'Mahavir Pov'
Aku menyesapi Aroma Coffee latte favoritku dicafe seberang Hotel Alister, Saat kemudian mataku menangkap samar penampakan wanita yang terlihat tidak asing bagiku. Wanita itu baru saja turun dari sebuah Van, dari gayanya dia terlihat sangat mirip dengan seseorang di masa laluku, seseorang yang selama ini menempati ruang dihatiku.
Sepertinya dia merupakan tamu hotel Alister, melihat ada beberapa Bellboy yang membantu nya. Dia tengah sibuk mengatur orang-orang yang mengangkut barang-barang nya. Beberapa kali juga terlihat dia mengomel karena ada beberapa dress yang menjuntai menyentuh lantai. Begitu dia menyibakkan rambutnya kebelakang, wajahnya langsung terlihat jelas dari kejauhan.
Dengan segera aku mengambil ponsel ku dan menghubungi Receptionist Hotel Alister.
"Try checking if Rachel S. Wijaya is registered as a hotel guest? " Tanya ku mencoba memastikan. Terdengar suara gugup dari ujung sana, kaget mendapat telepon dari CEO nya. Ya, Aku adalah CEO dari Alister Hotel. Yang merupakan anak tunggal serta pewaris satu-satunya dari Kerajaan bisnis Mr.James Alister.
(*Coba cek apakah Rachel S. Wijaya terdaftar sebagai tamu hotel?)
"Yes sir, there is a guest named Rachel but not Rachel s Wijaya, but Rachel Langdon"Jawabnya diujung sana. Itu dia..,dia menggunakan nama keluarga nya!!
(*Ya pak, ada tamu yang namanya Rachel tapi bukan Rachel S.Wijaya, tapi Rachel Langdon)
Seketika rasa rindu ku membuncah,
luapan kegembiraan dihati ku terasa meledak-ledak, tidak sabar ingin melihat wajah nya dari dekat...
Bergegas aku menyeberang ke Alister hotel, mengambil posisi duduk dengan view terdekat di lounge sambil berpura-pura memainkan ponsel dan sesekali melirik ke arahnya.
"Cantik!!"
satu kata yang terucap dari mulutku begitu melihat nya, dia benar-benar telah tumbuh menjadi wanita yang anggun. Bahkan bila disandingkan dengan para model yang ada disekitarnya dia tetap yang tercantik di mataku.
Terlihat dia masih berkutat dengan beberapa dress dan para model, yang sepertinya akan melakukan photoshoot. Aku sudah dengar kabar kalau dia sudah menjadi seorang desainer yang berbakat. Paman dan Bibi lah yang selalu mengabariku selama ini, mereka adalah daddy dan mommy Rachel. Mereka yang selalu memberitahu kabar-kabar terbaru dari Rachel, dikampus mana Rachel kuliah, jurusan apa, hingga karir apa yang ditekuninya saat ini.
Sudah 10 tahun berlalu tapi hubungan ku dengan orang tua Rachel tidak pernah terputus, bahkan sebulan yang lalu mereka menyempatkan datang mengunjungi ku saat berada di London. Paman merupakan sosok yang sangat bijaksana dan menjadi panutan ku selama ini.
* *
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, sudah empat hari Rachel menghabiskan waktunya di Hotel ini. Disetiap kesempatan diam-diam aku mengambil potret dirinya, ataupun memerintah beberapa karyawan hotel yang terpercaya untuk memotretnya lebih dekat. Stuart, asisten pribadi ku akan senantiasa melaporkan segala kegiatan Rachel yang dilakukannya di lingkungan hotel, bahkan hingga hal-hal yang terkecil seperti...
"Miss Rachel is having lunch with the models"
"Miss Rachel is enjoying a cheesecake at the cafe"
"Miss Rachel is..... " BLA.. BLA.. BLA...
Kalau ada yang mengataiku pengecut, mungkin itu memang benar.....
Karena disaat berhadapan dengannya keberanian ku akan menciut...
karena hingga saat ini aku hanya mampu melihat nya dari kejauhan, aku tak punya keberanian sedikit pun untuk menampakkan diri di hadapannya.
Kupandangi potret dirinya ...
Andai saja aku bisa mendekati mu...
Menggenggam jemarimu,
Membelai pipimu,
Mengusap pucuk kepalamu,
Dan mengecup bibir indahmu....
"Tok.. Tok... Tok" Suara ketukan pintu menyadarkanku dari lamunan.
Astaga Mahavir!!! Apa yang kamu pikirkan....!!!
kuusap wajahku kasar mencoba menghilangkan pikiran kotorku.
Stuart masuk dengan raut wajah yang terlihat panik, dengan terbata-bata dia memberitahu bahwa penipu yang selama ini menjadi buronan polisi sedang beraksi di hotel ini. Mereka merupakan komplotan penipuan dan pemerasan yang menggunakan modus yang sama disetiap aksinya, seorang pria yang bertindak sebagai model akan berpura-pura tertidur disamping sang korban wanita dan seorang wanita yang bertindak sebagai fotografer akan mengambil potret mereka dan merekayasa cerita seolah sang korban telah bercinta dengan seorang pria, setelah itu mereka akan memeras dan mengancam sang korban hingga korban tidak berdaya dan akhirnya mengikuti keinginan mereka.dan dari tampilan CCTV 15 menit yang lalu dia terlihat memasuki kamar Rachel.
Begitu mendengar nama Rachel disebut tanpa sadar aku langsung berlari menuju lift pribadiku, disusul Stuart dibelakang. Lift itu turun menyisir tiap lantai hingga berhenti di lantai 10. Begitu pintu lift terbuka aku dan Stuart langsung berlari menyusuri koridor hotel menuju kamar Rachel. Di depan kamar itu sudah ada 3 orang staff keamanan hotel menunggu perintah dariku.
"PAKKK" Staff keamanan mendobrak pintu kamar tersebut, dan langsung berhamburan masuk kedalam. Dua orang yang terdiri dari seorang pria dan wanita terlihat panik dan berusaha kabur, tapi kelincahan para staff keamanan hotel lebih dulu menaklukkan mereka.
Kulihat Rachel terkulai tak berdaya diatas tempat tidur dengan tubuh setengah bugil, dengan cepat kuraih selimut yang ada dan menutupi tubuhnya. Aku menunduk dan menatap wajahnya yang terlihat sedikit pucat, kusentuh kulit putihnya terasa begitu dingin.
"CALL DOCTOR ELIZABETH!!! NOW!!!" teriakku
Emosi ku mulai tak terkendali,rahangku mengeras karena menggertakkan gigi dengan kuat, tanpa kusadari kepalan tanganku telah melayang ke wajah pria asing yang masih setengah bugil itu. Kepalan tanganku terus bergerak lagi dan lagi menghujaninya dengan beberapa pukulan yang mendarat dengan sempurna di wajahnya, mulut nya mulai mengeluarkan darah segar, dia mulai terlihat lunglai hingga akhirnya tersungkur ke lantai.
"GO TO JAIL" Umpatku, dan mereka akhirnya digelandang keluar menuju kantor polisi.
Saat ini dokter Elizabeth telah memeriksa keadaan Rachel, Untungnya keadaan nya baik-baik saja, sepertinya Rachel hanya diberi obat tidur dan akan bangun setelah beberapa jam ke depan. Sesuai instruksiku kini Housekeeping sedang membersihkan semua bekas kekacauan tadi, pintu kamar yang rusak akibat dobrakan tadi pun telah diganti dengan yang baru. Seorang pelayan wanita juga telah memakaikan kembali pakaian ke tubuh Rachel. Setelah semua nya beres mereka pun keluar menyisakan diriku berdua dengan Rachel.
Kugenggam jemarinya yang terkulai lemas,
Kuusap pucuk kepalanya lembut,
Kuberanikan mengecup keningnya,
Mimpi indah sayangku...
Kini keadaan sudah kembali seperti semula, seluruh staf dan karyawan hotel pun telah disuruh untuk tutup mulut rapat-rapat.
Aku berharap Rachel tidak menyadari kejadian ini.
* * *
Baru dua hari berlalu sejak kejadian tersebut, aku kemudian dikejutkan dengan berita baru. Foto-foto Rachel bersama penipu itu ternyata telah menyebar diinternet, aku sama sekali tidak menyadari hal ini tempo hari karena memang tidak ditemukan apapun yang mencurigakan dari penipu itu.
Menurut hasil penyelidikan dari Stuart, seorang Hausekeeping dari hotel inilah yang menyebar luaskan Foto-foto tersebut ke internet, kemungkin waktu kejadian penyergapan kamera dari si pelaku terjatuh dan ditemukan oleh Housekeeping yang membersihkan kamar Rachel waktu itu. Dengan cekatan nya Stuart telah menekan berita tersebut agar tidak semakin menyebar.
Tapi bukan tidak mungkin kalau Foto-foto itu tiba-tiba muncul di tempat lain bukan? pikirku
Hal yang kutakutkan adalah ketika Rachel melihat Foto-foto tersebut, pastinya dia akan sangat Shock sekali. Bagaimana klo Foto-foto ini juga malah tersebar ke Indonesia? Paman pasti akan sangat kaget bukan main!! Aku harus memberi tahunya sebelum paman salah paham terhadap putri nya sendiri !! Aku segera mengambil ponselku dan menghubungi paman.
"Halo... " Suara berat terdengar dari ujung sana
"Halo paman.... Ini saya Mahavir"
"Hai nak... Gimana kabar??gimana Ayahmu, sehat-sehat kan?? " Tanyanya.
"Baik paman..hmmm... Itu... " Aku menarik nafas panjang kemudian akhirnya memberanikan diri menceritakan kronologi kejadian tempo hari. Seperti yang ku duga, paman menanggapi nya dengan sangat bijak.
"Terima kasih nak karena telah mengkhawatirkan keluarga paman..." Ucapnya membuat ku merasa tersentuh. "vir, apa kamu masih menyukai Rachel??" Lanjutnya.
Mendengar pertanyaan itu hatiku terasa nyeri, seakan ada sembilu yang Mengiris-iris hatiku.
Tanpa kusadari bulir bening jatuh dari sudut mataku. " Selalu..... dan akan selamanya... " Jawabku menahan nyeri.
"Vir, menurut paman masalah ini bisa terselesaikan bila kamu mau membantu paman."
"Saya akan selalu siap membantu tanpa paman minta seperti ini"
"Menikah lah dengan Rachel!! "
Seketika aku tersentak kaget atas permintaan itu, aku tahu ini tidak masuk akal, Rachel pasti tidak akan pernah mau menikah dengan orang seperti ku....
"Mengakulah kalau dirimu yang sedang bersamanya dalam foto tersebut!" lanjut paman lagi.
"Paman... Ini tidak mungkin!! Paman sendiri tahu klo Rachel luar biasa membenci ku."
"Vir!!! Jangan jadi pecundang seperti itu!! Sampai kapan kamu mau seperti ini, sudah 10 tahun lebih!!! Apa kamu siap melihat Rachel menikah dengan orang lain?? Paman itu sudah menganggapmu seperti anak paman sendiri, tidak akan ada pria yang bisa menyayangi anak paman melebihi dirimu."
"Tapi paman.... "
"Seiring waktu Rachel pasti akan menerimamu, mungkin inilah jalan yang terbuka untukmu nak....!! Pikirkanlah baik-baik, paman tunggu kabar secepatnya!"
* * *
Setelah merenungkan perkataan paman akhirnya aku memutuskan untuk menerima tawaran nya, Bukan karena permintaan paman tapi lebih karena dorongan keinginan hati ku yang terdalam. Berkat informasi dari paman aku bisa dengan cepat memesan tiket penerbangan yang sama dengan Rachel.
Saat ini pun aku sudah berada di dalam pesawat kelas Bisnis yang akan membawaku ke Indonesia,
kulirik ke samping kanan ku terlihat Rachel yang sudah lebih dulu duduk di kursinya.
"Betapa cantiknya.... " Gumanku dalam hati, diam-diam aku mengambil potret nya lagi, seketika ada notif pesan masuk dari Stuart, asisten ku.
"please sir check the latest news on the internet"
(silahkan pak cek berita terbaru di internet)
Segera ku buka layanan internet di ponsel ku, ternyata Foto-foto itu memang mulai tersebar kembali,dan kali dengan Headline "scandal of a young CEO with a Designer "Rachel Langdon". Bagus juga housekeeping hotel yang telah mengupload rumor ini bisa berfikir kalau aku lah pria dalam foto tersebut, ini malah mempermudah rencana paman. Menurut Stuart kemungkinan rumor ini sudah masuk ke akun gosip Indonesia. Kulirik sekali lagi ke arah Rachel, dia hanya sibuk membuka-buka halaman majalah Mode.
(*skandal CEO muda dengan Desainer "Rachel Langdon)
Semoga saja dia tidak membuka Ponsel nya hingga sampai ke Indonesia harapku..
"confirm the news, say that it really is me. and said that we were married" Balasku pada chat Stuart. Menginstruksikannya untuk mengakui bahwa berita itu benar, dan kami telah menikah.
(*Konfirmasikan beritanya, katakan bahwa ini benar-benar aku. dan katakan bahwa kami sudah menikah)
Sekitar sepuluh menit setelah itu pramugari datang memberikan beberapa instruksi keamanan penerbangan, akupun kemudian mematikan ponsel ku. Beruntung Stuart bisa memberikan kabar sebelum pesawat lepas landas.
Selama penerbangan berlangsung aku bagaikan seorang mata-mata yang memantau target nya.
Memerhatikan setiap gerak-gerik Rachel,
Yang hanya berkutat dengan sketch book dan tools nya...menggambar beberapa macam sketsa design baju.
Saat makan kulihat dia hanya mencicipi sedikit makanan tapi selalu menghabiskan juice buah nya, salah satu kebiasaan seorang wanita yang selalu menjaga penampilan.
Selama perjalananpun dia hanya tidur selama 3 jam, bahkan setelah tertidur penampilan nya tidak berubah sedikit pun, tetap rapi dan anggun...
Betul-betul seorang wanita perfeksionis....
Kurang lebih 17 jam kami di bersama di pesawat yang sama, akhirnya pesawat landing juga di Bandara Soekarno-Hatta.
Pramugari pun terdengar memberikan salam perpisahan nya...
"On behalf of The Airlines and the entire crew, I’d like to thank you for joining us on this trip. We are looking forward to seeing you on board again in the near future. Have a nice day!"
(*Atas nama The Airlines dan seluruh kru, saya ingin mengucapkan terima kasih telah bergabung dengan kami dalam perjalanan ini. Kami berharap dapat melihat Anda kembali dalam waktu dekat. Semoga hari Anda menyenangkan!)
* * *
~Terima Kasih sudah membaca 🙏 jangan lupa like, vote dan komen yaa 🤗🤗 Supaya Author juga semangat nulisnya... 🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments