“Kita menikah Ta….” Ucapku sambil menatap wajah wanita
berparas mungil di depanku
“ Kamu serius Adrian…?” balas Ita dengan mata berbinar,
bahagia jelas terpancar dari wajahnya , aku tahu Ita sejak awal mencintaiku,
bahkan sebelum Sisca hadir dalam cerita hidupku.
“ Ya….tapi biarkan seluruh keluargaku tidak tahu hal ini….coba
kamu bicarakan dengan keluargamu ya? Kira kira keberatan dengan kondisi seperti
itu?” jelasku
“ Baik sayang…..” Ita tersenyum manis ,lalu tanpa malu malu memeluk dan mengecup
bibirku
“Hei!!....banyak orang tauuu…!” ucapku dengan wajah kubuat
pura pura marah. Ita hanya berlari menjauh sambil tertawa, sambil berjalan
mundur dia berucap agak keras “ Besok aku hubungi…” lalu dia berbalik dan
hilang dari pandanganku.
“Adrian….bisa kamu jemput aku sepulang kerja?” suara seorang
wanita dihandphoneku
“Sekitar jam 17.30 ga masalah rin?“ balasku
“Ok …” jawab ririn seraya menutup pembicaraan kami.
Aku sampai tepat waktu, persis 17,30, ku parkir motorku
dekat halte di depan kantor ririn, aku enggan menunggunya di area
perkantorannya, karena bos perusahaan tempat ririn bekerja memelihara seeokor
anjing yang lumayan besar dan galak, dan aku paling takut dengan dua hewan,
pertama ular …kedua anjing.
Lima belas menit kemudian, kulihat ririn berjalan santai
seraya tersenyum kepadaku dari kejauhan dan melambaikan tangannya.
“ Kok ga tunggu didalam aja? “ ucapnya sambil duduk di
sebelahku
“ NO WAY….DOG” balasku dengan mimik lucu, Ririn tertawa
mendengar ucapanku
“Makanya …jadi orang jangan kurus, anjing jadi suka …”
balasnya lagi diiringi derai tawanya.
Aku pura pura cemberut, tapi aku sudah terbiasa bercanda dan
bicara ceplas ceplos dengan ririn termasuk saling ledek.
“Ok…mau gelap, mau langsung pulang?” ucapku sambil
mengenakan jaketku dan duduk di jok motorku
“Mampir makan minum dulu lah….belakangan ini aku sulit temui
kamu dirumah “ balas Ririn sambil naik
dan duduk dibelakangku.
“Iya…sedang agak banyak pekerjaan di kantor Rin…” ucapku
berbohong, andai saja Ririn tahu apa yang kualami dan sesuatu akan terjadi
dalam hidupku dan merubah semua cerita perjalananku dari waktu ke waktu.
Kami singgah di resto kecil, sekitar 15 menit berkendara
dari kantor Ririn, dan tidak perlu waktu lama untuk mengantar Ririn pulang
setelahnya, karena aku tahu Ririrn adalah wanita yang tidak bebas dalam waktu
dan ketat soal pergaulan dikeluarganya.
“Eh Adrian…aku dengar cerita soal seorang bernama Sisca dari
Hendra dan Tika….kemana dia sekarang? Kok ga pernah terlihat dan dengar
kabarnya lagi?” Ririn membuka obrolan sambil meneguk minuman yang dipesannya.
Sebenarnya aku paling malas dan enggan menjawab pertanyaan
orang jika sudah menyangkut Sisca, karena aku selalu menghela nafas panjang
sebelum menjelaskan atau menceritakannya.Tapi…huh si Hendra adikku dan Tika
pacarnya malah menceritakan hal ini dengan Ririn, tapi aku maklum, karena
mereka bertiga bersahabat dan pernah satu sekolah dulu.
“Dia pergi menikah lagi dengan laki laki pilihannya Rin…”
balasku berusaha menjelaskan sesingkat mungkin.
“ Tapi kata Hendra …dulu saat sama kamu dia sudah menikah?”
kembali pertanyaan diajukan Ririn lagi masih mengenai Sisca.
“Aduuuuh…kamu ini ya? Kalo dijelasin sesuatu ga pernah bisa
singkat dan padat, tapi harus detail ya?” balasku dengan wajah lucu dan ku buat
seolah sewot.
“Oh ya harus dong pak adrian….segala sesuatu harus clear…detail
dan jelas “ balasnya lagi sambil tertawa kecil.
“Ya dia memang sudah menikah saat ku kenal, dan jadi istri
kedua….tapi lalu dia putuskan untuk bercerai karena mungkin tidak nyaman
sebagai Istri kedua…lalu aku hadir…dengarkan semua masalahnya, temani dan
support dia selama proses perceraian…dan setelah putusan pengadilan…wusss…dia
menikah dengan mantannya dulu…sudah jelas dan detail bu Ririn?” ucapku sambil
tersenyum. Kalo 2 tahun yang lalu, mungkin aku tidak dapat ceritakan hal ini
dengan santai, tapi entah kenapa sekarag aku dapat menceritakannya kepada orang
lain dengan tersenyum dan tanpa rasa sakit ,seperti yang dulu aku rasakan setiapkali
aku mendengar nama Sisca, apalagi jika ada orang bertanya soal dia.
“Sudah jam delapan lewat Rin…ayo aku antar pulang….nanti
tuan puteri dicariin satu kelurahan “ kelakarku.
“Ngeledeeeek ya? Awas ya kamu..” balas ririn setengah
cemberut. Aku hanya tertawa melihat mimik mukanya.
“Besok sabtu aku libur, kamu juga kan Adrian?” Tanya Ririn
sambil berjalan disampingku menuju parkiran motor.
“Iya aku libur…kenapa Rin? “ balasku
“Aku main kerumah ya? Sekalian mau bawa oleh oleh buat papa
mamamu, kemarin adikku pulang dari jawa bawa berbagai macam makanan.
“Ohhh..kalo bawa oleh oleh, apalagi makanan boleh..boleh…”
ucapku lagi dengan suara ku buat buat seolah berwibawa.
“Dasar kamu…..” Ririn kembali tertawa.
Ku antar Ririn sampai ujung jalan menuju
rumahnya,lalu semenit kemudian sosoknya hilang ditengah banyaknya orang yang
lalu lalang di jalan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Little Peony
Like like like
2021-06-27
0
Jingga Annida
Ririn sama dengan Karin ya?
2020-12-20
0