Sudah tiga hari berlalu semanjak ditemukannya identitas Kiran.
Pagi itu, di sebuah rumah kontrakan, terdengar suara ketukan pintu yang berulang-ulang dari luar.
"Kiran...!! Kiran..!! Buka pintunya nak, mama tahu kau ada didalam" teriak seorang wanita yang tak lain adalah mama Kiran, Shamira Lawrence
Tak lama pintu pun terbuka, nampaklah sosok Kiran dibalik pintu "Mah, kalau mama kesini mau membicarakan soal pernikahanku dengan William. Lebih baik mama pulang saja!"
"Kau jangan keterlaluan Kiran! Mama saat ini tidak ingin berdebat denganmu!! Ayo kita kerumah sakit" pinta Mama Shamira dengan suara yang meninggi
Kiran mengerutkan keningnya iya merasa bingung "Rumah sakit? Untuk apa??"
"Kiran! Apa kau tidak tahu? Perusahaan kakek mengalami masalah, dan kakek sekarang jatuh sakit karena memikirkan nilai saham yang semakin hari semakin jatuh" ujar Mama Shamira dengan panik
Kiran membelalakkan kedua bola matanya, ia benar-benar tak percaya dengan apa yang didengarnya "Apa!? Bagaiman mungkin perusahaan kakek yang begitu besar mengalami hal seperti ini?"
"Kita bicarakan nanti, ikutlah denganku! Kita harus segera kerumah Sakit!!"
"Tunggu sebentar ma, aku harus ganti baju!" pinta Kiran dan masuk kekamar buru-buru mengganti bajunua
"Cepatlah!!" teriak Mama Shamira dari luar
***
40 Menit berlalu. . .
.
.
Rumah Sakit Internasional XXX
Kiran dan Mama Shamira sudah tiba dirumah sakit, dengan cepat Kiran melangkahkan kakinya dan meninggalkan mamanya yang sudah tertinggal jauh dibelakang sana.
Buru-buru Kiran masuk dan menghampiri kakeknya yang terbaring lemah diatas ranjang pasien
"Kakak! Maaf aku baru datang!!" ujar Kiran, mulai menitikkan air matanya sambil memandangi kakeknya yang terbaring lemah.
Kiran mengusap air matanya dan mengalihkan pandangannya pada mamanya "Mama jelaskan padaku apa sebenarnya yang terjadi!? kenapa kakek bisa seperti ini!!"
"Kiran! Tenanglah!! Kakek hanya syok. Beliau butuh berisitirahat beberapa hari, dan menghindari berita-berita mengenai perusahaan saat ini agar kondisinya cepat pulih" ujar mama Shamira mencoba menenangkan
"Kenapa perusahaan kakek tiba-tiba mengalami penurunan harga saham yang begitu drastis!" tanya Kiran penuh telisik
"Mama belum sempat mencari tahu, yang terpenting saat ini adalah kakek. Mama khawatir dengan kondisi kakek mu"
"Mama! Maaf, aku harus meminta mama untuk menjaga kakek sendiri. Kiran akan kembali ke perusahaan, untuk menangani masalah ini dan mencari solusinya" ujar Kiran begitu tegas
"Pergilah! Mama percaya kau bisa. Lupakan sejenak masalahmu, bantulah kakek menormalkan kembali kondisi perusahaannya" pinta Mama Shamira
Kiran mengangguk "Baiklah! Kiran harus pergi untuk bersiap-siap" ujarnya lalu melangkah pergi meninggalkan ruangan perawatan dengan buru-buru
"Hati-hati Kiran!"
***
Gedung kantor Leena & Smith, Inc (L&S, Inc)
Kiran begitu sibuk dengan beberapa laporan ditangannya, ia mempelajari kondisi perushaan selama beberapa hari ini
"Bagaimana? Apa kau sudah tahu penyebabnya?" tanya Kiran pada Mia yang merupakan Asisten Pribadinya
"Maaf Nona! Dugaan sementara sepertinya ada yang sengaja memainkan harga saham perusahaan"
Kiran mengerutkan kedua alisnya, merasa ada yang ganjal "Ini aneh! Bahkan kakek tidak memiliki rival dalam dunia bisnis. Selama ini kita bersaing secara sportif, perusahaan tumbuh dan berkembang atas kepercayaan masyarakat mengenai produk-produk kita, sehingga banyak para investor yang berdatangan. Oh ya Mia?"
"Ia Nona?"
"Bagaimana dengan para Investor?"
"Investor terbesar kita sudah menarik semua sahamnya, sehingga membuat para investor lainnya juga ikut menarik sahamnya"
Kiran sedikit terkejut dengan berita yang baru saja didengarnya "Kita harus mengadakan rapat kepada para pemegang saham secepatnya! Mia tolong kau buat jadwalnya!!"
"Baik! Secepatnya Nona, kalau begitu saya permisi" pamit Mia dan dijawab anggukan oleh Kiran
Kiran mengacak-acak rambutnya, ia mulai frustasi dengan masalah perusahaan yang dihadapi, karena sebelumnya ia tidak pernah dihadapkan pada masalah besar seperti ini "Ya tuhan! Apa yang harus aku lakukan!!" gumamnya
Ia pun mengambil foto yang terpajang diatas meja kerjanya "Papa! Seandainya kau masih ada disini, semuanya pasti tidak akan sekacau ini!" ujarnya sambil mengusap-usap gambar sang papa, dan tak terasa cairan bening mengalir dikedua pelupuk matanya, dan membasahi pipinya.
Kiran menghela nafas berat, kemudian menyandarkan kepala pada kursi kerjanya "Saat seperti ini sangat susah untuk mencari Investor baru yang akan membantu. Aku berharap semoga ada keajaiban!" gumamnya,
"Apa aku harus meminta bantuan dengan William? Ah tidak-tidak, aku sudah tidak mencintainya semenjak aku melihat sendiri sifat aslinya, lagipula aku hanya mencintai satu orang sampai saat ini. Ya Tuhan Bagaimana ini!? Aku juga tidak ingin kakek tambah sakit karena memikirkan perusahaannya yang semakin merosot! Arghhhh...!!"
Tiba-tiba pintu terbuka, dan tampaklah Mia dari balik pintu yang melangkah masuk "Nona!"
"Ada apa?"
"CEO dari DM Insurance Group ingin bertemu dengan anda?"
Kiran mengerutkan kedua keningnya "Aneh! kenapa perushaan raksasa seperti DM Group datang keperusahaan kecil milik kami? Apa lagi yang datang merupakan CEO langsung! Apa ini berkaitan dengan saham? Ah.. aku harap ini merupakan jalan yang baik" gumamnya dalam hati
"Kapan?" tanyanya
"Beliau sekarang sudah berada di loby"
"Baiklah! Persilahkan belaiu masuk keruangan saya" pinta Kiran
"Saya permisi!" pamit Mia sambil membungkukkan sedikit tubuhnya
5 menit berlalu,
Pintu ruangan kembali terbuka. Kiran sudah berdiri lebih dulu untuk menyambut kedatangan tamunya
"Nona! Beliau adalah Tuan Edward Phillip, CEO dari DM Insurance Group" ujar Mia menjelaskan
Papa Edward menarik sedikit sudut bibirnya saat pertama kali melihat Kiran secara langsung "Dia mirip sekali!" gumamnya dalam hati
"Selamat siang Nona!" ujar Papa Edward sambil mengulurkan tangannya
Kiran menerima jabatan tangan tersebut "Selamat siang Pak Edward! Saya Kiran Lawrence, merupakan Direktur dari L&S, Inc., Mari, silahkan duduk!" Pinta Kiran dengan sopan
Mereka bertiga pun duduk berhadap-hadapan "Mohon maaf untuk sementara CEO kami sedang sakit, dan saya yang bertanggung jawab untuk menangani perusahaan saat ini"
"Saya sudah mendengar beritanya. Semoga beliau cepat sembuh!"
Kiran tersenyum "Terimakasih atas do'anya tuan"
"Kebetulan saya memilki keperluan kepada anda Nona. Bolehkah kita berbicara empat mata" ujar Papa Edward
Sejenak Kiran terdiam, lalu menatap kearah Mia, pertanda agar Mia boleh keluar
"Kalau begitu saya permisi!" ujar Mia, dan berlalu
"Maaf tuan! Silahkan sampaikan maksud dan tujuan anda menemui saya?"
"L&S, Inc., adalah perusahaan kosmetik cukup besar dinegara ini, akan sangat disayangkan jika perusahaan ini harus pailit. Tentunya Nona Kiran tahu, perushaan kami adalah perusahaan raksasa yang memiliki cabang di beberapa negara besar, jika saya bekerja sama dengan perusahaan anda, tentunya akan mendatangkan keuntungan yang banyak bagi perusahaan."
"Katakanlah syaratnya" ujar Kiran to the point
Papa Edward tersenyum "Wanita ini benar-benar menarik! Pantas saja putraku tergila-gila padanya" gumamnya dalam hati
"Jika Nona bersedia menikah dengan putra saya. Saya berjanji akan membantu perusahaan ini, bahkan akan menjadikannya lebih baik dari sebelumnya. Bagaimana?"
Kiran memejamkan singkat kedua bola matanya "Lagi-lagi syarat yang diajukan adalah pernikahan politik! Ini merupakan kesempatan besar, jika aku menolak perusahaan ini akan benar-benar bangkrut dan kakek pasti akan!?" gumamnya dalam hati
"Tapi tuan! Kenapa anda menginginkan saya menjadi menantu anda? Kita bahkan baru bertemu Disni dan belum ada 1 jam?" tanya Kiran dengan begitu sopan
"Saya sedang mencari menantu, dan anda benar-benar masuk dalam kriteria menantu idaman!" ujar Papa Edward dengan santainya
"Apakah Tuan tidak khawatir jika saya tidak akan pernah mencintai anak anda?"
"Cinta tumbuh karena terbiasa! Kau wanita yang tangguh, kau sangat cocok bersanding dengan putraku yang lemah itu. Aku berharap kau dapat memotivasi dirinya"
Kiran mengerutkan kedua keningnya "Apa maksudnya? Apakah dia laki-laki yang suka menghamburkan uang atau dia benar-benar lemah secara fisik!" gumamnya merasa bingung
"Bagaiman?" tanya Papa Edward, seketika membuyarkan lamunan Kiran
"Bersediakah anda memberi saya waktu?"
"1x24 jam"
Kiran terkejut "Tuan! Tidak kah itu terlalu cepat?"
"Apa kau tidak khawatir dengan kondisi perusahaan?" ujar Papa Edward yang berusaha mengancam dengan halus
"Baiklah! Besok akan kuberi jawabannya" ujar Kiran yang berusaha tetap tenang
"Tapi ada satu kendala" Ujar Pap Edward sedikit gelisah
"Apa itu Tuan?"
"Aku dan kakekmu pernah memilki masalah, bagaimana kau menghadapinya?"
"Lalu! Kenapa tuan mau menjadikan saya menantu!? Apa tuan ingin balas dendam pada kakek melalui saya??"
"Tidak! Bukankah saya sudah menjelaskannya. Jika saya ingin balas dendam, dalam satu malam perushaan ini sudah tinggal nama. Tapi saya tidak selicik itu! Permasalahan saya dengan kakekmu hanyalah masalah pribadi bukan menyangkut perusahaan" ujar Papa Edward menjealskan
Kiran menghela nafas berat "Saya pegang kata-kata anda sebagai seorang yang disegani dinegara ini! Serahkan kepada saya masalah kakek" ujar Kiran dengan tegas
Papa Edward menyunggingkan senyumnya "Tenang saja! Saya bukan orangnya ingkar Nona, Kalau begitu saya permisi! Besok saya kembali lagi"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Sallop023
👍👍
2021-03-23
0