Kelas Bu Hana

Reagan berhasil masuk dalam tim inti. Hal itu sudah ia perkirakan. Christian juga masuk dalam tim yang sama dengannya. Hal itu juga sudah ia perkirakan. Yang tidak ia perkirakan adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pertandingan, dan tidak terpilihnya dia menjadi kapten.

Reagan dan Christian sama-sama tidak terpilih menjadi kapten karena keduanya agresif. Posisi kapten membutuhkan seseorang yang tenang dan dapat berpikir jernih meski di bawah tekanan sekalipun. Reagan tidak suka dikalahkan. Christian apalagi. Pelatih mereka memutuskan untuk memilih Felix, kakak kelas mereka untuk mengisi posisi sebagai kapten sekaligus penengah bagi Reagan dan Christian jika keduanya terlibat keributan. Jika saja Christian cepat menyerah, mungkin pertandingan akan selesai tepat waktu sebelum pelajaran fisika dimulai, gerutu Reagan dalam hati.

Reagan sempat cuci muka dan berganti baju sebelum masuk ke kelas dengan ngos-ngosan. Ia sudah melewatkan satu jam pelajaran fisika kegemarannya. Begitu ia tiba, posisi tempat duduk kelas sudah berubah menjadi dua kubu. Kubu kiri dan kanan.

"Kamu terlambat, Reagan." Tegur bu Hana, guru fisika mereka.

"Maaf, bu. Saya baru selesai tanding basket." Reagan menunduk meminta maaf. Ia masih berdiri di ambang pintu. "Saya boleh duduk dimana?"

"Materi hari ini adalah tentang tata surya. Hari ini saya sengaja memisahkan kalian untuk berdebat mengenai 'Kehidupan Lain Selain di Bumi'. Kalian harus berdebat secara spontan dan rasional. Kamu bisa memilih untuk duduk di meja kubu yang setuju akan adanya kemungkinan kehidupan selain di Bumi." Bu Hana menunjuk kubu sebelah kanan, dimana ia melihat Selena dan Mindy duduk di barisan paling depan. Reagan menahan senyum. Entah kenapa Solar menganggap senyum itu adalah senyum meremehkan. "Atau di meja kubu yang tidak setuju." Lanjut bu Hana, menunjuk kubu lawan Selena. Tanpa berpikir panjang, Reagan langsung duduk di barisan belakang kubu lawan yang kosong.

"Oke, kita lanjutkan perdebatannya. Kubu yang setuju, silahkan membalas argumen yang baru saja dikemukakan oleh tim lawan. Siapa yang akan menjelaskan?" Tanya bu Hana sebagai moderator. Solar mengangkat tangannya dan langsung berdiri.

"Kami tidak mengerti dengan keyakinan tim lawan yang menganggap bahwa galaksi kalian, maksudku, galaksi Bimasakti, adalah satu-satunya galaksi yang memilik planet yang dapat dihuni. Bentuk kehidupan tidak hanya makhluk hidup seperti yang kalian lihat sehari-hari, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Bagaimana dengan yang berbentuk algae? Berbentuk mikroba? Ada banyak planet di dunia ini yang belum pernah didatangi manusia." Solar tersenyum geli, mengingat betapa kurang pengalamannya spesies bernama manusia ini jika dibandingkan dengan dirinya sebagai heloxe. "Planet-planet itu berpenghuni. Apa yang kalian sebut dengan alien, beberapa dari mereka yang memiliki teknologi canggih, mengirimkan sinyal yang bentuknya macam-macam ke seluruh tata surya. Teknologi di planet ini mungkin belum dapat menangkapnya, sehingga kalian masih beranggapan kalau manusia satu-satunya spesies tercerdas." Lanjut Solar dengan penuh percaya diri. Ia mengungkapkan argumen pribadinya. Anggota timnya tidak kelihatan keberatan sama sekali.

"Silahkan kubu yang tidak setuju untuk membalas argumennya. Tapi ingat, harus rasional!"

Reagan langsung berdiri. Anggota timnya kelihatan tidak terima karena mereka sudah menyiapkan daftar catatan untuk membantah. Mereka merasa perlu berkordinasi dulu tentang siapa yang akan menjelaskannya.

"Bagaimana kalian tahu kalau mereka mengirimkan sinyal ke seluruh tata surya? Bukankah itu hanya sebatas spekulasi?" Reagan memandang Solar. "Baiklah. Anggap saja mereka memang mengirimkan sinyal." Giliran Solar yang menatap balik. Ia penasaran tentang opini Reagan terhadap alien seperti dirinya. Reagan menghembuskan napas sebelum melanjutkan, "Kita semua tahu kalau jarak antar planet sangat jauh. Kemungkinan bahwa sinyal itu akan sampai ke bumi tentu memakan waktu yang sangat lama. Jika memang ada yang mengirimkan sinyal kemari, pasti mereka berasal dari ribuan, atau mungkin jutaan tahun yang lalu. Dan jika kita ingin membalas untuk menerima komunikasi dari mereka, bukankah nantinya membutuhkan waktu yang lebih lama lagi untuk dikirim, apalagi kita tidak mungkin langsung mengetahui darimana sinyal itu berasal." Solar mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Ia tidak menyangka sedangkal itu pikiran Reagan. Begitu Reagan duduk, Solar langsung berdiri untuk membantah.

"Itulah masalah kalian. Apa yang kalian anggap fakta belum tentu benar. Ada peradaban yang jauh lebih maju dari planet ini!"

"Benarkah? NASA belum menemukannya, tuh!" Sahut Reagan.

"Kalian hanya perlu waktu lebih lama untuk melihatnya sendiri."

"Tidak ada kehidupan lain selain di bumi, Selena. Planet-planet di sekitar bumi tidak memenuhi kriteria layak untuk dihuni makhluk hidup." Balas Reagan.

"Aku tidak bilang di sekitar sini! Galaksi kalian hanya salah satu dari galaksi kecil yang ada di dunia."

"Lalu bagaimana kamu dapat membuktikannya?" Kedua mata Reagan menyipit, "Kecuali kalau kamu sendiri adalah alien." Kedua mata Solar membulat. Tanpa sadar ia malah membuka penyamarannya sendiri. Terdengar tawa tertahan yang berasal dari teman-temannya. Solar memandang sekeliling. "Apa kamu alien, Selena? Kenapa kamu sangat yakin kalau ada kehidupan lain selain di bumi padahal belum ada hasil penelitian yang mengatakan demikian? Atau kamu pernah bertemu alien? Bagaimana bentuknya?" Pertanyaan Reagan membuat seisi kelas meledak dalam tawa. Kedua tangan Solar mengepal menahan amarah. Reagan mempermainkannya. Cowok itu menganggapnya konyol dan membuatnya jadi bahan tertawaan seisi kelas.

"Apa aku boleh meng-upload video perdebatan dua siswa terpintar seprovinsi di blog sekolah?" Mindy mengangkat ponselnya, menatap Selena penuh harap. Ia telah mendokumentasikan semuanya karena mengira bahwa perdebatan dua orang rival sejak kelas I tentang ada atau tidaknya alien cukup seru. Solar mengabaikannya. Kedua matanya sibuk memelototi Reagan yang hanya tersenyum kecil ke arah dirinya.

Spesies sombong!, rutuk Solar.

***

Terpopuler

Comments

Zuni Rahmawati

Zuni Rahmawati

jdi inget film bollywood koi mil gaya ada aliennya...

2020-12-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!