Episode 5

“Kita menikah Ta….” Ucapku sambil menatap wajah wanita

berparas mungil di depanku

“ Kamu serius Adrian…?” balas Ita dengan mata berbinar,

bahagia jelas terpancar dari wajahnya , aku tahu Ita sejak awal mencintaiku,

bahkan sebelum Sisca hadir dalam cerita hidupku.

“ Ya….tapi biarkan seluruh keluargaku tidak tahu hal ini….coba

kamu bicarakan dengan keluargamu ya? Kira kira keberatan dengan kondisi seperti

itu?” jelasku

“ Baik sayang…..” Ita tersenyum manis  ,lalu tanpa malu malu memeluk dan mengecup

bibirku

“Hei!!....banyak orang tauuu…!” ucapku dengan wajah kubuat

pura pura marah. Ita hanya berlari menjauh sambil tertawa, sambil berjalan

mundur dia berucap agak keras “ Besok aku hubungi…” lalu dia berbalik dan

hilang dari pandanganku.

“Adrian….bisa kamu jemput aku sepulang kerja?” suara seorang

wanita dihandphoneku

“Sekitar jam 17.30 ga masalah rin?“ balasku

“Ok …” jawab ririn seraya menutup pembicaraan kami.

Aku sampai tepat waktu, persis 17,30, ku parkir motorku

dekat halte di depan kantor ririn, aku enggan menunggunya di area

perkantorannya, karena bos perusahaan tempat ririn bekerja memelihara seeokor

anjing yang lumayan besar dan galak, dan aku paling takut dengan dua hewan,

pertama ular …kedua anjing.

Lima belas menit kemudian, kulihat ririn berjalan santai

seraya tersenyum kepadaku dari kejauhan dan melambaikan tangannya.

“ Kok ga tunggu didalam aja? “ ucapnya sambil duduk di

sebelahku

“ NO WAY….DOG” balasku dengan mimik lucu, Ririn tertawa

mendengar ucapanku

“Makanya …jadi orang jangan kurus, anjing jadi suka …”

balasnya lagi diiringi derai tawanya.

Aku pura pura cemberut, tapi aku sudah terbiasa bercanda dan

bicara ceplas ceplos dengan ririn termasuk saling ledek.

“Ok…mau gelap, mau langsung pulang?” ucapku sambil

mengenakan jaketku dan duduk di jok motorku

“Mampir makan minum dulu lah….belakangan ini aku sulit temui

kamu dirumah “ balas Ririn sambil  naik

dan duduk dibelakangku.

“Iya…sedang agak banyak pekerjaan di kantor Rin…” ucapku

berbohong, andai saja Ririn tahu apa yang kualami dan sesuatu akan terjadi

dalam hidupku dan merubah semua cerita perjalananku dari waktu ke waktu.

Kami singgah di resto kecil, sekitar 15 menit berkendara

dari kantor Ririn, dan tidak perlu waktu lama untuk mengantar Ririn pulang

setelahnya, karena aku tahu Ririrn adalah wanita yang tidak bebas dalam waktu

dan ketat soal pergaulan dikeluarganya.

“Eh Adrian…aku dengar cerita soal seorang bernama Sisca dari

Hendra dan Tika….kemana dia sekarang? Kok ga pernah terlihat dan dengar

kabarnya lagi?” Ririn membuka obrolan sambil meneguk minuman yang dipesannya.

Sebenarnya aku paling malas dan enggan menjawab pertanyaan

orang jika sudah menyangkut Sisca, karena aku selalu menghela nafas panjang

sebelum menjelaskan atau menceritakannya.Tapi…huh si Hendra adikku dan Tika

pacarnya malah menceritakan hal ini dengan Ririn, tapi aku maklum, karena

mereka bertiga bersahabat dan pernah satu sekolah dulu.

“Dia pergi menikah lagi dengan laki laki pilihannya Rin…”

balasku  berusaha menjelaskan sesingkat mungkin.

“ Tapi kata Hendra …dulu saat sama kamu dia sudah menikah?”

kembali pertanyaan diajukan Ririn lagi masih mengenai Sisca.

“Aduuuuh…kamu ini ya? Kalo dijelasin sesuatu ga pernah bisa

singkat dan padat, tapi harus detail ya?” balasku dengan wajah lucu dan ku buat

seolah sewot.

“Oh ya harus dong pak adrian….segala sesuatu harus clear…detail

dan jelas “ balasnya lagi sambil tertawa kecil.

“Ya dia memang sudah menikah saat ku kenal, dan jadi istri

kedua….tapi lalu dia putuskan untuk bercerai karena mungkin tidak nyaman

sebagai Istri kedua…lalu aku hadir…dengarkan semua masalahnya, temani dan

support dia selama proses perceraian…dan setelah putusan pengadilan…wusss…dia

menikah dengan mantannya dulu…sudah jelas dan detail bu Ririn?” ucapku sambil

tersenyum. Kalo 2 tahun yang lalu, mungkin aku tidak dapat ceritakan hal ini

dengan santai, tapi entah kenapa sekarag aku dapat menceritakannya kepada orang

lain dengan tersenyum dan tanpa rasa sakit ,seperti yang dulu aku rasakan setiapkali

aku mendengar nama Sisca, apalagi jika ada orang bertanya soal dia.

“Sudah jam delapan lewat Rin…ayo aku antar pulang….nanti

tuan puteri dicariin satu kelurahan “ kelakarku.

“Ngeledeeeek ya? Awas ya kamu..” balas ririn setengah

cemberut. Aku hanya tertawa melihat mimik mukanya.

“Besok sabtu aku libur, kamu juga kan Adrian?” Tanya Ririn

sambil berjalan disampingku menuju parkiran motor.

“Iya aku libur…kenapa Rin? “ balasku

“Aku main kerumah ya? Sekalian mau bawa oleh oleh buat papa

mamamu, kemarin adikku pulang dari jawa bawa berbagai macam makanan.

“Ohhh..kalo bawa oleh oleh, apalagi makanan boleh..boleh…”

ucapku lagi dengan suara ku buat buat seolah berwibawa.

“Dasar kamu…..” Ririn kembali tertawa.

Ku antar Ririn sampai ujung jalan menuju

rumahnya,lalu semenit kemudian sosoknya hilang ditengah banyaknya orang yang

lalu lalang di jalan.

Terpopuler

Comments

Little Peony

Little Peony

Like like like

2021-06-27

0

Jingga Annida

Jingga Annida

Ririn sama dengan Karin ya?

2020-12-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!