Episode 3

Malam hari dikediaman keluarga Phillip,

Jonathan mendatangi Papa Edward yang kala itu sedang duduk santai memainkan gadgetnya Ia segera medudukkan tubuhnya tepat disebuah kursi yang berhadapan dengan Papa Edward

"Pa!" Jonatan memanggil dengan serius

Papa Edward menaruh gadgetnya dan menatap putranya "Ada apa Joe? Apa ini tentang Lanie??"

"Papa memang selalu tahu maksud kedatanganku"

Papa Edward menyunggingkan senyumnya "Katakan!"

"Kenapa Papa menyetujui pernikahanku dengan Lanie? Kemarin malam Papa sudah berjanji memberikanku waktu selama 1 bulan" tanya Jonathan dengan ketusnya

"Kenapa kau tidak ingin dengan Lanie? Dia itu sederajat dengan kita, parasnya cantik, ia sangat menawan, pintar, dan dari latar belakang yang begitu jelas"

"Tapi aku tidak mencintainya Pa. Selama ini dia hanya ku anggap sebagai adik dan tidak lebih!"

Papa Edward mengambil cangkir yang berisikan teh smyang tinggal setengah, kemudian menyesapnya dengan tenang, kemudian menaruhnya dan kembali memperbaiki posisi duduknya

"Baiklah terserah kau saja! Apa kau seyakin itu bisa menemukan wanita pujaanmu itu!?" tanya Papa Edward seakan tidak percaya

"Papa jelas tahu kemampuanku" ujar Jonathan mulai menyombongkan diri

Papa Edward menyunggingkan senyumnya "Lalu, kenapa belum ada perkembangan sampai sekarang?"

"Semua butuh waktu Pah!"

"Jika memegang prinsip seperti itu, maka kau akan selalu terbelakang"

"Lalu! Apa yang harus aku lakukan?"

Papa Edward pun mengekuarkan sebuah amplop berwarna coklat dari selipan bukunya dan meletakkan diatas meja

"Ini! Sisanya kau yang melanjutkan!" ujarnya lalu bangkit dari duduk dan meninggalkan Jonathan

Jonathan pun segera meraih amplop tersebut kemudian membukanya, kedua bola mata Jonathan mebelalak sempurna

"Kiran!?" ujarnya, lalu melanjutkan melihat data-data yang lainnya

Jonatan menyunggingkan senyumnya "Harus aku akui, kekuasaan Papa belum bisa kutandingi. Padahal aku jelas tidak mengatakan tentang Kiran, tapi Papa dalam waktu 1 hari sudah menemukannya" gumamnya.

Jonathan pun mengambil ponselnya dan segera mengirimkan data-datanya kepada Axel yang merupakan Asisten Pribadinya.

***

Pagi hari, di gedung DM Insurance Group

Jonathan melangkah masuk menuju ruangannya dengan begitu gagah

"Selamat pagi Tuan!" Sapa Axel dari dalam ruang kerja Jonathan diiringi dengan senyum termanisnya

"Jangan sapa aku, jika kau belum menemukan informasi selanjutnya!" ujar Jonathan dengan gaya angkuhnya, dan langsung duduk dikursi kebesarannya tanpa memperdulikan Axel yang menyambutnya

Senyum manis Axel tiba-tiba meredup saat mendapat jawaban dingin dari Jonathan "Maaf Tuan, aku baru menemukan sebagian —" ucapannya langsung terpotong

"Sstttttt.. ! Aku tidak suka setengah-setengah, atau kau akan menerima gaji setengah bulan ini!!"

Axel menghela nafas beratnya "Selalu saja mengancam!" gumamnya dalam hati

"Baiklah tuan, kalau begitu saya permisi!" ujarnya dengan sedikit lesu, dan melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Jonathan.

Tak lama kepergian Axel, masuklah seorang wanita cantik yang berpenampilan sexy. Ia adalah sekretaris Jonathan, bernama Livia. Ia melangkah masuk dengan membawa beberapa berkas ditangannya, mencoba mendekat kesamping kursi Jonathan bermaksud untuk merayu, namun tiba-tiba langkah langsung terhenti

"Stop!!" pinta Jonathan

Livia merasa keheranan "Maaf!"

"Mulai sekarang kau harus jaga jarak, minimal setengah meter dari depan mejaku"

"Hah!"

"Apa kau tidak mendengar apa kataku!"

"Siap Pak!" ujar Livia yang begitu kebingungan

"Oh ya! Pakaian mu mulai besok harus lebih tertutup. Memakai rok minimal selutut, jangan menampakkan belahan dadamu, dan terakhir makeup yang kau gunakan jangan terlalu menor" Pinta Jonathan

"Ah bapak bisa aja! Pasti bapak tidak mau kan jika lekuk tubuh saya dinikmati laki-laki lain" ujar Livia mulai besar kepala

Jonathan menyunggingkan senyumnya "Kau sangat besar kepala. Dengar! Jika bukan karena Pak Edward, aku sudah lama memindahkan kau ke divisi lain!! Aku menyuruhmu seperti itu karena aku sangat risih melihat penampilan andhmu!! Apa kau paham!!!" ujarny sambil menggebrak meja

Livia langsung terkejut dia sedikit ketakutan "I-iya Pak, saya paham." ujarnya terbata-bata

"Mana berkasnya!!"

"I-ini pak, silahkan tanda tangan disini" ujar Livia sambil menyerahkan berkasnya dengan tangan gemetar

Jonathan pun menerima berkas tersebut "Kau boleh keluar, aku harus mempelajarinya terlebih dahulu" pinta Jonathan tanpa melihat kearah Livia

"Kalau begitu saya permisi!" Pamit Livia

Segera ia melangkah keluar dengan tergesa-gesa, perasaannya campur aduk saat melihat perubahan bossnya tiba-tiba dingin

"Benar kata Pak Edward, jika atasanku ini memiliki sifat yang gampang berubah! Aku harus lebih bisa menyesuaikan diri!!" gumam Livia dalam hati

***

"Selamat siang Tuan!" sapa Axel yang baru saja masuk kedalam ruangan Jonathan

"Katakan!" ujar Jonathan dengan singkat dan jelas, matanya masih fokus membaca beberapa berkas ditangannya tanpa menatap Axel

"Saya sudah menemukannya! Wanita yang anda suruh saya untuk menyelidiki berkaitan dengan wanita yang anda cari selama ini"

Jonathan mengerinyitkan dahinya, ia segera menutup berkasnya dan menatap tajam kearah Axel "Apa maksudmu?"

"Mereka adalah wanita yang sama Tuan! Didalam sini sudah ada informasi lengkap tentang wanita tersebut, hanya saja..." ragu-ragu Axel menjawab

"Kau berencana ingin memotong gajimu bulan ini!?" ujar Jonathan penuh ancaman, ia tidak sabar mendengar jawaban selanjutnya

"Ah maaf Tuan! Hanya saja wanita ini adalah cucu dari Tuan Lawrence"

"Maksudmu Tuan Michael Lawrence, yang mempunyai bisnis kosmetik cukup besar dinegara ini?"

"Benar Tuan! Anda mungkin tahu jika Tuan Edward dan Tuan Michael memiliki hubungan yang bisa dikatakan sedang tidak baik"

"Ya aku tahu itu"

"Masih ada satu informasi lagi Tuan"

"Apa?"

"Wanita itu kabur dari rumah dan tinggal di pemukiman yang padat penduduk karena menghindari perjodohan dengan tuan William Arthur. Dari kabar yang kudengar tuan William sempat menjalin hubungan dengan Nona Kiran, namun tak berlangsung lama karena sifat asli Tuan William yang suka bermain dengan wanita diketahui oleh Nona Kiran. Karena Tuan William sangat menyukai nona Kiran dan tidak ingin melepasnya, akhirnya Tuan William mengajukan pernikahan politik pada keluarga Lawrence. Tuan William saat ini sedang berusaha mencari nona Kiran, namun belum menemukan hasilnya sampai sekarang"

Jonatan mengeraskan rahangnya saat mendengar kabar tersebut "Kalau begitu aku tidak boleh kalah cepat. Katakan! Apa yang harus ku lakukan!?"

"Bagaiman kalau tuan menemui nona Kiran?" saran Axel

"Tidak! Aku belum siap. Aku tidak ingin dia melihatku seperti sekarang, aku ingin dia mengingatku terlebih dahulu"

Axel mulai kebingungan dan tak ingin salah memberi saran akhirnya ia menyerah "Maaf tuan! Saat ini hanya solusi itu yang dapat saya berikan"

Jonathan memainkan jarinya diatas meja sambil berpikir "Ah aku lupa dengan kemampuanmu! Kau mahir dalam masalah memainkan saham, aku tunggu kabar baiknya"

"Maaf! Apa maksud tuan saya harus—" ucapan Axel langsung terpotong

"Ya.. Lakukanlah secepatnya! Untuk masalah Tuan Edward aku bisa mengatasinya" ujar Jonathan dengan seringai jahatnya

"Tuan Jonathan dan Tuan Edward tidak jauh berbeda, melakukan segala macam cara untuk mendapatkan keinginannya, termasuk dengan cara licik sekalipun. Semoga ini berakhir dengan baik" gumam Axel dalam hati kemudian menghela nafas beratnya

Jonathan memalingkan tubuhnya saat merasa tak mendapat jawaban dari Axel "Apa kau mendegarku!?"

"Ah Maaf! Saya akan menjalankannya sesegera mungkin tuan" ujar Axel sedikit gugup

"Aku tunggu kabar baiknya"

"Kalau begitu saya permisi" Pamit Axel

"Oh ya Axel, kau jangan berpikiran buruk tentangku. Aku tidak selicik Papaku, aku hanya ingin menempatkan dia disisiku" ujar Jonathan menjelaskan

"Maaf tuan! Saya sempat berpikiran buruk tentangmu" ujar Axel sambil membungkukkan sedikit tubuhnya

"Ya aku tahu! Oleh karena itu aku meluruskannya" jawab Jonathan sambil menepuk ringan sebelah bahu Axel dan memberikan senyumnya "Kembalilah bekerja!"

Axel bernafas lega saat mendengar jawaban Jonathan, ia pikir akan segera berakhir hari ini "Kalau begitu saya permisi tuan" Pamitnya dan dijawab anggukan oleh Jonathan.

Jonathan mulai membuka berkas yang diberikan Axel padanya ia ambil sebuah foto didalamnya

"Ternyata! kau adalah Kiran Lawrence? Kau benar-benar sudah tumbuh besar sekarang, wanita yang berparas cantik, pintar, dan mahir dalam bela diri. pantas saja sekarang William mengejarmu, mungkin dia akan menjadi rival terberatku. Aku yakin bisa meluluhkan hatimu" gumamnya sambil tersenyum menatap foto Kiran.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 PENGUMUMAN
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
PENGUMUMAN
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!