First Gaze First Attention

Kesekian kalinya diriku patah hati karena wanita, sulit bagiku untuk menilai baik buruknya mereka. Yumatior Dellion pacarku yang baru saja aku putuskan hubungannya denganku. Selama diriku Pacaran belum ada, dimana aku menemukan wanita yang benar-benar baik hatinya luar dalam dan menarik perhatianku.

Saat ini, aku akan pergi ke kampus, akhir-akhir ini waktuku begitu senggang tidak ada acara ataupun kegiatan. Hatiku hanya di isi dengan berkeliling kota tanpa arah tujuan yang jelas, perkotaan hari ini tidak terlalu macet parah seperti biasanya, maka dari itu aku mengemudikan mobilku dengan kecepatan standar. Tibanya di kampus, setelah memarkirkan mobil, aku turun dan pergi ke tempat para temanku berkumpul. Sebelum itu, aku ke kantin terlebih dulu untuk membeli minum yang cocok di pagi ini.

"What's Up bro!" seru temanku Cello

"Yo, Lama nunggunya nih?" tanyaku sambil duduk di bangku yang kosong.

"Gak kok, ini pada barusan dateng, soalnya pagi ini cuacanya enak banget jadi mau tiduran terus di kamar." sahut Cello

"Gue aja tadi nyetirnya santai, kayaknya bentar lagi musim semi gak sih?" tanyaku

"Hooo iya..gak kerasa banget, btw jam berapa kita masuk kelas nih??" kata Lucas, melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya.

"Masih ada 30 menit lagi, santai aja,"

"Bukannya bentar lagi kita kedatangan mahasiswa junior baru!" ujarku, menghidupkan handphone dan membuka situs web kampus.

"Gue penasaran, gimana cewek junior baru kita? Moga aja cantik-cantik macam bidadari." sahut Cello

"Halah itu mah, lo nya aja yang suka liat wanita bening," cibir Lucas menjitak pelan kepala Cello.

Semua temanku ini memang sudah sangat dekat sejak awal kuliah disini. Aku melihat jam tangan kembali, kurang 15 menit lagi kelas dimulai. Dosen mata kuliah kali ini sangat garang karena aku anak baik- baik jadi jarang sekali dimarahi oleh Mr. Neylo.

"Bro, ayo kita pergi sekarang," ajakku sambil beranjak dari dudukku.

"Lah cepat banget sih? biasanya juga kurang 10 menit baru cuss!..." kata Lucas, mengambil tas disampingnya.

"Udah deh, kita jalannya biar nyantai sambil ngobrol kali," aku memutar bola mata malas.

"Okelah kalo gitu, ayo!.." ucap Cello lalu mendahului.

Karena keasikkan mengobrol tanpa sengaja aku bertabrakan dengan seorang wanita entah siapa dia, beraninya menabrakku. Dia mendongak begitu mengambil handphonenya yang jatuh, sedikit retak namun tak kentara. Dia langsung meminta maaf padaku namun aku menghentikan langkahnya.

"Eitss..beginikah caramu meminta maaf? sungguh tidak sopan!" ucapku sambil memasukkan kedua tanganku disaku. Bergaya keren menarik perhatian seorang waniga cantik tidak boleh dilewatkan begitu saja.

"Terus saya harus bagaimana? asalkan anda tak membuat saya terbebani saja." ujarnya, aku pun melotot tak percaya, cara bicara seorang wanita bukanlah seperti ini.

Ini terlalu jutek dan dingin, bukankah seharusnya aku yang bersikap seperti itu kepadanya? Aku meminta nomor Handphonenya namun dia tak memberikannya padaku kemudian dia berlalu pergi begitu saja dari hadapanku.

"Hupmm...Hahaha, seorang Luxi menjadi tak berkutik oleh seorang wanita! mampus lu kawan..." cibir Cello dan langsung kuhadiahkan sebuah tatapan tajam menusuk.

"Lumayanlah anggap aja untuk latihan, mungkin aja lo nantinya juga akan ditolak seorang wanita lagi..." ejek Lucas yang sepertinya menahan tawanya agar tak keluar dari mulut lebarnya itu. Rasanya ingin sekali aku memukul wajah culun mereka saat ini.

"Buruan masuk kelas, kelar kita kali dosen dah masul duluan!" ketusku, berlalu pergi tanpa mendengarkan ejekan temanku ini.

Menghabiskan waktu yang lama untuk mendengarkan juga memperhatikan setiap ucapan dosen di depan kelas. Pantatku berasa sudah mati rasa sekali, inginku teriak bahwa waktu belajar sudah usai namun tampaknya dosen itu menikmati waktu mengajarnya.

"Astaga, kapan selesainya nih belajarnya? gue dah laper banget nih!!.." keluh Lucas yang menyangga tangannya di meja.

"Cell, coba lo tanya gih kapan selesainya!"

"Lo mau gue dapet nilai jelek lagi, hah?..AW!!.." pekiknya sebab aku memberikan sebuah cubitan semut yang mematikan di pinggangnya.

"Siapa itu berisik sekali di jam saya? mau saya kurangi nilainya, hah?" sentak dosen itu.

"Gi..gini Mr, Jam anda sudah usai 10 menit yang lalu dan sekarang waktunya kita makan siang, Mr!" ujar Cello, sedangkan aku tersenyum puas sambil menoleh ke Lucas yang sudah tersenyum lega.

"Kamu ini, memang sangat tidak sabaran orangnya," Dosen itu berjalan ke mejanya lalu membereskan barangnya.

"Baiklah, pelajaran saya tutup sampai sini, Good day semuanya." pamit Mr. Neylo

"Akhirnya, kita semua bisa makan siang di kantin, ya gak Cell Lux?!" kata Lucas dengan cepat memasukkan semua bukunya kedalam tas.

"Bisa gak sih, jangan jadiin gue tameng kalian! bisa-bisa nilai gue yang terancam kalo gini!" ketus Cello

"Sekali-kali gak papalah ya Cell?" aku menggoda Cello yang sudah menekukkan wajah.

"Cih, hari ini traktir gue makan, kalian berdua utang budi sama gue.."

"Kalo itu mah gampang ya gak Lux?semua akan dibayar oleh kita berdua, lu punya temen gak kere kok!" sahut Lucas yang aku angguki setuju.

"Dasar sombong lo." Cello langsung pergi menuju kantin sebelum ramai.

Di kantin yang terbuka ini, semilir angin juga dedaunan pohon yang berguguran memutupi tanah itu. Makan sambil menikmati cuaca hangat seperti pas sekali dengan minuman dingin. Kampusku memang sangat asri dan bersih jadi sungguh nyaman sekali, apalagi tiduran dibawah pohoh spring blossom malahan sangat pas untuk tidur siang. Sering sekali diriku menemukan banyak mahasiswa laki tiduran dibawah pohon di kampus ini.

"Lux, cewek yang nabrak lo tadi cantik juga ya?" ucap Cello sambil mengunyah makanannya dengan lahap, di lihat mulutnya sampai mengembung seperti itu.

"Lo kalo makan tuh telan dulu kali, kesedak mampus lo!" aku menyeruput minumanku hingga habis.

"Hooh, jangan bilang itu cewek junior kita lagi? soalnya gue jarang liat wajahnya sih..." sahut Lucas yang sudah menghabiskan makan dan minumnya hingga bersih.

"Gue juga penasaran sama dia, ngerasa gak sih kalo dia terlalu jutek dan dingin jadi cewek??"

"Gue rasa sih Lo bener Lux, cantik tapi jutek kurang pas bagi seorang Cello," menyugar rambutnya dengan tangannya.

"Yaudah buat gue aja, semakin sulit seorang wanita ditaklukkan maka makin tertantang buat mendapatkannya." ujar Lucas, aku hanya memperhatikan setiap ucapan Lucas. Ada benernya juga sih kalau dicermati.

Jangan lupa para readers untuk like, koment dan vote, terimakasih 🙏💕

Terpopuler

Comments

🌻Ruby Kejora

🌻Ruby Kejora

like lagi

2021-02-24

0

Novellette (akun thor hiatus)

Novellette (akun thor hiatus)

mampir ke profilku ya^^ dn bc karyaku

2020-12-27

0

Nay⚘

Nay⚘

nice

2020-12-15

2

lihat semua
Episodes
1 Keep Of Living Life
2 First Gaze First Attention
3 Always Smile While You Can Smile
4 The First Day
5 repeated that moment
6 He is Died
7 What Wrong with You?
8 Chance to Talk to You
9 Insult
10 Meet Again
11 The Starlight in The Night
12 The Other Time
13 Nervous Around You
14 New Status Tonight
15 Shut Up! Your Trash Mouth
16 Keep the Distance
17 Still in Hiding
18 Who is She?
19 a Piece of Memory
20 Don't come to me
21 The Secret is out
22 Planning again
23 #Just Info#
24 Their hate stares
25 futile efforts
26 a millions Ways
27 #ucapan maaf#
28 With You and waiting you
29 The moment
30 Monna and Jera's past
31 Nostalgia
32 What do you think of my Novel?
33 Sentimentality
34 Meet You Again
35 Psikolog
36 open memories
37 Truth
38 Hug you
39 Tell me now
40 a three person meeting
41 Talking Together
42 Curiosity
43 Broken heart
44 Complicated Love
45 The Last Education
46 Barbeque Party
47 Handover of a Position
48 Two hour
49 Sulk
50 Because of Spicy Food
51 Madly Jelaous
52 Longest Punishment
53 Distance Between us
54 The Last Day
55 Our Wedding
56 Welcome the New Day
57 Wife's Obligations
58 New Life
59 Don't Eat That!
60 My Poppet
61 First Growth
62 The Cuteness
63 My Gratitude
64 Seven Months
65 Good Relationship
66 Season 2( Happiness)
67 That Weak Woman is Mine
68 Build Love
69 The Last Day with you
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Keep Of Living Life
2
First Gaze First Attention
3
Always Smile While You Can Smile
4
The First Day
5
repeated that moment
6
He is Died
7
What Wrong with You?
8
Chance to Talk to You
9
Insult
10
Meet Again
11
The Starlight in The Night
12
The Other Time
13
Nervous Around You
14
New Status Tonight
15
Shut Up! Your Trash Mouth
16
Keep the Distance
17
Still in Hiding
18
Who is She?
19
a Piece of Memory
20
Don't come to me
21
The Secret is out
22
Planning again
23
#Just Info#
24
Their hate stares
25
futile efforts
26
a millions Ways
27
#ucapan maaf#
28
With You and waiting you
29
The moment
30
Monna and Jera's past
31
Nostalgia
32
What do you think of my Novel?
33
Sentimentality
34
Meet You Again
35
Psikolog
36
open memories
37
Truth
38
Hug you
39
Tell me now
40
a three person meeting
41
Talking Together
42
Curiosity
43
Broken heart
44
Complicated Love
45
The Last Education
46
Barbeque Party
47
Handover of a Position
48
Two hour
49
Sulk
50
Because of Spicy Food
51
Madly Jelaous
52
Longest Punishment
53
Distance Between us
54
The Last Day
55
Our Wedding
56
Welcome the New Day
57
Wife's Obligations
58
New Life
59
Don't Eat That!
60
My Poppet
61
First Growth
62
The Cuteness
63
My Gratitude
64
Seven Months
65
Good Relationship
66
Season 2( Happiness)
67
That Weak Woman is Mine
68
Build Love
69
The Last Day with you

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!