Yang Kedua Kalinya

"Tuan muda, Anda mau kemana malam-malam begini?"

"Jalan-jalan sebentar, bosan aku dirumah saja. Sesekali ga ada salahnya menikmati susana malam di kampung"

"Kalo begitu saya siapkan mobilnya"

"Tidak usah, aku mau jalan-jalan yang berarti jalan kaki"

"Tapi tuan muda ... Anda. ..."

Belum selesai Hanzel, asisten pribadi nya melanjutkan kata-katanya, Raya sudah menghilang di balik pagar Villa.

Hans hanya menggeleng melihat kelakuan tuan muda nya itu. Kalau sudah ada mau nya tidak ada yang bisa menolah nya.

Raya kembali membenamkan dirinya dalam naungan bintang dilangit. Tempat yang paling nyaman untuk melihat langit malam yang dipenuhi bintang adalah tanah kosong si sudut kampung. Tanah itu ditumbuhi beberapa pohon rindang dan rerumputan.

"Suara siapa itu?",gumam nya.

Lagi-lagi tidurnya terganggu dengan suara lantunan nada dasar sebuah lagu.

"Hmmm... Suara nya bagus. Namun teknik bernyanyinya perlu sedikit di poles"

Raya melihat perempuan yang tadi pagi terjatuh di atas tubuhnya sedang menyanyikan sebuah lagu.

Prokkk...prokkkk .. proook...

"Lagu yang bagus adik kecil"

"Adik kecil? Eh.. orang yang tadi pagi. Mau apa sih dia menggangguku terus"

"Kenapa?"

"Apa anda tidak punya kerjaan ya, selain tidur-tiduran di lapangan rumput ini?"

"Apa ada masalah?"

"Tentu saja, anda mengganggu ku"

"Apa lapangan ini milikmu?"

"Bukan. Ini lapangan kampung"

"Nah, berarti siapa saja boleh memakainya. Jadi jangan ganggu aku"

"Diih, siapa yang menganggu mu. Jangan terbalik ya. Aku yang lebih dulu ada disini. Jadi suka-suka aku dong!"

Rara meneruskan lagunya. Dia memang hobby bernyanyi, suaranya sangat bagus. Namun ibunya selalu melarang Rara bernyanyi. Bernyanyi di atas panggung akan membuat malu nama keluarga.

"Kalau cara menyanyimu seperti itu, lama kelamaan pita suaramua akan cedera. Kamu harus tahu tinggi rendah nada serta harmonisasi lagu"

Rara berhenti bernyanyi.

"Memangnya Anda paham soal musik?"

"Yaah, aku tahu sedikit soal musik dan lagu. Suaramu bagus. Suara sopran yang cantik"

"Eeeh... "

"Kenapa?"

"Ga apa-apa. Tapi sepertinya Anda ini bukan orang sini ya? Ko aku ga pernah melihat Anda sebelumya"

"Hmmm...."

"Ga bisa jawab pake kata-kata tah. Cuma hmmm... doang"

"Aku dari Kota kesini hanya menenangkan diri"

"Menenangkan diri? Atau melarikan diri?"

"Hahahahahaaa.... Kamu ini ngomongnya nyeplos ya. .. aku tertarik dengan cara bicaramu"

"Oooh... Sudah bawaan lahir"

"Kalau ga salah namamu... Rara, bukan?!"

"Iya"

"Aku Raya, Raya Aditama"

"Rara. Rara Pratiwi"

Mereka saling bersalaman. Rara melihat ke arah Raya. Dia harus menjinjit untuk melihat wajahnya. Tangan laki-laki itu sangat besar di banding tangannya. Tubuhnya tinggi, tampan, wangi parfum ternama tercium dari tubuhnya. Hanya saja orangnya agak sombong, pikir Rara.

"Oiya, kamu tinggal disini adik kecil"

"Panggil aku, Rara. Aku bukan adik kecil"

"Umur mu berapa, adik kecil", Raya tak mengubris protes Rara.

"13 tahun"

"Sekolah?"

"Iya, kelas satu SMP"

"Hmmm..."

"Anda?"

"Aku cuma karyawan biasa di kota"

"Kenapa mondar-mandir sendirian. Mana anak dan istri Anda?"

Raya tersedak tiba-tiba mendengar pertanyaan Rara. To the point sekali anak ini, pikirnya.

"Aku masih single, belum menikah"

"Haaahh, untuk laki-laki setua anda belum menikah sangat aneh sekali. Mau jadi jomblo abadi?"

Hahahhahaa.... Ya ampun, anak ini sembarangan sekali bicara nya. Raya lagi-lagi terkekeh dibuatnya.

"Jangan panggil aku tua dong. Aku baru berumur 33 tahun"

"Wah, kalo di kampung laki-laki umur segitu sudah punya anak dua. Masa sih Anda tidak punya pacar dikota?"

"Perempuan cantik banyak tapi yang tulus jarang sekali"

"Ooo..."

"Kalo begitu ...", Raya mendekatkan tubuhnya pada Rara.

Rara mundur perlahan menghindari Raya, sampai dia terpojok di sebuah pohon. Raya mengambil dagu Rara. Dari dekat tampak wajah polos perempuan kampung berbibir mungil itu. Matanya besar dan bercahaya.

"Mau apa Anda. Jangan macam-macam"

"Kalau begitu, aku akan menunggumu saja ya, sayang?!"

Cuup... Kecupan manis mendarat di pipi Rara. Seketika muka Rara menjadi bersemu merah. Dia tidak pernah di perlakukan seperti itu oleh seorang laki-laki.

Dia berlari pulang kerumah nya. Tanpa banyak basa-basi dia masuk langsung kekamarnya. Dia tidak mendengar saat ibunya memanggilnya di depan pintu.

"Ya ampun... Ini bukan mimpi kan. Dia mencium pipi ku"

Rara kembali bersemu merah mengingat kejadian itu. Tanpa sadar dia tersenyum-senyum sendiri di buat nya.

******

Terpopuler

Comments

Hera

Hera

cinta itu emang ga kenal ama usia yg penting sayang aja dirasain itupun seperti yg dirasain raya

2022-06-22

0

sibiru_mempesona

sibiru_mempesona

gw kira raya itu cewe 😆😆,. jodoin tor sana s rara ya

2020-12-03

2

Karina Aprilia

Karina Aprilia

zaman skrg beda usia 20 tahun ga parah kak yg lbh dr itu juga banyak

2020-08-24

3

lihat semua
Episodes
1 Pandangan Pertama
2 Yang Kedua Kalinya
3 Audisi
4 Pilihan Yang Berat
5 Utusan Si Tuan Misterius
6 Bertemu Dengan Sang Idola
7 Perjalanan Menuju Final
8 Kencan Dengan Idola?
9 Sepuluh Besar Audisi
10 Menuju Tahta Sang Juara
11 Perjuangan Selanjutnya
12 Pernyataan Cinta Sang Bintang
13 Kita Berteman Saja
14 Penolakan Emak (Lagi)
15 Kontrak Kerja Yang Mengikat
16 Tour Sang Bintang
17 Pengakuan Terakhir Emak
18 Pelukan Sang Kakak
19 Mencairnya Si Kepala Es
20 Tak Ingin Menjauh (Lagi)
21 Hati Yang Tak Bisa Jujur
22 Pindah
23 Kebencian Rara
24 Pesta Kebun
25 Terjebak Janji Manis
26 Hati Yang Tak Terkendali
27 Dia Yang Ada Didalam Hati
28 Dari Hati Ke Hati
29 Mulai Dari Nol
30 Farewell Party
31 Ritz Kafe
32 Perjodohan Si Tuan Muda
33 Dua Sejoli
34 Bergandengan Tangan
35 Malam Panjang Di Villa
36 Pertanyaan Tuan Besar
37 Tak Bisa Menghindarinya
38 Suara Hati Yang Sebenarnya
39 Semakin Dilupakan Semakin Sayang
40 Romansa Kapal Pesiar
41 Makan Malam
42 Cerita Kampus Hari Ini
43 Pengakuan Dari Hati
44 Rahasia Yang Terungkap
45 Meet Up
46 Cemburu
47 Dua Hati Jadi Satu
48 Dendam Seorang Pecinta
49 Berharap Sebuah Keajaiban
50 Dan Keajaiban Itu Terjadi
51 Si Tuan Muda Manja
52 Maukah Kamu Menikah Denganku?
53 Persiapan Hati
54 Perlindungan Seorang Kakak
55 Keputusan Tiga Lelaki
56 Penemuan Rahasia Masa Lalu
57 Kejujuran Masa Lalu
58 Keruntuhan Van Hoeberg
59 Anak Yang Terbuang
60 After Menikah - Bagian Satu
61 After Menikah - Bagian kedua
62 Terbakar Api Cemburu
63 Bertopeng Tiga
64 Lupakanlah Aku
65 Menyatukan Kembali Dua Hati
66 Penyergapan
67 Munculnya Van Hoeberg
68 Luka Hati Rara
69 Runtuhnya Hati Van Hoeberg - bagian pertama
70 Runtuhnya Hati Van Hoeberg - bagian kedua
71 Runtuhnya Hati Van Hoeberg - bagian ketiga
72 Perhatian Seorang Suami
73 Positif
74 Pengumuman Resepsi
75 Aku Dan Kamu Selamanya
76 Ucapan Terima Kasih
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Pandangan Pertama
2
Yang Kedua Kalinya
3
Audisi
4
Pilihan Yang Berat
5
Utusan Si Tuan Misterius
6
Bertemu Dengan Sang Idola
7
Perjalanan Menuju Final
8
Kencan Dengan Idola?
9
Sepuluh Besar Audisi
10
Menuju Tahta Sang Juara
11
Perjuangan Selanjutnya
12
Pernyataan Cinta Sang Bintang
13
Kita Berteman Saja
14
Penolakan Emak (Lagi)
15
Kontrak Kerja Yang Mengikat
16
Tour Sang Bintang
17
Pengakuan Terakhir Emak
18
Pelukan Sang Kakak
19
Mencairnya Si Kepala Es
20
Tak Ingin Menjauh (Lagi)
21
Hati Yang Tak Bisa Jujur
22
Pindah
23
Kebencian Rara
24
Pesta Kebun
25
Terjebak Janji Manis
26
Hati Yang Tak Terkendali
27
Dia Yang Ada Didalam Hati
28
Dari Hati Ke Hati
29
Mulai Dari Nol
30
Farewell Party
31
Ritz Kafe
32
Perjodohan Si Tuan Muda
33
Dua Sejoli
34
Bergandengan Tangan
35
Malam Panjang Di Villa
36
Pertanyaan Tuan Besar
37
Tak Bisa Menghindarinya
38
Suara Hati Yang Sebenarnya
39
Semakin Dilupakan Semakin Sayang
40
Romansa Kapal Pesiar
41
Makan Malam
42
Cerita Kampus Hari Ini
43
Pengakuan Dari Hati
44
Rahasia Yang Terungkap
45
Meet Up
46
Cemburu
47
Dua Hati Jadi Satu
48
Dendam Seorang Pecinta
49
Berharap Sebuah Keajaiban
50
Dan Keajaiban Itu Terjadi
51
Si Tuan Muda Manja
52
Maukah Kamu Menikah Denganku?
53
Persiapan Hati
54
Perlindungan Seorang Kakak
55
Keputusan Tiga Lelaki
56
Penemuan Rahasia Masa Lalu
57
Kejujuran Masa Lalu
58
Keruntuhan Van Hoeberg
59
Anak Yang Terbuang
60
After Menikah - Bagian Satu
61
After Menikah - Bagian kedua
62
Terbakar Api Cemburu
63
Bertopeng Tiga
64
Lupakanlah Aku
65
Menyatukan Kembali Dua Hati
66
Penyergapan
67
Munculnya Van Hoeberg
68
Luka Hati Rara
69
Runtuhnya Hati Van Hoeberg - bagian pertama
70
Runtuhnya Hati Van Hoeberg - bagian kedua
71
Runtuhnya Hati Van Hoeberg - bagian ketiga
72
Perhatian Seorang Suami
73
Positif
74
Pengumuman Resepsi
75
Aku Dan Kamu Selamanya
76
Ucapan Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!