Sama sekali tak diduga oleh Rara, ada seseorang yang baik hati mau menolongnya. Bukan hanya tempat tinggal, tapi juga biaya sekolah dan fasilitas hidup semua dipenuhi oleh orang misterius itu.
"Apakah sebaiknya aku tolak saja semua pemberian ini? Bagaimana kalau dia tersinggung atas penolakan ku? Lalu aku harus kemana? Aaah... Siapa orang itu?"
Pikiran itu terus menghantui Rara, sudah dua minggu dia disini. Suasana nya sepi dan tenang. Mungkin karena perumahan, jadi penghuninya tidak banyak berinteraksi satu sama lain. Suasana disekolah baru juga cukup menyenangkan. Sebuah sekolah unggulan yang sangat terkenal disini. Dan yang paling hebatnya lagi, dia satu kelas dengan Joe Simon si pendatang baru yang ganteng itu.
"Woow... Mimpi apa aku bisa sekelas dengan seorang artis?!", pikir Rara.
"Kalo aja Janna tau, dia pasti sudah mencecarku habis-habisan. Dia fans fanatik Joe"
Sejenak lamunannya dikagetkan oleh suara mobil datang dan ketukan pintu. Rara mengingip dari lubang pintu. Oooh... Ternyata pemuda utusan Tuan misterius itu.
Cekreeek ...
Tanpa di persilakan masuk, pemuda tadi langsung duduk disofa. Dia meletakkan beberapa papperbag dan sebuah amplop di atas meja.
"Bagaimana kabarmu?"
"Baik"
"Syukurlah kalo begitu. Ini semua adalah titipan dari Tuan untuk mu. Dan ini ada amplop berisi uang untuk biaya hidupmu disini"
Tak lama, sebuah mobil jasa pengantaran barang datang. Mereka membawakan sebuah sepeda elektrik dan berbagai macam bahan makananan.
Dengan sigap para kurir itu menyusun bahan makanan di dalam kulkas. Serta meletakkan beberarap makanan siap saji di dalam lemari makan. Lalu meletakkan sepeda elektrik di teras rumah.
"Baiklah aku permisi. Saya harap kamu bisa lebih bijaksana menggunakan semua pemberian Tuan"
"Hei... Tunggu"
"Ada lagi yang bisa saya bantu?"
"Bagaimana aku bisa menerima semua ini dari seseorang yang anda sebut Tuan itu, sedangkan aku sama sekali tidak mengenalnya. Bahkan mengetahui namanya pun tidak"
"Tuan hanya ingin anda fokus dengan sekolah dan karir bernyanyi anda"
"Tapi aku tak enak menerima pemberian semewah ini ... jadi ...."
"Jadi tolong anda bersikap dewasalah. Bijaksanalah dalam menerima pemberian Tuan"
Ya Tuhaaaan... Orang ini keras kepala sekali. Sama sekali tak bisa dibujuk.
"Bagaimana aku membalas Tuan misterius itu?"
"Jadilah wanita yang bermartabat dan cerdas. Saya permisi"
Setelah membungkuk memberi hormat, pemuda suruhan Tuan Misterius itu pergi. Tinggallah Rara sendiri dalam ketidak percayaan apa yang di alaminya.
******
Rara tidak dapat memejamkan matanya malam itu. Hadiah yg diberikan oleh Tuan misterius itu banyak sekali. Baju-baju cantik, sepatu, sandal dan handbag.
Dia bangkit dari tempat tidur. Membuka lagi isi lemarinya tadi. Hmm.... Kalo dipikir-pikir ini cocok buat kostum pentas nya nanti. ...
"Aiiiih... Aku lupa. Besok aku audisi. Waduh belum menghapal materi lagu yang diberikan juri..."
Rara kembali membuka lemari pakaian dan merapihkan kembali barang-barang itu. Kemudia dia menuju meja belajar. Dia membuka lembaran formulir pendaftaran audisi. Disana ada materi lagu wajib yang harus d nyanyikannya.
Kalo sampai tidak hafal, tamatlah riwayatnya. Dia mengambil gitar yang tergantung di kamar. Lagu mencoba materi lagu tersebut dengan gitar.
Jreeeeng... Nada dasar C dia tekan untuk not lagu awal. Kemudian AM D G. Sampai akhirnya dia mulai hafal lirik lagunya. Dan akhirnya tertidur sambil memeluk gitar kesayangannya.
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
lia
rara melupakan ibunya😟
2020-11-25
1
Maya Mawardi
eh salah ya ini novelmu yg keempat kubaca thor
2020-06-26
1
Maya Mawardi
lanjut Thor...nyimak
2020-06-26
1