Manusia atau Alien?

Thoriq tertawa geli, "Hahaha, kenapa? Kau takut aku memperkosa mu?" Tiba-tiba Thoriq memikirkan ide nakal untuk mengerjai dan menguji batas pertahanan Cantika. Karena menurutnya, tak akan ada satu pun wanita yang bersedia menolaknya, apalagi Cantika hanya seorang pelayan yang berpenampilan sangat buruk.

.

.

Thoriq mendekati Cantika sambil menatap lekat kaca mata tebal yang Cantika kenakan. Cantika semakin mundur hingga punggungnya membentur dinding.

"Tuan, saya mohon jangan! Saya tidak bermaksud jahat dan hanya ingin menjalankan tugas. Tolong jangan macam-macam! Apalagi mencoba merenggut kesucian saya, Tuan!" Cantika menangis memohon kepada Thoriq untuk di lepaskan.

"Bahahaha....aku merenggut kesucian mu?" Thoriq semakin tertawa geli ketika kalimat itu ia dengar dari seorang gadis jelek di hadapannya.

Mendengar Thoriq tertawa terbahak-bahak, membuat lutut Cantika kehilangan kekuatan untuk menopang tubuhnya dan akhirnya ia terjatuh dalam posisi duduk dan masih bersandar di dinding.

"Ayah, Ibu, tolong aku! Aku pergi ke kota hanya untuk bekerja. Jika seseorang merenggut kesucian ku, apa yang harus aku katakan kepada kalian? Lebih baik aku mati saja! Hiks..hiks..." Gumam Cantika yang saat ini menangis semakin keras.

Thoriq terdiam dan semakin memperhatikan Cantika yang tengah menangis, "Apa dia sungguh berpikir aku akan memperkosa nya? Seorang Mr. Perfect yang tak pernah kehabisan wanita di kehidupannya dan ingin memperkosa gadis jelek ini?" Gumam Thoriq.

Thoriq memang tidak berlebihan, Ia berkata yang sebenarnya bahwa banyak wanita cantik dan bertubuh seksi yang tergila-gila dan akan rela menyerahkan tubuh nya kepada Thoriq jika ia menginginkan nya.

Gadis jelek ini? dia hanya seorang pelayan, dan berpikir Thoriq ingin merenggut paksa tubuhnya?

Sebetulnya Thoriq ingin marah karena hal tersebut cukup melukai harga dirinya yang selama ini di juluki Mr. Perfect. Tetapi, entah kenapa Thoriq sangat menikmati ekspresi ketakutan yang ia lihat dari Cantika.

Jika saja ia tak merasa iba karena Cantika terus saja menangis, Thoriq ingin terus mengerjai Cantika hingga gadis itu kembali pingsan.

(Hahaha, gak nyangka kan anak Argha dan Mentari sejail itu? Sentil nih ginjalnya ~~ Author.)

***

"Bangun!" Seru Thoriq

Cantika tak bergeming dan masih menenggelamkan wajahnya pada tangan yang memeluk kedua lututnya.

"Hei, apa selain jelek dan suka menuduh kau juga tuli? Bangunlah dan berhenti menangis! Maka aku akan melepaskan mu! Jika kau masih diam dan tidak bangun, maka aku akan benar-benar memperkosa mu, bahkan stelah itu menghabisi mu!" Thoriq berteriak semakin kencang.

Tanpa berpikir panjang, Cantika segera bangkit dari posisinya, "Aku akan bangun dan berhenti menangis, Tuan! Tolong jangan bunuh aku!" Cantik berdiri memohon sambil menyatukan kedua telapak tangannya.

"Apa dia berfikir aku akan benar-benar membunuhnya?" Gumam Thoriq dalam hatinya.

Thoriq berusaha menahan tawanya dan segera mengusir Cantika dari kamar nya, "Keluar dari kamar ku sekarang!" Seru Thoriq dengan suara keras hingga menggema di ruangan kamarnya bermaksud untuk membuat Cantika semakin ketakutan.

Cantika tak menyia-nyiakan kesempatannya untuk lolos dan segera berlari meninggalkan kamar Thoriq tanpa permisi lagi.

Setelah kepergian Cantika, Thoriq tertawa lepas hingga memegangi perutnya yang terasa sakit karena terlalu banyak tertawa. Jika saja ponsel di saku celananya tidak bergetar sejak tadi, Thoriq akan lebih lama menikmati situasi menggelikan itu.

Thoriq melihat panggilan di ponselnya, seperti dugaannya, panggilan itu berasal dari Ricardo, sahabat sekaligus managernya.

Thoriq memutuskan untuk menghubungi Ricardo, "Ada apa?" Tanya Thoriq setelah sambungan telponnya terhubung.

"Thor, kemana saja kau? Lihat sudah jam berapa ini? aku menunggu mu sejak tadi di bawah. Ayo berangkat sekarang! Jika tidak, kita akan terlambat pemotretan sore ini." Ricardo mengingatkan Thoriq tentang jadwalnya pemotretan. Meskipun Ricardo adalah manager dan sahabatnya, tetapi Thoriq tak mengijinkan Ricardo bebas keluar masuk ke area kamarnya dan selalu menyuruhnya menunggu di bawah.

"Berhenti mengoceh seperti kau Nenek ku saja! Aku sudah siap dan akan segera turun!" Dengus kesal Thoriq karena tak terima dengan ocehan Ricardo.

.

.

.

.

.

Ricardo segera membukakan pintu mobil ketika Thoriq tiba dihadapannya.

"Thor, aku melihat seorang wanita, eh tapi lebih tepat jika aku menyebutnya alien. Dia baru saja turun dari lantai kamar mu sambil menangis. Apa kau yang membuatnya menangis?" Ricardo bertanya tentang Cantika yang sempat ia temui ketika sedang menunggu Thoriq.

Thoriq langsung mengetahui Ricardo sedang bertanya tentang pelayan yang baru saja ia kerjai, "Alien? Ya, kau benar! Mungkin dia memang alien sehingga bersikap tak seperti wanita-wanita pada umumnya. Hahaha...!" Thoriq kembali tertawa ketika mengingat kembali kejadian di kamarnya bersama Cantika.

Ricardo merasa sikap Thoriq sangat aneh. Ricardo semakin yakin, wanita tadi menangis karena Thoriq. Akan tetapi, Ricardo beranggapan wanita itu menangis karena telah di omeli habis-habisan karena berani menginjak area kamar nya, untuk itu Ricardo memilih tidak membahasnya lagi.

.

.

.

.

.

.

Hera sangat antusias ketika mengetahui Cantika telah kembali. Hera menghampiri Cantika dan bertanya, "Cantika, bagaimana tadi? kenapa kau lama sekali? Aah..atau jangan-jangan kau diterima untuk bekerja membersihkan kamar Mr. Perfect?" Hera bertanya sambil membayangkan keberuntungan yang baru saja di alami Cantika dan membuatnya tak sabar mendengar sahabatnya itu bercerita.

Cantika hanya menunduk menyembunyikan wajahnya, karena jika tidak, Hera pasti akan mengetahui jika dirinya habis menangis. Menurut Cantika, kejadian tadi di kamar Thoriq, sangat melukai harga dirinya. Cantika yang lugu merasa baru saja selamat dari mangsa seekor singa buas yang hampir saja menerkamnya.

Melihat Cantika hanya diam dan menunduk, Hera langsung bisa menebak ia telah salah menduga, "Cantika? Kau kenapa?" Tanya Hera lagi.

"Hera, aku akan ke kamar ku. Maaf!" Tanpa mendapat persetujuan dari Hera, Cantika segera berlari menuju ke kamarnya.

"Kenapa Cantika bersikap seperti itu? Apa dia baik-baik saja?" Hera tampak khawatir dengan kondisi Cantika yang tampak aneh.

Hera tidak bisa tenang dan memutuskan untuk menyusul Cantika ke kamarnya.

Hera mengetuk pintu, "Cantika? Boleh aku masuk?"

Tak ada jawaban dari Cantika, Hera semakin khawatir dan akhirnya membuka sedikit pintu kamar Cantika yang saat itu tidak di kunci.

Hera melihat dari celah pintu, saat ini Cantika tengah menangis. Hera ingin bertanya apa yang membuat Cantika menangis, tetapi urung ia lakukan dan memilih membiarkan Cantika meluapkan emosinya terlebih dahulu.

"Aku akan mengajaknya bicara nanti saja. Sepertinya, Cantika telah melewatkan sesuatu yang berat hingga membuat nya menangis seperti itu." Gumam Hera, seraya menutup rapat kembali pintu kamar Cantika.

.

.

.

.

.

Cantika terus menangis hingga ia tak sengaja tertidur dan baru terbangun di sore hari ketika Hana kembali menemuinya.

"Cantika! Bangun!" Seru Hera sambil sedikit menggoyang tubuh Cantika.

Cantika perlahan membuka matanya, Ia langsung mengenali Hera dan bertanya dengan suara parau karena baru bangun tidur dan terlalu banyak menangis, "Hera? Maaf, aku tak sengaja tertidur! Jam berapa sekarang?"

Hera menunjukkan jam di lengan kirinya, "Lihatlah! sekarang sudah jam lima sore, kau harus membantu menyiapkan makan malam untuk keluarga Tuan dan Nyonya!" Hera mengingatkan Cantika akan tugas nya.

"Ya Tuhan! Kenapa aku bisa tertidur lama sekali di hari pertama aku bekerja?" Cantika mengutuk perbuatan nya sendiri.

***

Sebelum scroll ke bawah, ayo tekan tanda jempol nya dan tinggalkan jejak di kolom komentar.

Terpopuler

Comments

Yudi

Yudi

Cantika 💪💪💪💪

2021-03-25

0

Lenisyifah

Lenisyifah

💛💛

2021-01-07

0

wiendy vitria

wiendy vitria

si Thoriq itu jiplakan dr siapa Thor, keknya Argha sama Mentari gak ada yg jail dan usil deh, wah2 mutasi gen ini 🤣🤣🤣🤣

2021-01-05

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Mr. Culun & Mr. Perfect
3 SSP (Suami-suami posesif)
4 Menggantikan Bu Ratih
5 Manusia atau Alien?
6 Makan malam
7 Serangan Tiba-tiba
8 Setelah Penyerangan
9 Hukuman
10 Pembalasan Argha
11 Tugas Baru
12 Undangan Makan Malam
13 Tamara
14 Ingin berhenti bekerja
15 Berita di Instagram
16 Percakapan di ruang kerja
17 Rekaman asli
18 Akhir balas dendam Tamara
19 Akhir dari Tamara
20 Berita kematian Tamara
21 Jangan bunuh aku!
22 Aku butuh mandi
23 Mengirim uang
24 Es Krim Vanilla
25 Prolog
26 Bab 25 Rumah Kenangan
27 Bab 26 Kembali Ke Pulau Cinta
28 Bab 27 Nelayan Tua
29 Bab 28 Ulah Mark Lousie
30 Bab 29 Kenangan Cantika
31 Bab 30 Rencana Aidan
32 Bab 32 Aku Atau Kau Yang Mesum?
33 Bab 33 Tak Ingin Terlihat Cantik
34 Bab 34 Rencana yang Berhasil
35 Bab 35 Pelaku Teror
36 Bab 36 Kakak Pemberani
37 Bab 37 Tugas Menjaga Mr. Culun
38 Bab 38 Kebiasaan Aneh
39 Bab 39 Buatkan Aku Makanan
40 Bab 40 Bubur Untuk Mr. Perfect
41 Bab 41 Kesepakatan
42 Bab 42 Hari yang Panjang
43 Bab 43 Rasa penasaran Hera
44 Bab 44 Bubur Ajaib
45 Bab 45 Pertemuan di ruangan Aidan
46 Bab 46 Jelek jadi cantik?
47 Rencana Luna
48 Tidur siang
49 Mimpi di siang bolong
50 Kebodohan Thoriq
51 Keadaan Cantika
52 Ketahuan
53 Wanita sempurna hanya untuk laki-laki sempurna
54 Siuman
55 Karena kau sahabat ku
56 Kencan pertama
57 Ajakan makan siang
58 Awal mula kesalahpahaman
59 Sasaran Kemarahan
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Prolog
2
Mr. Culun & Mr. Perfect
3
SSP (Suami-suami posesif)
4
Menggantikan Bu Ratih
5
Manusia atau Alien?
6
Makan malam
7
Serangan Tiba-tiba
8
Setelah Penyerangan
9
Hukuman
10
Pembalasan Argha
11
Tugas Baru
12
Undangan Makan Malam
13
Tamara
14
Ingin berhenti bekerja
15
Berita di Instagram
16
Percakapan di ruang kerja
17
Rekaman asli
18
Akhir balas dendam Tamara
19
Akhir dari Tamara
20
Berita kematian Tamara
21
Jangan bunuh aku!
22
Aku butuh mandi
23
Mengirim uang
24
Es Krim Vanilla
25
Prolog
26
Bab 25 Rumah Kenangan
27
Bab 26 Kembali Ke Pulau Cinta
28
Bab 27 Nelayan Tua
29
Bab 28 Ulah Mark Lousie
30
Bab 29 Kenangan Cantika
31
Bab 30 Rencana Aidan
32
Bab 32 Aku Atau Kau Yang Mesum?
33
Bab 33 Tak Ingin Terlihat Cantik
34
Bab 34 Rencana yang Berhasil
35
Bab 35 Pelaku Teror
36
Bab 36 Kakak Pemberani
37
Bab 37 Tugas Menjaga Mr. Culun
38
Bab 38 Kebiasaan Aneh
39
Bab 39 Buatkan Aku Makanan
40
Bab 40 Bubur Untuk Mr. Perfect
41
Bab 41 Kesepakatan
42
Bab 42 Hari yang Panjang
43
Bab 43 Rasa penasaran Hera
44
Bab 44 Bubur Ajaib
45
Bab 45 Pertemuan di ruangan Aidan
46
Bab 46 Jelek jadi cantik?
47
Rencana Luna
48
Tidur siang
49
Mimpi di siang bolong
50
Kebodohan Thoriq
51
Keadaan Cantika
52
Ketahuan
53
Wanita sempurna hanya untuk laki-laki sempurna
54
Siuman
55
Karena kau sahabat ku
56
Kencan pertama
57
Ajakan makan siang
58
Awal mula kesalahpahaman
59
Sasaran Kemarahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!