Always Smile While You Can Smile

Masih sama seperti hari sebelumnya, hari ini aku juga di sibukkan dengan banyak pekerjaan paruh waktu. Musim semi memang sudah tiba hanya saja aku tidak memiliki waktu untuk sekedar menikmati indahnya bunga bermekaran. Dari satu tempat ke tempat lainnya lumayan membuat tenagaku terkuras namun itu bukan apa-apa bagiku dan itu tidak penting bagiku. Sekarang aku sedang bekerja disebuah toko bunga yang lumayan ramai pembeli, cukup banyak belajar selama bekerja disini.

Aku bisa merangkai berbagai macam tipe bunga, mengenal bunga bahkan cara merawat dan menanamnya. Siapa sangka dibalik diriku belajar banyak hal, aku pun harus menjalani uji kesabaran pula. Memang pegawai lainnya, sangat tidak menyukaiku, aku juga bingung sendiri, apa kesalahanku pada mereka selama ini? begitulah pikir benakku. Mereka selalu berkata kasar hingga benar-benar menyakiti hatiku, setiap hari ucapan caci maki dan perlakuan kasar sudah menjadi makanan juga kebiasaanku sehari hari. Seperti saat ini…

"Jer, lu aja ya yang nganter paket bunga yang ini, lu kan yang paling jago dari kita nih!!" ucap Luna dengan tatapan meliriknya, aku hanya mengangguk dan langsung mengantarkan paket bunganya.

"Lolu itu ya kalo diajak bicara jawab dong, bisu lu ya? gak bersyukur banget untung aja lu masih dikasih mulut tapi gak digunain!" sentaknya, aku tak merespon apapun, biarkan saja dia puas ingin berbicara apapun, itu hak dia untuk berbicara.

"Dasar blaguk banget jadi cewek lo itu!" ketus Luna dan melanjutkan pekerjaannya.

Aku keluar toko dengan hati yang sesak namun tak bisa aku ekspresikan bagaimana perasaanku saat ini. Menaiki sepeda gayuhku, aku tersenyum tipis memandangi sekitarnya. Banyak orang yang bisa tersenyum disaat mereka berkumpul bersama, terus menggayuh hingga tak melihat ada sebuah sepeda motor melaju kencang dari simpang kiri sedangkan aku hendak lurus.

BRUK!!..

"Shh..semoga bunganya gak rusak, bahaya nih kalo sampek harus ganti rugi," gumamku lalu berdiri sambil meraih sepeda untuk melanjutkan mengantar bunganya.

"Eh..lu jadi orang tuh liat jalannya dong, lu kira nih jalan mbah lu, hah? sial banget gue hari ini!" bentaknya dan pergi tanpa meminta maaf, toh aku juga gak butuh maafnya. Padahal tadi aku sudah liat kanan kiri udah gak ada kendaraan. Manusia memang egois tanpa memikirkan perasaan orang lain.

Beberapa menit, aku sudah sampai ke alamat pembelinya. Sebuah rumah Mewah dan elegan sungguh arsitektur rumah ini sangat andalan. Aku menekan tombol Bel hingga suara gesekan pintu besi terdengar.

"Permisi, ini pesanan bunga anda Mrs." kataku dengan senyuman.

"Emm terimakasih, miss kalau mau nganterin bunga tolong tampil yang cantik ya, masa bunganya cantik orangnya lusuh gini sih!" cibirnya, aku hanya merespon dengan senyuman kecut. Hari ini hatiku merasakan lelah yang mendalam, menelan pahit semua ocehan dan omelah orang yang tak ku kenal baik.

Aku mengiring sepedanya pelan karena kakiku sudah seperti ingin patah. Sangat linu dan sakit di bagian lututku, sebuah robekan kecil tetapi merobek ke kulitku juga. Menghela nafas pasrah dengan keadaan seperti ini, terlihat sebuah bangunan Apotek di sebrang jalan. Aku menoleh kanan kiri tampak sepi dan dengan cepat aku menyebrang dengan selamat. Di depan apotek, bunyi lonceng ketika aku mendorong pintu itu…

"Silakan masuk, ada yang bisa saya bantu miss?" tanya seorang karyawan ramah.

"Saya butuh beli kapas dan betadine sir!" kataku sambil mengeluarkan dompet. Bunyi lonceng terdengar kembali, ada pembeli lainnya.

"Baik tunggu sebentar Miss," karyawan itu mengambilkan pesananku segera.

Lututku bertambah linu karena kakiku terus berdiri dari tadi.

"Loh, kaki anda berdarah miss, anda tidak apa-apa? perlu saya bantu obati?" tawar seorang lelaki yang tak kukenal. Aku masih diam tak merespon.

"Hei Miss, saya berbicara dengan anda barusan." dia menepuk pundakku, aku terkejut dan langsung menoleh ke sumber suaranya.

"Maafkan saya sir, saya melamun tadi!maaf anda berbicara apa barusan?"

"Kaki anda kenapa hingga berdarah seperti itu? apalagi sampek kekulit macam itu!" tunjuknya ke lututku yang berdarah.

"Ini hal biasa bagu saya, anda tidak perlu khawatir." ujarku

"Maaf miss lama menunggu, ini pesanan anda, semuanya 1,2 £"

"Ini saja sir," lelaki itu menyerahkan uangnya untuk membayar obarku" biar saya yang membayarnya, anggap saja saya membantu anda sekarang." ucapnya aku mengangguk tersenyum sebagai tanda terimakasih.

"Wow...jika anda tersenyum, semakin cantik saja anda, banyaklah tersenyum miss." lelaki itu segera pergi dari apotek tanpa membeli apapun.

"pria yang aneh sekali" batinku

Lamanya aku keluar setelah mengantarkan bunga itu, aku tiba di toko bunga. Semua orang terlihat dengan tatapan menusuk terhadapku.

"Apalagi kali ini yang dipermasalahkan!" batinku lagi

"Dari mana saja kamu? hanya mengantarkan bunga di sekitaran sini sampai butuh waktu yang lama!" ketus pemilik toko

"Maafkan saya Mr, tadi sempat ada kendala sampai membuat luka di lutut saya," tuturku pelan sambil menunduk merasa bersalah.

"Makanya jadi orang jangan ceroboh, untung aja gak mati kamu, sudah cepat selesai pekerjaanmu dan segera berganti shift." ucapnya aku segera pergi menyelesaikan tugasku sendiri.

"Heh rasakan tuh, cuman nganter lama banget! masih ketemu pacar, hah?" cibirnya namun aku abaikan ucapannya. Aku membalik badan dan membungkuk sebentar.

" ada yang bisa saya bantu Mr. Bram?" kataku, aku melihatnya membeku lalu…

"Ma..maafkan saya Mr.Bram ka..karena banyak bicara," gugupnya sambil memejamkan mata.

"Luna sedang apa kamu membungkuk seperti itu? kembali bekerja, jangan lambat jadi orang!" tegur Mr.Bram aku terkikik dalam hatu sambip mengutuknya.

"mampus noh."

Pergantian shift tiba, akhirnya aku bebas dari sini. Aku membereskan barang milikku dan segera pergi menuju tempat kerja selanjutnya.

"Mr.Bram saya pamit duluan, permisi." pamitku lalu pergi

sesampainya di tengah kerja kedai makanan seperti Subway. Aku masuk melewati pintu belakang khusus karyawan.

"Maaf lama menunggu aku datang, ya?" aku melepaskan jaketku dan segera memakai celemek dan topi kerjanya.

"Gak papa kok, aku juga gak terburu banget," ujarnya, aku tersenyum lalu langsung bekerja melayani pelanggan yang sudah mulai ramai berdatangan.

"Saya pesan roti isi dengan isi Ham, keju dan selada jangan lupa acar dan satunya Avocado, keju, spice chiken dan sauce!" kata seorang pelanggan, aku segera menyiapkan dengan cepat dan tepat.

"Ini Sir, maaf lama menunggu," dia menggangguk dan pergi.

beberapa menit berlalu, kedai sudah sedikit terkontrol tak seramai tadi, seorang pelanggan datang dengan terburu-buru sambil mengebrak meja.

BRAK!!..

"Mana pegawai wanita yang disini, keluar!!" teriak seorang pelanggan

"Ma..maaf sir, ada yang bisa saya bantu? kenapa anda marah seperti ini?" tanyaku dengan sedikit jantung Berdegup kencang.

"Miss anda membuatkan pesanan saya salah, sekarang tunangan saya di rumah sakit karena alergi!" bentak pelanggan itu padaku.

Aku berpikir sejenak, mengingat-ingat kembali. Sepertinya aku sudah tepat membuatkannya terus kenapa bisa begini?

"Sa..saya pikir tadi sudah tepat membuatkan pesanan anda sir." kataku dengan gemetaran.

"Masih mengelak, buktinya sudah ada bodoh!!" sentaknya sambil menuding kearahku.

"Bi..biarkan saya check di cctv terdulu apakah saya salah." aku mencoba untuk tenang lagi.

"Awas aja kalau lu yang salah, gue bawa lu ke kantor polisi!" sinisnya

Begitu melihat kejadian tadi siang tampak jelas, aku membuatkan dengan tepat dan ternyata teman disampingku sayang salah mengambil pesanannya. Dia mengambil pesananku yang terletak disamping rotinya. Memang tadi sedikit ramai jadi kami sedikit teledor.

"Maaf kecerobohan kami Sir." kataku sambil membungkuk minta maaf pada pelanggan itu.

"Untung aja bukan anda yang salah, lain kali yang teliti kalo kerja." ujarnya dan melenggang pergi.

"Ya Tuhan, terimakasih sudah membantuku hari ini," tuturku lalu kembali bekerja.

Terpopuler

Comments

Vi_Lian

Vi_Lian

Next and semangat

Salam dari novelku 😊

2020-12-15

2

Nay⚘

Nay⚘

lanjutt kak

Salam dari "AKU BUKAN PELACUR"

2020-12-15

2

lihat semua
Episodes
1 Keep Of Living Life
2 First Gaze First Attention
3 Always Smile While You Can Smile
4 The First Day
5 repeated that moment
6 He is Died
7 What Wrong with You?
8 Chance to Talk to You
9 Insult
10 Meet Again
11 The Starlight in The Night
12 The Other Time
13 Nervous Around You
14 New Status Tonight
15 Shut Up! Your Trash Mouth
16 Keep the Distance
17 Still in Hiding
18 Who is She?
19 a Piece of Memory
20 Don't come to me
21 The Secret is out
22 Planning again
23 #Just Info#
24 Their hate stares
25 futile efforts
26 a millions Ways
27 #ucapan maaf#
28 With You and waiting you
29 The moment
30 Monna and Jera's past
31 Nostalgia
32 What do you think of my Novel?
33 Sentimentality
34 Meet You Again
35 Psikolog
36 open memories
37 Truth
38 Hug you
39 Tell me now
40 a three person meeting
41 Talking Together
42 Curiosity
43 Broken heart
44 Complicated Love
45 The Last Education
46 Barbeque Party
47 Handover of a Position
48 Two hour
49 Sulk
50 Because of Spicy Food
51 Madly Jelaous
52 Longest Punishment
53 Distance Between us
54 The Last Day
55 Our Wedding
56 Welcome the New Day
57 Wife's Obligations
58 New Life
59 Don't Eat That!
60 My Poppet
61 First Growth
62 The Cuteness
63 My Gratitude
64 Seven Months
65 Good Relationship
66 Season 2( Happiness)
67 That Weak Woman is Mine
68 Build Love
69 The Last Day with you
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Keep Of Living Life
2
First Gaze First Attention
3
Always Smile While You Can Smile
4
The First Day
5
repeated that moment
6
He is Died
7
What Wrong with You?
8
Chance to Talk to You
9
Insult
10
Meet Again
11
The Starlight in The Night
12
The Other Time
13
Nervous Around You
14
New Status Tonight
15
Shut Up! Your Trash Mouth
16
Keep the Distance
17
Still in Hiding
18
Who is She?
19
a Piece of Memory
20
Don't come to me
21
The Secret is out
22
Planning again
23
#Just Info#
24
Their hate stares
25
futile efforts
26
a millions Ways
27
#ucapan maaf#
28
With You and waiting you
29
The moment
30
Monna and Jera's past
31
Nostalgia
32
What do you think of my Novel?
33
Sentimentality
34
Meet You Again
35
Psikolog
36
open memories
37
Truth
38
Hug you
39
Tell me now
40
a three person meeting
41
Talking Together
42
Curiosity
43
Broken heart
44
Complicated Love
45
The Last Education
46
Barbeque Party
47
Handover of a Position
48
Two hour
49
Sulk
50
Because of Spicy Food
51
Madly Jelaous
52
Longest Punishment
53
Distance Between us
54
The Last Day
55
Our Wedding
56
Welcome the New Day
57
Wife's Obligations
58
New Life
59
Don't Eat That!
60
My Poppet
61
First Growth
62
The Cuteness
63
My Gratitude
64
Seven Months
65
Good Relationship
66
Season 2( Happiness)
67
That Weak Woman is Mine
68
Build Love
69
The Last Day with you

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!