aku menyerahkan uang pemberian pria asing itu kepada ibu. seperti yang sudah aku duga beliau terkejut sambil ngoceh-ngoceh sambil mencuci piring
" kamu harus balikin duit itu." ucap ibu dengan piring ditangannya.
" balikin kemana bu? orangnya aja aku nggak kenal." jawabku menolak
ibu menepuk jidatnya dan meletakan panci yang sudah dicuci di atas rak piring. ibu mendekat dan menghela nafas panjang.
" simpan aja uang itu untuk keperluan kamu. ibu masih punya simpanan." aku bisa melihat senyum manis mulai menghiasi wajahnya
aku pun memeluk tubuh yang selama ini selalu menjaga ku. yang tak pernah lelah membimbing dan selalu memberikan aku kebahagiaan ditengah keterbatasan ekonomi yang kami jalani.
" love you mom." bisik ku
pagi menjelang.
setelah membantu ibu menyiapkan dagangan aku pergi ke sekolah. hari ini aku mengayuh kan sepeda ku dengan santai cuaca hari ini terasa sejuk rasanya sangat rugi jika tidak dinikmati. aku terpaksa menghentikan laju sepeda ku ketika sebuah mobil sedan sport mewah berhenti dihadapan ku. aku merasa jengkel tapi rasanya yang si empunya mobil tidak demikian. aku rasa aku mengenalnya,dia sangat tampan tapi tidak dengan kelakuannya.
dia tersenyum tapi,tidak membuatku ingin membalasnya.
" apa kurang uang yang gue berikan semalem?"
aku mendekatkan wajahku lebih dekat kepadanya
" oh,,,loe mau nanyain duit loe doang? masih ada nih mau loe ambil lagi?" aku mencari sesuatu dalam tas ku. padahal aku yakin aku tidak membawa uang itu ke sekolah. tapi pria itu kembali menarik tubuhku dengan paksa hingga aku harus menjatuhkan sepedaku dan merapatkan tubuhku lebih dekat kepadanya.
" ga usah. temui gue nanti malam ditempat biasa dan gue akan kasih loe yang lagi yang lebih banyak." ucapnya tepat ditelinga ku. oups,,,pria ini waras atau tidak sih ya? cuma nemenin nongkrong doang dikasih duit. aku mendorong tubuhnya membuat tubuhnya yang kekar itu menjauh sekian langkah.
" loe masih waras kan? " tanya ku heran
pria itu menyunggingkan bibirnya dan memakai kembali kacamata hitamnya. sumpah demi apapun dia sangat keren.
" jangan lupa nanti malam." dia kembali menaiki mobilnya dan melaju dengan cepat meninggalkanku.
aku meraih sepeda ku yang terjatuh. sesekali aku menatap kearah laju mobil sport itu dan semuanya percuma karena mobil itu menghilang secepat kilat.
setibanya digerbang sekolah aku disambut dengan tatapan mata yang seolah menatapku penuh rasa jijik. tentu saja ini sangat membuatku tidak nyaman. sesekali mereka berbisik ketika aku melintas dihadapan mereka.
"huft,apa-apaan sih ini?'" gerutu ku dalam hati. dan akhirnya jawaban itu aku temukan
" udah pemulung,murahan lagi." ejek susi dengan handphone ditangannya. aku meraih handphone tersebut dan ternyata benar dia sudah mengambil foto ku dengan pria misterius itu secara diam-diam.
" dasar ratu gosip! " ucap ku geram
" lebih baik jadi ratu gosip daripada jadi wanita murahan." balas susi dengan raut wajah penuh kemenangan.
aku mengangkat tangan ku hendak menampar pipi susi namun ada seseorang yang menahannya untuk mendarat di wajah tersebut. aku menoleh kearahnya dan ternyata pak emil!
" jangan berbuat gaduh. masuk kelas! semuanya bisa diselesaikan baik-baik kan?" ucap pak emil
" tapi dia sudah permalukan saya pak? saya tidak terima. " ucap ku mencoba membela diri
" ini buktinya kok pak. " susi memberikan hand phone nya kepada pak emil. pak emil sesekali menatap wajah ku
" dengar,saya tidak tau yang terjadi sebenarnya tentang hal ini. tapi saya minta kalian berdua tidak perlu berbuat gaduh seperti ini. dan kamu susi tidak boleh menyebabkan berita buruk yang belum kamu ketahui kebenaran nya. " pak emil menatap wajah susi yang terlihat sangat kecewa
" dan kamu mutiara,ada baiknya kamu tahan emosi kamu. sudah sekarang bubar atau saya tidak akan memberikan nilai kepada kalian berdua."
susi menatap ku dengan rasa kesal begitupun dengan ku. bisa-bisanya dia dapat foto aku bersama pria itu? huft sungguh keterlaluan! seandainya saja pak emil tidak datang mungkin aku sudah membuatnya babak belur. aku meninggalkan tempat itu dengan perasaan yang masih sangat kesal dan disana susi menatapku penuh dengan rasa menyelidik
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments