" Kalau jalan seharusnya bisa pakai mata bukan? " geram Lim.
Anna menatap Lim dengan aneh. " Kenapa menatapku seperti itu? " tanya Lim yang membuat Anna merasa sangat jengkel. " Maaf, permisi " ucap Anna seraya melangkahkan kaki meninggalkan Lim.
Tapi lagi dan lagi, Lim selalu menahan Anna. Ia menahan lengan Anna agar tidak pergi meninggalkannya. " Apalagi! " bentak Anna.
Lim tidak menjawab sama sekali, perasaannya semakin hari kian membesar. " Lepaskan! " seru Anna, tapi Lim sama sekali tidak melepaskannya.
Anna tidak punya pilihan lain selain menanyakan sesuatu yang dari tadi berada di pikiran Anna.
" Kamu ya yang menyuruh Kakak kelas itu untuk menjadikan-ku sebagai manajer basket. Kamu tahu, aku capek dengan keadaan kaya gini. Aku tidak suka di kelilingi orang-orang yang selalu bermuka dua. Tadi juga ada sekitar 10 orang lebih yang sudah mendatangiku, menggangguku. Dan selalu menanyakan pertanyaan yang sama setiap saat. " Kata Anna dengan perasaan terluka dan mata berkaca-kaca.
Lim menatap wajah Anna, mata Anna memerah. bibirnya terkatup menahan tangisan. Lim tidak bisa apa-apa, ia hanya seorang laki-laki yang menganggu Anna.
" Maaf " ucap Lim perlahan seraya melepaskan genggaman nya dan Anna pun langsung mengambil langkah meninggalkan Lim.
" Hai An. " Okumura yang berada di hadapan Anna langsung memberhentikan ucapannya karena melihat Anna yang sepertinya ingin menangis.
Okumura merasa aneh dan mendekati Lim. " Kamu dan dia kenapa? " Okumura penasaran. Lim langsung berjalan tanpa menjawab pertanyaan dari Okumura sedikitpun.
" Setidaknya jawab pertanyaanku! " teriak Okumura kesal.
••
Lagi dan lagi, Anna mengingat sebuah kejadian lamanya itu lagi. Apapun yang Anna lakukan, ia tidak bisa melupakan sedikitpun kejadian lamanya. Dan ia hanya menyalahkan seseorang atas kejadian yang selalu di ingat-nya lagi.
Anna duduk termenung sambil memeluk lututnya disebuah ruangan kecil yang tidak terpakai dekat ruang club sastra.
Anna menangis, air matanya kembali menurun pipinya kembali. ia tidak boleh menjadi perempuan yang lemah, Anna harus menjadi kuat. Itu prinsipnya saat ia memasuki SMA.
Tapi lagi dan lagi, dirinya menjadi lemah.
Ia menahan tangisannya agar tidak terdengar oleh luar, Anna tidak bisa lagi menangis saat di perjalanan pulang.
6:00 p.m
Saat keadaan mulai sepi, seseorang tiba-tiba saja membuka ruangan Anna yang membuat Anna langsung berdiri dan menatap wajahnya.
Lelaki itu adalah Sawamura, mata Anna melebar terkejut kebingungan karena Sawamura berada disini.
" Lagi lagi kamu nangis sendirian ya? " tanya Sawamura khawatir. " Itu bukan urusanmu " jawab Anna cuek.
" Bukannya kamu ingin bertanya, kenapa aku selalu tahu tempat dimana kamu menangis. Sebenarnya kemarin juga aku tahu kamu menangis di Taman bermain dekat rumahmu, tapi aku tidak berani menghampirimu lagi " terangnya itu.
" Sudah cukup, aku mau pulang. " dingin Anna seraya keluar dari ruangan yang diikuti oleh Sawamura.
" Sawamura? " panggil Lim tiba-tiba membuat Sawamura dan Anna menoleh kearahnya.
Kenapa mereka bisa berdua, pikir Lim.
" Oh Kapten " jawab Sawamura. Lim menatap mata Anna yang terlihat sembab. " Matamu kenapa? " tanyanya kepada Anna.
" Aku pulang dulu, silahkan lanjut perbincangan kalian. " Anna meninggalkan mereka berdua dan berjalan pulang.
" Iya kenapa Kapten tadi memanggilku? " Sawamura kebingungan.
" Tidak, hanya memanggilmu saja "
" Kalau begitu permisi, aku harus mengantar Anna pulang. " ujar Sawamura melangkahkan kakinya meninggalkan Lim.
" Mengantar pulang? " gumam Lim.
" Kap! Mari kita pulang bersama " teriak Okumura menghampiri Lim. Lim yang tidak menjawab dan hanya melihat dengan tatapan kosong kearah Anna serta Sawamura yang berjalan berdampingan.
Okumura melihat kearah tatapan dari Lim, dan tertawa kecil. " Jadi, ini yang dinamakan cemburu tapi tidak bisa berbicara? " sindir Okumura membuat Lim memukul perut Okumura dengan sikutnya. " Sakit " keluh Okumura kesakitan.
" Lebih baik kita ikuti dari belakang kap " ajak Okumura kepada Lim. Lim menatap Okumura dengan terpaku " Pintar, kita ikuti dari belakang. " Lim menerima ajakan dari Okumura dan berjalan mengikuti mereka.
Anna dan Sawamura sama sekali tidak berbicara, sunyi senyap tanpa suara sedikitpun dari mereka berdua. Tapi terlihat kecanggungan dari mereka berdua.
" Apa-apaan ini, mereka ada hubungan apaan. " kesal Lim yang dari tadi mengikut dari belakang.
" Mereka terlihat biasa aja kap " ucap Okumura.
" Lihat, mereka sama sekali tidak bicara terlihat ada kecanggungan nya " kata Lim yang merasa aneh.
Anna yang memasuki rumahnya tanpa mengucapkan kata-kata kepada Sawamura, ia hanya masuk kerumahnya dengan acuh. Sawamura menghela nafas menenangkan diri dengan perasaan campur aduknya itu.
Sawamura membalikan badan dan terlihat Lim bersama dengan Okumura yang berada di belakangnya itu.
" Kap? "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Sri Wagini
lanjut Thor...
2019-12-31
2
Yuni Audy
seruh.. aq sk dgb karakter si lim
2019-12-20
2
Al Fira NA
ya kapten ketahuan lgi ngikutin
2019-11-12
8