Pernikahan bukanlah akhir dari sebuah perjalanan cinta tapi awal kehidupan yang sesungguhnya, Ada kedamaian saat melihat pasangan ketika mulai membuka mata di pagi hari dan saat hendak menutup mata di malam hari.
Setelah menjalin hubungan selama 5 tahun dengan Laura kini tiba hari yang paling di tunggu-tunggu oleh Keenan, bukan hanya Keenan tepatnya seluruh keluarga besar terutama Mama Vero orang yang paling bahagia dengan pernikahan ini.
Keenan terlihat gagah dengan tuxedo berwarna hitam di padukan dengan dasi kupu-kupu berwarna abu-abu. Kebahagiaan tergambar jelas dari raut wajahnya rasanya dia belum pernah segugup ini. Padahal dia terbiasa bertemu dengan banyak orang, memimpin meeting bahkan memberikan materi seminar tentang bisnis.
"Ken 30 menit lagi acaranya akan di mulai, kok Laura dan keluarganya belum datang?," Mama Vero berubah menjadi cemas.
"Mungkin sebentar lagi ma, Ken coba hubungi Laura dulu," Ken mengambil ponsel dari saku celana nya, kemudian menyambungkan telpon kepada Laura. Tapi sayang nampaknya nomer Laura sedang berada di luar jangkauan.
"Kok perasaan mama gak enak ya Ken?," Mama Vero terlihat begitu gusar.
"Mama tenang dulu, mungkin Laura terjebak macet," Keenan berusaha menenangkan dan memberi mama Vero segelas air putih.
"Acaranya sudah mau mulai, mana Calon istrimu Ken?," tanya Papa Wira memasuki kamar hotel.
"Belum datang Pa, mungkin sedang di perjalanan. Bisakah papa mengundur waktu 30 menit lagi," pinta Ken.
"Baiklah," ucap Papa Wira singkat.
"Ayah, kenapa harus sepagi ini sih datang ke kondangan? kan bisa siangan dikit Alin masih ngantuk," protes Alin saat memasuki lobi Hotel.
"Ayah gak enak sama keluarga Pak Wira kalau tidak menyaksikan ijab kabul, Alin tahu sendiri kalau keluarga Pak Wira sudah sangat banyak berjasa terhadap kita."
"Iya. Ayah pasti ngomong gitu terus sampe bosen Alin dengernya," jawab Alin malas.
"Alin ingat kamu harus bersikap sopan di dalam, jangan buat ayah kamu malu," Nenek sudah mewanti-wanti agar Alin tidak bertingkah saat pesta nanti.
"Iya nek, Alin bukan anak kecil lagi."
Alin begitu kagum melihat dekorasi sangat mewah, matanya hampir di buat tak berkedip namun tumpukan makanan, kue, dan minuman lebih membuatnya terkagum lagi. matanya begitu berbinar melihat banyaknya makanan-makanan mewah yang tersaji di atas meja.
"Waaah! sultan memang beda ya, kalo hajatan di komplek tuh adanya rengginang, dodol sama kue cucur," Alin terkekeh kemudian dia mengambil satu potong Red Velvet dan mulai menikmatinya. "Emmm enak banget, beda sama kue bikinan nenek yang bantat seret di tenggorokan," Alin kembali memasukan satu suapan besar kedalam mulutnya.
"Uhukk.." Alin pun tersedak karena mulutnya terlalu penuh lalu dia berjalan ke meja minuman. "Ini apaan ya? minuman beralkohol bukan ya? Ya Tuhan Alin takut nanti di marahin mamah Dedeh," Alin memutar-mutar gelas yang di pegang nya untuk memastikan minuman berwarna merah tersebut adalah sirup biasa.
"Alin," panggil sang Ayah mengagetkannya spontan Alin menyemburkan minuman yang belum sempat dia telan ke arah sang ayah.
"Maaf ayah, Alin gak tau ini minuman apa. ayah jangan marah ya," Alin mengelap jas sang Ayah dengan saputangan dari dalam tas yang dibawa nya.
"Ikut ayah sekarang," Ayah menggandeng tangan Alin ke suatu tempat.
"Ayah Maafin Alin, Alin beneran gak tau itu minuman apaan Alin asal ambil aja soalnya Alin haus banget," rancau Alin.
Lalu mereka tiba di sebuah ruangan.
"Alin ayah mau bicara. Ayah pernah cerita kan bagaimana pahitnya kehidupan Ayah dan almarhum Bunda di masa lalu," ucapan sang ayah yang begitu dalam seolah membawa Alin ke cerita di masa lalu yang pernah ayahnya ceritakan.
Flash back
Saat itu Bunda Rina sedang mengandung Alin 9 Bulan. Sebagai sepasang suami istri tentu saja di karuniai seorang anak adalah hal yang paling di nantikan mereka menyambut sang calon buah hati dengan penuh suka cita setelah penantian panjang selama 5 tahun. Adi dan Rina hidup dalam kesederhanaan dengan ekonomi yang pas-pasan. Adi saat itu berprofesi sebagai supir taxi sedangkan Rina hanya ibu rumah tangga.
Suatu pagi Rina mengalami kontraksi yang hebat. sepertinya dia akan segera melahirkan Adi segera membawa Rina ke Klinik terdekat tak lupa dia menghubungi sang Ibu agar segera datang ke Klinik, sesampainya di Klinik Rina di periksa oleh petugas medis tapi sayang di klinik masih keterbatasan alat karena Ketuban sudah pecah dan terjadi pendarahan akhirnnya pihak klinik merujuk Rina ke Rumah sakit besar agar segera mendapatkan penanganan.
Setelah sampai di Rumah Sakit Rina segera mendapat penanganan dan Dokter meminta agar segera melakukan operasi Caessar agar bisa menyelamatkan Ibu dan bayi nya. Operasi pun di lakukan. Sang Bayi bisa di lahirkan dengan selamat. Namun, tak lama berselang sang Bunda mengalami kejang-kejang dan pendarahan yang tak henti transfusi darah pun telah di lakukan tapi Tuhan lebih sayang kepadanya dan Rina pun dinyatakan meninggal.
Ada kebahagiaan saat Lahirnya si kecil ke dunia. tapi juga ada kesedihan yang sangat mendalam ketika harus kehilangan istri yang sangat di cintainya. Kesedihan tak sampai di situ karena saat Adi hendak memabawa Bayi dan Jenazah sang istri pulang pihak rumah sakit melarang dengan alasan harus melunasi adminisstrasi terlebih dahulu sedangkan pegangan uang saat itu tidak cukup untuk melunasi semua biaya rumah sakit.
Adi mencoba mencari pinjaman dari keluarga dan kerabat tapi sayang di antara mereka tidak ada yang mau meminjamkannya dengan alasan takut tidak bisa terbayar karena jumlah yang cukup besar.
Adi sudah hampir putus asa saat itu. Tanpa sengaja ada seorang Pria yang mencegat taksinya orang itu terlihat terburu-buru dan meminta Adi mengantarkannya ke suatu tempat. Adi pun mengantarkannya sesuai permintaan pria tersebut. setelah membayar pria itu pun segera turun, kemudian Adi melajukan kembali taxi nya. Setelah jarak sekitar 500 meter Adi tersadar ada sesuatu yang tertinggal di taxi yaitu sebuah tas yang di yakini milik pria tadi. lalu dia memberanikan diri membuka tas tersebut ternyata berisi beberapa berkas penting dan uang yang jumlahnya sangat banyak.
Adi hampir saja gelap mata. Dia saat ini memang sedang membutuhkan banyak uang untuk membawa Bayi dan jenazah sang istri pulang, apalagi jumlah uang tersebut tidaklah sedikit tapi hati nurani nya masih tergerak dan sadar bahwa itu bukan hak nya.
Kemudian Adi pun kembali ke tempat dimana Pria tadi turun.
Adi memasuki rumah mewah pria tadi dan hendak mengbalikan barang yang tertinggal di taxi nya.
"Tuan, Maaf barang anda tertinggal di taxi saya," Adi memberikan tas tersebut.
"Oh ya Ampun saya hampir gila mencari tas ini, terimakasih pak. ternyata masih ada orang yang jujur di dunia ini," Wira kini bisa bernafas lega setelah beberapa menit lalu jantungnya hampir saja meledak saat kehilangan tasnya.
"Lain kali lebih hati-hati pak, kalau begitu saya permisi dulu," pamit Adi dengan wajah yang kacau.
Wira bisa melihat dari raut wajah Adi yang terlihat kacau seperti sedang ada masalah.
"Sebentar pak, apa anda punya masalah? apa saya bisa membantu?," tawar Wira tiba-tiba.
"Tidak ada pak, terimaksih," tolak Adi sungkan dia tidak mungkin meminjam uang kepada orang yang baru saja di temuinya jelas-jelas saudaranya saja tidak ada yang mau meminjamkannya.
"Jangan sungkan begitu pak, bapak penyelamat hidup saya hari ini."
Dengan sedkit ragu Adi menceritakan semua masalahnya kepada Wira dengan senang hati Wira memberikan pinjaman kepada Adi. sebenarnya Wira hendak memberikan uang itu secara cuma-cuman tapi Adi menolaknya dan berjanji akan menyicilnya ketika dia sudah punya uang. tak hanya sampai di situ Wira juga menawarkan Adi pekerjaan sebagai supir pribadinya.
Akhirnya Adi bisa membawa Sang buah hati dan Jenazah sang istri pulang kerumah serta mengurus pememakaman sang istri. Adi orang yang jujur dan cerdas dia juga cepat belajar sehingga saat ini dia di percaya sebagai asisten dan tangan kanan Wira.
Flash back off
"Jadi Alin mau kan bantuin keluarga Pak Wira sekarang?, Tanya Ayah Adi.
"Bantuin apa Ayah?," tanya Alin yang masih bingung.
"Alin jadi pengganti mempelai wanita, dan menikah dengan anak Pak Wira," lanjut sang ayah.
"Apaa? Menikah?," Alin membulatkan kedua matanya.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa like, komen dan vote...
Masih banyak typo dan kesalahan dalam penulisan mohon di maklum ya.. hehhe
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Widia Aja
Penganten cewek nya pasti lari ama cowok.lain
2023-01-17
0
sasip
orang baik neh.. enggak gampang minta bantuan orang lain.. punya harga diri.. 👍🏻
2022-12-02
3
⏤͟͟͞R ve
Nahh rengginang tuhh enak 🤤
#Laura wanita tak setia
2022-01-24
0