My Little Bride
Sabrina Naufalin Nugraha atau yang lebih akrab di sapa Alin seorang gadis berusia 18 tahun yang baru lulus Sekolah Menengah Atas dan kini sedang mempersiapkan diri untuk memasuki Universitas favorite pilihannya. Alin kini tinggal bersama ayah dan Neneknya karena Ibunya telah meninggal sewaktu melahirkannya. Meskipun begitu sang ayah yang bernama Adi Nugraha tetap setia kepada mendiang sang istri hingga dia tidak berniat untuk menikah lagi. Alin tipe gadis agak tomboy, senang bermain dan susah di atur tak jarang setiap hari selalu mendapat omelan dari sang nenek. Sedangkan sang ayah selalu memanjakannya. apapun yang Alin inginkan selalu di turutinya.
"Lin cepetan anak kampung sebelah udah pada kumpul," suara seorang pria di seberang telpon membuat Alin panik.
"Duh gue lagi di hukum sama nenek gak bisa keluar rumah," Jawab Alin mondar mandir di depan pintu kamarnya. Ya Alin sedang di hukum tidak boleh keluar kamar karena sudah memecahkan kaca mobil tetangga dengan bola basket. Terlebih sang nenek ingin agar Alin fokus belajar untuk persiapan test masuk Universitas.
"Gak ada lo gak seru Lin, komplek kita bisa kalah," ucap orang di seberang sana.
"Iya tunggu 10 menit gue ke sana sekarang," Alin menutup telpon kemudian dia mengambil topi dan memakainya karena kunci di pegang sang nenek terpaksa Alin harus keluar lewat balkon kamarnya di lantai dua dan harus turun dari pohon mangga agar bisa sampai ke bawah.
"Gak sia-sia lo hidup di muka bumi ini," ucap Alin mengelus-ngelus pohon mangga sebelum akhirnya dia naik ke dahan pohon, sialnya di pohon mangga tersebut ternyata banyak sekali semut, Alin mengibas-ngibas tangannya karena gigitan semut terasa panas dan gatal di tangannya.
Brukk... Alin jatuh tersungkur ke tumpukan sampah di bawah pohon. Beruntung dia bisa menahan teriakannya agar tidak mengundang perhatian sang nenek.
"Pinggang gue," pekik Alin kesakitan karena bokongnya mendarat lebih dulu di atas tanah lebih tepatnya tumpukan sampah di tanah. Dia mengedarkan pandangannya takut-takut Nenek memergokinya. Alin berjalan mengendap-ngendap seperti maling jemuran yang takut ketahuan warga.
Beruntung Sang Nenek sedang sibuk nego cincai dengan sales Tumpahware langgananannya. Alin merasa kalau sang sales adalah dewa penolongnya hari ini. Dengan langkah seribu Alin segera berlari meninggalkan rumah.
*Anak kampung VS anak komplek
Terlihat dua kelompok remaja sedang berhadap-hadapan lengkap dengan amunisi yang di bawa masing-masing anggota. Suasana begitu mencekam, terlihat jelas dari raut wajah mereka yang telihat tegang.
Ketika mereka bersiap untuk bertarung lengkap dengan kuda-kuda yang sudah terpasang tiba-tiba Alin datang.
"Hey tungggu! kalau berani sini lawan gue," teriak Alin dengan nafas yang tersengal-sengal karena ia baru saja berlari dari rumah. Dengan langkah berani Alin berjalan mengahampiri dua kelompok remaja tersebut dia menggulung bajunya dan mengeluarkan senjata andalannya.
"Siapa yang berani lawan gue duluan?" tantang Alin mengeluarkan kelereng keberuntungan dari saku celananya.
Seketika nyali lawannya menciut. Alin memang di juluki ratu kelereng. Dia selalu menang dan menghabiskan kelereng lawan-lawannya, teman-teman Alin bersorak kegirangan saat Alin datang. Biasanya mereka akan kalah main kelereng dengan anak kampung tapi semenjak Alin begabung dengan Geng anak komplek mereka selalu menang tiap pertandingan.
***
Satu jam sudah Keenan menemani Laura untuk memilih model baju pengantin yang akan dia kenakan saat pesta pernikahannya nanti. Sebenarnya dia sangat bosan jika harus menemani seorang wanita berbelanja dia bakhan sangat sibuk dan tidak punya waktu. Tapi demi sang tunangan Keenan rela mengosongkan semua jadwalnya hari ini.
Keenan Wira Atmaja seorang Pria berumur 32 tahun anak tunggal dari pasangan bernama Wira Atmaja dan Veronica pemilik KAY Hotel, salah satu hotel mewah di ibu kota. Meskipun Keenan seorang anak tunggal tapi sang Ayah selalu mendidiknya dengan keras agar menjadi seorang mandiri dan tidak bergantung dengan harta orangtua. Keenan merintis karirnya dari bawah walau bekerja di perusahaan sang ayah tapi statusnya di samakan dengan karyawan lainnya tidak ada perlakuan khusus dari sang ayah. Tapi walaupun begitu para karyawan selalu menghormati Keenan sebagai mana putra dari pemilik Hotel.
"Sayang bagaimana dengan gaun yang ini?" Tanya Laura saat keluar dari ruang ganti memamerkan gaun cantik yang di pakai nya.
Keenan tertegun melihat betapa cantiknya mahluk ciptaan Tuhan di hadapannya kini. Seorang wanita dengan gaun panjang berwarna putih dengan bentuk tubuh yang ideal bak gitar spanyol.
"Apapun yang kamu pakai akan terlihat cantik sayang," puji Keenan memeluk pinggang ramping Laura lalu mengecup pipi kekasihnya, sebenarnya Keena bukan orang yang pandai gombal dan memuji hanya saja itu jurus ninja seorang pria agar wanita cepat menentukan pilihannya.
"Ih tumben kamu muji aku kaya gitu," pipi Laura tampak merah merona, "Yaudah aku mau model yang ini ya Miss," ucap Laura kepada pemilik Butik.
Kini Keenan bisa bernafas lega karena Laura sudah menentukan pilihannya. Ternyata cara itu cukup berhasil juga. tidak sia-sia sedari tadi Keenan meminta tips dari teman-temannya bahkan sampai mencari di mesin pencarian di smartphone nya.
Graceva Laura seorang pengusaha berlian dan sosialita kini usianya sudah menginjak 29 tahun. Laura mempunyai paras cantik, tinggi semampai dan body ideal yang membuat para wanita iri jika melihatnya. Keenan dan Laura sudah menjalin hubungan selama 5 tahun. Sebenarnya saat Keenan mengajaknya untuk menikah Laura sempat ragu dia takut di batasi segala akivitasnya dan lagi dia banyak melihat teman-temannya tidak bahagia dengan pernikahannya dan hanya menghabiskan waktu di rumah sungguh itu bukan gaya hidup Laura. Tapi pelan-pelan Keenan berhasil menyakinkannya bahwa tidak akan ada yang berubah setelah mereka menikah. dari situlah Laura mau menerima lamaran Keenan.
"Abis ini mau kemana lagi?" Tanya Keenan saat keluar dari Butik.
"Kita makan dulu ya sayang di tempat biasa," Laura menggandeng mesra tangan Keenan.
"Oke,"
Mobil Keenan melaju dengan kecepatan sedang tiba-tiba dia hampir menyerempet seorang gadis yang sedang di kejar-kejar sekelompok remaja beruntung dia berhasil menginjak rem tepat waktu. Gadis itu menggedor-gedor kaca mobil Keenan dan memaksa meminta minta tumpangan.
Keenan menurunkan kaca mobilnya,
terlihat seorang gadis yang sudah tidak asing baginya. Keenan memang sudah mengenal Alin sebagai putri dari Pak Adi orang kepercayaan ayahnya. Karena jika ada acara besar Pak Adi selalu mengajak Alin.
"Om keen.. syukurlah tolongin Alin om, Alin di di kejar-kejar orang jahat," ujar Alin tersenyum lega bertemu dengan orang yang di kenal namun terlihat panik karena sekumpulan orang itu mulai mendekat.
Keenan pun segera membuka pintu lalu melajukan mobilnya meninggalkan kerumunan orang tersebut. Kini Alin bisa bernafas lega karena berhasil kabur dari geng anak kampung.
"Alin turun di sini aja om," Kemudian Keenan menghentikan laju mobilnya. "Makasih ya Om, Tante," ucap Alin cengengesan seraya turun dari mobil Keenan.
"Sayang kamu kenal anak tadi?," tanya Laura penasaran.
"Iya dia anaknya Pak Adi, Asisten Papa," jawab Keenan melanjutkan laju mobilnya.
Visual tokoh
Sabrina Naufalin Nugraha (Alin)
Keenan Wira Atmaja
Graceva Laura
Mohon maaf kalau Visual tidak sesuai atau kurang cocok karena memakai visual orang luar sedangkan latar ceritanya di indonesia.. hehhehe jujur author gak tau artis-artis indo..
Muhon dukungannya buat Novel kedua author, jangan lupa like, komen, rate bintang lima dan vote. oh iya masukin favorite juga yaa biar bisa terus ikutin cerita ini...
Masih banyak typo dan kesalahan dalam penulisan harap maklum yaa...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
bhunshin
aku ketinggalan bacanya GPP dah seru kayanya trus visualnya kg ngecewain cocok bgt unyu²
2024-11-14
0
Anita Jenius
Salam kenal kak..
2024-04-09
2
Widia Aja
Idola sy bat itu sih....
Cucok visual nya..
2023-01-17
0