Di Atas Atap

Rumah Selena secara keseluruhan tidak akan terlihat dari balik rimbunnya pepohonan dan tingginya pagar kayu kokoh yang membentengi tempat tinggal keluarga mereka. Keluarga Selena tinggal di pemukiman yang indah dan tertata. Rumah-rumah di sini besar dan kelihatan bagus dipandang. Christian tinggal tepat di sebelah rumah Selena.

Tempat tinggal Christian tidak dipasangi pagar apapun. Pekarangannya luas dipenuhi tanaman hijau yang terawat. Terdapat lampu gantung besar di atas beranda. Dari luar, kediaman Christian amat megah. Solar yakin bahwa rumah Christian adalah yang paling besar di antara rumah-rumah di pemukiman ini.

Begitu masuk ke dalam, melewati pagar kayu kokoh yang terbuka secara otomatis saat kendaraan mereka mendekat, Solar tercengang. Rumah Selena tidak kalah indah dibandingkan milik Christian. Desain yang modern menggunakan banyak kaca, membuat rumah Selena nampak transparan dari luar. Mungkin itu sebabnya orangtua Selena memasang pagar besar dan tembok tinggi di sekeliling rumah indah mereka. Semata-mata agar menjaga privasi. Kamar Selena sendiri berada di lantai tiga. Ruangan besar yang seharusnya menjadi loteng, disulap menjadi kamar luas berlantai kayu.

Ketika semua orang sudah terlelap oleh buaian malam, Solar naik ke atas atap rumah. Solar tidak bisa tidur. Tubuhnya tidak perlu tidur seperti kebanyakan spesies bumi. Meskipun begitu, Solar juga perlu istirahat. Cara beristirahatnya adalah dengan menceburkan diri ke laut, atau minimal menenggelamkan diri di dalam bak mandi milik Selena.

Ia agak kecewa karena tempat tinggal Selena sangat jauh dari laut. Sebenarnya keluarga Selena memiliki sebuah kolam renang di halaman belakang, namun banyaknya bahan kimia bernama chlorine membuat Solar mengurungkan diri untuk melompat ke dalamnya.

Sambil duduk-duduk, ia memperhatikan sekeliling komplek rumah Selena. Solar terpana melihat keberagaman di sini. Tidak hanya spesies dan koloninya, namun bentuk rumah juga. Ada rumah yang kecil, ada juga yang besar. Ada yang bagus, dan ada juga yang jelek. Ada yang mengendarai kendaraan mengkilap seperti keluarga Selena, ada juga yang bersepeda seperti Reagan.

Solar bertanya-tanya ada berapa banyak hal lagi yang akan membuatnya terkejut selama ia mengases planet ini.

Solar menengadah menatap bulan. Bulan kelihatan terang dan istimewa. Ia tahu kalau bulan yang ia lihat bukan salah satu bintang seperti matahari yang muncul di siang hari. Solar ingat pengalamannya pergi ke salah satu bintang di galaksinya karena penasaran. Ia ingin tahu seberapa tahan tubuhnya terhadap panasnya bintang. Solar hampir mati terpanggang di kapalnya, jika saja tidak ada heloxe lain yang menyelamatkannya. Ia harus menghadapi sidang koloni karena kecerobohannya. Koloni memutuskan untuk tidak memusnahkan Solar karena perannya sebagai heloxe masih dibutuhkan. Solar selamat karena statusnya sebagai heloxe.

Dahan pohon di dekatnya bergerak-gerak. Solar memperhatikan dahan itu, menunggu kalau-kalau ada spesies baru lagi yang muncul untuk mengejutkannya. Dahan bergerak makin berisik bersamaan dengan munculnya kepala Christian.

"Kopi?" Satu tangannya mengangkat box berisi dua cangkir plastik yang berisi cairan hitam mengepul.

"Keseimbanganmu bagus." Komentar Solar karena terkesan dengan keahlian Christian memanjat sambil membawa minuman tanpa menumpahkannya. Ia membantu menarik tubuh Christian agar tetangga sekaligus teman dekat Selena itu dapat duduk bersamanya.

Kedatangan Christian tak mengejutkan. Solar tahu kebiasaan dua sahabat ini setiap larut malam seperti sekarang. Christian selalu mengunjungi Selena diam-diam di atas atap kamarnya. Solar tak bisa mengingat sejak kapan kebiasaan ini dimulai.

Christian meletakkan kopi di antara mereka. Cowok itu mengenakan celana pendek dan kaos abu-abu kumal. Selena sering mengatai Christian dengan sebutan 'gembel' di rumah dan 'superstar' di sekolah karena penampilannya yang bertolak belakang.

"Kamu baik-baik saja?" Tanya Christian. Ia menyeruput kopinya.

"Kenapa menurutmu aku tidak baik-baik saja?"

Christian mengedikkan bahu. "Tingkahmu agak aneh seharian ini."

Solar menutupi kegugupannya dengan terkekeh. "Aku hampir mati tenggelam kemarin."

"Ah!" Akhirnya Christian sadar. "Kamu pasti masih syok." Christian menggenggam tangan Solar dengan sebelah tangan. Sebuah kebiasaan lain yang menunjukkan seberapa dekat mereka. "Besok aku antar ke dokter, ya?"

Solar menggeleng. "Aku sudah diperiksa kemarin. Mereka bilang aku baik-baik saja."

"Tapi dokter sekolah bukan dokter keluarga yang biasa mengurus kita. Mereka tidak tahu apa-apa."

"Orangtuaku dokter. Mereka bilang aku baik-baik saja." Solar menepuk-nepuk punggung tangan Christian lalu melepaskannya, khawatir suhu tubuhnya yang beberapa derajat di bawah manusia normal dapat disadari oleh Christian.

"Kamu tidak tahu seberapa cemas aku kemarin. Mindy terus menangis dan memaksaku untuk mencarimu sampai ketemu. Bukannya aku tidak ingin, tapi mencarimu bukan hal mudah. Kami bertengkar hebat saat kamu tidak ada."

"Seharusnya aku tidak berkeliaran sendirian." Kata-kata itu bukan hanya ditujukan untuk Christian. Jika mendiang Selena tidak ada di sana malam itu, mungkin Solar tidak akan mengambil alih tempatnya seperti sekarang.

Christian membelai rambutnya. "Aku sangat bersyukur kamu selamat."

Solar tersenyum. Menjadi amat penting bagi seseorang membuat perasaannya diliputi kehangatan. Ia belum pernah merasakan hal itu sebelumnya. Perannya sebagai heloxe memang dianggap penting bagi koloni. Namun tak ada yang pernah menganggapnya penting sebagai seseorang. Selena sangat beruntung karena memiliki teman seperti Christian.

"Kamu tidak mau kopi? Kuambilkan yang lain?" Tanya Christian saat menyadari Solar belum menyentuh minumannya sama sekali.

"Tidak apa-apa, aku belum haus. Lagipula, sekarang aku lebih suka air putih."

"Benarkah?"

"Aku sedang berusaha hidup lebih sehat."

Christian mengangguk mengerti. "Lain kali akan kubawakan air putih untukmu."

Solar kini jadi semakin yakin kalau sosok Chistian adalah sosok yang sangat perhatian terhadap Selena. Jika ia minta bulan, mungkin saat ini juga Christian akan mengambilkan untuknya. Hanya jika itu memungkinkan.

***

Terpopuler

Comments

Rifa Mukherjee

Rifa Mukherjee

wkwkwkkw....nanti malah kolamnya bau solar😂

2022-02-20

0

Rifa Mukherjee

Rifa Mukherjee

tapi ga jadi mermaid kan ya😂

2022-02-20

0

Arissams2mind

Arissams2mind

sampai 3 episode si solar belum makan .. 😅

2021-01-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!