Arthur melajukan motor sport miliknya memecah suasana malam di negeri Paman Sam itu, pikirannya kini selalu terngiang dengan kata-kata dari wanita yang baru saja di tolongnya.
Saya adalah seorang wanita baik-baik Tuan dan perlu Anda tahu bahwa saya masih perawan karena saya benar-benar menjaga kehormatan saya.
"Brengsek... kenapa aku terus terngiang dengan kata-kata dari wanita tadi?! Apa dia pulang dengan selamat dan tidak ada lagi laki-laki hidung belang yang mengganggunya?!"
Arthur menghempaskan tangannya pada bodi motornya dan ia memutar balik motornya untuk memeriksa keadaan wanita yang baru saja di temuinya.
Tak butuh waktu lama untuk Arthur menemui wanita yang dicarinya, karena dari kejauhan terlihat wanita yang memakai kemeja berwarna hitam dan kedodoran tersebut terlihat tengah di hadang oleh pria berbadan gempal.
"Dasar wanita bodoh! Lagi-lagi ada pria yang mengganggunya!" Arthur mulai semakin mempercepat laju motornya dan berhenti tepat di depan pria yang saat ini terlihat tengah menarik paksa tangan wanita itu.
Mikha terlihat berbinar saat melihat pria yang tadi menolongnya, ia pun langsung tersenyum manis dan berteriak pada pria berwajah seram yang menarik tangannya.
"Sudah ku bilang bahwa saya saat ini sedang menunggu pacar saya! Dan sekarang pacar saya telah datang, jadi sebaiknya Anda segera pergi jika masih ingin selamat!" Mikha beralih mendekati pria yang saat ini menatapnya, "Bukankah begitu Sayang?! Kamu akan menghabisi nyawa pria yang mengganggu kekasihmu bukan?!"
Arthur yang sudah mengerti sandiwara dari wanita di depannya tersebut mulai menganggukkan kepalanya dan mengambil sebuah pistol yang selalu berada di dalam jaketnya, dan mengarahkannya pada pria yang daritadi tidak takut padanya.
"Pergi atau aku akan meledakkan kepalamu sekarang juga?!" Arthur mengeluarkan ancamannya dan mengarahkan pistolnya ke arah kepala pria yang saat ini sudah tidak berwajah sangar karena sudah ketakutan begitu melihat pistol di tangan pria yang berada di depannya.
Tanpa mengeluarkan sepatah katapun, pria tersebut mulai pergi dari hadapan Arthur dan Mikha dengan sedikit berlari.
Mikha tertawa terbahak-bahak begitu melihat pria berwajah sangar itu lari ketakutan, "Ternyata pria berwajah sangar itu tampang preman tapi nyalinya Nol!"
"Apakah kamu sudah puas tertawa?! Cepat naiklah, aku akan mengantarmu pulang!" Jangan sampai ada pria brengsek yang akan mengganggumu lagi!" Arthur berbicara pada Mikha dan mulai memasukkan pistol yang di bawanya kembali kedalam sarangnya.
"Tunggu Tuan, kenapa Anda kembali?! Apakah Anda tadi memikirkanku dan sangat mengkhawatirkan aku?! Tapi apapun alasannya, aku sangat berterimakasih pada Tuan! Jika tidak ada Anda, mungkin aku sudah..."
"Sudah, jangan berisik dan cepat naik atau aku akan berubah pikiran dan meninggalkanmu!" Arthur mulai bersungut-sungut karena sangat kesal dengan wanita yang sangat berisik didepannya tersebut.
"Iya... iya... Tuan, kenapa Anda sangat tidak sabaran sih!!" Mikha mulai naik ke atas motor sport tersebut dan dirinya berpegangan pada bodi samping motor karena tidak ingin di marahi lagi oleh pria yang sudah menolongnya.
Arthur yang sudah menyalakan mesin motornya mulai melajukan motornya dengan sangat kencang dan tersenyum menyeringai serta bergumam di dalam hatinya.
Kamu pasti tidak berani berpegangan karena takut aku akan marah lagi padamu bukan?! Sekarang apa yang akan kamu lakukan jika aku melajukan motor dengan sangat kencang hahaha...
Begitu motor melaju dengan kencang, Mikha yang hampir saja jatuh, refleks langsung memeluk dengan kuat perut sixpack didepannya.
"Astaga... Tuan hati-hati bawa motornya! Kalau saya jatuh dari motor dan mati, apa Tuan akan mengganti nyawa saya?!" Mikha berteriak dengan kencang agar pria yang memakai helm tersebut mendengar teriakannya.
Dasar pria aneh, tadi tidak mau aku berpegangan padanya tapi sekarang malah melajukan motornya dengan sangat kencang! Bodo amatlah! Jika nanti dia marah karena aku berpegangan padanya, maka aku akan gantian marah padanya! batin Mikha.
"Di depan sana belok ke kanan Tuan, di sana lah saya tinggal!" Mikha menunjuk ke arah gang seraya berteriak agar pria di depannya tersebut mendengar suaranya.
Arthur mengikuti arah yang di tunjuk oleh wanita yang di tolongnya tersebut dan menghentikan motornya begitu mendengar suara dari wanita yang berada di belakangnya.
"Stop Tuan!" Mikha turun dari motor dan mulai menatap pria tampan yang mengantarkannya tersebut saat ini tengah melepaskan helm yang di pakainya.
Arthur mengamati bangunan apartemen lawas yang terlihat kumuh di depannya, bahkan jauh dari kata layak untuk di tempati.
"Jadi kamu tinggal di sini?! Memangnya berapa gaji kamu kerja di minimarket? Sehingga kamu memilih tinggal di tempat seperti ini?!"
Mikha mengerutkan keningnya begitu mendapatkan pertanyaan dari pria tampan tersebut, "Memangnya ada apa dengan tempat tinggal saya Tuan? Saya sangat suka tinggal disini, lagipula biaya sewa disini sangat murah. Jadi saya bisa menghemat pengeluaran dari gaji yang saya dapatkan!"
"Sekali lagi terimakasih atas bantuannya Tuan, kalau boleh tahu siapa nama Tuan? Apakah saya boleh tahu nomor ponsel Tuan, saya besok gajian dan saya ingin mentraktir Tuan makan sebagai balas budi saya atas kebaikan Tuan yang sudah menyelamatkan kehormatan saya!"
Arthur seketika tertawa terbahak-bahak begitu mendengar perkataan dari wanita yang terlihat sangat polos itu, "Bahkan gaji mu saja sangat kecil tapi kamu ingin mentraktirku?! Dasar gadis bodoh!"
"Aku mempunyai tawaran menarik untukmu dan mungkin saja kamu tertarik dengan penawaran ku!"
"Penawaran?! Memangnya penawaran seperti apa Tuan?!" Mikha mulai tertarik dengan perkataan dari pria saat ini mengamati penampilannya dari ujung kaki hingga ujung kepala dan dirinya merasa risih di perhatikan seperti itu.
"Aku sedang membutuhkan seorang asisten rumah tangga dan aku ingin kamu yang menjadi pelayanku, aku akan membayar mu dua kali lipat dari gaji mu bekerja di minimarket tersebut."
Dua kali lipat?! Kedengarannya sangat menggiurkan dan aku bisa menghemat pengeluaran dari gaji ku karena pasti nanti aku tidak mengeluarkan uang sama sekali untuk biaya makan ku! Tapi apakah aku nanti akan tinggal hanya berdua saja dengan pria tampan ini, batin Mikha.
"Kenapa Anda ingin aku menjadi pelayan Anda? Jika aku menjadi pelayan Anda, berarti aku harus tinggal dengan Anda berdua begitu?! Apakah itu tidak berbahaya Tuan?!"
"Untuk masalah itu, kamu tidak perlu khawatir karena aku tinggal berdua dengan saudaraku! Tapi meskipun kita tinggal berdua, aku tidak akan pernah tertarik padamu karena kamu bukanlah tipeku!"
"Karena aku lebih suka dengan wanita yang seksi, bukan wanita dengan body rata sepertimu. Tapi aku pun punya penawaran kedua untukmu! Apakah kamu benar-benar masih perawan?! Jika benar begitu, aku bisa nemberimu banyak uang jika kamu mau menyerahkannya padaku!"
"Berapapun yang kamu minta, aku akan membayarnya! Bagaimana, apa kamu tertarik dengan penawaran ku?!"
Mikha membulatkan kedua matanya begitu mendengar perkataan dari pria tampan di depannya tersebut, dirinya pun benar-benar merasa sangat geram pada pria yang baru saja menolongnya.
Pria ini sangat tampan dan sangat keren tapi sayang ternyata dia adalah seorang laki-laki hidung belang, batin Mikha.
"Saya sama sekali tidak keberatan menyerahkan kehormatan saya pada Tuan asalkan Anda mau menikahi saya!"
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Rengganis
👍👍👍👍
2021-04-11
0
Puan Harahap
yup, dikira mo ngomong apa jempol deh
2021-02-13
4
Niew_23
aahhhaaahhh jleb tuh kata2 terakhir si mikha, hayo mau nhomong apa lagi lo arthur 😂😂😂
2021-02-12
1