Perjodohan (2)

"Lo langsung pulang aja ya Ris, gausah mampir." Gue copot helm, langsung gue sodorin kedadanya Harris. Males basa-basi, gue langsung melengos mau masuk gerbang.

"Raya!" Suara Harris menggelegar, seksi. Ih! gemes.

"Apa lagi?" Jawab gue males.

"Jaket!"

"Oh iya." Nyengir kuda dong gue, kok bisa lupa sih. Buru-buru gue copot, terus gue lemparin ke muka nya haris. Mamp*us.

"hahaha." Dalam hati gue ketawa.

Tanpa ngucapin terima kasih gue masuk ke gerbang, gue tutup lagi. Sekilas gue lihat kayaknya Harris senyum deh. Ih bodo amat lah, gue langsung masuk ke rumah.

"Mamiiiii!!!"

"Mamiiii!"

Jam segini papi belum pulang kantor ya, jadi fokus panggilin Mami.

"Mamiii!!"

"Raya stop teriak-teriak di rumah sayang." Mami Renata (Renata Tamim, Mami) keluar dari arah dapur, pasti abis nyiapin makanan untuk makan siang.

"Mami, Raya lulus di kampus ABC." Muka berbinar penuh kebahagian gue suguhin ke Mami, sambil gue peluk erat tubuh bau bawang Mami.

"Mami kok mukanya biasa aja." Gue heran, kok mami biasa-biasa aja, gak ada ekspresi bahagia, seenggaknya kaget kek.

"Mam?"

"Kita makan dulu, Nadira dan Papi sudah menunggu di meja makan." Mami pergi duluan.

Hati gue tiba-tiba terasa penuh dan sesak. Ada rasa dongkol yang begitu terasa dihati gue. Sakit banget, susah banget untuk bernafas normal.

Tapi apapun itu, gue harus terbiasa. Udah sering juga gue nerima perlakuan seperti ini. Toh ini adalah pilihan gue sendiri, untuk jadi orang yang dibenci Mami dan Papi.

Dulu Mami dan Papi selalu adil sama gue dan Nadira. Tapi apapun yang dilakuin Mami dan Papi, Nadira selalu menganggap Mami Papi itu pilih kasih. Dia selalu bilang, sayangnya mami sama papi cuma buat gue.

Gue lahir disaat dia masih kecil dan semua perhatian Mami Papi teralihkan seluruhnya ke gue. Nadira marah-marah dan benci keadaan seperti ini. Dia selalu berharap gue gak pernah lahir.

"Raya!" Panggilan Mami bawa gue kembali ke alam sadar lagi. Gue sedikit berlari ke arah meja makan, gak mau buat mereka nunggu terlalu lama.

"Raya, kalau didalam rumah jangan berlari-lari." Papi Johan (Johan Kohler, Papi) protes.

"Iya Pi." Gue duduk disebelah Nadira (Nadira Kohler, kakak) Salah lagi kan gue.

Setelah makan siang kami semua duduk di ruang keluarga. Pengen banget gue bilang ke Papi, kalau gue keterima dikampus ABC, kampus yang sama dengan Nadira. Gue pengen nunjukin ke papi kalau gue mampu, gue juga bisa. Tapi apalah daya, suasananya saat ini berubah nggak asik.

"Dira, Raya papi ingin bicara serius. Papi sengaja berbicara ini sekarang agar kalian berdua bisa lebih fokus untuk kuliah nanti." Papi berhenti sejenak. Gue, Nadira dan Mami cuma dengerin aja.

"Papi sangat yakin, Nadira bisa melanjutkan kuliah dengan baik dan bisa menggantikan Papi di perusahaan suatu saat nanti." Papi melirik ke arah gue, gue langsung nunduk. Perasaan mulai nggak enak.

"Papi bingung Raya, bagaimana masa depan kamu nanti? Kalaupun kuliahmu berantakan dan tetap meneruskan bisnis keluarga, apa tidak tambah hancur?"

Deg!

Jantung gue berhentik sejenak, baru kali ini seumur hidup gue, Papi ngomong serius dan amat sangat menyakitkan hati. Gue rela diomelin Mami 7 hari 7 malem, daripada harus diceramahin papi walau cuma 5 menit.

Perlahan air mata gue netes. Biar, gue gak ada niat ngehapus air mata itu. Dan gue gak ada niat buat bantah omongan papi. Karna itu emang benar.

Tapi aku udah diterima di kampus ABC pi? Dan kita nggak ada yang bisa tau masa depan nanti gimana? Bisa jadi aku lebih sukses dari Nadira pi? Hati gue menjerit. Pengen banget teriak begitu, tapi akhirnya gue cuma diem.

"Papi sudah putuskan, Raya kamu akan Papi jodohkan dengan Harris anaknya om Yuda."

Deg!

Jantung gue serasa mau copot.

"Selama kamu kuliah kalian akan Papi tunangkan, dan Harris nanti yang akan membimbing kamu untuk menaikkan nilai-nilai mu, sekaligus Harris akan merubah sifat barbar mu itu." Papi mengambil nafas.

"Dari kamu kecil sampai sekarang Papi tidak pernah sekalipun memaksa, Papi suruh kamu rajin belajar, tapi kamu main terus. Papi suruh kamu rajin sekolah, tapi kamu bolos terus, di sekolah selalu berantem sama temen-temen mu yang lain. Papi suruh ikut bimbel kamu tidak mau, dan malah entah kabur-kabur kemana." Tambah Papi.

"Sekarang apa jadinya kalau kamu Papi bebasin juga saat kuliah? Bahkan walaupun kamu diterima di kampus yang sama dengan Nadira, Papi tetap tidak percaya Raya." Papi menghela napas kecewa.

Tapi nggak gini juga kan pi. Gue tambah nangis. Gue rasain mami mulai ngelus lembut punggung gue.

"Papi, Raya nggak harus dijodohin sama Harris. Biar Dira nanti yang akan bantu Raya untuk belajar." Gue terharu Nadira belain gue setelah sekian lama dia cuekin gue. Biasanya dia selalu senang tiap gue dimarahin papi seperti saat ini. Gue liat wajah Nadira sekilas, ada keseriusan disana.

"Tidak Dira, ini sudah keputusan Papi dan Mami. Om Yuda juga sudah setuju. Papi tidak ingin kamu terbebani Raya. Kamu cukup fokus dengan kuliahmu. Sedangkan Harris dia kuliahnya juga sudah mau selesai. Dan citra dia dikampus juga sangat bagus, pasti akan mudah jika hanya untuk mengawasi Raya." Papi.

"Tapi apa Harris mau pi dijodohin sama Raya? Raya barbar gitu, kayak langit sama bumi pi." Walaupun bahasa Nadira nyakitin, tapi makasih ya Ra lo udah belain gue.

Gue gak bisa ngomong apa-apa lagi. Kayak tersangka yang semua bukti-buktinya pas, siap masuk penjara.

"Apapun itu tetap tidak ada yang bisa membatalkan perjodohan Raya dan Harris, ini sudah keputusan Papi." Papi.

"Seenggaknya Papi tanya dulu sama Harris. Bisa aja Harris gak mau Pi. Jangan Hancurin hidup anak orang lain, cuma buat Naraya Pi." Nadira pantang menyerah, makasih lo ya dir.

"Harris pasti setuju, Papi yakin itu. Harris anak yang baik, dia akan selalu menuruti perintah ayahnya dan Om Yuda pun sudah sepakat. Ini sudah keputusan kami sebagai orang tua Dira." Final Papi.

Akhirnya Nadira nggak bisa bantah lagi.

"Papi." Bergetar bibir gue coba untuk ngomong.

"Raya bakal buktiin kalau Raya bisa berubah, tanpa harus ada perjodohan." Gue beraniin natap mata papi, tapi Papi malah beranjak berdiri dari posisi duduknya, Papi pergi dan masuk keruang kerjanya.

Habis sudah harapan gue. Gue nangis sesenggukan sambil nutup wajah pakai kedua tangan gue. Lagi-lagi terasa belaian lembut tangan Mami dikepala.

Aku peluk mami erat.

"Mi aku gak mau dijodohin sama Harris Mi." Sesenggukan aku coba jelasin ke mami.

"Aku bisa berubah sendiri Mi, tanpa harus ada Harris Mi". Gue tetap berusaha.

"Harris itu sebenernya jahat, dia nggak baik. Raya nggak mau dijodohin sama orang jahat Mi". Gue tetap nangis, sampai baju mami basah. Setelah beberapa menit, akhirnya Mami dorong badan gue, dia tatap mata gue.

"Kalau begitu tunjukkan kepada Mami dan Papi." Mami.

Terpopuler

Comments

Afrilho

Afrilho

masih menyimak

2022-01-10

0

Sis Fauzi

Sis Fauzi

bagus banget kisahnya 👍 mantap gan 😀

2021-04-04

0

Wiselovehope🌻 IG@wiselovehope

Wiselovehope🌻 IG@wiselovehope

👍❤️🔥👍❤️🔥

Mampir teman2 di karyaku "The Prince & I" dari teen sampai 18 plus ada 😍😍😍 Dijamin ketagihan 🔥🔥🔥 Follow for follow, terima kasih.

2021-02-12

1

lihat semua
Episodes
1 Perubahan Naraya
2 Perjodohan (1)
3 Perjodohan (2)
4 Kesalahan Yang Tidak Disadari
5 Bom Waktu Harapan Naraya
6 Misi Hari Pertama : Cicak Yang Malang
7 Misi Hari ke-2: Harga Diri Cewek Cantik dan Seksi
8 Misi Hari ke-2: Gotha! kemenangan pertama Harris
9 Misi Hari ke-2: Selena sang penyelamat sejati
10 Misi Hari ke2: Daftar Cara-cara Mambuat Harris ilfeel
11 Misi Hari ke-2: Sedikit tentang Selena
12 Misi Hari ke-2: Mengikuti Cakra
13 Misi Hari ke-2: Zombie Bernama Naraya
14 Misi Hari ke-2: Sweetness Overload Naraya
15 Misi Hari ke-2: Imajinasi Harris
16 Terbaik Menurut Harris
17 Berharap Hujan Turun Setiap Hari
18 Nadira Si Ulat Bulu
19 Permainan Harris
20 Perasaan Naraya
21 Poor Selena
22 Seandainya Disuruh Memilih
23 Engagement's Time Has Come
24 Kecurigaan Selena
25 Misi Makan Masakan Mami Renata 1
26 Misi Makan Masakan Mami Renata 2
27 Misi Gagal!!
28 Jangan Jadi Orang Munafik
29 Kegalauan Naraya
30 Halusinasi
31 Bukan Hari keberuntungan
32 Siasat Nadira
33 Lovebird 1
34 Lovebird 2
35 Side Of Nadira
36 Orang Tua
37 Gue diculik Harris
38 Bukan Kekasih Nadira
39 Kebohongan Nadira
40 Semoga Saja
41 Pengakuan Harris
42 Kecelakaan kecil
43 Kecelakaan kecil (2)
44 Pelukan Hangat
45 Kecemasan Johan
46 Pelaku Tabrak Lari
47 Kesedihan Johan
48 Johan Drop
49 Kesepakatan
50 Bucin?
51 Wajah Kecewa Cakra
52 Aku Mencintaimu
53 Melanjutkan Perjodohan
54 Gara-Gara Capcay
55 Rencana Pernikahan
56 Jujur-Jujuran
57 Kenyataan Pahit
58 Nadira Sadar
59 Permohonan Nadira
60 Three Years Later
61 Poor Cakra
62 Ananda Joyce
63 Undangan Pertunangan Harris dan Ananda
64 Rencana Selena
65 Penguntit Kucing
66 Naraya X Harris
67 Kris si tua bangka
68 Perkenalkan Tuan, Nama Saya Naraya
69 Ide Menggemaskan
70 Ananda Datang
71 Makan Siang Ber-4
72 Ciuman yang merugikan
73 I'm Trying To Teach You How To Love Me
74 Seperti Gadis Yang Baru Jatuh Cinta
75 Sial Kuadrat
76 Mengelus Dan Memijat
77 Pembohong Kecil
78 Sekali-kali buat pengumuman
79 Terbayar Lunas
80 Ananda Adalah Calon Tunangan ku
81 Ide Brilian Kris
82 1 Permintaan Kris
83 Visual
84 Acara Gathering Kantor (1)
85 Acara Gathering Kantor (2)
86 Bagaikan Disambar Petir
87 Nggak Nafsu Bukan Berarti Nggak Laper
88 Don't Leave Me
89 Berakhir Membenci Mu
90 Permohonan Johan
91 Johan + Selena
92 Jangan Tanya Kenapa
93 Sayang Sayang, Jijik Gue!
94 Bisakah Kita Tetap Berteman?
95 Bolak Balik, Pusing Gue
96 Beautiful In White
97 Pikiran Kotor Selena
98 Terpenuhi dan Tuntas
99 Pembatalan Perjodohan
100 Mengabulkan Permintaan Kris (1)
101 Mengabulkan Permintaan Kris (2)
102 Kekuatan Johan (1)
103 Kekuatan Johan (2)
104 Dinner Time (1)
105 Dinner Time (2)
106 Nadira's Comeback!
107 Bukankah Selama Ada Aku Kamu Akan Baik-Baik Saja?
108 Wedding Day Harris & Raya (Final Eps)
109 Bonus Chapter: Full Of Love
110 Numpang Promo
111 Bonus Chapter: Baiklah, Kamu.
112 Bonus Chapter: Apa Yang Kamu Lakukan?
113 Nona Muda Smith
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Perubahan Naraya
2
Perjodohan (1)
3
Perjodohan (2)
4
Kesalahan Yang Tidak Disadari
5
Bom Waktu Harapan Naraya
6
Misi Hari Pertama : Cicak Yang Malang
7
Misi Hari ke-2: Harga Diri Cewek Cantik dan Seksi
8
Misi Hari ke-2: Gotha! kemenangan pertama Harris
9
Misi Hari ke-2: Selena sang penyelamat sejati
10
Misi Hari ke2: Daftar Cara-cara Mambuat Harris ilfeel
11
Misi Hari ke-2: Sedikit tentang Selena
12
Misi Hari ke-2: Mengikuti Cakra
13
Misi Hari ke-2: Zombie Bernama Naraya
14
Misi Hari ke-2: Sweetness Overload Naraya
15
Misi Hari ke-2: Imajinasi Harris
16
Terbaik Menurut Harris
17
Berharap Hujan Turun Setiap Hari
18
Nadira Si Ulat Bulu
19
Permainan Harris
20
Perasaan Naraya
21
Poor Selena
22
Seandainya Disuruh Memilih
23
Engagement's Time Has Come
24
Kecurigaan Selena
25
Misi Makan Masakan Mami Renata 1
26
Misi Makan Masakan Mami Renata 2
27
Misi Gagal!!
28
Jangan Jadi Orang Munafik
29
Kegalauan Naraya
30
Halusinasi
31
Bukan Hari keberuntungan
32
Siasat Nadira
33
Lovebird 1
34
Lovebird 2
35
Side Of Nadira
36
Orang Tua
37
Gue diculik Harris
38
Bukan Kekasih Nadira
39
Kebohongan Nadira
40
Semoga Saja
41
Pengakuan Harris
42
Kecelakaan kecil
43
Kecelakaan kecil (2)
44
Pelukan Hangat
45
Kecemasan Johan
46
Pelaku Tabrak Lari
47
Kesedihan Johan
48
Johan Drop
49
Kesepakatan
50
Bucin?
51
Wajah Kecewa Cakra
52
Aku Mencintaimu
53
Melanjutkan Perjodohan
54
Gara-Gara Capcay
55
Rencana Pernikahan
56
Jujur-Jujuran
57
Kenyataan Pahit
58
Nadira Sadar
59
Permohonan Nadira
60
Three Years Later
61
Poor Cakra
62
Ananda Joyce
63
Undangan Pertunangan Harris dan Ananda
64
Rencana Selena
65
Penguntit Kucing
66
Naraya X Harris
67
Kris si tua bangka
68
Perkenalkan Tuan, Nama Saya Naraya
69
Ide Menggemaskan
70
Ananda Datang
71
Makan Siang Ber-4
72
Ciuman yang merugikan
73
I'm Trying To Teach You How To Love Me
74
Seperti Gadis Yang Baru Jatuh Cinta
75
Sial Kuadrat
76
Mengelus Dan Memijat
77
Pembohong Kecil
78
Sekali-kali buat pengumuman
79
Terbayar Lunas
80
Ananda Adalah Calon Tunangan ku
81
Ide Brilian Kris
82
1 Permintaan Kris
83
Visual
84
Acara Gathering Kantor (1)
85
Acara Gathering Kantor (2)
86
Bagaikan Disambar Petir
87
Nggak Nafsu Bukan Berarti Nggak Laper
88
Don't Leave Me
89
Berakhir Membenci Mu
90
Permohonan Johan
91
Johan + Selena
92
Jangan Tanya Kenapa
93
Sayang Sayang, Jijik Gue!
94
Bisakah Kita Tetap Berteman?
95
Bolak Balik, Pusing Gue
96
Beautiful In White
97
Pikiran Kotor Selena
98
Terpenuhi dan Tuntas
99
Pembatalan Perjodohan
100
Mengabulkan Permintaan Kris (1)
101
Mengabulkan Permintaan Kris (2)
102
Kekuatan Johan (1)
103
Kekuatan Johan (2)
104
Dinner Time (1)
105
Dinner Time (2)
106
Nadira's Comeback!
107
Bukankah Selama Ada Aku Kamu Akan Baik-Baik Saja?
108
Wedding Day Harris & Raya (Final Eps)
109
Bonus Chapter: Full Of Love
110
Numpang Promo
111
Bonus Chapter: Baiklah, Kamu.
112
Bonus Chapter: Apa Yang Kamu Lakukan?
113
Nona Muda Smith

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!