Adik

"Siapa yang telfon?" tanya laki-laki yang ada disampingnya Dafa.

"Ehh, tunggu sebentar. Tadi lo tanya ini siapa?" tanya Dafa dengan tidak percaya pada pria yang ada di sampingnya itu, sedangkan pria itu hanya mengangkat kedua bahunya dengan acuh.

"Ha, sejak kapan seorang Hendri jadi kepo hahaha?" ejek Marsel yang ada disampingnya Hendri Ya Hendri adalah orang yang baru saja bertanya pada Dafa mengenai siapa yang menelfon Dafa barusan.

"Emang kenapa kalau gue tanya? emang salah?" tanya Hendri datar dan dingin menatap tajam pada Marsel,orang yang baru saja mengejek dirinya.

"Ya gak salah sih, cuman baru kali ini aja lo kelihatan kepo gitu, biasanya kan lo cuek banget gitu," ucap Fandi yang ada di depannya Marsel, menjawab perkataan Hendri tadi.

"Ya bener banget tuh, sejak kapan lo jadi ketularan sama ke kepoan Marsel?" tanya Dafa yang ada didepannya Hendri.

"Wahhh wahh wahh, salah satu keajaiban dunia nih," canda Faris ikut menggoda Hendri, yang saat ini sedang ada didepannya Dafa.

"Terserah lo pada deh, gue gak perduli," ucap Hendri dengan acuh, lalu melanjutkan bermain PSnya.

Sebenarnya mereka dari tadi memang sedang asik main PS, sampai ada telfon dari Dinda yang menghentikan permainan mereka di tambah respon Hendri yang membuat yang lain mengejek dirinya barusan.

"Udah gak usah berantem, tadi itu yang telfon princess gue," ucap Dafa dengan bangganya.

"Princess? siapa princess?" tanya Dafit yang binggung dengan ucapan Dafa.

"Princess itu adik gue satu-satunya, yang paling gue sayang tentunya," jawab Dafa dengan sombongnya.

"Tumben dia telfon, biyasanya kan lo duluan yang telfon dia, mana pernah dia yang telfon lo duluan kayak sekarang ini, sungguh ajaib sih," ucap faris yang memang tau benar dengan kelakuan adik dari Dafa satu ini.

Dia tau semua itu karena dia dan adaknya yaitu Fanya sudah dari kecil kenal dengan Dafa dan juga Dinda, jadi sudah bukan hal yang mengejutkan lagi kalau dia tau tenteng sifat adiknya dafa yaitu Dinda.

Dia tau kalau Dinda itu tidak pernah menelfon Dafa semenjak Dinda tinggal di Perancis. Sejak Dinda tinggal di Perancis Dafa lah yang menghubungi Dinda dan pergi ke Perancis untuk menemui adiknya itu untuk sekedar melepas rasa rindu mereka.

"Yabss, itu tadi Perincess bilang kalau dia besok mau pulang ke Indonesia, dan dia minta gue buat jemput dia di bandara besok," jawab Dafa.

Setelah mendengar ucapan Dafa tadi, Faris dan Marsel langsung meloncat-loncat karena sangking senang ya mendengar kabar tersebut dari dafa.

Gimana gak senang coba, kalau adik dari Dafa pulang itu tandanya adik mereka fanya dan Maya itu pasti ikut pulang, karena mereka selalu mengikuti kemanapun Dinda pergi, bahkan mereka tinggal di Perancis itu karena mereka ikut Dinda.

"Serius besok Dinda mau pulang? berarti Maya juga ikut pulang dong? Yes akhirnya gue bisa tinggal lagi dengan Perincess gue yang paling gue sayang," ucap Marsel sambil loncat-loncat kesenangan.

"Eh, gue mau ikut jemput dong. Kapan mereka sampai ke sini ya?" tanya Marsel dengan antusias sambil dia duduk kembali di tempatnya semula.

"Kenapa tanya gue? kenapa kalian gak tanya aja sama adik kalian sendiri? punya hp punya mulut lo gunain buat apa? pajangan ha?" tanya dengan nada yang sedikit sok, sebenarnya Dafa hanya ingin membuat temanya itu kesal saja.

"Yah ilak, gitu aja lo gak mau kasih tau, pelit amat jadi temen. Yaudah deh gue tanya aja sama Perincess gue sendiri nanti," ucap marsel yang kesal lalu lanjutkan main PSnya.

"Eh ngomong-ngomong, adik kalian Fanya Maya sama dinda itu cantik gak sih? penasaran gue," tanya Dafit yang penasaran dengan adik-adik dari para sahabatnya ini.

"Ya cantik lah. Nih ya adik kita itu super duper paling cantik, banyak cowok yang suka sama mereka, tau gak?!" jawab Marsel dengan sombongnya.

"Kalau gitu boleh lah kenalin gue sama adik lo pada yee kan," pinta Dafit dengan menaik turunkan alisnya.

"OGAH!!" ucap Dafa, Faris, dan juga Marsel dengan kompak menolak permintaan yang baru saja di ajukan oleh dafit.

"Ihhh jahat banget lo pada, masak kenalan aja gak boleh?" ucap Dafit yang kecewa karena tidak di perbolehkan untuk berkenalan dengan adik-adiknya mereka.

"Ya gak lah, ya kali gue mau ngenalin adik gue sama buaya-buaya darat kayak lo pada gini, sorry aja nih ya tapi gue gk rela," ucap Marsel dan di angguki oleh Dafa dan Faris pertanda bahwa mereka setuju dengan apa yang di katakan Marsel.

Temen mereka yang bernama Marsel ini memang sedikit bodoh dan lemot, tapi kalau soal adiknya dia sangat lah over protektif dan seketika kepintaran yang di miliknya naik berkali-kali lipat.

"Enak aja lo bilang gue buaya, gak nyadar apa kalau situ juga buaya?" ucap Dafit yang gak terima kalau dia disebut buaya, ya meskipun itu bener tapi ya udah lah pokoknya gk suka aja.

"Udah-udah, sesama buaya gak boleh menghina, kita itu geng handsome boy gak bakal ada yang bisa nolak pesona kita ya gak? " ucap Fandi dengan sombongnya mereray perdebatan mereka.

"Mau coba kenalan? deketin aja dan nanti lo lihat seberapa sulitnya deketin adik-adik kita, " tantang Dafa yang seketika membuat mereka fokus pada dirinya.

"Ya coba aja kalau bisa, adik-adik kita itu bukan kayak cewek-cewek yang diluar sana, yang bakal langsung terpesona dengan ketampanan kalian itu," ucap faris yang ikut menantang mereka.

"Oke mari kita lihat nanti, bagaimana cara kita buat deketin adik-adik kalian," ucap Dafit yang menerima tantangan dari mereka.

Terpopuler

Comments

Iiemanha Ncit

Iiemanha Ncit

haha mengakui kalo situ buaya

2020-11-12

1

💫lie azika

💫lie azika

😂 buaya lucu dah

2020-08-28

6

👑~𝙉𝙖𝙣𝙖𝗭𝖊𝖊~💣

👑~𝙉𝙖𝙣𝙖𝗭𝖊𝖊~💣

hai aku mampir salam dari
*Rahasia Hati
*Yena Mengejar Yook....

mari saling dukung....

2020-07-25

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!