Thoriq baru saja selesai mandi dan mendengar suara ketukan pintu. Tanpa mengenakan pakaian terlebih dahulu, Thoriq membuka pintu kamar nya. Biasanya Bu Ratih yang datang dan hendak membereskan kamar Thoriq.
Mr. Perfect itu memang tidak pernah mau jika orang lain yang membersihkan kamarnya dan selalu meminta kepala pelayan yang melakukannya, hal itu dikarenakan Thoriq merasa risih ketika para pelayan muda dirumahnya bersikap sok cantik dan mencari perhatian Thoriq. Beda hal nya dengan Bu Ratih yang memang sudah tua dan tidak memiliki ketertarikan kepada nya.
Thoriq membiarkan tubuhnya hanya di balut haduk ketika ia membuka pintu, karena ia pikir tak masalah jika Bu Ratih yang berusia tujuh puluh tahunan itu melihat penampilan nya saat ini.
Thoriq memutar kunci tanpa membukakan pintu, ia langsung balik badan dan hendak berjalan menuju ruang ganti untuk mengenakan pakaiannya.
Gedebukkk...
Tiba-tiba terdengar suara sesuatu seperti suara benda besar jatuh dan membentur pintu. Thoriq membalikkan tubuhnya untuk melihat yang terjadi di belakangnya. Ia tersentak kaget ketika melihat seseorang terbaring disana.
"Kenapa Bu Ratih tiba-tiba jatuh?" Gumam Thoriq.
Thoriq segera menghampiri orang yang ia pikir adalah Bu Ratih, ia sangat terkejut ketika semakin dekat dengan sosok yang tengah pingsan itu ternyata orang lain dan bukan Bu Ratih.
Thoriq membalikan badan wanita itu agar bisa melihat bagian wajahnya. Melihat wajah jelek seorang wanita yang sekarang ada di pangkuannya, Thoriq menjerit dan setengah melempar tubuh itu kembali ke lantai.
"Aahhh...Siapa dia? kenapa jelek sekali? Apa dia hantu?" Gumam Thoriq yang masih kebingungan.
Tak ada tanda-tanda wanita yang tengah pingsan itu terbangun, untuk itu dengan hati-hati, Thoriq bangun dari posisi nya dan kembali menghampiri wanita itu.
Sambil berdiri, Thoriq memperhatikan wanita yang masih terbaring di lantai. Wanita itu mengenakan kacamata yang ketebalannya nyaris sama dengan kacamata yang dikenakan oleh Aidan. Rambut nya di ikat seperti kuncir kuda lengkap dengan poni di atas alis yang saat ini sedikit berantakan.
"Dia benar-benar jelek." Gumam Thoriq.
Thoriq baru menyadari gadis itu adalah salah satu pelayan dirumahnya ketika melihat pakaian yang ia kenakan.
"Kenapa orang sejelek ini bisa menjadi pelayan di rumah ini?"
Thoriq memanggil pelayan untuk menyingkirkan orang dihadapannya, "Bu Ratih! Apa kau disana?" Teriakan Thoriq memanggil Bu Ratih.
Tak ada sahutan dari Bu Ratih.
"Hei... apa ada orang? Kemarilah bantu aku!" Thoriq memanggil pelayan lain yang sekiranya bisa mendengar nya, tetapi tak ada satu pun yang menjawab.
"Ah..Aku sampai lupa kalau aku membuat peraturan tak boleh ada satu pun pelayan yang boleh berkeliaran di lantai ini." Thoriq memukul keningnya sendiri.
"Tetapi kemana Bu Ratih? Bukankah dia harusnya ada disini?" Bu Ratih memang satu-satunya pelayanan yang Thoriq kecualikan dan mendapat izin untuk berada disana.
Mau tidak mau, Thoriq harus membereskan masalah nya sendiri. Ia menyeret wanita jelek itu ke luar dan menutup pintu kembali kemudian menganggap tak pernah terjadi sesuatu. Akan tetapi naluri kemanusiaan Thoriq membuat Thoriq kembali membuka pintu dan dengan terpaksa Thoriq membopong tubuh pelayan itu yang tak lain adalah Cantika.
.
.
.
.
.
.
Cantika diperintahkan oleh Bu Ratih untuk memberi kabar bahwa hari ini Bu Ratih tidak bisa mengerjakan pekerjaannya karena sedang tidak enak badan. Bu Ratih juga meminta Cantika menawarkan diri untuk menggantikan tugasnya, dengan catatan, jika Thoriq menolaknya, ia harus segera kembali dan tidak boleh membantah atau memaksa.
Cantika ingin menyampaikan kabar itu kepada Inara atau Mentari untuk disampaikan kembali kepada Thoriq, tetapi mereka berdua sedang keluar rumah sejak tadi dan belum kembali. Oleh karena itu, Cantika memutuskan untuk mendatangi langsung kamar Thoriq dan melakukan pekerjaannya.
Dengan niat baik, Cantika menjalankan tugas dari Bu Ratih. Ia mengetuk pintu beberapa kali, tetapi sama sekali tak ada sahutan dari orang yang berada di dalam kamar. Cantika hendak kembali dan melaporkannya kepada Bu Ratih, tetapi urung dia lakukan ketika tiba-tiba terdengar suara kunci di buka dan orang di dalamnya berseru, "Masuk!"
Sebelum membuka pintu, Cantika berdoa dalam hatinya, agar pekerjaan nya kali ini diberikan kemudahan. Akan tetapi, siapa sangka? Cantika yang malang malah disuguhi pemandangan yang memalukan. Ia melihat bagian belakang tubuh seorang laki-laki yang hanya mengenakan handuk pendek.
Lutut Cantika seketika bergetar dan menjadi lemas. Aliran darahnya seakan tiba-tiba berhenti dan menyebabkan ia sulit bernafas dan akhirnya jatuh pingsan.
.
.
.
.
.
"Hei...Bangun!" Thoriq menusuk-nusuk pipi Cantika dengan ujung telunjuknya.
Setelah beberapa saat, Cantika mendapatkan kesadarannya kembali dan mulai membuka mata.
"Dimana aku?" Lirih Cantika.
Mengetahui gadis jelek itu telah sadar, Thoriq langsung berdiri dan menjauh dari sofa tempat Cantika berbaring.
Thoriq melipat kedua tangannya di depan dada dan bersiap menginterogasi Cantika.
Cantika berusaha mengingat apa yang terjadi hingga ia berada di ruangan yang sama sekali tidak ia kenal.
"Dimana aku? Apa ini surga?" Gumam Cantika.
"Bukan Surga, tapi ini Neraka mu gadis jelek!" Bentak Thoriq ketika mendengar celotehan Cantika.
Cantika tersentak kaget dan bangkit dari posisinya. Untungnya, saat ini Thoriq telah mengenakan pakaian lengkapnya. Jika tidak, mungkin Cantika akan kembali jatuh pingsan.
"Orang itu? Sepetinya aku mengenalnya. Tapi dimana aku melihat dia sebelumnya?"Batin Cantika sambil mengingat-ingat wajah Thoriq.
Cantika melebarkan matanya ketika ia baru mengingat orang dihadapannya adalah salah satu majikannya.
"Mr. Perfect?" Lirih Cantika.
Thoriq semakin kesal dan berteriak, "Berhenti menatapku! Untuk apa kau berada disini? Apa kau sengaja ingin mengintip ku dan berpura-pura pingsan untuk mengambil kesempatan, hah?" Tanpa keraguan Thoriq langsung melayangkan tuduhan terhadap Cantika.
Cantika segera berdiri dan merapikan pakaian dan juga rambutnya, "Ma-af Tuan, Aku.." Cantika mencoba menjawab dengan suara bergetar.
"Aku apa hah? Apa kau sedang berusaha untuk berbohong dan mengarang cerita?" Sambung Thoriq.
Cantika menghirup nafas dalam-dalam, ia berusaha menenangkan dirinya agar bisa menjawab pertanyaan Thoriq yang begitu membuatnya tertekan.
"Orang ini sombong sekali?" Batin Cantika.
Akhirnya Cantika berhasil mengambil posisi berdiri tegak dan sedikit membusungkan dadanya, "Tuan, Anda salah Faham! Saya datang atas perintah Bu Ratih, jika Anda tidak percaya, silahkan bertanya padanya!"
Thoriq mengerutkan dahinya, "Kau berani sekali berbicara seperti itu? Apa kau tidak tahu siapa aku?" Tanya Thoriq.
"Tahu Tuan! Saya tahu siapa Anda. Anda adalah Mr. Perfect, putra kedua dari Tuan dan Nyonya Wijaya!" Dengan percaya diri dan tanpa keraguan Cantika menjelaskan identitas Thoriq yang ia ketahui.
Thoriq ingin marah, tetapi melihat kelakuan Cantika yang sangat unik dan begitu berani, Thoriq menjadi penasaran terhadap gadis itu. Biasanya, jangankan hanya seorang pelayan, semua gadis akan melotot dan kehilangan kata-kata jika berada di depannya dan hanya berusaha bersikap manis untuk menarik perhatian Thoriq.
Thoriq memperhatikan penampilan Cantika dari atas sampai bawah dan berusaha merobohkan pertahanan gadis itu, tetapi yang di lakukan Cantika malah mundur 3 langkah sambil menyilangkan tangan menutupi dadanya.
Thoriq tertawa geli, "Hahaha, kenapa? Kau takut aku memperkosa mu?" Tiba-tiba Thoriq memikirkan ide nakal untuk mengerjai dan menguji batas pertahanan Cantika. Karena menurutnya, tak akan ada satu pun wanita yang bersedia menolaknya, apalagi Cantika hanya seorang pelayan yang berpenampilan sangat buruk.
***
Sebelum scroll ke bawah, ayo tekan tanda jempol nya dan tinggalkan jejak di kolom komentar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Yudi
👍👍😅😅😅😅
2021-03-25
0
Kas Gpl
jangan2 jodoh
2020-12-26
0
🎃
🤣🤣🤣🤣
2020-12-23
0