2-Kabur

(BAB REVISI)

Cyra melepas ponselnya, menatap Shasa yang masih setia menunggu kedatangan kakak sepupunya di parkiran bandara. "Kak, kenapa ga langsung nyamperin mereka? Emang mereka kenal plat mobil ayah?" Protes remaja yang berumur 15 tahun itu pada sang kakak.

Shasa menatap balik adiknya. "Mau turun?"

"Iya. Cyra mau buang air juga…" keluhnya.

"Ya udah ayo turun!" Ajak Shasa dengan tangan yang menggapai tasnya. Ia mengambil ikat rambut dan mengikat asal rambutnya yang tergerai.

"Kakak tunggu Cyra!" Teriak Cyra ketika dirinya ditinggal oleh sang kakak dengan kunci mobil yang diberikan kepadanya, disuruh untuk mengunci kembali mobilnya.

Cyra berlari karena ia tertinggal jauh dengan sang kakak yang sudah menyebrangi jalan. Hingga sebuah mobil berwarna hitam melaju dengan cepat ke arah gadis itu. Karena kelalaian Cyra dalam menyebrang, sampai gadis itu tak memperhatikan sekitarnya.

"KAKAK!!" Pekik Cyra takut. Tapi untung saja mobil itu berhasil berhenti tepat 5 cm di hadapan Cyra. Shasa tentu ikut terkejut, ia berbalik dan berlari ke arah sang adik untuk memastikan keadaannya.

"Astaga Cyra, kamu ga papa kan?!" Disaat itulah tangis Cyra terdengar. Antara takut dan terkejut menjadi satu, itulah yang dirasakan oleh Cyra.

"Kamu ga papa? Ada yang terluka? Apa kita perlu ke dokter?" Tanya sang pemilik mobil yang tak kalah khawatir dari Shasa.

"Maafin saya mas... Saya ga liat ada mobil…" Gadis itu membuka suaranya, tak menyalahkan si pengendara mobil karena memang itu kesalahannya.

"Saya juga minta maaf, saya terlalu cepat bawa mobilnya." Pria itu beralih menghadap ke arah Cyra kembali. "Kamu beneran ga papa?" Cyra mengangguk mengiyakan, dengan memeluk erat Shasa karena takut.

"Bener Ra?" Tanya Shasa, dan lagi lagi Cyra hanya mengangguk karena tak berani menatap pria tadi.

"Ya udah. Kamu masih mau nunggu Ka Rena sama Karel?"

"Iya, ayo kak!"

Shasa menatap pria yang hampir menabrak adiknya, terlihat seumuran dengannya. "Kalau gitu saya duluan ya, maaf sebelumnya." Pamit Shasa sebelum meninggalkan lelaki tersebut.

Mata lelaki itu terpaku pada Shasa. Matanya menangkap sosok yang tidak terlihat asing lagi di matanya. Kira kira dimana ia pernah bertemu dengan wanita itu?

"Tunggu!" Baru saja Shasa berbalik ingin melanjutkan langkahnya, namun pria itu menahannya. Ia mengeluarkan sebuah kartu dan memberikannya pada Shasa. "Sebagai gantinya, terima kartu nama saya. Kalau ada apa apa, langsung hubungi saya aja."

Shasa mengangguk. "Oke," ucap Shasa menerima. Ia langsung berlari menghampiri Cyra.

Sedangkan pria tadi masih memperhatikan Shasa. Karena bunyi klakson kendaraan orang menyadarkannya dari lamunan panjang tentang Shasa. Ia kembali masuk ke dalam mobil dan pergi dari bandara dengan pikiran yang masih tertuju pada sosok wanita tadi.

__________

Shasa mengedarkan pandangannya, masih mencari keberadaan kakak sepupunya itu. Hingga akhirnya orang yang ditunggu keberadaannya terlihat dipandangannya.

Tangannya terangkat dan melambai dengan memanggil nama mereka. "Kak Ren, Karel!" Panggilnya kencang, membuat salah satu si pemilik nama menoleh dan berlari ke arahnya.

"Caca!!" Pekik Rena bahagia. Ia berlari dan meninggalkan kopernya pada Karel-sang adik. Hingga keduanya bertubrukan dan saling memeluk erat, melepaskan kerinduan di antara keduanya.

"Kak Caca doang? Cyra engga?" Protes Cyra dengan bibir yang berbentuk kerucut.

Pelukan keduanya terlepas bersamaan dengan Karel yang baru menghampiri kakaknya. Rena menatap Cyra intens. Hingga tatapan Rena kembali pada Shasha. "Itu Cyra? Kirain anak tetangga." Ucap Rena dengan menunjuk gadis itu.

"Kak Renaaa!" Protes Cyra kembali.

Rena tertawa puas. "Bercanda sayang. Ulululu... sini dong," Ucap Rena membawa Cyra ke dalam pelukannya. "Gak ketemu 2 tahun, udah gede aja Cyra."

"Kak Rena nya gak balik balik sih!"

"Kamu juga ga nyamperin aku!" Balas Rena tak mau kalah.

"Kan aku masih sekolah…"

"Aku juga kuliah…" Dan lagi lagi, Rena bersikeras untuk tak disalahkan.

"Udah-udah!" Shasa memisahkan keduanya. Kemudian ia beralih menatap satu orang asing yang berdiri di antara mereka. "By the way, dia siapa? Temen lo?" Ucap Shasa bertanya pada Karel.

"Nope. Dia calon kakak ipar gue." Balas Karel dengan melepaskan headphonenya dan menggantungkannya di lehernya.

Mulut Shasa dan Cyra terbuka lebar. Mereka berdua terkejut mendengar kabar bahwa sang kakak sudah memiliki calon jodohnya. "Oh my god! Really?!" Tanya Shasa langsung menutup mulutnya.

"Of course."

"Kalau gitu kita harus cepet pulang, dan merayakan ini!" Usul Shasa cepat. Ia menarik salah satu koper yang paling kecil dan juga menarik lengan Rena, tak lupa dengan Cyra yang selalu berjalan tepat di sebelahnya.

__________

Sedangkan di sisi lain, motor ninja yang Rayyan bawa baru saja berhenti di kediaman kakek dan neneknya. Ia turun bersama dengan Nadhira yang sebelumnya ngotot agar dia saja yang membawa motornya.

Nadhira berhenti, menatap ke arah motor Rayyan yang masih terparkir dengan sembarangan. Ia juga belum melepaskan jaket kulit berwarna hitam yang biasa ia gunakan ketika berkendara sepeda motor.

"Bang, sini gua parkir dulu motornya." Tawar Nadhira, tangannya sudah bersiap menerima uluran kunci motor dari Rayyan.

Rayyan ikut berbalik menatap motornya. "Gak papa, biasanya juga begitu." Balas Rayyan acuh.

"Nanti mobil Kak Caca sama Ayah gak bisa parkir kalau abang parkir sembarangan gini!"

Rayyan menimang ucapan Nadhira. Ada benarnya juga dengan apa yang dikatakan oleh adiknya. "Ya udah." Putus Rayyan pada akhirnya.

Nadhira menahan pergerakan Rayyan yang ingin membenarkan posisi motornya. "Gua aja, abang masuk duluan. Lagian cuma sebentar." Bujuk Nadhira kembali. Saat ini ia benar benar ingin mengendarai motor ninja berwarna hitam mengkilat itu.

"Nih, hati hati ya!" Peringat Rayyan, takut adiknya jatuh mengingat motornya yang berat dan tinggi.

"Sip, gampang kok."

Setelah mengatakan hal itu, Rayyan benar benar masuk ke dalam kediaman utama kakek neneknya. Sedangkan Nadhira bersorak senang dalam hatinya.

Ia menyalakan ponselnya, melacak keberadaan Cyra untuk mengetahui dimana keberadaan mobil kakaknya. Kemudian setelahnya ia melacak keberadaan kedua orang tuanya. Lagi lagi ia dibuat bersorak dalam hati ketika mengetahui keberadaan keduanya masih jauh dengan rumah sang kakek nenek mereka dan kebetulan jalan yang mereka lalui sedang dalam masa perbaikan, jadi mau tidak mau mereka harus ikut terjebak dalam kemacetan.

Gadis itu memasukkan ponselnya, dan memasangkan earphone bluetooth nya di telinganya. Melakukan panggilan dengan tangan satu lagi yang merogoh kantung jaketnya, mengeluarkan STNK yang berhasil ia curi dari kantung celana Rayyan sebelumnya.

Saat panggilan tersambung, ia tersenyum senang. "Sharelock sekarang, gue otw." Ucap Nadhira pada lawan bicaranya melalui telepon.

Ia memasukkan kembali STNK milik Rayyan, memakai sarung tangannya untuk berkendara dan memakai helm fullface milik Rayyan. Gadis tomboy itu menatap pantulan dirinya dari spion motor. "Perfect." Ucapnya tersenyum singkat.

Saat itu juga, tangannya memutar kunci motor dan mulai melajukan motor ninja itu. Dan disaat yang bersamaan Rayyan keluar berusaha untuk mengejarnya.

"NADHIRA MAU KEMANA LO?!!" Teriak sang abang karena takut ia akan dimarahi oleh ayah dan bundanya karena telah memberikan izin pada Nadhira untuk berkendara.

"30 MENIT BANG!!" Balas Nadhira memutar kepalanya kebelakang, melihat Rayyan yang tak dapat menggapainya karena ia memutar gas dengan sangat kencang.

"AH **!*!!" Umpat Rayyan dengan segala kekesalannya.

Terpopuler

Comments

Rapa Rasha

Rapa Rasha

seru lanjut

2022-12-09

0

Subrinemer

Subrinemer

hehehe kasian juga Rayyan jadi makanan nyamuk ayah d bunda 😂😂😂

2021-10-09

1

re

re

Rayyan curhat ortunya pacaran aja hehe

2021-08-24

0

lihat semua
Episodes
1 1-Prolog
2 2-Kabur
3 3-Geng Motor
4 Second Life Bab 4
5 Second Life Bab 5
6 Second Life Bab 6
7 Second Life Bab 7
8 Second Life Bab 8
9 Second Life Bab 9
10 Second Life Bab 10
11 Second Life Bab 11
12 Second Life Bab 12
13 Second Life Bab 13
14 Second Life Bab 14
15 Second Life Bab 15
16 Second Life Bab 16
17 Second Life Bab 17
18 Second Life Bab 18
19 Second Life Bab 19
20 Second Life Bab 20
21 Second Life Bab 21
22 Second Life Bab 22
23 Second Life Bab 23
24 Second Life Bab 24
25 Second Life Bab 25
26 Second Life Bab 26
27 Second Life Bab 27
28 Second Life Bab 28
29 Second Life Bab 29
30 Second Life Bab 30
31 Second Life Bab 31
32 Second Life Bab 32
33 Second Life Bab 33
34 Second Life Bab 34
35 Second Life Bab 35
36 Second Life Bab 36
37 Second Life Bab 37
38 Second Life Bab 38
39 Second Life Bab 39
40 Second Life Bab 40
41 Second Life Bab 41
42 Second Life Bab 42
43 Second Life Bab 43
44 Second Life Bab 44
45 Second Life Bab 45
46 Second Life Bab 46
47 Second Life Bab 47
48 Second Life Bab 48
49 Second Life Bab 49
50 Second Life Bab 50
51 Second Life Bab 51
52 Second Life Bab 52
53 Second Life Bab 53
54 Second Life Bab 54
55 Second Life Bab 55
56 Second Life Bab 56
57 Second Life Bab 57
58 Second Life Bab 58
59 Second Life Bab 59
60 Second Life Bab 60
61 Second Life Bab 61
62 Pengumuman
Episodes

Updated 62 Episodes

1
1-Prolog
2
2-Kabur
3
3-Geng Motor
4
Second Life Bab 4
5
Second Life Bab 5
6
Second Life Bab 6
7
Second Life Bab 7
8
Second Life Bab 8
9
Second Life Bab 9
10
Second Life Bab 10
11
Second Life Bab 11
12
Second Life Bab 12
13
Second Life Bab 13
14
Second Life Bab 14
15
Second Life Bab 15
16
Second Life Bab 16
17
Second Life Bab 17
18
Second Life Bab 18
19
Second Life Bab 19
20
Second Life Bab 20
21
Second Life Bab 21
22
Second Life Bab 22
23
Second Life Bab 23
24
Second Life Bab 24
25
Second Life Bab 25
26
Second Life Bab 26
27
Second Life Bab 27
28
Second Life Bab 28
29
Second Life Bab 29
30
Second Life Bab 30
31
Second Life Bab 31
32
Second Life Bab 32
33
Second Life Bab 33
34
Second Life Bab 34
35
Second Life Bab 35
36
Second Life Bab 36
37
Second Life Bab 37
38
Second Life Bab 38
39
Second Life Bab 39
40
Second Life Bab 40
41
Second Life Bab 41
42
Second Life Bab 42
43
Second Life Bab 43
44
Second Life Bab 44
45
Second Life Bab 45
46
Second Life Bab 46
47
Second Life Bab 47
48
Second Life Bab 48
49
Second Life Bab 49
50
Second Life Bab 50
51
Second Life Bab 51
52
Second Life Bab 52
53
Second Life Bab 53
54
Second Life Bab 54
55
Second Life Bab 55
56
Second Life Bab 56
57
Second Life Bab 57
58
Second Life Bab 58
59
Second Life Bab 59
60
Second Life Bab 60
61
Second Life Bab 61
62
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!