Lim menolehkan kepalanya ke belakang melihat Anna terjatuh. Ia langsung berlari menghampiri Anna dan membopong membawa ke ruang UKS.
Setelah membawa Anna ke ruang UKS dan seorang Dokter sekolah memeriksanya. Lim yang begitu khawatir langsung menghampiri dokter tersebut " Gimana keadaannya? " tanya Lim khawatir.
" Sepertinya dia mengalami kelelahan dan shock " jawab dari Dokter. " Shock? " gumam Lim.
" Lebih baik dia istirahat terlebih dahulu " lanjut Dokter yang langsung meninggalkan ruangan tersebut.
Lim yang merasa bersalah menemani Anna sampai terbangun, ia meninggalkan pelajaran hanya untuk Anna.
Bel berbunyi tanda pulang sekolah, Anna masih saja belum terbangun. Lim juga yang tertidur dikursi karena menunggu Anna.
Tidak lama kemudian, Anna membuka mata secara perlahah melihat Lim yang tertidur di sampingnya. Anna menggoyangkan tubuh Lim untuk segera bangun. " Bangun! " seru Anna membangunkan Lim.
" Kamu sudah bangun " kata Lim membuka matanya.
Anna membangunkan badannya setengah duduk dan menatap Lim sesaat." Kenapa wajahku aneh? " tanya Lim.
" Bukankah kamu harus latihan kapten Lim? " Anna kebingungan
Lim menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu " Aku nunggu kamu bangun dulu baru ke sana " jawab Lim.
" Kap, kamu telat hanya demi seorang wanita reputasi mu akan hancur " tegas Anna yang ingin Lim segera keluar dari ruangannya" Lagipula aku ingin pulang."
" Kalau gitu aku antar " ajak Lim dengan antusias.
" Tidak perlu! " cuek Anna. " Ngomong-ngomong, tas aku masih ada di kelas ya? " imbuhnya.
Lim memberikan tas Anna kepada Anna " Tadi Sawamura yang datang membawa tas " kata Lim.
Anna mengambil tas itu dan segera keluar dari ruangan tersebut. Lim menahan lengan Anna agar tidak keluar. " Tunggu! "
" Aku antar kamu pulang ya? "
" Tidak perlu "
" Tolong! "
" AKU BILANG TIDAK YA TIDAK! " bentak Anna kepada Lim.
Lim melepaskan genggamannya dari lengan Anna. " Maaf, tapi bisa tidak usah seperti ini? " ucap Anna dengan nada rendah dan melangkahkan kaki keluar dari ruangan itu.
Lim menghela nafas panjang merasakan perasaan ditolak untuk kedua kalinya. " Hai kap! " panggil Okumura yang tiba-tiba datang ke ruang UKS.
" Kemana saja, mari kita mulai latihannya! " seru Okumura kepada Lim. Lim hanya terdiam, melihat punggung Anna yang semakin menjauh dari pandangannya.
" Sepertinya kapten sedang patah hati " ledek Okumura kepada Lim. " Diam! " bentak Lim tidak suka.
" Sudah, mari kita pergi ke lapangan " perintah Lim.
" Siap laksanakan " jawab Okumura.
••
Anna yang berjalan keluar dari gedung sekolahan itu tidak sengaja melihat Sawamura sedang menyandarkan tubuhnya ke dinding dekat pagar sekolah.
" Anna " panggilnya tapi Anna menghiraukan panggilannya dan terus berjalan." Tunggu! " serunya membuat Anna memberhentikan langkah kakinya.
" Kenapa? " tanya Anna tanpa ingin melihat wajah Sawamura. " Kamu masih kesal denganku? " tanya Sawamura merasa bersalah.
Anna mengigit bawah bibirnya menahan tangisannya. " Oh iya, terimakasih sudah membawakan tasku " kata Anna mengalihkan pembicaraan. " Kalau begitu, aku pergi dulu " lanjut Anna melangkah kaki meninggalkan Sawamura di sana.
Lim yang memperhatikan dari luar lapangan basket mengerutkan dahinya." HEI SAWAMURA " teriak Lim kepada Sawamura. Sawamura menoleh kearah Lim. " Ayo cepat, sebentar lagi kita mulai latihan! " lanjut Lim yang membuat Sawamura berlari kearah lapangan basket.
Anna berjalan pulang kearah rumahnya, air matanya tidak bisa berhenti terus mengalir di pipinya itu. Ia terus mengingat kejadian saat SMP. Dimana ia terus dibully oleh teman-temannya, dipukuli, dihina dan bahkan ada yang ingin mencabulinya. Tidak ada satupun yang membantunya.
Kenangan menyakitkan itu sungguh membuat Anna tersiksa, ia ingin melupakannya tapi tidak bisa. Itulah kenyataan sesungguhnya, bahwa kenangan tidak akan pernah bisa dilupakan sekalipun ingin kita lupakan.
Ia berharap bahwa saat ia memasuki Sekolah Menengah Atas tidak membuatnya mengingat kenangan itu, tapi laki-laki itu membuatnya mengingat kembali.
Membuatnya merasakan sakit itu lagi.
Tanpa sadar Anna sudah berjalan sampai depan rumahnya, tapi wajahnya dipenuhi oleh air mata. Matanya membesar karena terlalu banyak menangis, ia tidak bisa pulang. Anna harus menenangkan diri terlebih dahulu.
Anna berjalan menuju Taman bermain, ia duduk di sebuah ayunan sambil menundukkan kepalanya. Mengatur nafas secara perlahan. Anna ingin menenangkan diri tapi tidak bisa, air matanya terus mengalir.
Pukul 7:00 p.m
" Anna? " panggil Lim yang tanpa sengaja melihat Anna dan melangkah menuju kearah Anna.
Anna menghiraukan panggilan dari Lim " Kamu belum pulang? " tanya Lim.
" Bukan urusanmu " jawab cuek Anna.
" Mau eskrim? " Lim memberikan sebuah eskrim coklat kepada Anna, Anna mengambil eskrim itu dan memakannya.
Lim tersenyum sesaat dan duduk di sebelah ayunan Anna. " Terimakasih " ucap Anna dengan nada rendah.
" Apa? aku tidak dengar sama sekali? " canda Lim kepada Anna.
" Terimakasih " jawab Anna dengan malu.
" Bilang terimakasih saja malu-malu " goda Lim dengan senyum manisnya.
" Anna.. aku ingin minta maaf, tidak seharusnya aku seperti itu. Berbicara tiba-tiba di depan semua orang. Aku terlalu percaya diri kalau aku bakal diterima " jelas Lim. " Nyatanya, aku ditolak dan itu memalukan "
" Aku kira kamu menyukaiku, karena setiap istirahat kamu selalu melihat kearah lapangan. dan bodohnya, aku bisa menyukaimu hanya karena kamu selalu memperhatikanku. "
" Kamu bodoh ya? " sindir Anna.
" Tapi serius aku melamar mu bukan untuk mempermainkan kamu. Aku menyukaimu karena sesuatu yang tidak bisa aku jelaskan. " ucap spontan Lim yang membuat pipi Anna memerah sesaat.
" Aaaa..kuu.... pulang.... du...lu..! " ucap Anna terbata-bata seraya meninggalkan Taman bermain tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
ips
p
2021-06-12
0
Reeyantie
nyimak dulu
2021-02-11
1
Wife Sehun
alur cerita & film jepang emang begini terusss ☺
2020-03-01
2