Pria Tampan Juga Bisa Cemburu

...☘Dibalik sebuah senyuman manis,...

...sejatinya tersimpan jutaan misteri☘...

Masih kelanjutan bab sebelumnya. Tentang Mas Pras dan keluarga besarnya. Jadi simak baik-baik untuk setiap kalimatnya. Bila ada typo dan kesalahan tulisan othor, tolong komentari othor gesrek ini.

Senja sore dengan warna jingga menyapa dengan indahnya. Mata gadis kecil itu tampak terpejam, dan tertidur dalam gendongan sang Papa tercinta.

"Mas, Alishba sudah tidur." Ucap Britney.

"Aku yang teledor." Ucap Pras. Lalu menempelkan pipinya ke sisi pipi Alishba, yang bersandar di bahu kiri Papanya.

Pras duduk di kursi taman, memeluk erat putri kecilnya. Alishba tadi jatuh saat bermain panjat besi, yang ada di taman itu.

"Sayang, maafin Papa."

Pras tadi sibuk menerima telfon dari seseorang. Pras jadi tidak mengiharaukan anaknya yang bergelantungan, di sebuah mainan besi panjat. Britney tadi sedang membeli minuman.

Alishba awalnya bermain di sebuah ayunan, dan Pras menemani di sampingnya. Tapi karena sebuah telfon, Pras tidak memperhatikan anaknya, yang sudah beralih ke mainan lainnya. Walaupun Pras berlari, dan dengan cepat meraih anaknya, Alishba tetap kaget, lalu menangis tersedu-sedu.

"Ya sudah, kita pulang aja Mas." Ucap Britney, dan Pras mulai beranjak dari kursi taman itu.

Setelah membeli es krim di sebuat outlet es krim ternama, Alihsba melihat taman yang tidak jauh dari tempat itu. Alishba ingin bermain dengan Papa dan Mamanya. Alishba dalam kerseruan, mereka sangat bahagia.

Tapi tidak tahunya, perlahan berubah sendu. Pras juga sangat kaget dan Britney tidak tahu apa yang telah terjadi, tahunya anaknya sudah menangis kencang. Mendengar suara sang putri kecilnya yang nyaring itu, menangis sambil teriak memanggil Mamanya. Akhirnya Britney berlari dan mendekati anaknya.

Walaupun Britney sudah ada di dekatnya, Pras tidak melepaskan putrinya, dan semakin erat memeluknya. Pras menenangkan putri kecilnya dan sampai tertidur dalam pelukannya.

"Mas, Alishba biar aku yang gendong." Britney yang berjalan mengikuti langkah kaki suaminya.

"Sayang, kamu yang menyetir saja. Aku masih ingin menggendong Alishba." Balas Pras.

Britney mengerti, dan sering seperti itu. Setiap Pras merasa menyesal, pasti tidak akan sendu. Perasaan seperti seorang ibu, yang cukup rapuh ketika melihat anaknya jatuh, sakit, dan terluka.

"Mas, sudahlah. Alishba baik-baik saja. Kamu nggak perlu baper terus." Ucap Britney.

Britney yang fokus menyetir mobil dalam perjalanan pulang, tampak memperhatikan suaminya yang masih memeluk erat, dan mengelus rambut Alishba.

"Aku tadi deg-degan." Ucapnya dan perlahan Pras mulai mengingat sesuatu, ada yang hilang dari tangannya. "Sayang, HPku."

Britney menoleh ke suaminya dan berkata "Sudah aku kantongin, Mas Pras. Tadi ada ibu-ibu yang melihat ponselmu jatuh, kamu sibuk ngurusin anak kamu, terus dia bingung. Aku datang, dia baru kasih ke aku."

Pras mulai menyandarkan kepalanya, dan tangan kiri Britney mengelus rambut suaminya, dengan rasa sayang dan penuh cinta.

"Mas, ada problem apa? Sepertinya bukan cuma gara-gara Alishba jatuh." Tanya Britney.

"Sayang kamu sudah mengenalku. Hemms, kamu benar. Aku sudah kalah tender." Jawab Pras dan mulai tersenyum.

Britney menoleh ke suaminya dan berkata "Mas, pastilah aku mengenal suamiku dengan baik."

Britney semakin gemas dan mencubit pipi suaminya. Lalu bertanya "Apa PT. Manunggal Satya tidak berpihak padamu, gara-gara soal privasimu??"

"Sayang, sudahlah. Aku tidak ingin mengungkit lagi. Aku malah bersyukur bisa kalah tender itu, ribet kalau bertemu wanita itu lagi." Ucap Pras.

Britney yang menyetir dan tersenyum manis, orang itu sangat cantik, tapi Pras dan Britney tidak peduli dengan hal lain.

"Ribet tapi asyik mas. Dia minta dipanggil tante Mas, bukan madam atau nyonya." Ucap Britney dengan gemas.

Pras menoleh dan tangan kanannya menyentuh bibir istrinya "Sudahlah sayang, jangan ungkit lagi. Dia itu sudah tua, tapi nggak sadar diri. Usianya berapa coba. Masih mending dulu, madam Yuanzra yang jelas-jelas berkelas."

"Tapi dia juga konglomerat Mas, jadi wajar dia begitu. Kenapa kamu nggak terima tawarannya, makan malam berdua." Ledek Britney.

"Kamu mau menjual suami kamu??" Gemas Pras dan tangannya masih usil ke wajah istrinya.

"Dia bilang kan cuma makan malam berdua, jadi apa salahnya. Semua relasi dan klien bisnis begitu, ya wajar Mas. Kamu aja yang pilih-pilih."

"Terus kamu, soal ajakan makan malam sama Bram? Sang mantan kamu itu? Iya, kamu mau? Dia juga relasi bisnis RM."

Britney menoleh ke suaminya dan berkata "Mau aja Mas, tapi aku kan sibuk. Lagian aku sudah lupa dan hanya rekan bisnis, tidak lebih. Kalau aku tidak mau, dia malah kepedaan, mengira aku nggak bisa move on."

Terdengar tawa Britney dan Pras menggigit bibirnya sendiri, Pras menoleh ke arah jalanan ibukota.

"Mas, Mas Pras.... Kamu kenapa Mas? Apa aku salah? Kamu cemburu?"

Pras menoleh ke wajah cantik istrinya "Iya, aku cemburu. Waktu kamu pergi berdua sama Real ke acara peresmian CTO, aku nggak rela. Aku mau nyusul kesana, tapi klien aku juga ribet."

"Eh... Itu aku nggak berdua. Kan ada Bang Evan sama Aksa." Balas Britney.

"Apaan, orang Aksa yang aku tanyain, dia bilang kamu satu mobil sama Real." Pras dengan ketus, dan mengalihkan pandangannya pada Alishba. Tangannya sibuk mengelus rambut Alishba.

"Waktu itu Kak Real yang nawarin, kan aku bilang, aku nggak ada perasaan apapun. Kalau aku nggak mau, dia malah mengira hal lainnya." Balas sang istri, dengan tersenyum gemas.

"Tapi dari Tangerang ke RM juga lumayan, pasti kalian bernostalgia." Cebik Pras dengan tidak senang.

Britney meminggirkan mobilnya dan memarkirkan ke sisi jalan, sudah terdengar adzan maghrib. Pras juga tampak diam. Britney membuka ponselnya, dan mencari masjid terdekat dari aplikasi.

"Mas, kamu boleh cemburu. Tapi aku tidak ada hubungan apapun sama Kak Real, apalagi Bram. Kita hanya relasi kerja." Ucap Britney, dan bangkit dari kursinya, mencium pipi suaminya. Tapi Pras masih diam, dan tidak berkata apapun.

(Gambaran pada waktu Pras cemburu, karena sang istri berduaan dengan Real Kendrick. Sedangkan Pras ada di tempat yang jauh, dan bersama Kliennya. Padahal kliennya sangat cantik dan dia artis top, sangat terkenal. Pras hanya memberi senyum pahit padanya, setelah tahu soal istrinya dari Aksa. Pras menjadi diam. Britney saat itu juga bingung dengan sikap suaminya, mana Alishba masih sering rewel. Tapi Britney mengerti, dan tahu bagaimana menangani sikap suaminya, yang sedang manja.)

Perlahan Britney melajukan mobilnya lagi, dan Pras hanya menunduk, memandangi putri kecilnya.

"Mas, kamu sholat duluan. Kita gantian jagain Alishba." Ucap Britney.

Pras yang sudah keluar mobil, Alishba beralih ke gendongan sang Mama.

"Sayang, Papa sholat maghrib dulu. Alishba sama Mama." Ucap Britney, lalu dia dengan gemas menciumi pipi anaknya.

Britney yang tampak berdiri di halaman depan masjid Al Firdaus. Masjid yang terlihat megah, dengan halaman yang cukup luas. Banyak mobil yang sudah terparkir di depan masjid itu.

Pras sudah mengambil wudhu, dan menunaikan sholat maghrib berjama'ah. Suara merdu dari seorang imam muda, membuat Pras begitu khusyuk dalam beribadah.

Setelah selesai sholat, Pras bergegas ke tempat istrinya menunggu. Ternyata tidak ada di tempat itu. Pras bingung, tapi ponselnya juga masih ada disaku blazer istrinya.

Melihat sekeliling halaman, tampak ramai, tapi tidak terlihat sang istri dan juga anaknya.

"Sayang, kalian dimana? Apa di dalam masjid? " Batin Pras dan menatap pintu utama masjid itu.

Setelah sekitar 10 menit Pras menunggu di dekat mobil, istri dan anaknya datang.

"Papa." Suara yang menggemaskan dari Alishba begitu menyenangkan. Pras berjalan cepat, lalu meraih putri kecilnya, mengendongnya dengan semangat.

"Sayangnya Papa." Ucap Pras yang gemas, lalu bertanya "Alishba sudah sholat maghrib?"

"Iya Papa, tadi sama Mama." Jawab Alishba, yang senang.

"Anak Papa hebat." Balas Pras, lalu mencium pipi unyu Alishba.

Britney mendekati suaminya "Mas, ayo buruan pulang. Alishba sudah lapar."

Pras menatap putri kecil yang masih dia gendong, lalu bertanya "Alishba sudah lapar? Alishba mau makan apa?"

"Alishba mau makan egg chicken roll sama chicken katsu" Jawab Alishba yang imut, dan bibirnya terlihat sangat cute.

Pras tersenyum dan berkata "Okey, kita akan makan di restoran Jepang."

Britney dengan tersenyum dan Pras menuju mobilnya. Alishba ingin duduk sendiri di kursi belakang. Tadi sudah berganti baju, sebelum bermain di taman. Tapi bajunya kotor, dan ingin berganti lagi. Britney selalu menyiapkan baju anaknya dalam tasnya.

Alishba bisa berganti baju sendiri, bahkan dia pandai memadupadankan apa yang cocok dia pakai. Sangat modis dan semua yang dia suka, ada dalam tas khusus Alishba. Bahkan parfum sukaannya juga ada. Tas yang cukup besar, dan selalu ada dalam mobil itu. Bahkan di mobil Pras juga ada, otomatis tas yang ada dalam mobil yang di bawa Rendy saat ini ada tasnya Alishba.

...Jerman saat ini....

Sudah pukul 12.30 siang waktu Jerman. Seseorang yang manis dan tampak menyuapi gadis bermata sipit. Vava menatap sosok teduh itu. Lingga tampak diam dan tanpa berkata.

"Cukup, aku sudah kenyang." Ucap Vava.

Lingga mulai meletakan piring di atas meja, yang ada di kamar Vava.

Nicholas yang bersandar, dan memperhatikan cara Lingga, yang menunjukan kepeduliannya terhadap calon ibu dari anaknya itu.

"Lumayan juga."

Batin Nicholas dan dengan keras mengigit buah apel. Tatapan mata Nicholas yang tidak senang, tapi cukup tenang setalah melihat sendiri. Kalau Vava akan berada di tempat yang aman, terlihat dari sosok Lingga yang cukup menjaga Vava saat ini.

Tadi pagi Vanesa bingung, saat mengetahui Vava pergi tanpa berpamitan, akhirnya Evan dengan cepat menanyakan kepada Papanya dan Nicholas. Mereka akhirnya datang ke apartemen, apalagi setelah Vava pingsan lagi, Papanya Vava sangat tidak tenang, begitu juga dengan Nicholas.

"Nicholas, kapan loe akan pulang?" Tanya Vava, dan Lingga juga tampak melihat ke arah Nicholas yang berdiri saja.

"Nanti malam, sama Bang Evan." Jawab Nicholas.

Vava menatap ke Lingga "Kamu juga bilang akan pulang ke Jakarta, kapan kamu berangkat?"

"Aku tunggu kamu pulih dulu. Nanti kita akan pulang bersama."

"Tapi aku lagi hamil, mana bisa aku perjalanan jauh?" Vava yang menatapnya, dan mulai peduli dengan kandungannya.

"Tadi pagi kamu bilang, ingin menikah di gereja yang ada di Jakarta. Berarti kita harus pulang ke Jakarta."

Dengan suara yang pelan dan cukup menyentuh, dan tangannya kirinya mengelus rambut Vava, lalu berkata "Kamu tidak perlu cemas, aku akan menyiapkan dokter dan suster khusus untuk kamu, selama perjalanan pulang ke Jakarta."

Vava tampak tersenyum dan Nicholas hanya menatap saja, sudah berubah suasana, tapi perasaan Nicholas masih tetap sama.

Tidak berubah, bahkan dulu juga sangat tahu, bagaimana Vava pernah jatuh cinta, pada sosok tampan di Kafe Senja.

"Vava, kamu harus semangat. Kalau kamu semangat, pasti kamu akan baik-baik saja." Ujar Nicholas yang mendekati Vava.

Lingga juga melihat Nicholas, yang menyayangi Vava.

"Jangan bilang kamu, kamu, terus. Gue nggak suka. Loe tetap sahabat gue." Ucap Vava, dengan cemberut.

"Iya, iya, gue paham. Gue ngerti. Ya udah, gue mau keluar. Sekarang gue udah tenang. Loe sudah ada yang jagain selain gue." Ucapnya, dengan tertawa kecil dan itu membuat Vava gemas.

"Iya, loe, Jihan dan Hanny sampai kapanpun kalian sahabat gue. Gue nggak mau nantinya jadi putus persahabatan, hanya gara-gara perasaan cinta. Nicholas, Hanny sayang sama Loe. Mendingan loe buruan gieh, kejar Hanny."

"Loe malah nyuruh gue. Udahlah, yang lain nggak penting. Demi bayi loe, sekarang loe harus sehat. Ternyata gue sudah mau jadi Om." Ucapnya, dan Nicholas merasa lucu.

Lingga cukup menghela nafas pelan dan berfikir "Sepertinya sahabat dekat, dan tidak mau pisah."

Lingga sosok yang dewasa, tidak terlalu penting tentang kedekatan Vava dan Nicholas. Malah yang ada di pikirannya adalah sosok Jonathan. Pasti masih ada dalam hati dan pikiran calon istrinya.

"Ya udah, gue keluar dulu." Ucap Nicholas, dan pergi meninggalkan Vava dan juga Lingga.

Vava menatap Lingga dan bertanya "Kamu tidak ingin keluar?"

Vava tahu kalau Lingga dari tadi sudah menjaga dirinya. Bahkan Lingga belum beranjak dari kursi, yang ada di sebelah tempat tidur Vava.

"Aku masih ingin disini." Jawabnya.

"Kamu harus makan. Aku baik-baik saja. Kamu sana keluar." Ucap Vava dengan santai.

"Tidak, aku tidak lapar." Balas Lingga.

Vava menyikap selimutnya dan beranjak dari ranjangnya, perlahan membuka kopernya, lalu berkata "Aku mau ganti baju, tolong kamu keluar dari kamar ini."

"Tidak! Untuk apa aku keluar? Bahkan semua tentangmu, aku sudah tahu."

Vava cukup tegang dengan apa yang Lingga katakan barusan. Semua tentangnya, bahkan bagian dalam tubuh Vava.

Vava menoleh dan mengambil bantal, lalu menutup bagian dadanya. Vava bertanya "Kamu, tahu semuanya?? Tahu tentang badanku juga?"

Lingga dengan senyuman aneh, dan matanya mengerut sipit. Lalu dia berkata "Kalau aku tidak tahu bagian dalam itu, bagaimana kamu bisa hamil Vallezia Varrez?!"

Vava gemetar dan jantungnya berdetak kencang, mengatur nafasnya, lalu berkata "Wajahmu sungguh menipu. Ternyata kamu penjahat."

Mendengar hal itu Lingga tersenyum, dan bangkit dari tempat ia duduk, perlahan mendekati Vava.

Melihat Vava yang gugup, Lingga sepertinya cukup senang, Lingga berkata "Aku akan keluar, calon istriku ternyata sangat polos. Tapi aku suka."

Suara Lingga yang begitu pelan, dan cukup membuat jantung Vava semakin berdebar.

"OMG, Lingga benar-benar keterlaluan." Batin Vava dan mulai kesal.

Sepertinya perasaan Vava sudah kembali normal. Vava yang keras kepala, arogan dan selalu ingin menang, sudah bangkit.

Apa yang akan terjadi nanti, bila Vava dan Lingga sudah menikah? Apa akan ada tom and jerry? Atau Lingga hanya berpura-pura baik? Apa Vava akan diam saja, dan menuruti semua aturan dasar Lingga? Bahkan Lingga sudah memintanya untuk memanggilnya Mas Lingga, tapi sampai sekarang Vava belum memangilnya dengan ucapan Mas.

Entahlah, othor juga tidak tahu. 🤭

Terpopuler

Comments

kalea rizuky

kalea rizuky

bentar klo Pras islam vava pasti islam kok kmren lingga ngajak nikah di gereja gmana sih thor

2024-10-16

0

피롷

피롷

lanjut sesuk macane...ws ngantuk aku iki thor meh turu sek mbok ngko ketemu mas jungkook opo mas jimin ngono lho thor😂😂😂😂

2021-01-11

1

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

👍❤️❤️❤️

2020-12-23

1

lihat semua
Episodes
1 Menolak Kenyataan Pahit
2 Suasana Dengan Jutaan Rasa
3 Panggil Aku Mas Lingga
4 Perasaan Sensitif Perempuan Cantik
5 Pria Tampan Juga Bisa Cemburu
6 Setelah Pernikahan Lingga & Vava
7 Kejutan Untuk Suami Tampan
8 Witing Tresno Jalaran Soko Kulino
9 Tidak Bisa Menahan Diri
10 Perasaan Dengan Harapan Manis
11 Masih Bersama Senja
12 Moment Bersama Bu'e Tercinta
13 Hanya Sedikit Cerita Yang Ada
14 Cinta Tidak Mengenal Aturan
15 Keluarga Kecil Prasetya Wardana
16 Makan Malam Tanpa Ayah
17 Perasaan Seorang Papa Muda
18 Semangat Di Hari Senin
19 Limar Mahatma Hanya Mengagumi
20 Pertemuan Limar dan Mas Pras
21 Bukan Cinta Yang Tak Berharga
22 Roso Tresno Ora Neko-neko
23 Pertemuan Yang Menyakitkan
24 Perasaan Ini Nyata Adanya
25 Karena Ulah Sang Ayah
26 Bukan Malam Yang Hareudang
27 Perasaan Manis Berubah Sendu
28 Kecemasan Anak Dan Cucu
29 Perasaan Britney Saat Ini
30 Mulai Menata Hati Dan Perasaan
31 Cukup Meresahkan Perasaan
32 Vava Yang Pergi Sendirian
33 Perasaan Cinta Lingga Untuk Vava
34 Adik Cantiknya Mas Pras
35 Bos Limar Yang Bermain Manis
36 Mengusik Perasaan Aldo
37 Luka Hati Dan Perasaan Limar
38 Suasana Yang Tak Terbayangkan
39 Obrolan Adik Dan Kakak
40 Ini Semua Karena Ayah Yuda
41 Menyembunyikan Rasa Malu
42 Jambu Air, Oh Jambu Air!
43 Harapan Cinta Seorang Bunda
44 Harapan Manis Akan Tercapai
45 Nyali Untuk Sebuah Keinginan
46 Perasaan Limar Mulai Luluh
47 Suasana Duka Yang Penuh Luka
48 Kesedihan Menimpa Keluarga Pras
49 Ada Yang Takut Di Racun
50 Adik Yang Menyayangi Kakaknya
51 Seseorang Harus Membayarnya
52 Hal Lalu Terusik Kembali
53 Ada Yang Tidak Beres
54 Kondisi Vava Yang Mengkhawatirkan
55 Ini Bukan Film Action Aldo
56 Kelanjutan Dari Ini Bukan Film Action
57 Berakhir Sebelum Menyatakan Cinta
58 Tiada Yang Tahu Isi Hati Seseorang
59 Obrolan Anak Dengan Orang Tua
60 Mas Pras Akhirnya Datang Juga
61 Dalang Dari Semua Kejadian Vava
62 Obrolan Malam Di Sebuah Kamar
63 Peringatan Serius Untuk Prasetya
64 Malam Yang Menghantui Lingga
65 Pertemuan Ini Sungguh Hareudang
66 Akhir Tragis Menimpa Yuda Mahatma
67 Kisah Cinta Limar Mahatma
68 Ternyata Alishba Sudah Jadi Kakak
69 Sebuah Rasa Yang Berharga
70 Ini Bukan Akhir Dari Cerita Mas Pras
71 PENGUMUMAN TULISAN BARU OTHOR VIE-GV
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Menolak Kenyataan Pahit
2
Suasana Dengan Jutaan Rasa
3
Panggil Aku Mas Lingga
4
Perasaan Sensitif Perempuan Cantik
5
Pria Tampan Juga Bisa Cemburu
6
Setelah Pernikahan Lingga & Vava
7
Kejutan Untuk Suami Tampan
8
Witing Tresno Jalaran Soko Kulino
9
Tidak Bisa Menahan Diri
10
Perasaan Dengan Harapan Manis
11
Masih Bersama Senja
12
Moment Bersama Bu'e Tercinta
13
Hanya Sedikit Cerita Yang Ada
14
Cinta Tidak Mengenal Aturan
15
Keluarga Kecil Prasetya Wardana
16
Makan Malam Tanpa Ayah
17
Perasaan Seorang Papa Muda
18
Semangat Di Hari Senin
19
Limar Mahatma Hanya Mengagumi
20
Pertemuan Limar dan Mas Pras
21
Bukan Cinta Yang Tak Berharga
22
Roso Tresno Ora Neko-neko
23
Pertemuan Yang Menyakitkan
24
Perasaan Ini Nyata Adanya
25
Karena Ulah Sang Ayah
26
Bukan Malam Yang Hareudang
27
Perasaan Manis Berubah Sendu
28
Kecemasan Anak Dan Cucu
29
Perasaan Britney Saat Ini
30
Mulai Menata Hati Dan Perasaan
31
Cukup Meresahkan Perasaan
32
Vava Yang Pergi Sendirian
33
Perasaan Cinta Lingga Untuk Vava
34
Adik Cantiknya Mas Pras
35
Bos Limar Yang Bermain Manis
36
Mengusik Perasaan Aldo
37
Luka Hati Dan Perasaan Limar
38
Suasana Yang Tak Terbayangkan
39
Obrolan Adik Dan Kakak
40
Ini Semua Karena Ayah Yuda
41
Menyembunyikan Rasa Malu
42
Jambu Air, Oh Jambu Air!
43
Harapan Cinta Seorang Bunda
44
Harapan Manis Akan Tercapai
45
Nyali Untuk Sebuah Keinginan
46
Perasaan Limar Mulai Luluh
47
Suasana Duka Yang Penuh Luka
48
Kesedihan Menimpa Keluarga Pras
49
Ada Yang Takut Di Racun
50
Adik Yang Menyayangi Kakaknya
51
Seseorang Harus Membayarnya
52
Hal Lalu Terusik Kembali
53
Ada Yang Tidak Beres
54
Kondisi Vava Yang Mengkhawatirkan
55
Ini Bukan Film Action Aldo
56
Kelanjutan Dari Ini Bukan Film Action
57
Berakhir Sebelum Menyatakan Cinta
58
Tiada Yang Tahu Isi Hati Seseorang
59
Obrolan Anak Dengan Orang Tua
60
Mas Pras Akhirnya Datang Juga
61
Dalang Dari Semua Kejadian Vava
62
Obrolan Malam Di Sebuah Kamar
63
Peringatan Serius Untuk Prasetya
64
Malam Yang Menghantui Lingga
65
Pertemuan Ini Sungguh Hareudang
66
Akhir Tragis Menimpa Yuda Mahatma
67
Kisah Cinta Limar Mahatma
68
Ternyata Alishba Sudah Jadi Kakak
69
Sebuah Rasa Yang Berharga
70
Ini Bukan Akhir Dari Cerita Mas Pras
71
PENGUMUMAN TULISAN BARU OTHOR VIE-GV

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!