Sungai
156
Modus!!
157
Nindi vs Adrian
158
Pernikahan Tia dan Adrian
159
Ditahan
160
Pembawa Sial?
161
Berita Duka
162
Adrian Bebas?
163
Tertipu
164
Sahabat Kecil
165
Dokter Emily
166
Keinginan Tia
167
Sebuah Bukti
168
Tia Hamil?
169
Sebuah Kebenaran
170
Restu Mama dan Papa
171
Wanita Simpanan
172
Adrian Cemburu
173
Kecurigaan Adrian
174
Cemburu Buta
175
Mengerjakan Pekerjaan Rumah
176
Kesepakatan Adrian vs Nindi
177
Bulan Madu
178
Pelajaran Untuk Adrian
179
Kejutan
180
Kado Ulang Tahun
181
Permintaan Bunda Adrian
182
Hamil
183
Adrian Selingkuh?
184
Foto-Foto Nindi
185
Kenangan Masa Lalu
186
Ketidaksempurnaan Istri?
187
Mengacuhkan Adrian
188
Debaran Jantung Tia
189
Adrian Tak Sadarkan Diri
190
Ancaman Tia
191
Perseteruan
192
Menata Hidup
193
Tia Punya Bayi
194
Atala Rizki
195
Bertemu Adrian
196
Bertemu Keluarga Tia
197
Adrian Egois
198
Membuka Hati
199
Mak Comblang
200
Pertemuan
201
Atala Oh Atala
202
Kekecewaan Lambok
203
Cinta Yang Kembali
204
Kebahagiaan Tiada Tara
205
Malam Pertama
206
Berita Duka
207
Kebablasan
208
Baik-baik Saja
209
Ngidam?
210
Persalinan
211
Kebahagiaan Lambok-Tia
212
Nindi Dilamar?
213
Kecelakaan Pesawat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!