Mutiara
langkah itu terasa berat ketika hembusan angin malam menusuk kedalam pori-pori kulit ku ini. seandainya saja aku terlahir dari keluarga kaya mungkin aku tak perlu susah payah mengais sampah ditengah malam seperti ini.
ya,aku adalah gadis miskin dengan segala beban di pundak ku. ayahku sudah lama meninggal dan ibuku hanya seorang pedagang nasi uduk dipinggiran kota jakarta. dan aku setiap hari harus membantu ibuku mencari botol bekas dimalam hari karena ketika pagi tiba aku harus pergi kesekolah. aku hanya tinggal berdua saja dengan ibuku disebuah rumah kecil. rumah? sepertinya ini bukan rumah tapi,tepatnya sebuah bedeng tua yang hanya ada sebuah ranjang besi tua beralaskan kasur busa yang sudah sangat tipis.
sudah pukul 8 malam.
aku membawa sekarung botol bekas untuk ditukarkan ibu besok ke pengepul sampah. botol bekas ini bisa sedikit membantu ekonomi keluarga ku ya,setidaknya bisa untuk ongkos ku kesekolah.
" kamu sudah pulang? " tanya ibu ketika aku tiba di rumah. beliau masih sibuk menggoreng bawang untuk perlengkapan berdagang nadi uduk esok hari.
" iya." jawab ku seraya meneguk segelas air putih.
" ganti baju,setelah itu kita makan ya? " ucap ibu serah mengambil seiring nasi dan tempe goreng untuk ku. ya,bagi ku sepotong tempe goreng itu sudah sangat beruntung.
" iya bu." aku membalikan tubuhku menuju tempat mandi yang terletak diluar rumah.
cuaca malam ini benar-benar sangat dingin dan aku memberanikan diri untuk mengguyur tubuhku yang sudah sangat lengket ini dengan air dan sabun tentunya. 10 menit kemudian aku pun selesai mandi kemudian melahap hidangan yang sudah ibu sediakan diatas lemari pakaian yang tingginya separuh badan ku.
" pelan-pelan makannya. " ucap ibu yang melihat mutiara makan lahap sekali
" iya bu,,," jawab mutiara dengan mulut penuh
" besok kamu pulang jam berapa? " tanya ibu
" ya seperti biasa bu,,,"
" biasanya jam berapa mutiara." ucap ibu yang kali ini mulai meninggikan suaranya. mutiara cengengesan melihat ibu yang kesal karena ultahnya.
" jam satu ibuku sayang."
" nah,begitu dong jawabannya."
mereka pun tertawa lepas untuk sesaat.
malam semakin larut mutiara terlelap dalam tidurnya. di alam bawah sadarnya dia berharap ada keajaiban terjadi ketika ia membuka mata. ya mungkin saja ada sebuah peristiwa yang bisa menjadi kannya seorang permaisuri walaupun hanya satu hari. ups,,,tapi itu hanya mimpi dan kenyataan yang terjadi ketika ia membuka mata keesokan harinya yang ia lihat pertama kali adalah sosok ibu yang sedang mengguncang tubuhnya karena waktu sudah menunjukan pukul 6 pagi.
" masih ngantuk bu,, " rengek mutiara
" udah siang ayo bangun,,,,bawain itu nasi uduk ibu kemeja depan." perintah ibu
" iya,iya sebentar." jawab mutiara sambil mengucek matanya.
mutiara menghela nafas panjang begitu tiba di dapur. dengan mata yang masih setengah mengantuk dia mengambil sebuah termos berisi nasi uduk hangat.
" melek dulu,,,nanti nasinya jatoh kalau kamu ngantuk kaya gitu." ucap ibu yg sibuk membawa lauk pauk sebagai pelengkap nasi uduk.
" iya ini juga udah melek. " mutiara melangkah menuju pintu namun sial ia harus terlebih dulu tertabrak pintu. dan tentu saja kejadian itu membuat nya meringis kesakitan dan,,,kedua matanya yang awalnya mengantuk terlihat segar karena benturan tersebut.
" bilang dong kalau loe ada situ " gerutu mutiara kearah pintu rumahnya.
ibu tertawa melihat tingkah laku putri tersebut.
" makanya kalau jalan hati-hati."
" udah bu pintunya saja yang ga bilang kalau ada di situ."
" ya sudah mandi sana. nanti terlambat kesekolah."
mutiara memberi hormat pada ibu sebagai tanda setuju bahwa dia akan segera pergi mandi kemudian berangkat kesekolah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
lanjut
2023-10-12
0
YouTube: hofi_03
aku mampir kak 😁
2023-09-22
0