Episode 2

Pagi itu stasiun Jatinegara terlihat sepi, mungkin karena semalaman Jakarta dan sekitarnya diguyur hujan deras,dan pagi hari rintik gerimis masih saja turun, sehingga orang orang enggan berangkat kerja atau terjebak kemacetan karena jalan yang tergenang air.

Kulangkahkan kaki perlahan memasuki stasiun setelah membayar karcis peron, ku putuskan datang dan memenuhi kemauan Sisca untuk yang terakhir kali.

Ku lihat Sisca tengah terpekur di bangku stasiun dan sesekali melemparkan pandangannya ke sekeliling, mungkin mencari sosokku sambil bertanya dalam hati apakah aku datang hari ini.

"Sudah lama?" ucapku tanpa menoleh ke arahnya, sambil duduk di bangku kosong sebelah nya. Sisca sedikit terkejut karena tidak melihat kedatanganku diantara lalu lalang orang di stasiun.

" Kira-kira setengah jam yang lalu" balas Sisca pelan sambil sekilas melihat wajahku.

" Jam berapa kereta kita datang dan berangkat?" ucapku dingin

"20 menit lagi...tadinya aku takut kamu ga akan datang ..." ucap Sisca lagi sambil menarik nafas panjang, aku tak membalas ucapannya, hanya melirik sosok wanita cantik ini dari sudut mataku, lalu kemudian  ku lemparkan pandanganku ke arah jalur rel kereta api yang kami tunggu.

Tak lama kemudian terdengar di pengeras suara bahwa Kereta Taksaka tujuan Yogayakarta akan memasuki Stasiun , aku dan Sisca berdiri untuk bersiap siap memasuki gerbong yang tercantum di dalam tiket.

12 jam perjalanan adalah waktu yang panjang, andai saja hari ini adalah hari hari dimana kami bersama dan penuh cinta, pasti perjalanan tidak akan terasa membosankan dan pasti akan menyenangkan karena kami akan isi dengan canda tawa dan suasana mesra.

Tapi perjalanan kali ini terasa sangat lama, kami berdua tak banyak bicara, dan tenggelam dengan sejuta kata dan tanya dibenak masing-masing. Untunglah aku duduk diposisi dekat jendela, sehingga jenuhku sedikti terobati dengan melihat pemandangan diluar sana .

Sisca kulihat mulai mengantuk, dan lima belas menit kemudian dia tertidur dibahuku...jantungku berdegup keras, andai saja di waktu lalu, ini adalah hal yang biasa bagi kami, bahkan akan kepeluk erat tubuhnya sambil ku belai lembut rambutnya agar semakin nyenyak tidurnya.

Namun sekarang ini berbeda, Wanita ini telah menjadi Istri orang lain di pernikahan keduanya, dan Sisca sudah putuskan jalan hidupnya.

Sisca terbangun saat kereta memasuki daerah semarang, akupun sudah tak mampu lagi menahan rasa kantukku lagi, hingga aku ikut tertidur, aku terbangun saat ciuman hangat dipipiku dan terdengar bisikan ditelingaku " kita sudah sampai yogya Adrian..."

Hujan masih saja mengguyur sampai kami tiba di  Stasiun Tugu Yoga, bahkan semakin deras....kami putuskan untuk langsung ke tempat penginapan untuk beristirahat, kami berlari kecil ditengah hujan lebat menuju tempat peristiharatan yang terletak beberapa ratus meter dari Stasiun Tugu. Sisca berlari dibelakangku sambil memegang lenganku.

Dari balkon hotel, ku lihat suasana yogya disaat malam , diiringi rintik hujan yang sudah reda. Ku nikmati rokok kesukaanku sambil sesekali ku minum teh hangat penghilang rasa dinginku akibat basah kuyup terkena hujan tadi.

Tiba-tiba dua tangan mungil memelukku dari belakang..., wangi parfum Sisca yang sangat ku kenal semerbak menusuk hidungku, dan memenuhi seluruh area balkon. Aku hanya diam terpaku , tanpa tahu harus bagaimana.....darahku berdesir ...jantungku kembali berdegup keras, segala macam perasaan berkecamuk dihatiku saat itu, rasa rindu...sesak....sakit...sedih dan takut  bercampur menjadi satu.

" Maafkan aku Adrian.....maafkan aku..." ucap Sisca lirih....isak tangisnya mulai pecah seraya memeluk tubuhku kian erat....lagi lagi aku hanya bisa terdiam.

"Aku harus lakukan hal ini ...jika tidak ...mantan suami pertamaku akan tetap hadir dan mengusik hidupku, jika setelah putusan perceraian dia tahu aku masih sendiri"...

" Dan itu kenapa kamu membohongiku lalu memilih menikah dengan laki laki itu?" ucapku kelu

" Satrio....dia pernah melamarku sebelum pernikahan pertamaku, tapi aku menolaknya , karena aku tidak sungguh-sungguh mencintainya..." Jawab Sisca

"Lalu apa alasanmu memilih dia sekarang?" aku berbalik dan menatap tajam ke wajah Sisca....

" karena dia yang aku anggap siap berumah tangga dan jadi jalan keluarku.....aku cinta kamu Adrian, tapi aku tahu kamu adalah tulang punggung keluarga....papa mamamu serta adik adikmu masih sangat membutuhkanmu...aku ga mau menjadi beban extra bagimu...." ucap Sisca berusaha memberi penjelasan seraya berusaha menghapus butir airmata yang terus keluar dari sudut mata indahnya.

Kuhela nafasku sesaat...." Fuuuh...baiklah...aku mengerti sekarang, kamu anggap aku belum mapan untuk jadi pendamping hidupmu apalagii bertanggung jawab atas hidupmu...tapi kenapa kamu harus bohong sisca?"

" Aku ga akan sanggup katakan semua  kepadamu Adrian.....aku ga sanggup" Sisca kembali terisak

" kamu sadar yang kamu lakukan membuat luka dan sangat sakiti ku sisca....?" ucapku lagi, sambil ku alihkan pandanganku kesamping balkon, aku tidak ingin Sisca melihat mataku yang ikut berkaca kaca menahan sedih dan sesakku.

"Aku tahu dan sadar itu adrian.....aku telah bohongi dua laki laki sekaligus....satu sebagai pelarian jalan kleuar permasalahan hidupku....dan satu lagi aku harus bohongi laki laki yang ku cintai dan mencintaiku...tapi aku sudah tidak tahu harus bagaimana lagi....dan ini juga kemauan ambu-apak serta keluarga besarku"....tangis Sisca makin keras...pelukannya makin erat  seraya menyandarkan kepalanya di dadaku.

" Baiklah Sisca.....aku memang mencintaimu....tapi kamu sudah putuskan jalan hidupmu ...jalani keputusan yang sudah kamu ambil....aku juga akan lanjutkan hidupku...." ucapku sambil ku coba kuatkan hatiku

" Jadi ...setelah hari ini....di kemudian hari....kita tidak akan bertemu lagi?" ucap Sisca kelu....matanya menatapku sendu dan tersirat keputusasaan di sinar matanya.

Aku hanya mengangguk pelan....tangis Sisca semakin menjadi....pelukannya semakin erat dan kian erat...ungkapan isi hatinya yang takut kehilangan dan tak akan pernah bertemu atau melihatku lagi.

Malam beranjak semakin larut....hujan kini sudah tak lagi turun.....semilir angin sejuk malam itu menerpa wajah kami di balkon.

Kami saling berpelukan di sofa balkon tanpa berucap satu patah katapun....seolah hanya hati kami yang berbicara...bahwa mulai besok  kami harus saling lupakan dan hapus cerita ...

Terpopuler

Comments

kalea rizuky

kalea rizuky

dasar jalang bersuami tp pergi ke hotel ma mantan ciih menjijikkan

2025-02-04

0

Deddy Herawady

Deddy Herawady

pergi ber 2 aja? suaminya gak ikut?🤔

2021-04-10

1

Raka Artawan

Raka Artawan

sabar bener itu cowo yaa....

2020-01-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!