" Ahh, ha..lo " sapa Lim terbata-bata seperti resah takut ketahuan mengikuti dari belakang.
" Okumura? " tanya Sawamura yang merasa aneh karena Okumura dan Lim bersamaan berada di sini.
" Sa.waa.muu.raaa " kata Lim merasa gelisah.
" Kap, kenapa kap berada disini? " tanya Sawamura penasaran.
" Ituu, aku jjuga berjalan untuk pulang. Arah rumahku lewat sini " jelas Lim dengan kebohongan yang tampak ketahuan.
" Oh begitu, kalau Okumura? "
" Aku ingin bermain sebentar ke rumah kap " jawab Okumura. " kamu ingin ikut juga? " ajak Okumura tiba-tiba yang membuat Lim menginjak kaki Okumura dengan kencang.
Okumura hanya menahan sakitnya itu dengan senyuman. " Boleh kalau begitu, aku juga merasa sedikit lelah sehabis latihan. " Sawamura menerima ajakan dari Okumura dengan antusias.
Lim hanya melotot kearah Okumura dengan tajam dan Okumura hanya bersiul berpura-pura tidak melihat. Mereka pun berjalan memasuki rumah Lim yang jaraknya hanya sekitar 5 rumah dari rumah Anna.
" Silahkan masuk " ajak Lim memasuki rumahnya, yang diikuti oleh Okumura dan Sawamura.
" Jadi seperti ini rumah kap " Okumura dengan terkagum-kagum melihat rumah Lim yang terbilang minimalis tapi modern. " Kap tinggal sendiri? " tanya Sawamura sambil melihat-lihat kearah koleksi mainan robot Lim serta foto-foto.
" Iya, di Jepang tinggal sendiri. Sedangkan orang tua dan adik berada di Amerika. Ohiya, kalau adik pernah tinggal di Korea sementara sama seperti kamu Sawamura " jawab Lim.
" KAP KAMU PUNYA GAME RESIDENT EVIL? KENAPA TIDAK BILANG, MARI KITA BERMAIN. " teriak Okumura sumringah. " Berisik! " pekik Lim merasa risih dengan teriakan Okumura.
" Aku istirahat sebentar " ucap Lim dengan lelah sambil memejamkan matanya dan bersandar di sofa. Sedangkan Okumura bermain game dan Sawamura hanya melihat-lihat.
Sampai di titik Sawamura melihat sebuah foto sebuah anak kecil perempuan bersama dengan Lim serta keluarganya. Namun, wajah anak kecil ini seperti tidak asing di mata Sawamura.
" Ini adik kap? " tanya Sawamura penasaran. " Iya dia adikku, tapi itu foto saat masih kecil. Mungkin sekarang dia seusia kita hanya saja dia lebih muda 3 bulan dariku. " Jawab Lim.
"Lebih muda? "
" Ah adikku itu di adopsi sejak umur 8 tahun sama orangtuaku. "
Sawamura hanya mengangguk-angguk kepalanya mengerti, tetapi anehnya ia seperti pernah melihat anak kecil itu entah dimana dan wajahnya tampak sangat familiar..
" Tidak mungkin kan " gumam Sawamura yang sekarang pikirannya entah kemana.
••
Keesokan harinya.
Angin yang berhembus kencang di pagi hari, Anna yang melangkah kaki keluar dari rumahnya menuju sekolah tidak sengaja melihat 3 orang cowok dengan pakaian berkerut, dan sama sekali tidak rapih.
Ketiga cowok itu adalah Sawamura, Okumura dan Lim. Mereka tidak tidur semalaman karena terlalu banyak bermain game sampai pagi dan tidak sadar bahwa saat ingin tidur matahari sudah terbit.
Anna tidak memperdulikan ketiga lelaki tersebut, ia hanya memakai headphone-nya agar tidak terdengar suara sedikitpun dari luar yang menurut Anna mengganggunya.
Langkah kaki Anna berjalan cepat mendahului mereka bertiga, Lim yang sadar bahwa di depannya itu adalah Anna langsung berlari dan berjalan berdampingan bersama Anna.
" Selamat pagi Anna, untuk pertama kalinya kita berjalan bersama ke sekolah " sapa Lim yang dihiraukan oleh Anna.
Anna sama sekali tidak mendengar ucapan Lim sedikitpun, Lim yang merasa kesal langsung melepaskan kedua headphone Anna dari telinganya. " Dengar tidak?! "
" Kamu kenapa sih, kembalikan headphone-ku! " seru Anna. " Aku akan kembalikan tapi jawab sapaku terlebih dahulu " Lim yang memaksa.
Sawamura hanya mengerutkan dahinya, ia tahu bahwa Lim menyukai Anna dari dahulu. Maka dari itu baginya, mereka harus bersaing secara sehat tanpa ada perkelahian sedikitpun.
" Selamat pagi, Anna " sapa ikut-ikutan dari Sawamura. Anna hanya menjawab sapaan dari Sawamura dengan tatapan sinis nya itu. " Wah perempuan ini wajahnya benar-benar sangat datar " ledek Lim kepada Anna.
" Kembalikan, kalau tidak aku marah "
" Marah saja, aku sudah biasa dengan kamu marah. "
" Ish " jengkel Anna yang tidak punya pilihan selain menginjak kaki Lim dengan tumitnya. Lim meringis kesakitan sehingga melepaskan headphone Anna, Anna segera mengambil headphone-nya kembali dan berjalan meninggalkan mereka bertiga.
Sawamura hanya melihat mereka dengan tatapan kosong, ia tidak bisa bertindak atau menolak mereka untuk tidak dekat, karena Sawamura bukan siapa-siapa Anna lagi.
Dahulu memang Anna bersama dengan Sawamura, selama 1 tahun. Tapi semenjak Sawamura pindah SMP ke Amerika mereka menjalankan hubungan LDR dan saat itu Anna selalu di bully cukup parah. Anna meminta bantuan Sawamura, meneleponnya tapi Sawamura sama sekali tidak mengangkatnya.
Bahkan untuk mengangkatnya saja Sawamura selalu bilang sibuk dan banyak alasan lain. Padahal di satu sisi Anna butuh Sawamura untuk menyemangati-nya.
Dari situlah timbul kekecewaan Anna, saat terakhir Anna menelepon Sawamura. Ketika itulah ia mengakhiri semuanya. Tapi Sawamura yang ingin menjaga Anna sebagai tanda maafnya, ia memasuki sekolah yang sama dengan Anna.
Tetapi Anna sudah menatapnya dengan berbeda, Anna menatapnya dengan tatapan dingin tidak seperti dahulu yang selalu lembut, untuk berbicara dengan Sawamura saja Anna enggan.
Mata Sawamura melihat Lim berjalan berdampingan dengan Anna, meskipun Anna bersikap dingin seperti itu Lim tetap menyukainya. Berbeda dengan Sawamura, ia tidak bisa.
" Sepertinya aku harus menye- " ucap Sawamura terpotong karena Okumura memukul punggungnya dengan sangat kencang. " Jangan menyerah, tetap bersaing. Kap juga tidak akan suka kalau kamu menyerah. " Kata Okumura tiba-tiba.
Sawamura hanya tersenyum simpul mendengar ucapan Okumura dan bergumam. " Benar juga. "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
chaiyyo
awal crtanya sama kayak anime yg pernah aku tonton cuman aku lupa judulnya.
tapi aku suka kok certnya👍👍👍👍
jadi akan trus aku baca😘😘😘
2020-01-13
1
Kalila Ramadhan
ohoho seru nih kayak gni...
2019-11-08
6
SulDentaw
wah seru ni
2019-10-25
6